Widya Retno Hayuningtyas (1), Imelda Dian Rahmawati (2)
General Background: Public sector financial reporting requires reliable systems to enhance transparency and accountability. Specific Background: Regional governments continue to face issues such as errors, overpayments, and weak compliance that indicate insufficient report quality. Knowledge Gap: Prior studies show inconsistent findings regarding the roles of accounting information systems (AIS) and human resource quality in improving report quality. Aims: This study aims to analyze the contribution of AIS implementation and human resource quality to the financial report quality in a local government office. Results: The findings indicate that AIS implementation contributes significantly to improving report quality, while human resource quality strengthens the relationship between AIS and reporting outcomes. Novelty: This study integrates signaling theory and contextual issues from the selected region to provide a more comprehensive understanding of reporting practices. Implications: The results highlight the importance of strengthening AIS utilization and enhancing staff competency to support transparent and accountable public financial management.
Highlights :
Examines AIS implementation within local government context.
Identifies HR quality as a moderating factor.
Provides evidence aligned with signaling theory.
Keywords:Accounting Information System, Financial Reporting, Human Resources, Public Sector, Moderation
Transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan bisa diwujudkan yang melalui dari penyampaian laporan pertanggungjawaban keuangan pemerintah dengan adanya memenuhi prinsip tepat waktu yang sudah disusun dalam arahan yang standar akuntansi pemerintahan. Menurut Kualitas informasi dalam laporan keuangan pemerintah tersebut sangat dipengaruhi oleh kepatuhan terhadap standar akuntansi dan sudah didukung di sebuah sistem akuntansi yang sudah akurat pada pemerintahan yang baik dapat dilihat dari penerapan akuntabilitas publik pada suatu entitas[1] .
Peningkatan atas kesadaran dari publik yang sangat begitu penting di peranan pemerintah dalam pelayanan dan peningkatan kinerja, mendorong pemerintah agar adanya penerapan sistem pemerintahan yang begitu baik. Dalam indikasi atas terselenggaranya pemerintahan, baik pusat maupun daerah. Upaya yang telah diwujudkan pada kualitas laporan keuangan yang baik tak lepas dari sumber daya manusia yang mempunyai peranan sangat penting di dalam organisasi karena berdampak pada kinerja organisas[2]. bahwa pengelolaan keuangan selanjutnya sepenuhnya berada di tangan Pemerintah Daerah (Pemda). Beberapa penelitian terdahulu yang dilakukan sebelumnya menunjukan peran penting SDM terhadap kinerja pemerintah daerah. Berdasarkan Penelitan yang dilakukan diketahui bahwa terdapat pengaruh yang kualitas laporan keuangan[3].
Adapun untuk menghasilkan laporan keuangan daerah yang berkualitas dibutuhkan SDM yang memahami dan kompeten dalam akuntansi pemerintahan, keuangan daerah bahkan organisasional tentang pemerintahan. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah kompetensi aparatur pemerintah daerah yang terlibat dalam penyusunan laporan keuangan. Terbatasnya pegawai yang berlatar belakang pendidikan bidang akuntansi menjadikan kurangnya pemahaman atau penguasaan aparatur Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam mengelola keuangan daerah dengan baik dan benar. Selain itu, hal yang mendasar dan penting dari penerapan akuntansi di dalam penyusunan laporan keuangan daerah salah satunya adalah sistem akuntansi.
Adapun penjelasan dari Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD) yaitu serangkaian prosedur mulai dari proses pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan keuangan, dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang dapat dilakukan secara manual atau menggunakan aplikasi komputer (Permendagri No. 59 Tahun 2007)[4]. Dalam mengelola keuangan daerah, pemerintah daerah menggunakan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD) yang sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 Tentang Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan yang bertujuan untuk memberikan informasi dalam pertanggungjawaban penggunaan dana. Berdasarkan penelitian oleh [5] menunjukkan bahwa penerapan standar akuntansi pemerintahan berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan daerah.
