This study applies a quantitative method with hypothesis testing. The sample used in this study is the entire population of 55 employees UD. Ratu Kencana Pangan Cabang Ngerong Kecamatan Gempol. The analytical tool used in this research is multiple linear regression analysis using SPSS version 22 for windows. The primary data in this study were obtained from a questionnaire whose measurement was using a Likert scale which was tested for validity and reliability. The results of this study prove that leadership style democratic partially has a positive effect on employee performance. Compensation partially has a positive effect on employee performance. The work environment partially has a positive effect on employee performance. Leadership style democratic, compensation, and work environment simultaneously have a positive and significant effect on employee performance.
Dunia transformasi radikal dalam menangani konsep manajemen dan ekonomi terkait dengan pengelolaan sumber daya manusia, menjadi semakin kompleks karena adanya tantangan yang diarahkan oleh manusia dari hari ke hari, terutama semakin pesatnya kemajuan teknologi dan revolusi industri.[1] Pengelolaan sumber daya manusia dilakukan dengan mendayagunakan seluruh potensi manusia untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Pengelolaan Sumber daya manusia juga penting untuk mempertahankan daya saing, sehingga organisasi perlu memberikan sedikit perhatian pada tingkat pekerjaan dan pengaruhnya terhadap kinerja organisasi. [2][3]
Semakin baik kinerja karyawan, semakin baik kinerja perusahaan secara keseluruhan, maka perusahaan harus memiliki karyawan yang baik untuk menyelesaikan tugas-tugas yang direncanakan. Kinerja dapat ditentukan oleh beberapa variabel sebagai pendukung keberhasilannya yaitu variabel gaya kepemimpinan demokratis, kompensasi, dan lingkungan kerja. [4].
Gaya kepemimpinan demokratis memiliki keahlian guna mempengaruhi orang lain untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan yang disepakati secara berbeda dan kegiatan yang ditentukan bersama antara bawahan dan pemimpin. Gaya ini bisa disebut sebagai kepemimpinan yang berpusat pada karyawan (bawahan), kepemimpinan yang setara, kepemimpinan partisipatif, atau kepemimpinan konsultatif. Seorang manajer yang berkonsultasi dengan bawahannya dan membuat keputusan bersama. Hal tersebut memiliki konsekuensi adanya tuntutan kepada perusahaan untuk lebih memperhatikan aspek-aspek kritis yang berupa variabel penentu keberhasilan kinerja karyawan yang dilakukan seorang pemimpin. [5].
Kompensasi juga berperngaruh terhadap kinerja karyawan, karena kompensasi merupakan penghargaan atau reward yang memicu karyawan untuk terus meningkatkan kinerjanya.[6] Dalam kompensasi terdapat imbalan langsung yang terdiri dari gaji/upah, tunjangan pekerjaan, tunjangan khusus, dan bonus yang terkait atau tidak terkait dengan kinerja karyawan. Kompensasi yang tidak sesuai dengan beban kerja yang diterima dapat mempengaruhi pekerjaan karyawan, dengan memberikan program kompensasi yang adil dan kompetitif perusahaan mengaharapkan dapat membuat karyawan menjadi lebih loyal terhadap perusahaan[7][8].
Faktor lain mempengaruhi tingkat keberhasilan perusahaan adalah lingkungan kerja, kondisi lingkungan kerja yang bersih, aman, kondusif, dan nyaman dapat menjadi faktor pendukung untuk memberikan kenyamanan dan relaksasi bagi karyawan yang bekerja di perusahaan. Perusahaan tidak dapat melalaikan para karyawannya hanya karena lingkungan kerja yang memiliki banyak sifat yang dapat mempengaruhi kesejahteraan fisik dan mental. Dengan demikian perusahaan akan membuat tempat kerja yang berkualitas yang berguna untuk menjaga karyawan dalam menjalankan tugas mereka dan bekerja secara efektif. karena jika tujuan perusahaan tercapai, maka persaingan secara tidak langsung telah dimenangkan oleh perusahaan, sehingga perusahaan dapat bertahan dan berkembang serta mencapai sasaran perusahaan [9][10].
Pada penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hasil kebenaran dan pengetahuan yang bersifat ilmiah melalui prosedur metodologi penelitian yang sudah ditetapkan. Jenis penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode kuantitatif, karena menggunakan data penelitian berupa angka-angka dan dianalisis menggunakan statistik. Populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan UD. Ratu Kencana Pangan yang berjumlah 55 karyawan. Pada penelitian menggunakan Teknik sampel jenuh, yang dimana semua populasi dijadikan sampel
A. Kerangka Konseptual
B. Hipotesis
1. Uji Validitas
Variabel | Indikator | rhitung | rtabel | Keterangan |
Gaya Kepemimpinan Demokratis (X1) | X1.1 | 0,837 | 0.2609 | Valid |
X1.2 | 0,824 | Valid | ||
X1.3 | 0,872 | Valid | ||
X1.4 | 0,827 | Valid | ||
X1.5 | 0,887 | Valid | ||
X1.6 | 0,878 | Valid | ||
Kompensasi (X2) | X2.1 | 0,759 | 0.2609 | Valid |
X2.2 | 0,822 | Valid | ||
X2.3 | 0,896 | Valid | ||
X2.4 | 0,723 | Valid | ||
Lingkungan Kerja (X3) | X3.1 | 0,781 | 0.2609 | Valid |
X3.2 | 0,800 | Valid | ||
X3.3 | 0,891 | Valid | ||
X3.4 | 0,866 | Valid | ||
X3.5 | 0,817 | Valid | ||
Kinerja Karyawan (Y) | Y1 | 0,863 | 0.2609 | Valid |
Y2 | 0,834 | Valid | ||
Y3 | 0,846 | Valid | ||
Y4 | 0,856 | Valid |
Dari tabel di atas menyatakan bahwa seluruh item pertanyaan kuesioner dari variabel (X) Dan variabel (Y) memiliki nilai korelasi diatas r tabel yaitu 0.2609. Sehingga dapat dikatakan bahwa item pertanyaan kuesioner dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk mengukur variabel yang telah diteliti.
2. Uji Reliabilitas
Variabel | Cronbach’s Alpha | rtabel | Keterangan |
Gaya Kepemimpinan Demokratis (X1) | 0,926 | 0,60 | Reliabel |
Kompensasi (X2) | 0,800 | Reliabel | |
Lingkungan Kerja (X3) | 0,888 | Reliabel | |
Kinerja Karyawan (Y) | 0,870 | Reliabel |
Berdasarkan tabel diatas dinyatakan bahwa Gaya Kepemimpinan Demokratis (X1), Kompensasi (X2), Lingkungan Kerja (X3) dan Kinerja Karyawan (Y) masing-masing berstatus reliabel, karena nilai Cronbach’s Alpha yang dimiliki variabel tersebut lebih besar dari rtabel bernilai 0,60 sehingga variabel ini dapat dilanjutkan ke penelitihan selanjutnya.
1. Uji Normalitas
Berdasarkan gambar di atas, yang menunjukkan bahwa data menyebar di sekitar diagonal dan mengikuti arah diagonal, sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Hasil uji normalitas pada penelitian ini menunjukkan bahwa grafik Normal Probabiity Plot yang mensyaratkan bersebarannya data harus berada diwilayah garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Berdasarkan gambar diatas maka hasil ini memenuhi syarat Normal Probabiity Plot. Artinya populasi data dalam penelitian ini berdistribusi normal.
2. Uji Multikolinieritas
Model | Collinearity Statistics | |
1 (Constant) | Tolerance | VIF |
Gaya Kepemimpinan Demokratis (X1) | 0,501 | 1,996 |
Kompensasi (X2) | 0,469 | 2,131 |
Lingkungan Kerja (X3) | 0,423 | 2,362 |
Bisa diketahui dari ketiga variabel diatas menunjukan nilai VIF < 10 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat multikoneritas.
3. Uji Autokorelasi
Model | R | R Square | Adjusted R Square | Std . Error of the Estimate | Durbin -- Watson |
1 | 0,884 | 0,782 | 0,769 | 1,143 | 2,239 |
Berdasarkan tabel diatas bahwa hasil pengujian autokorelasi diatas. Nilai Durbin Watson dari perhitungan DW Sebesar 2.239 bisa dilihat bahwa dL < d < 4 –dU (1,4523 < 2,239 < 2,3185). Sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian ini tidak terdapat autokorelasi.
4. Uji Heteroskedastisitas
Ghozali (2019:139) berependapat, uji ini menunjukkan bahwa varians tabel tidak sama untuk semua pengamat/observasi. Untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas, yaitu dengan melihat scatterplot. Dengan melihat Berdasarkan gambar dibawah dapat dilihat bahwa titik-titik data yang digunakan pada penelitian ini menyebar disekitar angka 0 dari garis sumbu Y. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel bebas tidak terjadi Heteroskedatisitas.
Hasi analisis regresi berganda untuk menguji gaya kepemimpinan demokratis (X1), kompensasi (X2), lingkungan kerja (X3) untuk variable terikat berupa kinerja karyawan di UD. Ratu Kencana Pangan disajikan pada table berikut:
Model | Unstandardized Coefficients | Standardized Coefficients | t | Sig. | |
B | Std. Eror | Beta | |||
1 (Constant) | 2,341 | 1,101 | 2,127 | ,038 | |
Gaya Kepemimpinan Demokratis (X1) | 0,202 | 0,055 | ,338 | 3,656 | ,001 |
Kompensasi (X2) | 0,232 | 0,092 | ,241 | 2,526 | ,015 |
Lingkungan Kerja (X3) | 0,297 | 0,071 | ,419 | 4,172 | ,000 |
Adapun persamaan regresi linier yang didapatkan sebagai berikut: Y=a+bX1+bX2+bX3+e Y = 2.341+0,202+0,232+0,297+e = Nilai konstanta sebesar 2.341 menyatakan jika tidak ada 3 variabel bebas, maka kinerja karyawan sebesar 2.341.
1. Uji f
Model | Sum of Squares | df | Mean Square | F | Sig. | |
1 | Regression | 238,698 | 3 | 79,566 | 60,886 | ,000b |
Residual | 66,647 | 51 | 1,307 | |||
Total | 305,345 | 54 |
Berdasarkan tabel diatas maka menunjukkan nilai f hitung sebesar 60,886 sedangkan f tabel pada tingkat kepercayaan sebesar 5 % (α) dan degree of freedom sebesar k = 3 dan df2 = n –k –l (55-3-1=51) maka didapat nilai ftabel 2,79, oleh karena itu f hitung 60,886 lebih besar dari f tabel 2,79. Berdasarkan tabel diatas juga menunjukkan nilai sig = 0.000 yang lebih kecil dari 0,05 . Maka dapat dapat diartikan variabel bebas mempunyai mengaruh secara simultan terhadap variabel terikat. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel gaya kepemimpinan (X1), lingkungan kerja (X2) dan kompensasi (X3) mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel kinerja karyawan (Y).
2. Uji t
Model | Unstandardized Coefficients | Standardized Coefficients | t | Sig. | |
B | Std. Eror | Beta | |||
1(Constant) | 2,341 | 1,101 | 2,127 | ,038 | |
Gaya Kepemimpinan Demokratis (X1) | 0,202 | 0,055 | ,338 | 3,656 | ,001 |
Kompensasi (X2) | 0,232 | 0,092 | ,241 | 2,526 | ,015 |
Lingkungan Kerja (X3) | 0,297 | 0,071 | ,419 | 4,172 | ,000 |
Berdasarkan tabel coefficient diatas dapat dijabarkan hipotesis yaitu:
1. Gaya kepemimpinan demokratis berpengaruh terhadap kinerja karyawan
Nilai uji t diperoleh t hitung sebesar 3,656. Hal itu menunjukkan thitung 3,656 lebih besar dari t tabel 2,00758. Dengan demikian H1 diterima dan H0 ditolak, artinya variabel gaya kepemimpinan demokratis (X1) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (Y).
2. Kompensasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan
Berdasarkan tabel uji t diperoleh t hitung sebesar 2,526. Hal itu menunjukkan thitung 2,526 lebih besar dari t tabel 2,00758. Dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima, artinya variabel kompensasi (X2) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (Y).
3. Lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja Karyawan
Berdasarkan tabel uji t diperoleh t hitung sebesar 4,172. Hal itu menunjukkan thitung 4,172 lebih besar dari t tabel 2,00758. Dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima, artinya variabel lingkungan kerja (X3) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (Y).
Berdasarkan hasil pengujian yang didapatkan maka hasil hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut :
H1. Gaya Kepemimpinan Demokratis Secara Parsial memiliki Pengaruh yang Positif dan Signifikan terhadap Kinerja Karyawan .
