Human Resource Management
DOI: 10.21070/ijler.v16i0.807

The Influence of Organizational Culture Leadership Style and Work Stress on Commitment


Pengaruh Gaya Kepemimpinan Budaya Organisasi dan Stres Kerja Terhadap Komitmen

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Leadership Organizatonal Culture Job Stresss Organizatonal Commitment

Abstract

This study aims to determine the effect of Leadership Style, Organizational Culture and Work Stress on Organizational Commitment at PT. Ciomas Adisatwa Sidoarjo. This research is a type of quantitative research with hypothesis testing. The sample used in this study are employees of PT. Ciomas Adisatwa F&A, P&GA, Purchasing and Ppic divisions, totaling 39 employees. This study uses quantitative data analysis techniques. Descriptive statistical analysis and inferential statistical analysis were used to analyze quantitative data. The analytical tool used in this research is SPSS Software. The data used in this study are questionnaire data and data sourced from PT. Ciomas Adiasatwa Sidoarjo. Data collection techniques using questionnaires, interviews and observations. The results of this study prove that Hypothesis 1: Leadership Style Variable has a significant and positive effect on Organizational Commitment. Hypothesis 2: Organizational Culture Variable has a significant and positive effect on Organizational Commitment. Hypothesis 3: Work Stress Variable has a significant and negative effect on Organizational Commitment. Hypothesis 4: Leadership Style, Organizational Culture and Work Stress Together have an effect on organizational commitment.

Pendahuluan

Sumber Daya Manusia merupakan pemeran utama dalam sebuah perusahaan atau organisasi. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai visi dan misi juga ditentukan oleh seberapa baiknya Sumber Daya Manusia dalam perusahaan. Hal ini juga yg menjadikan proses pengendaliannya mendapat pehatian khusus dari pemilik perusahan, karena Sumber Daya Manusia juga menjadi aset yg utama. Tanpa adanya Sumber Daya Manusia perusahan tidak akan bisa berjalan.

Salah satu factor yg dapat merwujudkan tujuan dari perusahaan adalah adanya sumber daya manusia yg berkualitas dan kompeten dalam melaksanakan tugasnya. Seorang karyawan selalu dituntut untuk memberikan pelayanan terbaik kepada komsumen guna memberikan rasa puas tehadap konsumen. Karena konsumn yg tidak puas akan pelayanan yg diberkan perusahaan dapat merusak citra perusahaan dengan komplain yg diberikan. Hal ini menunjukkan bahwa kesuksesan perusahaan sangat dipengaruh oleh kuwalitas dari sumber daya manusia yg dimliki.

Permasalahan lain yg juga sering dihadapi oleh perusahaan adalah kurang bisanya menjaga loyalitas atau komitmen karyawan tehadap perusahaan agar karyawan tetap bertahan dalam perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mendapatkan komitmen karyawannya juga tidak terlepas dari factor-factor tertentu seperti gaya kepemimpnan, budaya organisasi dan stress kerja. Meskipun factor-factor tersebut sangatlah penting, namun dalam kenyataanya masih banyak organisasi yg kurang memperhatkanhal tersebut.

Karyawan yg memiliki komitmen tinggi sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk dalam mencapai visi dan misi dari perusahaan. Gaya kepemimpnan, budaya organisasi yg baik serta rendahnya tingkat stress kerja yg dimiliki karyawan dapat menumbuhkan rasa komitmen organisasional yg dimiliki oleh karyawan.

Salah satu factor yg yg harus di jadikan perhatian khusus adalah komitmen karyawan tehadap perusahaan. Karena dengan adanya komitmen yg tinggi karyawan akan melakukan tugasnya dengan sepenuh hati yg tentu saja akan memudahkan perusahaan dalam mencapai tujuan yg sudah di tetapkan[1].

Pemimpin adalah seseorang yang diakui sanggup memberikan pengaruh pada perilaku orang lain tanpa harus mengandalkan kekerasan. Adanya batasan tertentu pada diri manusia menimbulkan kebutuhan untuk dipimpin dan memimpin, hal ini lah yang menjadikan kepemimpinan memegang peranan penting dalam manajemen organisasi [2]. Kepemimpinan didefinisikan ke dalam ciri-ciri individual, kebiasan, interaksi, cara mempengaruhi orang lain, kedudukan dalam oragnisasi dan persepsi mengenai pengaruh yang sah.