Kualitas diartikan sebagai kesesuaian dengan standar, diukur berbasis kadar kesesuaian, dan disampaikan menggunakan pemeriksaan.. Sumber daya manusia dapat diartikan sebagai pendayagunaan sumber daya manusia di dalam organisasi, yang dilakukan melalui fungsi-fungsi perencanaan sumber daya manusia, rekrutmen dan seleksi, pengembangan sumber daya manusia, perencanaan dan pengembangan karir, pemberian kompensasi dan kesejahteraan, keselamatan dan kesehatan kerja, dan hubungan industrial[6]. Menurut membuktikan jika variabel moderasi berpengaruh positif dalam kualitas laporan keuangan[7]. Penelitian ini dikuatkan oleh menurut menunjukkan jika kualitas sumber daya manusia berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas laporan keuangan[8]. Penelitian ini dilakukan di Dinas Perumahan & Kawasan Permukiman Kabupaten Pasuruan dikarenakan kualitas sumber daya manusia yang kurang memadai dan kurang sesuai dengan Standar Akuntansi yang ada. Hal tersebut dapat terjadi karena pengambilan datanya masih menggunakan cara manual atau belum sesuai dengan SAK yang ada.
Dengan adanya kondisi tersebut, maka diperlukan suatu penelitian dalam menghadapinya, sehingga nantinya dapat diketahui hal apa yang berpengaruh pada perkembangan laporan keuangan, dengan penelitian terhadap kualitas laporan keuangan yang telah dihasilkan. Penelitian ini juga menambahkan variabel kualitas sumber daya manusia sebagai variabel moderasi. Alasan menggunakan kompetensi sumber daya manusia sebagai variabel moderasi karena adanya ketidakkonsistenan dari hasil penelitian sebelumnya. Kualitas sumber daya manusia yaitu kemampuan seseorang untuk melaksanakan fungsi atau kewenangan untuk mencapai tujuan[9]. Penelitian membuktikan variabel kompetensi sumber daya manusia mempunyai pengaruh signifikan kepada kualitas laporan keuangan[10].
Menurut hasil penelitian menunjukkan bahwaadanya sumber daya manusia tidak mempunyai adanya dampak yang sangat signifikan terhadap kualitas[11]. Sedangkan pada penelitian hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya kualitas sumber daya manusia berpengaruh yang signifikan terhadap kualitas laporan keuangan[12]. Penelitian juga menunjukan sumber daya manusia berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan[13]. Dikarenakan kualitas sumber daya manusia yang kurang memadai menjadikan kualitas laporan keuangan pada Dinas Perumahan & Kawasan Permukiman Kabupaten Pasuruan kurang sesuai dengan Standar Akuntansi yang ada[14]. Hal tersebut dapat terjadi karena pengambilan datanya masih menggunakan cara manual atau belum sesuai dengan SAK yang ada. Fenomena yang dijumpai masih ditemukan kesenjangan antara kualitas sebagai syarat tugas pokok dengan kualitas yang dimiiki terhadap pegawai. Harus diakui masih adanya permasalahan yang terjadi dimana staf pengelola keuangan dan kualitas laporan keuangan yang terlibat dalam pengelolaan keuangan masih kurang memiliki keterampilan dalam bidang akuntansi. Laporan keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi yang berbasis akrual membutuhkan sistem akuntansi. Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah dibutuhkan dalam mengelola informasi akuntansi. Hal ini disebabkan karena pada dasarnya Sistem Akuntansi Keuangan Daerah mampu memberikan output data berupa laporan keuangan pemerintah daerah[15]. Sistem informasi akuntansi adalah suatu sistem pengolahan data akuntansi yang merupakan koordinasi dari manusia, alat, dan metode yang berinteraksi secara harmonis dalam suatu wadah organisasi yang terstruktur untuk menghasilkan informasi akuntansi keuangan dan informasi akuntansi manajemen yang terstruktur pula[16]. Tujuan dari sistem informasi akuntansi (SIA) adalah untuk memproses data keuangan dan akuntansi serta menghasilkan laporan keuangan yang dapat digunakan oleh manajer atau pihak lain yang berkepentingan untuk membuat keputusan bisnis. Kualitas diartikan sebagai kesesuaian dengan standar, diukur berbasis kadar kesesuaian, dan disampaikan menggunakan pemeriksaan. Laporan keuangan dapat diartikan sebagai informasi yang berguna bagi organisasi yang sedang mengajukan permintaan informasi, penyedia informasi juga dapat memahami dokumen pada laporan keuanganyang berkualitas tinggi apabila informasi yang dikandungnya akurat dan jelas[17]. Menurut rendahnya kualitas layanan keuangan dapat disebabkan oleh tingginya kapasitas keahlian keuangan yang memaksimalkan sistem tersebut[18]. Permasalahan penerapan basis akuntansi tidak hanya berdasarkan masalah teknik akuntansi, tetapi juga berdasarkan cara mencatat transaksi dan menyajikan laporan keuangan pada perlakuan akuntansi untuk suatu transaksi, mendesain,dan menganalisis sistem.
Adapun fenomena yang terjadi pada, hasil penelitian menunujukkan bahwa Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Jawa Timur mengungkap adanya lima temuan dalam penggunaan keuangan daerah tahun anggaran 2020[19]. Dalam laporan hasil pemeriksaan (LHP) yang yang berkaitan dengan pengendalian internal dan kepatuhan atas peraturan perundang-undangan yang dibuat Mei 2021 lalu. Berdasarkan salinan dokumen yang diperoleh WartaBromo, meliputi adanya kekurangan potensi penerimaan PBB P2 minimal sebesar Rp 1, 3 miliar. Terdapat kekurangan volume dan harga timpang atas paket pekerjaan belanja barang untuk diserahkan kepada pihak ketiga pada dua SKPD. Dan nilai dari temuan ini mencapai Rp 615 juta lebih. Sehingga, kekurangan volume atas paket pekerjaan belanja peralatan mesin serta gedung dan bangunan pada enam SKPD dengan nilai Rp 368 juta. Selain itu, BPK juga menemukan adanya denda keterlambatan yang belum dipungut sebesar Rp 31 juta. Kas dari penerimaan jasa giro Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang belum diserahkan ke kas daerah. Dari dua item ini, total angkanya mencapai Rp 3,3 miliar. Dari Pemanfaatan, pengamanan dan penatausahaan aset tetap tanah serta peralatan dan mesin belum tertib. Terhadap beberapa temuan tersebut, BPK telah merekomendasikan kepada Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf untuk mengambil langkah- langkah yang diperlukan. Di antaranya, “Memerintahkan Kepala BKD (Badan Keuangan Daerah) melakukan rekonsiliasi data IMB dengan kepala DPMPT sebagai dasar pemutakhiran data objek dan penetapan PBB P2”. Kemudian, memerintahkan Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman memproses kelebihan bayar kepada penyedia sebesar Rp 234 juta dan 380 juta.
Adapun alasan penelitian ini menggunakan teori Signaling theory (teori pensinyalan) karena teori Signaling theory merupakan teori yang menjelaskan adanya hubungan antara informasi yang diterima dengan keputusan yang akan diambil oleh penerima informasi[20]. Terlepas dari sinyal yang diterima oleh penerima itu positif atau negatif, informasi yang diterima tersebut dapat mempengaruhi keputusan yang akan diambilnya. Dengan menyatakan bahwa informasi dalam laporan keuangan akan banyak dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan, dimana pihak-pihak tersebut menggunakan informasi yang terdapat dalam laporan keuangan untuk mengambil suatu keputusan[21]. Dilanjutkan oleh [22]bahwa informasi yang bermanfaat adalah informasi yang mempunyai nilai. Dengan memperhatikan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan untuk keperluan perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan. Manfaat peneliti ini adalah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia pada Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman di Kabupaten Pasuruan untuk kualitas laporan keuangan menjadi lebih baik. Dari latar belakang dan uraian hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan pada penelitian yang dilakukan sebelumnya[23]. Dengan keterbaharuan menggunakan variabel yang berbeda yaitu menambahkan variabel lain,seperti sistem informasi akuntansi, kualitas laporan keuangan dan kualitas sumber daya manusia. Sebagai fitur pembeda terdapat juga perbedaan di fenomena dan tahun penelitian.
Dari hasil yang berbeda pada riset sebelumnya menjelaskan ketidaksamaan hasilnya, yang menjadikan ada researchgap. Adanya research gap maupun peristiwa itu menjadikan penulis ingin melakukan riset untuk mengetahui “ Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kualitas Laporan Keuangan dengan Kualitas Sumber Daya Manusia sebagai variabel moderasi pada Dinas Perumahan & Kawasan Permukiman Kabupaten Pasuruan.”. Alasan peneliti menggunakan Dinas Perumahan & Kawasan Permukiman Kabupaten Pasuruan yaitu peneliti pernah melakukan magang sebelumnya dan peneliti tertarik untuk meneliti lokasi tersebut.
Hubungan antar variabel
Penerapan Sistem Informasi Akuntansi terhadap laporan keuangan didukung oleh teori sinyal. Proses mengumpulkan, mencatat dan memproses data akuntansi menjadi informasi yang membantu dalam pengambilan keputusan[24]. Menurut Pengukuran variabel ini menggunakan instrumen kuesioner, yang diambil dari penelitian. Penelitian dari menyatakan bahwa adanya pengaruh positif dari SIA terhadap kualitas laporan keuangan[25]. Berdasarkan penelitian sebelumnya, maka hipotesis pertama pada penelitian ini adalah :
H1 : Penerapan sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan
Kualitas Sumber Daya Manusia terhadap laporan keuangan didukung oleh teori sinyal . Nilai dari perilaku seseorang dalam mempertanggung jawabkan semua perbuatannya baik dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan bermasyarakat dan berbangsa. Menurut sumber daya manusia merupakan kemampuan dan karakteristik yang dimiliki seorang pegawai berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya, sehingga pegawai tersebut dapat melaksanakannya tugasnya secara professional, efektif dan efisien[26]. Berdasarkan penelitian sebelumnya, maka hipotesis kedua pada penelitian ini adalah :
H2: Kualitas sumber daya manusia memoderasi hubungan antara penerapan sistem informasi akuntansi terhadap kualitas laporan keuangan.
Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual penelitian ini digambarkan dalam gambar dibawah ini :
Figure 1. Gambar 1. Kerangka konseptual
Sebagai peneliti dalam penelitian ini memutuskan untuk menggunakan penelitian kuantitatif sebagai bagian dari jenis metode penelitian. Sehingga menggunakan metode PLS yang terbentuk dari variabel bebas dan variabel tidak bebas. Dalam penelitian ini data yang digunakan yaitu data primer Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode kuesioner dengan memakai gfrom kepada karyawan Dinas Perumahan & Kawasan Permukiman Kabupaten Pasuruan.
Populasi dan Sampel
Populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian. Populasi adalah objek/subjek yang mempunyai jumlah (kuantitas) dan karakteristik yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan[27]. Terdapat populasi dalam riset tersebut yaitu staf beberapa pegawai pada Dinas Perumahan & Kawasan Permukiman di Kab. Pasuruan pada bidang sekretariat, perumahan, permukiman, pertanahan, dan prasarana sarana utilitas umum (PSU) dengan jumlah 60 orang.
Sampel merupakan komponen dari populasi. Apabila populasi tinggi maka peneliti tidak dapat mempelajari sehingga sampel yang diambil harus mewakili. Namun jika sampel tidak mewakili tidak dapat disimpulkan dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik sampling jenuh yang berjumlah 60 responden[28]. Teknik sampling jenuh merupakan teknik pengambilan sampel dimana semua anggota populasi dijadikansebagai sampel.
Figure 2. Tabel 1. Indikator Variabel
Teknik Pengambilan Data
Peneliti melakukan pengumpulan data menggunakan metode angket (kuesioner) secara langsung dengan menggunakan form angket dan tipe pertanyaan closed quetions. Metode angket atau kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang berbentuk lembaran angket dapat berupa pertanyaan mengenai suatu permasalahan atau bidang yang akan diteliti[29]. Untuk memperoleh data angket disebarkan kepada responden tentang pertanyaan yang diajukan untuk kepentingan penelitian.
Dalam hal tersebut penulis membuat sejumlah pertanyaan tertulis kemudian dijawab oleh responden/sampling. Teknik angket atau kuesioner diperuntukkan untuk mengetahui persepsi atau sudut pandang pada karyawan Dinas perumahan Kawasan & Permukiman Kab. Pasuruan. Pada pelaksanaan penelitian karyawan Dinas perumahan Kawasan & Permukiman Kab. Pasuruan yang memenuhi kriteria mengisi berdasarkan sudut pandang mereka. Jawaban mempunyai nilai seperti skor 5 sangat setuju, skor 4 setuju, skor 3 netral, skor 2 tidak setuju dan skor 1 sangat tidak setuju.
Metode analisis data yang diuji dalam penelitian ini diuji dengan teknik Partial Least Square (PLS) untuk menguji bagian hipotesis dalam analisis data dipakai pada penelitian ini. SmartPLS 3 yaitu metode analisis dengan powerfull, karena hasil yang diperoleh tidak didasarkan dalam asumsi analisis Structural Ewuation Modeling (SEM), yaitu teknik pada multivariate analisis yang digunakan pada analisis faktor dan analisis regresi (korelasi) bertujuan untuk menguji teori dan riset empiris yang didukung pada data. Dalam penelitian ini dilakukan secara tiga tahap pengujian, antara lain :
1.Model Pengukuran (Outer Model) adalah diuji dengan melakukan adanya pengukuran pada validitas dan reliabilitas dari indicator yang digunakan pada konstruk atau variable. Uji validitas dengan menggunakan dalam dua cara, antara lain validity convergent dan validity discriminant dan uji reabilitas dengan diuji dalam dua cara, antara lain Cronbach’s Alpha dan Composite Reliability
2.Model Struktural (Inner Model) adalah model dengan menggunakan untuk memperlihakan pada nilai signifikansi. R-Square digunakan untuk mengevaluasi knstruk dependen pada uji ini
3.Teknik Pengujian Hipotesis adalah diuji dengan menggunakan uji t dengan nilai signifikan sebesar 5% (0,05). Uji pada penelitian ini dapat diyatakan diterima jika T-statistik >1,96 dan nilai P-value <0,05. Akan tetapi pada nilai T- statistik <1,96 dan nilai P-value >0,05 maka hipotesis ditolak (tidak signifikan)
Pada penelitian ini menggunakan SmartPLS versi 3.0 untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara variabel independent, variabel dependen dan variabel moderasi.Pengujian tersebut dibagi menjadi tiga tahap antara lain :
UJI OUTER MODEL
Figure 3. Gambar 2. Nilai Outer Loading
Convergent Validity
Uji validitas konvergen dilakukan dengan cara mengevaluasi nilai loading factor. Dimana batas nilai loading factor yang digunakan yaitu 0,70. Indikator harus dikeluarkan apabila nilai loading factor <0,70. Berdasarkan gambar diatas hasil nilai outer loading dalam penelitian ini dapat dikatakan seluruh indikator variabel sudah valid dikarenakan nilai loading faktor diatas 0,70.
Discriminant Validity
Teknik uji discriminant validity adalah dengan diuji secara melihat nilai pada cross loading dengan masing- masing variabel yang memiliki nilai >0,05
Figure 4. Tabel 3 Hasil Nilai Cross Loading Sumber : Data Primer (2023)
Pada tabel 3 hasil pada cross loading dengan setiap variabel memiliki nilai cukup lebih dengan jumlah cross loading pada variabel lainnya. Sehingga dikatakan adanya seluruh variabel dari penelitian ini telah valid dikarenakan jumlah cross loading > 0.50.
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui adanya penelitian ini memiliki nilai reliabilitas yang baik atau tidak. Dimana hal tersebut dapat dilihat dengan cara menentukan nilai composite reliability dan cronbach’s-alpha. Apabila nilai composite reliability dan cronbach’s-alpha yang dimiliki > 0,70 maka dinilai memiliki reliabilitas yang baik.
Figure 5. Tabel 4 Hasil composite reliability dan cronbach’s-alpha Sumber: Data Primer Diolah (2023)
Berdasarkan tabel 4 hasil hasil dari composite reliability dan cronbach’s-alpha memiliki nilai > 0,70.Sehingga dapat dikatakan bahwa adanya semua variabel pada penelitian ini memiliki reliabilitas sangat baik.
UJI INNER MODEL
Pengujian inner model adalah menjelaskan hubungan pada struktur variabel laten. R-square dipakai untuk menyampaikan bahwa adanya kenaikan nilai observasi telah dibentuk dari pengujian model dan estimasi parameternya.
Figure 6. Tabel 5 Hasil Perhitungan R Square Sumber: Data Primer Diolah (2023)
Berdasarkan tabel 5 hasil dari nilai R-square dari penelitian ini adalah 0.856 maka dengan menyimpulkan adanya variabel kualitas laporan keuangan (Y) dapat dipengaruhi dari pengaruh penerapan sistem informasi akuntansi (X1), dan kualitas sumber daya manusia (Z) sejumlah 84,8% dan dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti atau diluar penelitian ini.
Uji HIPOTESIS
Pengujian hipotesis bertujuan untuk melihat apakah variabel independen (X) mempunyai dampak terhadap variabel dependen (Y) yang dimoderasi oleh variabel moderasi (Z), Uji ini dapat dilihat dari P Value, jika nilai P Value <0,05 maka dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh antar variabel tersebut.
Figure 7. Tabel 6 Hasil Path Conffsients Sumber: Data Primer Diolah (2023)
Berdasarkan hasil tabel 6 diatas, menjelaskan bahwa variabel pengaruh penerapan sistem informasi akuntansi (X1) kualitas laporan keuangan (Y). Hal tersebut dapat dibuktikan berdasarkan hasil uji hipotesis bahwa nilai signifikasi sebesar 0,161 dimana nilai tersebut lebih besar dari 0,05 (0,00 > 0,05) dan memiliki t- hitung lebih kecil dari t-tabel yaitu 1,403 < 1,998 yang artinya penelitian H1 ditolak dengan teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori signalling, karena kualitas laporan keuangan tidak hanya dipengaruhi oleh penerapan sistem informasi akuntansi. Maka kualitas laporan keuangan yang dihasilkan akan lebih baik dibanding kualitas sumber daya manusia yang tidak memahami sistem dan yang memperlihatkan adanya pengaruh penerapan sistem informasi akuntansi pada kualitas laporan keuangan[25]. Adapun penelitian ini ditunjukkan adanya sistem informasi akuntansi tidak berpengaruh signifikan pada kualitas laporan keuangan [26].
H2 : Kualitas sumber daya manusia memoderasi hubungan antara penerapan sistem informasi akuntansi terhadap kualitas laporan keuangan.
Berdasarkan hasil tabel 6 diatas, menjelaskan bahwa variabel pengaruh penerapan sistem informasi akuntansi (X1) kualitas laporan keuangan (Y). Hal tersebut dapat dibuktikan berdasarkan hasil uji hipotesis bahwa nilai signifikasi sebesar 0,019 dimana nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 (0,00 < 0,05) dan memiliki t- hitung lebih besar dari t-tabel yaitu 2,345 > 1,998 yang artinya penelitian H2 diterima. Hal tersebut sesuai dengan teori yang digunakan pada penelitian ini yaitu teori signaling. Karena apabila sumber daya manusia yang ada memahami pengaruh penerapan sistem informasi akuntansi dengan baik. Maka kualitas laporan keuangan yang dihasilkan akan
lebih baik dibanding kualitas sumber daya manusia yang tidak memahami sistem. Dengan demikian penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan dalam penelitian tersebut menunjukkan bahwa kualitas sumber daya manusia dapat memoderasi hubungan antara penerapan[27]. Adapun penelitian menunjukkan bahwa kompetensi sumber daya manusia tidak berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan karena tingkat signifikan.Sedangkan implementasi akuntansi berbasis akrual berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan daerah dengan tingkat signifikan [28].
Berdasarkan hasil pada analisis data diatas, sehingga dapat diambil dari kesimpulan bahwa adanya penelitian ini bahwa penerapan sistem informasi akuntansi tidak dapat mempengaruhi kualitas laporan keuangan sedangkan kualitas sumber daya manusia terbukti dapat memoderasi kualitas sumber daya manusia terhadap kualitas laporan keuanganhubungan antara penerapan sistem informasi akuntansi terhadap kualitas laporan keuangan . Untuk peneliti selanjutnya diharapkan agar dapat menambahkan variabel lain yang relavan dan mengganti variabel pemoderasi, meneliti pada sektor yang berbeda dan dapat memperpanjang bagian penelitian sehingga memperoleh data dengan hasil yang lebih beragam.
Ucapan Terima Kasih
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang sudah memberikan banyak rezeki, kesehatan dan semangat agar dapat menyelesaikan penelitian ini dengan tepat pada waktunya.
Pada proses penelitian dan penyusunan ini beberapa pihak yang memberikan dukungan. Peneliti juga ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang sudah membantu dukungan agar peneliti bisa menyelesaikan artikel skripsi ini, diantaranya yaitu kepada:
1.Orang tua dengan senantiasa memberikan dukungan dengan selalu mendoakan dalam kelancaran penyusunan penelitian ini.
2.Sahabat-sahabat yang memberikan support selama ini.
3.Teman-teman Program Studi Akuntansi Angkatan 2019 yang telah memberikan dukungan.
[1] O. Arza, Y. Syafitri, Delori, and N. Meyla, "The Effect of Human Resources, Application of Government Accounting Standards and Accounting Information Systems on the Quality of Financial Reports in the Government of the City of Padang Panjang," Pareso Journal, vol. 3, no. 3, pp. 519–542, 2021.
[2] I. Wahyu, S. Y. Defitri, and N. A. Das, "Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi dan Standar Akuntansi Pemerintah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah," Optima Journal of Economics and Management, vol. 2, no. 3, pp. 222–238, 2022.
[3] P. Pujanira and A. Taman, "Pengaruh Kompetensi SDM, Penerapan SAP, dan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi DIY," Nominal: Barometer Riset Akuntansi dan Manajemen, vol. 6, no. 2, 2017.
[4] Sugiyono, Penelitian Kuantitatif, Bandung: Alfabeta, 2009.
[5] Andini, "Pengaruh Kompetensi SDM dan Penerapan SAKD terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah," Jurnal Ekonomi KIAT, vol. 26, no. 1, pp. 33–41, 2016.
[6] Kementerian Keuangan Jawa Barat, “Peningkatan Kualitas Keuangan Pemerintah Daerah,” [Online].
[7] Pemerintah Kabupaten Pasuruan, “Laporan Keuangan,” [Online].
[8] B. Syarifudin, "Analisis Pengaruh Kompetensi SDM, SAP, SAKD dan TI terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Binjai," LPPM STIE Tri Dharma Nusantara, [Online].
[9] R. R. P. Djawang, A. Made, and A. R. Sari, "Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah," Jurnal Riset Mahasiswa Akuntansi, vol. 7, no. 2, pp. 143–152, 2020.
[10] D. Hidayat and A. Aulia, "Pengaruh Pengendalian Intern, Kepatuhan, dan Kompensasi terhadap Perilaku Etis Manajer," Jurnal Ekonomi KIAT, vol. 26, no. 1, pp. 1–6, 2015.
[11] A. S. Nurillah and D. Muid, "Pengaruh Kompetensi SDM, Penerapan SAKD, TI, dan SPI terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah," Diponegoro Journal of Accounting, vol. 3, no. 2, pp. 2–13, 2014.
[12] Karuniawan, "Kualitas Laporan Keuangan," 2017.
[13] Krismiaji, Sistem Informasi Akuntansi, 2005.
[14] Maryam and H. Ikhbar, "Pengaruh Kompetensi Pengelolaan Keuangan dan SAKD terhadap Kualitas Laporan Keuangan," 2022.
[15] Yosefrinaldi, "Pengaruh Kapasitas SDM dan TI terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah," Jurnal Akuntansi, vol. 1, 2013.
[16] Marwansyah, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung: Alfabeta, 2010.
[17] L. Mahayani, N. L. G. E. D. Sulindawati, and P. E. D. Marvilianti, "Pengaruh Kualitas SDM Akuntansi, SPI dan TI terhadap Kualitas Laporan Keuangan," e-Journal S1 Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha, vol. 8, no. 2, pp. 1–11, 2017.
[18] A. Permadi Dwi, "Pengaruh Penerapan SAKD terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah," 2013.
[19] I. Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariat dengan IBM SPSS 23, 2016.
[20] M. Fahreza, N. R. Sari, and M. Farild, "Meningkatkan Kualitas Laporan Keuangan melalui Sistem Informasi Akuntansi berbasis ERP-SAP," Study of Scientific Behavioral Management, vol. 3, no. 4, pp. 29–38, 2022.
[21] N. K. Desi Lestari, N. P. A. Kusumawati, and I. P. Nuratama, "Peran Kompetensi SDM dalam Memoderasi Hubungan TI dan SPI terhadap Kualitas Laporan Keuangan," Hita Akuntansi dan Keuangan, vol. 3, no. 1, pp. 268–284, 2022.
[22] R. Profitabilitas and L. Solvabilitas, "Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur," vol. 6, 2017.
[23] J. Manullang and H. Sainan, "Pengaruh Rasio Profitabilitas, Solvabilitas dan Likuiditas terhadap Harga Saham," 2019.
[24] U. K. Buku and Y. A. Tahir, "Pengaruh ROA, ROE dan EPS terhadap Harga Saham Bank BUKU 4," vol. 1, no. 3, pp. 544–560, 2021.
[25] A. U. Albab Al Umar and A. S. N. Savitri, "Analisis Pengaruh ROA, ROE, EPS terhadap Harga Saham," Jurnal Analisis Akuntansi dan Perpajakan, vol. 4, no. 2, 2020.
[26] N. Atharrizka, Y. Nurjanah, and T. Andrianto, "Pengaruh SIA dan SPI terhadap Kualitas Laporan Keuangan," Journal of Information Kesatuan, vol. 1, no. 2, pp. 107–118, 2021.
[27] A. Silvia, "Pengaruh NPM, ROA, ROE, DER terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur," Journal of Trends in Economic and Accounting Research, vol. 1, no. 3, pp. 107–122, 2021.
[28] Z. W. Rifandi, "Application of Siskeudes, HR Competence, Transparency, and Reporting Quality," Jurnal Riset Akuntansi, vol. 4, no. 1, pp. 1–17, 2019.