Hasil analisis membuktikan variabel gaya kepemimpinan demokratis secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan, yang berarti bahwa hal tersebut berpengaruh terhadap kinerja karyawan dalam divisi pemasaran dan produksi UD. Ratu Kencana Pangan. Pimpinan UD. Ratu Kencana Pangan selalu memberikan arahan mengenai target untuk divisi produksi sebelum karyawan menjalankan tugasnya dan memberikan petunjuk pada divisi pemasaran mengenai strategi pemasaran pada teknik pemasaran yang baru dan lama, karena dengan adanya gaya kepemimpinan yang baik pada UD. Ratu Kencana Pangan membuat para karyawan memahami tugas apa yang harus dilakukan sesuai petunjuk pimpinan, hal tersebut menjadikan karyawan semangat dalam meningkatkan kinerja dan profit perusahaan.[11]
H2. Kompensasi Secara Parsial memiliki Pengaruh yang Positif dan Signifikan terhadap Kinerja Karyawan.
Hasil analisis membuktikan variabel kompensasi berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan. Pemberian kompensasi yang dilakukan UD. Ratu Kencana Pangan sangat memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawanya, karena dengan adanya pemberian kompensasi, memicu karyawan untuk terus meningkatkan kinerjanya. Program pemberian kompensasi yang dilakukan UD. Ratu Kencana Pangan sudah sesuai dengan beban pekerjaan yang dilakukan karyawannya dalam divisi pemasaran dan produksi serta pemberian kompensasi yang adil dan kompetitif membuat karyawan menjadi lebih loyal terhadap UD. Ratu Kencana Pangan, hal tersebut membuat karyawan lebih termotivasi dalam bekerja, merasa senang dalam bekerja, dan pada akhirnya akan meningkatkan kinerja dan membuat UD. Ratu Kencana Pangan mencapai sasarannya. [12]
H3. Lingkungan Kerja Secara Parsial memiliki Pengaruh yang Positif dan Signifikan terhadap Kinerja Karyawan.
Hasil analisis membuktikan variabel lingkungan kerja berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan. Yang berarti bahwa semakin baik Kondisi lingkungan kerja dalam bentuk yang bersih, aman, kondusif, dan nyaman dapat menjadi faktor pendukung untuk memberikan kenyamanan dan relaksasi bagi karyawan yang bekerja di UD. Ratu Kencana Pangan. Dalam UD. Ratu Kencana Pangan terdapat fasilitas yang mendukung kinerja semua karyawan yaitu dengan adanya kamar mandi/wc, mushollah, mess, CCTV dan pos satpam membuat karyawan lebih merasa nyaman dalam bekerja di UD. Ratu Kencana Pangan. Dengan demikian UD. Ratu Kencana Pangan akan membuat tempat kerja yang berkualitas yang berguna untuk menjaga karyawan dalam menjalankan tugas mereka dan bekerja secara efektif. karena jika tujuan perusahaan tercapai, UD Ratu Kencana Pangan akan dapat bertahan dan berkembang serta mencapai tujuan perusahaan.[13]
H4. Gaya Kepemimpinan Demokratis, Kompensasi, dan Lingkungan Kerja secara Simultan memiliki pengaruh yang Positif terhadap Kinerja Karyawan
Hasil analisis membuktikan variabel gaya kepemimpinan demokratis, kompensasi dan lingkungan kerja secara simultan berpengaruh terhadap kinerja karyawan, yang berarti bahwa semakin baik cara pemimpin mengambil keputusan maka semakin baik pemimpin dalam menjalin relasi dengan karyawan, hal tersebut berpengaruh terhadap kinerja karyawan dalam divisi pemasaran dan produksi UD. Ratu Kencana Pangan. Pimpinan UD. Ratu Kencana Pangan selalu memberikan arahan mengenai target untuk divisi produksi dan strategi pemasaran pada teknik pemasaran yang baru dan lama, disertai dengan lingkungan kerja yang nyaman pada UD. Ratu Kencana Pangan dimana disediakannya ruangan mess untuk karyawan dari luar kota yang membuat para karyawan semangat dalam meningkatkan profit perusahaan, sehingga para karyawan mendapat kompensasi yang adil dan sesuai dengan beban pekerjaanya. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa setiap peningkatan nilai variabel gaya kepemimpinan, kompensasi dan lingkungan kerja secara bersama – sama, maka akan meningkatkan kinerja para karyawan. [14]
Berdasarkan pada hasil pembahasan dapat disimpulkan hasil penelitian dari penelitian ini yaitu: