Abstract

This study aims to determine the effect of Store Atmosphere and Service Quality on Purchasing Decisions. The object of research Is the consumers of UD. Lumbung Sari Bakery in Sidoarjo. The sample collection method uses non probability sampling and obtained 100 respondents using incidental sampling techniques. The research approach uses a quantitative approach and data analysis tools using multiple linear regression with SPSS version 18 application. The results of this study prove that Store atmosphere and Service quality simultaneously influence purchasing decisions. Store atmosphere has a significant effect on purchasing decisions, and Service quality has a significant effect on purchasing decisions.

PENDAHULUAN

Perkembangan ekonomi dunia terus berkembang kearah yang lebih baik dan semakin kompetitif. Hal ini terlihat jelas sejalan dengan berkembangnnya dunia bisnis. Perusahaan berlomba – lomba menciptakan dan mempertahankan konsumen yang loyal. Setiap pelaku0bisnis dituntut0untuk lebih kreatif0dan inovatif dalam menghadapi perkembangan ekonomi dunia dengan tujuan utamanya adalah meningkatkan kepuasan konsumen. Konsumen didefinisikan sebagai0seseorang yang0beberapa kali0datang ke tempat0yang sama0untuk membeli0suatu barang atau0peralatan.

Harga dan berbagai promosi yang disediakan sebuah toko tidak lagi menjadi bahan pertimbangan utama bagi para penikmat kuliner, saat ini store atmosphere (suasana toko) dan kualitas pelayanan menjadi faktor penting bagi seorang konsumen dalam memilih tempat untuk berbelanja, kemudian terjadi keputusan pembelian, karenasuasana yang nyaman serta kualitas pelayanan yang diberikan menjadi bahan pertimbangan sendiri bagi konsumen sebelum memutuskan untuk berbelanja dan mengunjungi toko tersebut [1]. Hal ini menyebabkan para pelaku bisnis Bakery harus melakukan berbagai macam strategi agar mampu bersaing dengan para kompetitor di bidang bisnis yang sama.

Sehingga ini juga harus dilakukan oleh UD. LUMBUNG SARI BAKERY sebagai pelaku usaha yang bergerak di bidang bakery supaya usaha tersebut tetap berjalan sesuai yang diharapkan oleh pemiliknya, memiliki kualitas produk yang lebih unggul dari pesaing, mempunyai ciri khas tersendiri, dan menjadi pemegang pasar diantara competitor lainnya di bidang yang sama. Pemasaran0yang baik0bukan sebuah kebutulan, melainkan0hasil dari0perencanaan dan0pelaksanaan yang cermat. Pemasaran0adalah seni0sekaligus ilmu. Inti dari Pemasaran (marketing) yaitu mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan social. Secara singkat pemasaran adalah “memenuhi kebutuhan dengan cara yang menguntungkan”[2].

Store0atmosphere merupakan0kombinasi dari0karakteristik fisik0toko seperti0arsitektur, tata letak, pencahayaan, 0pemajangan, warna, 0temperature, musik, 0aroma yang0secara menyeluruh0akan menciptakan0citra dalam benak0konsumen[3]. Indikator0dari store0atmosphere antara0lain : (1) Eksterior merupakan media0perantara yang0menampilkan image0perusahaan dan0masyarakat, karena0tampilan luar0toko sering mengacu0pada arsitektur0dan mengandung0aspek – aspek seperti0bahan bangunan, gaya0dan rincian0arsitektur, warna0dan tekstur. (2) General interior harus0dirancang untuk0memaksimalkan visual merchandising toko. (3) Tata0letak merupakan0rencana untuk0menentukan lokasi0dan pengaturan0barang dagangan, 0peralatan, dagang, dan fasilitas0lainnya. (4) Interior Display, adapun0yang memajangkan0barang – barang, 0gambar – gambar, kartu – kartu harga, 0poster – poster di dalam0toko, misalnya0di lantai,di0meja, dan0di rak – rak.

Service Quality adalah0tingkat keunggulan0yang diharapkan0dan pengendalian0atas tingkat0keunggulan tersebut0tersebut untuk0memenuhi keinginan0pelanggan [4]. Indikator0 sevice quality meliputi bentuk fisik (tangibles), keandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), dan empati (empathy). Pengambilan0keputusan pembelian0merupakan kegiatan0individu yang0secara langsung0terlibat dalam mendapatkan0serta mempergunakan0barang yang0ditawarkan [5]. Konsumen0melakukan serangkaian0aktivitas dalam0membuat keputusan0pembelian, yang0mengasumsikan bahwa0konsumen mempunyai masalah0serta melakukan0proses pengambilan0keputusan rasional0untuk memecahkan0masalah tersebut [6]. Indikator dalam keputusan pembelian yaitu perspektif pengambilan keputusan (decision making perspective) dan perspektif pengalaman (expriental perspektive).

METODE PENELITIAN

UD.Lumbung Sari Bakery dengan alamat Jl. Juanda, Kelurahan Semambung Delta Mandala No.457A RT.05 RW.18. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pembeli / konsumen UD.Lumbung Sari Bakery. Sampel yang digunakan adalah non probability sampling. Jumlah sampel penelitian ini adalah 100 responden yang diambil menggunakan teknik insidental sampling. Jenis data dalam peneliitian ini berasal dari data primerdan sekunder. Sumber data dalam penelitian ini berasal dari data yang diambil langsung dari konsumen Roti di UD. Lumbung Sari Bakery dengan criteria yang sudah di tentukan pada pemilihan sampel dengan cara menyebarkan kuisioner.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuisioner, yaitu teknik pengumpulan data di mana partisipan/ responden mengisi pertanyaan atau pernyataan kemudian setelah diisi dengan lengkap mengembalikan kepada peneliti [7]. Pengukuran menggunakan Skala Likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang ataupun sekelompok orang mengenai fenomena social [7].

HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji Validitas dan Reliabilitas

Variabel Indikator rhasil rkritis Keterangan
Store Atmosphere (X1) X1.1 0,564 0,30 Valid
X1.2 0,683 Valid
X1.3 0,587 Valid
X1.4 0,618 Valid
X1.5 0,580 Valid
X1.6 0,558 Valid
Service Quality (X2) X2.1 0,490 Valid
X2.2 0,589 Valid
X2.3 0,671 Valid
X2.4 0,708 Valid
X2.5 0,647 Valid
X2.6 0,619 Valid
Keputusan Pembelian (Y) Y.1 0,805 Valid
Y.2 0,760 Valid
Y.3 0,729 Valid
Y.4 0,738 Valid
Table 1. Uji Validitas
Variabel Cronbach’s Alpha rkritis Keterangan
Store Atmosphere (X1) 0,634 0,60 Reliabel
Service Quality (X2) 0,676 Reliabel
Keputusan Pembelian (Y) 0,753 Reliabel
Table 2. Uji Reliabilitas

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 100
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 1,98585324
Most Extreme Differences Absolute ,078
Positive ,054
Negative -,078
Kolmogorov-Smirnov Z ,778
Asymp. Sig. (2-tailed) ,580
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Table 3.Uji Normalitas

Berdasarkan hasil pengujian normalitas pada tabel diatas, dapat diketahui bahwa nilai probabilitas sebesar sig. 0,580 > 0,05. Maka, dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini berdistribusi normal.

Uji Multikolinearitas

Coefficients a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 4,629 2,853
Store Atmosphere ,210 ,090 ,225 ,936 1,068
Kualitas Pelayanan ,230 ,089 ,250 ,936 1,068
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Table 4. Uji Multikolinearitas

Berdasarkan hasil pengujian multikolinearitas pada tabel diatas, nilai tolerance menunjukkan bahwa pada variabel store atmosphere sebesar 0,936 > 0,10 dan variabel kualitas pelayanan sebesar 0,936 > 0,10. Kemudian pada hasil perhitungan Variance Inflation Factor (VIF), variabel store atmosphere memperoleh nilai sebesar 1,068 < 10 dan variabel kualitas pelayanan memperoleh nilai sebesar 1,068 < 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas.

Uji Heteroskedasitas

Figure 1. Uji Heteroskedasitas

Berdasarkan grafik scatterplot pada gambar di atas, dapat diketahui bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik – titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas.

Uji Autokorelasi

Model Summary b
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
dimension0 1 ,290a ,084 ,065 1,99277 1,962
a. Predictors: (Constant), Kualitas Pelayanan, Store Atmosphere
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Table 5.Uji Autokeralasi

Pada hasil pengujian autokorelasi penelitian ini, nilai Durbin-Watson dari perhitungan DW sebesar 1,962 dan nilai ini berarti bahwa dL < d < 4 – dU (1,7152 < 1,962 < 2,2848). Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini tidak terdapat autokorelasi.

Uji Linieritas

Variabel F Sig. Linearity Kondisi Kesimpulan
X 1 – Y 0,649 0,004 Sig. < 0,05 Linier
X 2 – Y 0,623 0,002 Sig. < 0,05 Linier
Table 6. Uji Linieritas

Berdasarkan hasil uji linearitas pada tabel diatas, menunjukkan bahwa variabel store atmosphere (X1) dan kualitas pelayanan (X2) mempunyai hubungan yang linier terhadap variabel keputusan pembelian (Y).

Analisis Regresi Linear Berganda

Coefficients a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 4,629 2,853
Store Atmosphere ,210 ,090 ,225 ,936 1,068
Kualitas Pelayanan ,230 ,089 ,250 ,936 1,068
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Table 7.

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Y = 4,629 + 0,210 X1 + 0,230 X2 + e

Pengujian Hipotesis

Uji R dan Uji R2

Model Summary b
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
dimension0 1 ,290a ,084 ,065 1,99277
a. Predictors: (Constant), Kualitas Pelayanan, Store Atmosphere
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Table 8.

Uji R. Dapat dilihat pada tabel di atas, hasil uji R adalah sebesar 0,290 yang artinya hubungan antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) sangat kuat, karena hasil uji R masih jauh dari angka 1.

Uji R 2 . Nilai dari koefisien determinan (R2) adalah sebesar 0,084 atau 8,4%, sehingga dapat dijeaskan bahwa variabel store atmosphere (X1) dan service quality (X2) dapat menjelaskan tentang variabel keputusan pembelian (Y) dalam penelitian ini.

Uji F

ANOVA b
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 64,572 2 32,286 8,022 ,001a
Residual 390,418 97 4,025
Total 454,990 99
a. Predictors: (Constant), Kualitas Pelayanan, Store Atmosphere
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Table 9. Uji F

Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa nilai f hitung sebesar 8,022 dan dengan nilai signifikansi sebesar 0,01. F tabel diketahui sebesar 3,09 sehingga f hitung > f tabel sebesar 8,022 > 3,09 dengan nilai signifikansi 0,01 < 0,05. Sehingga dari hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa variabel store atmosphere (X1), dan service quality (X2) berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y) secara simultan.

Uji t

Coefficients a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 4,629 2,853 1,623 ,108
Store Atmosphere ,210 ,090 ,225 2,318 ,023 ,936 1,068
Kualitas Pelayanan ,230 ,089 ,250 2,576 ,012 ,936 1,068
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Table 10. Uji t

Hal ini menunjukkan, variabel store atmosphere diperoleh nilai Signifikansi sebesar 0,023 < 0,05 dan ttabel (1,98471) < thitung (2,318) yang artinya bahwa store atmosphere berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, dengan kata lain hipotesis kedua diterima.

Hal ini menunjukkan variabel service quality diperoleh nilai Signifikansi sebesar 0,012 < 0,05 ttabel (1,98471) < thitung (2,576) yang artinya bahwa service quality berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, dengan kata lain hipotesis ketiga diterima.

Pembahasan

Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, menunjukkan bahwa hasil hipotesis sebagai berikut :

Hipotesis 1 (H 1 ) : Terdapat Pengaruh Secara Simultan Antara Variabel Store. Berdasarkan hasil analisis data membuktikan bahwa Store Atmosphere dan Service Quality secara simultan berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa setiap peningkatan nilai variabel Store Atmosphere dan Service Qualitysecara bersama – sama akan meningkatkan nilai keputusan pembelian. Store atmosphere yang nyaman dan service quality yang baik dan sesuai, akan dapat meningkatkan keputusan pembelian UD. Lumbung Sari Bakery di Sidoarjo. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan [8], yang membuktikan bahwa store atmosphere dan service quality secara bersama – sama (simultan) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

Hipotesis 2 (H 2 ) : Terdapat Pengaruh Secara Parsial antara Store Atmosphere terhadap Keputusan Pembelian Atmosphere, dan Service Quality Terhadap Keputusan Pembelian. Berdasarkan hasil analisis data membuktikan bahwa Store Atmosphere berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada UD Lumbung Sari Bakery. Sehingga dapat dinyatakan bahwa semakin tinggi Store Atmosphere diterapkan, maka keputusan pembelian juga semakin tinggi. Hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi Store Atmosphere bisa memberikan dampak yang positif bagi keputusan pembelian, artinya, penerapan Store Atmosphere yang ada pada UD. Lumbung Sari Bakery sudah terlaksana dengan baik, hal ini dibuktikan dengan adanya rasa senang dan nyamannya konsumen ketika sedang berbelanja. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan [1], yang menyatakan bahwa Store Atmosphere yang mencangkup Store Exterior, General Interior, Store Layout, dan Interior Display sangat berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Dan berdasarkan hasil penelitian [9] yang membuktikan bahwa (1) Exterior berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, (2) general interior berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, (3) store layout berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, (4) interior display berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Serta berdasarkan hasil penelitian [7], hasil penelitian menyatakan bahwa store atmosphere berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan hasil penelitian [8]mengatakan bahwa store atmosphere berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Sedangkan menurut hasil penelitian [10], hasil penelitian menunjukan bahwa store atmosphere memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian.

Hipotesis 3 (H 3 ) : Terdapat Pengaruh Secara Parsial antara Service Quality terhadap Keputusan Pembelian. Berdasarkan hasil analisis data membuktikan bahwa Service Quality berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada UD Lumbung Sari Bakery. Sehingga dapat dinyatakan bahwa semakin tinggi Service Quality diterapkan, maka keputusan pembelian juga semakin tinggi. Hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi Service Quality bisa memberikan dampak yang positif bagi keputusan pembelian. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian[11], yang membuktikan bahwa service quality berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Sama halnya dengan hasil penelitian [8] yang membuktikan bahwa service quality berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.

KESIMPULAN

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa variabel Store atmosphere dan Service quality berpengaruh secara simultan terhadap Keputusan pembelian, variabel Store atmosphere berpengaruh terhadap keputusan pembelian, dan variabelService quality berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Kemudian, untuk penelitian selanjutnya juga diharapkan mampu mengembangkan teori atau kajian pustaka yang lebih kuat sehingga hasil penelitian yang diperoleh juga dapat sesuai dengan teori-teori yang ada dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini lebih ditingkatkan lagi agar mendapatkan hasil analisis yang sesuai dengan harapan.

UCAPAN TERIMAKASIH

Pada kesempatan ini, penulis sampaikan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung dan membantu proses penelitian ini, yakni Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Dr. Hidayatulloh, M.Si. atas kepemimpinan dan kebijakan yang telah memberi banyak fasilitas pendukung kepada penulis demi kelancaran dalam proses penyelesaian studi1di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Dekan Fakultas Bisnis, Hukum, dan Ilmu Sosial Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Wisnu P. Setiyono, SE., M.Si., Ph.D. atas dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan studi di Program Studi Manajemen Fakultas Bisnis, Hukum, dan Ilmu Sosial Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Ketua1Program Studi Manajemen Dewi Komala Sari, SE., MM. atas dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan studi di Program Studi Manajemen Fakultas Bisnis, Hukum, dan Ilmu Sosial Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Pembimbing Dewi Komala Sari, SE., MM. selaku Dosen Pembimbing yang sabar dan banyak meluangkan waktunya serta tulus memberikan arahan, bantuan, koreksi, dan motivasi dalam berbagai kesempatan dialog dan diskusi dengan penulis dalam rangka penyelesaian penelitian ini.

References

  1. Dessyana, C. J. (2013). Store Atmosphere Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Texas Chicken Multimart II Manado. Jurnal Emba, 1(3), 844–852.
  2. Kotler, P., & Keller, K. L. (2014). Manajemen Pemasaran (Ketiga Bel). Jakarta: Erlangga.
  3. Utami, C. W. (2017). Manajemen Ritel (Edisi 3). Jakarta: Salemba Empat.
  4. Sopiah, & Mamang, S. (2016). Salesmanship (Kepenjualan). Jakarta: PT. Bumi Aksara.
  5. Fikri, M. Z., & Mulazid, A. S. (2018). Pengaruh Brand Image, Lokasi dan Store Atmosphere terhadap proses Keputusan Pembelian Konsumen pada MiniMarket “Kedai Yatim.” Jurnal Syarikah, 4(1).
  6. Sumarwan, U. (2015). Perilaku Konsumen (Edisi Kedu). Bogor: Ghalia Indonesia.
  7. Marchall, M., Mananeke, L., & Roring, F. (2015). Pengaruh Brand Equity, Store Atmoshere dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusn Pembelian Pakaian Fashionable pada 3 Second Manado Town Square. Jurnal Emba, 3(1), 1002–1012.
  8. Ernanda, D. (2017). Pengaruh Store Atmosphere, Hedonic Motive dan Service Quality terhadap Keputusan Pembelian Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia ( STIESIA ) Surabaya. Jurnal Ilmu Dan Riset Manajemen, 6.
  9. Valentine, K. (2014). Pengaruh Store Atmosphere terhadap Keputusan Pembelian Pada Dakken Coffe & Steak Bandung. E-Proceeding of Management, 1(3), 782–792
  10. Mochamad Arifin Zulkarnain. (2018). Pengaruh Promosi Penjualan dan Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada Konsumen Toko Buku Togamas Petra). Jurnal Ilmu Manajemen, 6, 1–7.
  11. Weenas, J. R. S. (2013). Kualitas Produk, Harga, Promosi dan Kualitas Pelayanan Pengaruhnya terhadap Keputusan Pembelian Spring Bed Comforta. Jurnal Emba, 1(4), 607–618.