Wirawan lebih memilih menggunakan istilah gaya pemimpin ketimbang gaya kepemimpinan. Mereka berpendapat bahwa bukan proses kepemimpinan yang menunjukkan gaya namun pemimpinlah yang menunjukkan gaya kepemimpinan dan perilaku pemimpin satu dengan pemimpin lainnya berbeda dalam mempengaruhi [3].

Sosok pemimpin sangat bepengaruh dalam menentukan berhasil atau tidaknya perusahaan dalam mencapai tujuan. Diisyaratkan suatu perusahaan yg memiliki pemimpin yg handal dalam melakukan aktivitasnya akan mampu mengantispasi permasalahan yg akan dihadapi organisasi dan dapat mengambil peluang dari perubahan yg ada guna tercapainya tujuan dari organisasi

Pola tindakan seorang pemimpin seperti keterampilan dan sikap dapat diartikan sebagai gaya kepemimpnan. Kepemimpnan yg baik dalam suatu organsasi mendukung terbentuknya budaya organisasi yg baik. Pemimpin merupakan bagian dari budaya organisasi, namun seorang pemimpin juga berkemungkinan untuk memengaruhi perubahan dalam budaya organisasi.

Budaya organsasi yg baik dapat membuat karyawan menjadi lebih berkomitmen dalam melakukan pekerjaannya serta dapat menekan tingkat stress yg dimiliki oleh karyawan. Budaya kerja berfungsi sebagai sarana sosial yg mempersatukan anggota organisasi dalam mencapai tujuan organisasi seperti ketentuan-ketentuan atau nilai-nilai yg harus dakatan dan dilakukan oleh karyawan [4].

Salah satu yg sering menjadi permasalahan karyawan adalah stresss kerja. Penanggulangan stresss kerja bagi karyawan sangat penting untuk dilakukan karena stresss kerja tidak hanya bepengaruh pada produktivitas namun juga bepengaruh pada kesehatan dan kehidupan karyawan [5]. Stress kerja merupakan karakteristik lingkungan kerja yg dirasa dapat mengintimidasi karyawan secara fisik maupun emosi. Stress kerja secara signifkan bepengaruh negatif tehadap komitmen organisasional karyawan. Tingkat stress yg dimiliki karyawan akan berimplikasi tehadap rendahnya komitmen organisasional [6].

Penelitian ini mengambil obyek penelitian pada PT. Ciomas Adisatwa Sidoarjo. PT. Ciomas Adisatwa Sidoarjo adalah perusahaan yg bergerak dalam bidang pemotongan ayam dan pengolahan produk asal ternak yg beralamat di Kecamatan Balongbendo Kabupaten Sidoarjo. PT. Ciomas Adisatwa Sidoarjo adalah anak perusahaan dari PT. Japfa Comfeed. Jenis Produk yg dihasilkan oleh PT. Ciomas Adisatwa Sidoarjo adalah karkas ayam yg telah diproses dan dikemas yg kemudian dipasarkan ke dalam dan luar negeri seperti Australia dan China sedangkan untuk dalam negeri seperti Probolinggo, Lampung, dan daerah di sekitar Jawa Timur. PT. Ciomas Adisatwa Sidoarjo selalu berusaha mengedepankan komitmen serta menggunakan totalitas sumber daya perusahaan dan kemampuannya dalam menghasilkan kualitas produk yg terbaik, terjaga, dan terpercaya.

Banyaknya beban tanggung jawab yg ada sering sekali memunculkan sejumlah isu yg tidak dapat dihindari. Gaya kepemimpnan yg dirasa kurang efektif serta stress kerja yg dapat dipicu dari budaya organisasi yg kurang baik seperti masih banyak karyawan yg tidak tepat waktu dalam bekerja, sering menjadi permasalahan kongkrit. Dari wawancara singkat yg dilakukan penulis dengan Manajer Personalia dapat disimpulkan bahwa beberapa karyawan PT. Ciomas Adisatwa Sidoarjo masih belum disiplin dalam bekerja, seperti tidak datang tepat waktu ataupun waktu istirahat yg terlalu lama. Hal ini tentu dapat menghambat produktivitas karyawan.

Jadwal kerja PT. Ciomas Adisatwa Sidoarjo adalah jam 08.00 - 16.00 untuk hari senin sampai dengan hari jum’at, sedangkan hari sabtu adalah jam 08.00 – 14.00. Karyawan yg datang diatas jam 08.00 (batas toleransi) masih cukup banyak, sedangkan pada saat pulang beberapa karyawan yg terlambat enggan untuk waktu kerjanya. Hal ini dapat memengaruhi produktivitas karyawan PT. Ciomas Adisatwa Sidoarjo. Penelitian ini berfokus pada divisi F&A (Finance and Accounting), P&Ga (Personalia and General Affairs), Purchasing dan Ppic (Production Planning and Inventory Control) pada PT. Ciomas Adisatwa Sidoarjo. Divisi F&A (Finance and Accounting) bertugas untuk pencarian, pengelolaan, pengalokasian dana, dan melakukan pembayaran di perusahaan, divisi F&A juga bertanggung jawab dalam memroses dan mengelola laporan keuangan dan mencatat transaksi dari bisnis. Divisi P&Ga (Personalia and General Affairs) bertanggung jawab untuk mengatasi permasalahan karyawan, perekrutan dan membuat pelatihan. Purchasing melaksanakan kegiatan pemesanan dan pembelian barang untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa yg diperlukan oleh perusahaan dengan melihat kualitas, kuantitas, harga serta waktu pengiriman yg tepat dan yg terbaik. Tugas Ppic (Production Planning and Inventory Control) secara umum adalah menerima order dari bagian Penjualan lalu memastikan order ini selesai dan dikirim ke customer pada tepat waktunya. Berikut adalah daftar absensi karyawan divisi F&A, P&Ga, Purchasing, Ppic pada PT. Ciomas Adisatwa Sidoarjo yg berjumlah 39 karyawan:

Bulan Jumlah Karyawan Karyawan Terlambat Presentase Keterlambatan
Januari 39 7 17%
Februari 39 6 15%
Maret 39 11 28%
April 39 12 30%
Mei 39 8 20%
Juni 39 5 12%
Juli 39 8 20%
Agustus 39 7 17%
September 39 7 17%
Oktober 39 10 25%
November 39 9 21%
Desember 39 8 20%
Rata-rata/Bulan 22%
Table 1.Daftar absensi karyawan PT. Ciomas Adisatwa SidoarjoPT. Ciomas Adisatwa Sidoarjo , 2019-2020

Dari tabel diatas terlihat bahwa kehadiran karyawan di PT. Ciomas Adisatwa Sidoarjo pada bulan Januari hingga bulan April mengalami peningkatan menjadi sebesar 30% di bulan Juni menurun menjadi 12% namun kembali mengalami peningkatan di bulan Juli menjadi sebesar 20%, pada bulan Agustus presentase keterlambatan karyawan turun menjadi 17% namun kembali naik pada bulan Oktober menjadi sebesar 25%. Hal ini menunjukan bahwa para karyawan di PT. Ciomas Adisatwa tidak memiliki komitmen yg tinggi tehadap pekerjaannya, terlihat dari daftar keterlambatan kehadiran karyawan yg masih terbilang cukup banyak. Hal ini juga akan menghambat perusahaan dalam mencapai visi dan misi yg telah ditentukan.

Bedasarkan pemaparan masalah diatasmaka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian denganjudul: “Pengaruh Gaya Kepemimpnan, Budaya Organisasi dan Stress Kerja Tehadap Komitmen Organisasi Pada PT. Ciomas Adisatwa Sidoarjo”.

Rumusan Masalah

Bedasarkan latar belakang permasalahan yg telah diuraikan diatas, maka dapat disimpulkan rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Apakah gaya kepemimpnan bepengaruh tehadap komitmen organisasi?
  2. Apakah budaya organisasi bepengaruh tehadap komitmen organisasi?
  3. Apakah stress kerja bepengaruh tehadap komitmen kepemimpnan?
  4. Apakah gaya kepemimpnan, budaya organisasi dan stress kerja secara simultan bepengaruh tehadap komitmen organisasi?

Tujuan Penelitian

Bedasarkan rumusn masalah maka tujuan dari penelitian ini adalah:

  1. Untuk mengetahui bahwa gaya kepemimpnan bepengaruh tehadap komitmen organisasi di PT. Ciomas Adisatwa Sidoarjo.
  2. Untuk mengetahui bahwa budaya organisasi bepengaruh tehadap komitmen organisasi di PT. Ciomas Adisatwa Sidoarjo.
  3. Untuk mengetahui bahwa stress kerja bepengaruh tehadap komitmen kepemimpnan di PT. Ciomas Adisatwa Sidoarjo.
  4. Untuk mengetahui bahwa gaya kepemimpnan, budaya organisasi dan stress kerja secara simultan bepengaruh tehadap komitmen organisasi di PT. Ciomas Adisatwa Sidoarjo.

Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini pendekatan yg digunakan adalah pendekatan kantitaif, yaitu penelitian yg analisis datanya sangat dipengaruhi oleh variable-variable yg dianilisis[7].

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini bertempat di PT. Ciomas Adisatwa yg berlokasi di kecamatan Balongbendo kabupaten Sidoarjo, Telp Perusaaan : (031)

3. Populasi dan Sampel

Populasi yg akan diteliti adalah seluruh karyawan pada PT. Ciomas Adisatwa divisi F&A, P&GA, Purchasing dan Ppic yg berjumlah 39 orang. Total sampling adalah proses pengambilan sampel yg dilakukan dengan mengambil seluruh anggota populasi untuk dijadikan anggota sampel.

4. Jenis dan Sumber Data

Jenis data dalam penelitian ini menggunakan data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yg berupa angka, selanjutnya akan dianalisis dengan teknik analisis statistik deskirtif dan analisis statistik inferensial dengan bantuan software untuk sistem operasi yg bernama SPSS.

5. Teknik Pengambilan Data

Untuk memperoleh data dan informasi menygkut materi penulisan ini, maka penulis menggunakan metode pengumpulan data wawancara, observasi dan kuioner atau angket.

6. Uji Validitas dan Reabilitas

Vaditas digunakn untuk mengkur valid atau tidaknya kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertayaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yg akan diukur oleh kuesioner tersebut[8]. Kriteria uji validias yg digunakan adalah sebagai berikut:

  1. Bila koefsien korelasi atau r hitung ≥ r table mka dinyatkan alid.
  2. Bila koefsien korelasi atau r hitung < r table dnyatakan tdak valid.

Reliabilitas adalah data untuk mengukur kuesioner yg merupakan indikator dari variable. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang tehadap pertanyaan adalah konsisten dari waktu ke waktu. Uji reabilitas yg dgunaka adalah statistik uji Alpha Cronbach dengan kriteria pengujian:

  1. Jika koefsien Alpha Cronbach > 0,6 maka variael tersebut reliable.
  2. Jika koefsien Alpha Cronbach < 0,6 maka ariabel terebut tidak reliable.

7. Anisis Data

Sesuai dengan hipotesis yg telah dirumuska, maka dalam penelitian ini analisis data yg digunakan adalah teknik analisis data kuantitatif. Analisis statistik deskirtif dan analisis statistik inferensial digunakan untuk menganalisis data kuantitatif[9].

8. Uji Hepotesis

Taraf signifkansinya adalah 5%, dengan kriteria yaitu apabila:

  1. Signifkansi < 0,05, berarti bahwa terdapat pengaruh variable independen tehadap variable dependen.
  2. Signifkansi > 0,05, berarti bahwa tidak terdapat pengaruh variable independen tehadap variable dependen.

Hasil dan Pembahasan

PT. Ciomas Adisatwa Sidoarjo merupakan kantor cabang Japfa Comfeed, perusahaan agri-food terbesar di Indonesia. Produk-produk japfa mencakup berbagai bidang mulau dari peternakan ayam, aquaculture (perikanan), hingga beef cattle (daging). Dalam menjalankan bisnisnya japfa memiliki unit bisnis dari hulu hingga hilir, dengan maksud memastikan setiap bahannya yg akan diolah menjadi makanan memiliki kualitas terbaik. PT Ciomas Adisatwa didirikan pada tahun 1993 untuk memberikan solusi atas kebutuhan pengusaha dan penyedia pangan modern dengan cara mempersembahkan produk-produk olahan protein hewani.

Dalam usahanya mencapai konsistensi dan rekam jejak (Traceability), PT Ciomas Adisatwa memiliki dan mengoperasikan jaringan peternakan penggemukan ayam serta Rumah Potong Ayam Type A yg tersebar secara strategis di Indonesia. PT Ciomas Adisatwa menghasilkan lebih dari 100 jenis produk dalam bentuk mentah maupun olahan. Banyak diantara produk-produk PT Ciomas Adisatwa yg dapat dipesan dan diproses secara khusus, untuk memenuhi kebutuhan perusahaan-perusahaan berskala global maupun domestik yg mengharuskan standar kualitas, rasa, dan konsistensi yg terjaga.

Bedasarkan data yg telah diolah maka diperoleh hasil yg dapat digunakan untuk menjawab hipotesis pada penelitian ini. Uji hipotesis pada penelitia ini dilakukan dengan membandingkan nilai T Hitung dengan nilai T Tabel untuk parsial dan membandingkan nilai F Hitung dengan F Tabel untuk uji secara simultan. Hipotesis penelitian dapat dnyatakan diterima/ bepengaruh apabila niai T Hitung > T Tabel dan F Hitung > F Tabel. Berikut ini adalah hasil pengujian hipotesis :

Tabel 2 Pengujian Hipotesis uji tCoefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig
B Std. Error Beta
1 (Constant) 4.169 2.651 1.572 .125
Gaya Kepemimpnan .273 .097 .288 2.827 .008
Budaya Organisasi .203 .054 .441 3.746 .001
Stress Kerja -.370 .105 -.415 -3.520 .001
a. Dependent Variable: Komitmen Organisasi
Table 2.Pengujian Hipotesis uji t Coefficientsa
Model Sum Of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 98.333 3 32.778 20.819 .000b
Residual 55.103 35 1.574
Total 153.436 38
Table 3.Pengujian Hipotesis uji f

Bedasarkan tabel diatas, dapat dijelaskan hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah:

  1. Pengaruh gaya kepemimpnan tehadap komitmen organisasi menghasilkan nilai t-hitung variable gaya kepemimpnan sebesar 2,827 dengan nilai signifkan sebesar 0,008. Dimana t-tabel diketahui sebesar 2,030. Sehingga t-hitung > t-tabel yaitu 2,827 > 2,030 dengan nilai signifkan 0,008 < 0,05. Dari hasil tersebut maka dapat dnyatakan Hipotesis diterima yg artinya variable gaya kepemimpnan bepengaruh signifkan tehadap komitmen organisasi “.
  2. Pengaruh budaya organisasi tehadap komitmen organisasi menghasilkan nilai t-hitung variable budaya organisasi sebesar 3,746 dengan nilai signifkan sebesar 0,001. Dimana t-tabel diketahui sebesar 2,030. Sehingga t-hitung > t-tabel yaitu 3,746 > 2,030 dengan nilai signifkan 0,001 < 0,05. Dari hasil tersebut maka dapat dnyatakan Hipotesis diterima yg artinya budaya organisasi bepengaruh signifkan tehadap komitmen organisasi.
  3. Pengaruh stress kerja tehadap komitmen organisasi menghasilkan nilai t-hitung variable stresss kerja sebesar -3,520 dengan nilai signifkan sebesar 0,001. Dimana t-tabel diketahui sebesar 2,030. Sehingga t-hitung > t-tabel yaitu 3,520 > 2,030 dengan nilai signifkan 0,001 < 0,05. Dari hasil tersebut maka dapat dnyatakan Hipotesis diterima yg artinya stresss kerja bepengaruh signifkan tehadap komitmen organisasi.
  4. Pengaruh gaya kepemimpnan, budaya organisasi dan stress kerja tehadap komitmen organisasi secara simultan menghasilkan nilai Fhitung sebesar 20,819 dengan nilai Ftabel 2,866 sehingga nilai Fhitung > Ftabel atau 20,819 > 2,866 dan tingkat signifkan 0,000 < 0,05. Dari hasil tersebut maka dapat dnyatakan Hipotesis diterima yg artinya gaya kepemimpnan, budaya organisasi dan stress kerja bepengaruh simultan tehadap komitmen organisasi “.

1. Gaya Kepemimpnan bepengaruh tehadap Komitmen Organisasi

Hasil pengujian hipotesis pertama pada variable Gaya Kepemimpnan (X1) tehadap Komitmen Organisasi(Y) membuktikan bahwa Gaya Kepemimpnan (X1) memiliki pengaruh yg signifkan dan positif tehadap Komitmen Organisasi(Y), Sehingga hasil pengujian X1 tehadap Y diterima. Semakin ditingkatkannya Gaya Kepemimpnan pada perusahaan maka semakin meningkatkan nilai Komitmen Organisasipada setiap karyawan.

Bedasarkan hasil penelitian pada PT. Ciomas Adisatwa Sidoarjo bahwa pihak manajemen perusahaan telah berusaha untuk memperhatkanorientasi pada setiap karyawan yg menitik beratkan pada gaya kepemimpnan gaya instruktif, gaya partisipatif, gaya delegatif dan gaya konsultatif sebagai indikator gaya kepemimpnan.

Hasil penelitian ini sependapat dengan pendapat menurut Hersey dan Blanchard dalam yg menjadikan gaya instruktif, gaya partisipatif, gaya delegatif dan gaya konsultatif sebagai indikator gaya kepemimpnan [8].

Temuan di atas sependapat dengan peneltian sebelumnya yg dilakukan oleh yg menyatakan bahwa Gaya Kepemimpnan bepengaruh positif dan signifkan tehadap komitmen organisasi.

2. Budaya Organisasai bepengaruh tehadap Komitmen Organisasi

Hasil pengujian hipotesis pertama pada variable Budaya Organisasi (X2) tehadap Komitmen Organisasi (Y) membuktikan bahwa Budaya Organisasi (X2) memiliki pengaruh yg signifkan dan positif tehadap Komitmen Organisasi (Y), Sehingga hasil pengujian X2 tehadap Y diterima. Semakin ditingkatkannya nilai Budaya Organisasi pada perusahaan maka semakin meningkatkan nilai Komitmen Organisasi pada setiap karyawan.

Bedasarkan hasil penelitian pada PT. Ciomas Adisatwa Sidoarjo bahwa pihak manajemen perusahaan telah berusaha untuk memperhatkanorientasi pada setiap karyawan yg menitik beratkan pada kebebasan dalam mengambil keputusan dan berinovasi dalam bekerja, pegawai merasa sebagai anggota yg terhormat dalam organisasi, Organisasi selalu mempertimbangkan segala keputusan agar tidak merugikan pegawai sehingga meningkatkan perilaku dari karyawan yg bekerja dengan berusaha melebihi apa yg diharapkan dari perusahaan atau biasa disebut perilaku sukarela.

Hasil penelitian ini sependapat dengan Robbin & Judge dalam yg berpendapat bahwasanya budaya organisasi memiliki total tujuh karakteristik dasar: inovasi, berani dalam mengambil resiko, agresif, kemantapan, memberikan perhatian secara detail, berorientasi pada hasil kerja, anggota organisasi dan tim [9].

Temuan di atas sependapat dengan temuan yg menunjukkan bahwa budaya organisasi bepengaruh secara siginifikan dan positif terhadp komitmen organisasi.

3. Stres Kerja bepengaruh tehadap Komitmen Organisasi

Hasil pengujian hipotesis pertama pada variable Stress Kerja (X3) tehadap Komitmen Organisasi (Y) membuktikan bahwa Stress Kerja (X3) memiliki pengaruh yg signifkan dan negative tehadap Komitmen Organisasi (Y), Sehingga hasil pengujian X3 tehadap Y diterima. Semakin meningkatnya Stress Kerja pada perusahaan maka semakin menurun nilai Komitmen Organisasi pada setiap karyawan.

Bedasarkan hasil penelitian pada PT. Ciomas Adisatwa Sidoarjo bahwa pihak manajemen perusahaan telah berusaha untuk memperhatkantuntutan pekerjaan yg diberikan, control dan dukungan yg diberikan agar tidak merugikan pegawai sehingga menekan tingakat stresss kerja dari karyawan yg bekerja yg diharapkan dapat membuat karyawan bisa melebihi apa yg diharapkan dari perusahaan.

Hasil temuan ini sependapat dengan Alves et al. dalam penelitian yg menggunakan tuntutan, control dan dukungan sebagai indikator pengukur stress kerja karyawan [10].

Hasil temuan di atas sependapat dengan peneltian sebelumnya yg telah dilakukan oleh yg menunjukkan bahwa Stress Kerja bepengaruh negatif signifkan tehadap Komitmen Organisasi.

4. Gaya Kepemimpnan, Budaya Organisasi dan Stress Kerja secara simultan bepengaruh tehadap Komitmen Organisasi

Hasil pengujian hipotesis pertama pada variable Gaya Kepemimpnan (X1), Budaya Organisasi (X2) dan Stress Kerja (X3) tehadap Komitmen Organisasi (Y) membuktikan bahwa Gaya Kepemimpnan (X1), Budaya Organisasi (X2) dan Stress Kerja (X3) memiliki pengaruh simultan tehadap Komitmen Organisasi (Y), Sehingga hasil pengujian pengaruh simultan X1, X2, dan X3 tehadap Y diterima. Semakin meningkatnya Stress Kerja pada perusahaan maka semakin menurun nilai Komitmen Organisasi pada setiap karyawan.

Bedasarkan hasil penelitian pada PT. Ciomas Adisatwa Sidoarjo bahwa pihak manajemen perusahaan telah berusaha untuk memperhatkantuntutan pekerjaan yg diberikan, control dan dukungan yg diberikan agar tidak merugikan pegawai sehingga menekan tingakat stresss kerja dari karyawan yg bekerja yg diharapkan dapat membuat karyawan bisa melebihi apa yg diharapkan dari perusahaan.

Kesimpulan

  1. Gaya kepemimpnan bepengaruh positif dan signifkan tehadap komitmen organisasi pada karyawan di PT. Ciomas Adisatwa Sidoarjo.
  2. Budaya organisasi bepengaruh positif dan signifkan tehadap komitmen organisasi pada karyawan di PT. Ciomas Adisatwa Sidoarjo.
  3. Stress kerja bepengaruh negatif dan signifkan tehadap komitmen organisasi pada karyawan di PT. Ciomas Adisatwa Sidoarjo.
  4. Gaya kepemimpnan, budaya organisasi dan stresss kerja secara simultan bepengaruh tehadap komitmen organisasi pada karyawan PT. Ciomas Adisatwa Sidoarjo.

References

  1. Hazisma, L. S. (2013). PENGARUH KECERDASAN SPIRITUAL TEHADAP KOMITMEN ORGANISASI MELALUI KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABLE INTERVENING (Studi pada Karyawan PT Calmic Indonesia Cabang Palembang). Jurnal Orasi Bisnis.
  2. Tambunan, T. S. (2015). Pemimpin dan Kepemimpinan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  3. Wirawan. (2014). Kepemimpinan Teori, Psikologi, Perilaku Organisasi, Aplikasi dan Penelitian: Contoh Aplikasi untuk Kepemimpinan Wanita, Organisasi Bisnis, Pendidikan dan Militer (Pertama). Jakarta: Raja Grafindo Persada.
  4. Soetrisno, E. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia (Pertama). Jakarta: Kencana.
  5. Siagian, S. P. (2012). Teori Pengembangan Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.
  6. Harun, H., Salleh, R., Memon, M. A., Baharom, M. N. R., & Abdullah, A. (2014). Job satisfaction, organizatonal commitment and stresss among offshore oil and gas platform employees. Asian Social Science.
  7. Sugiyono. (2018). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan kombinasi (mixed methods). Bandung: Alfabeta.
  8. Pasolong, H. (2013). Kepemimpnan Birokrasi. Bandung: Alfabeta.
  9. Wibowo, P. (2018). Pengaruh Gaya Kepemimpnan Transaksional dan Kompensasi TehadapKomitmen PT. Amerta Girir Lestari Yogyakarta. Jurnal Ekobis Dewantara, 1.
  10. Ariawan, P. A. Y., & Sriathi, A. A. A. (2018). Pengaruh Stress Kerja Dan Kepuasan Kerja Tehadap Komitmen Organisasi Karyawan Pbf. Pt. Banyumas Denpasar. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana.