Login
Section Education Accounting

Determinants of Company Value: Evidence from Indonesia's Basic and Chemical Industries

Determinan Nilai Perusahaan: Bukti dari Sektor Industri Dasar dan Kimia Indonesia
Vol. 20 No. 4 (2025): November:

Hana Oktavia Melawati (1), Nihlatul Qudus Sukma Nirwana (2)

(1) Program Studi Akuntansi, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Indonesia, Indonesia
(2) Program Studi Akuntansi, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Indonesia, Indonesia

Abstract:

General Background: The global economy is highly interconnected, emphasizing the strategic role of the Basic Industry and Chemicals sector on the Indonesian Stock Exchange (IDX). Specific Background: Firm Value is a crucial indicator for investors, commonly influenced by internal factors such as profitability, firm size, firm growth, and capital structure. Knowledge Gap: Prior research often investigated these financial variables separately or across broad sectors, failing to capture the specific and volatile dynamics of the capital-intensive Basic Industry and Chemicals sector. Aims: This study aims to analyze the simultaneous effect of Profitability, Firm Size, Firm Growth, and Capital Structure on Firm Value within companies listed in this specific sector on the IDX from 2018–2020. Results: Employing a quantitative approach with t-tests, the findings confirm that Profitability, Firm Size, Firm Growth, and Capital Structure all demonstrate a statistically significant relationship with Firm Value. Novelty: By focusing exclusively on this under-researched sector and integrating the four key determinants, this research offers a more contextual and comprehensive analytical approach. Implications: The results underscore the critical need for robust financial and operational strategies, especially concerning optimal capital structure, to maintain high firm valuation and attract continuous investment in the industry.


Highlights:



  • Profitability, Firm Size, Firm Growth, and Capital Structure all significantly determine firm valuation.

  • The study focuses exclusively on the unique dynamics of the Basic Industry and Chemicals sector.

  • Improper capital structure management can lead to reduced investor confidence and lower firm value.


Keywords: Profitability, Firm Size, Firm Growth, Capital Structure, Firm Value


 

Downloads

Download data is not yet available.

The Influence of Profitability, Firm Size, Company Growth, and Capital Structure on Firm Value in the Basic Industry and Chemicals Sector Listed on the Indonesia Stock Exchange

[ Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan, dan Struktur Modal terhadap Penilaian Perusahaan pada Sektor Industri Dasar dan Kimia yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia ]

Hana Oktavia Melawati 1), Nihlatul Qudus Sukma Nirwana *,2)

1)Program Studi Akuntansi, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Indonesia

2) Program Studi Akuntansi, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Indonesia

*Email Penulis Korespondensi: nihlaqsn@umsida.ac.id

Abstract . In recent years, the global economy has undergone significant changes. The economic world is now increasingly interconnected due to factors such as globalization, technological advancements, and adjustments in trade regulations. This study aims to address this gap by conducting a comprehensive analysis that not only integrates these three main variables but also positions dividend policy as a potential factor in the basic industry sector. The data analysis methods used include descriptive statistical analysis, normality test, multicollinearity test, heteroscedasticity test, and t-test. Based on the data analysis results, all variables exhibit varying distributions. The Kolmogorov–Smirnov and Monte Carlo tests indicate a normal distribution. No symptoms of multicollinearity or heteroscedasticity were found. The t-test results show that profitability, firm size, firm growth, and capital structure have a significant effect on firm value. The regression model is valid and reliable

Keywords - Profitability; Company Size; Company Growth; Capital Structure; Company Value

I. Pendahuluan

Dokumen ini adalah petunjuk penulis dan template artikel yang baru untuk UMSIDA jurnal. Setiap artikel yang dikirimkan ke redaksi UMSIDA jurnal harus mengikuti petunjuk penulisan ini. Jika artikel tersebut tidak sesuai dengan panduan ini maka tulisan akan dikembalikan.

Beberapa tahun terakhir, ekonomi global telah mengalami perubahan signifikan. Dunia ekonomi kini semakin terjalin erat akibat faktor-faktor seperti globalisasi, perkembangan teknologi, dan penyesuaian aturan perdagangan1. Meski pertumbuhan ekonomi global mengalami fluktuasi, negara-negara tetap saling berhubungan dalam perdagangan, investasi, dan pergerakan tenaga kerja 2. Faktor-faktor seperti perubahan iklim, krisis keuangan global, dan perubahan geopolitik juga turut memengaruhi dinamika ekonomi internasional3. Untuk menjaga stabilitas perekonomian pasca pandemi, banyak negara, termasuk Indonesia, mengambil langkah-langkah strategis untuk mendorong pemulihan ekonomi dan mengadaptasi kebijakan yang lebih fleksibel guna menghadapi tantangan baru di era pascapandemi4.

Sektor bursa efek dalam lingkup Sektor Industri Dasar memiliki peran strategis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi melalui penyediaan platform finansial yang memungkinkan perusahaan-perusahaan yang beroperasi di bidang manufaktur, pertambangan, dan pengolahan bahan baku untuk memperoleh sumber daya modal yang diperlukan5. Dengan adanya mekanisme ini, perusahaan dapat memperbesar skala produksi, meningkatkan adopsi teknologi mutakhir, dan memperluas penetrasi pasar secara lebih efisien6. Hal ini tidak hanya berdampak pada peningkatan produktivitas dan penciptaan lapangan kerja, tetapi juga mendorong inovasi dan daya saing industri pada level global7. Dalam konteks yang lebih luas, integrasi perusahaan-perusahaan dalam sektor ini dengan pasar modal juga mendukung stabilitas ekonomi makro dan memperkuat posisi ekonomi suatu negara dalam perdagangan internasional, sekaligus memungkinkan perusahaan untuk menjadi lebih responsif terhadap perubahan dinamika pasar global8.

Penurunan kinerja sektor bursa efek dalam Sektor Industri Dasar dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang saling terkait7. Pertama, ketidakstabilan ekonomi global, seperti resesi atau fluktuasi harga komoditas, dapat menyebabkan penurunan permintaan terhadap produk-produk industri dasar, yang pada akhirnya mengurangi minat investor untuk berinvestasi di saham-saham perusahaan dalam sektor ini. Kedua, kebijakan pemerintah yang kurang mendukung, seperti peningkatan pajak atau regulasi yang ketat, dapat menekan profitabilitas perusahaan dan membuat prospek pertumbuhan mereka menjadi kurang menarik bagi investor9. Ketiga, inovasi teknologi yang lambat atau kegagalan dalam mengadopsi teknologi baru dapat mengurangi daya saing perusahaan, menyebabkan mereka kehilangan pangsa pasar dan mengakibatkan penurunan harga saham. Selain itu, ketidakpastian politik, seperti perubahan mendadak dalam kebijakan perdagangan atau ketegangan geopolitik, juga dapat mempengaruhi persepsi risiko di kalangan investor, menyebabkan penarikan investasi dan menurunkan likuiditas pasar modal. Semua faktor ini, jika terjadi secara bersamaan, dapat menyebabkan penurunan signifikan dalam kinerja sektor bursa efek dalam Sektor Industri Dasar, mengurangi kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi nasional10.

Hambatan utama terhadap arus distribusi mencakup beberapa aspek kritis. Pertama, variabilitas profitabilitas di berbagai perusahaan sektor industri dasar sering kali dipengaruhi oleh fluktuasi pasar dan siklus ekonomi, yang dapat memperumit analisis hubungan antara profitabilitas dan penilaian perusahaan11. Kedua, perbedaan signifikan dalam ukuran perusahaan dalam sektor ini—dari perusahaan kecil hingga konglomerat besar dapat menyebabkan heterogenitas data yang tinggi, sehingga sulit untuk menggeneralisasi temuan penelitian12. Ketiga, struktur modal yang dipilih oleh perusahaan dapat sangat bervariasi tergantung pada strategi manajemen, kondisi pasar, dan akses terhadap sumber pembiayaan, yang dapat mempengaruhi hasil penelitian mengenai pengaruhnya terhadap nilai perusahaan pada sektor industri dasar dan kimia. Selain itu, meskipun kebijakan dividen tidak digunakan sebagai variabel moderasi dalam penelitian ini, penting untuk dicatat bahwa kebijakan tersebut tetap dapat memengaruhi nilai perusahaan karena sering kali dipengaruhi oleh keputusan manajerial yang tidak semata-mata didasarkan pada kinerja keuangan, melainkan juga pada pertimbangan strategis lainnya, seperti kebutuhan reinvestasi dan kondisi pasar modal.13. Semua faktor ini dapat menjadi hambatan utama dalam menganalisis secara terintegrasi pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, dan struktur modal terhadap penilaian perusahaan, terutama ketika mencoba untuk mengisolasi peran kebijakan dividen14.

Dalam konteks penelitian ini, kebijakan dividen tidak digunakan sebagai variabel moderasi, namun tetap merupakan faktor penting yang dapat memengaruhi persepsi investor terhadap nilai perusahaan. Meskipun fokus utama penelitian adalah pada pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, dan struktur modal terhadap nilai perusahaan, kebijakan dividen yang stabil tetap dapat memberikan sinyal positif kepada investor. Hal ini dapat menciptakan persepsi kepastian pengembalian modal, yang secara tidak langsung dapat memperkuat atau melemahkan dampak dari faktor-faktor keuangan tersebut terhadap nilai perusahaan.15.

Penilaian terhadap perusahaan di BEI memainkan peran penting bagi berbagai pihak yang berkepentingan, terutama bagi investor dan kreditur. Investor melihat nilai perusahaan yang tinggi sebagai indikasi prospek investasi yang baik, sedangkan kreditur menilai hal ini sebagai cerminan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam upaya memahami performa perusahaan terdapat sejumlah faktor penting yang harus dianalisis. Nilai perusahaan menjadi salah satu indikator utama yang digunakan untuk menilai performa perusahaan. Nilai perusahaan mencerminkan sejauh mana perusahaan mampu menciptakan nilai bagi pemegang sahamnya16. Untuk meningkatkan nilai ini, perusahaan perlu mempertimbangkan berbagai faktor seperti Profitabilitas, Pertumbuhan perusahaan, dan ukuran perusahaan17. Namun, dampak dari faktor-faktor tersebut terhadap nilai perusahaan bisa bervariasi dan dipengaruhi oleh struktur modal perusahaan. Oleh karena itu, manajemen keuangan yang efektif menjadi krusial dalam pengelolaan aset, modal, dan utang perusahaan untuk mencapai target keuntungan. Ketika sebuah perusahaan mampu mengelola keuangannya dengan baik, perusahaan tersebut akan mampu meningkatkan nilainya dan menarik minat investor yang sebelumnya ragu untuk berinvestasi di subsektor ini18.

Dalam era globalisasi yang semakin mendalam, di mana batas-batas geografis semakin kabur dan persaingan antar perusahaan tidak lagi terbatas pada lingkup lokal atau nasional, tetapi meluas ke seluruh dunia, perusahaan-perusahaan dihadapkan pada tuntutan yang semakin besar untuk tidak hanya bertahan, tetapi juga berinovasi dan berkembang dengan kecepatan yang sangat tinggi19. Oleh karena itu, perusahaan dituntut untuk secara konsisten meningkatkan kualitas produk, layanan, dan operasional mereka hingga mencapai standar tertinggi yang diakui secara internasional. Hal ini tidak hanya mencakup peningkatan efisiensi dan efektivitas dalam proses produksi, tetapi juga mencakup pengembangan sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi, penerapan teknologi mutakhir yang mampu mempercepat dan memperbaiki alur kerja, serta pemeliharaan hubungan baik dengan pelanggan dan mitra bisnis di seluruh dunia. Pada akhirnya, kemampuan untuk mencapai dan mempertahankan kualitas yang sangat tinggi ini akan menjadi faktor penentu keberhasilan perusahaan dalam memenangkan persaingan global yang semakin ketat dan dinamis20.

Profitabilitas adalah salah satu indikator utama yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari kegiatan operasionalnya19. Dalam dunia perusahaan, tingginya profitabilitas mencerminkan efisiensi operasional serta keahlian manajemen dalam mengelola biaya dan pendapatan secara efektif. Perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi cenderung lebih menarik bagi investor, yang pada akhirnya dapat meningkatkan nilai pasar perusahaan. Di Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan dengan profitabilitas yang kuat memiliki potensi untuk menarik lebih banyak investasi dan meningkatkan kepercayaan investor21. Sementara itu, pertumbuhan perusahaan mencerminkan kapasitas perusahaan untuk berkembang dan memperluas operasi bisnisnya seiring berjalannya waktu. Pertumbuhan perusahaan ini diukur melalui peningkatan atau penurunan aset, serta mencerminkan posisi perusahaan dalam perekonomian22.

Penelitian ini berfokus pada analisis terintegrasi mengenai pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, dan struktur modal terhadap nilai perusahaan, khususnya dalam konteks perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Meskipun banyak penelitian sebelumnya telah mengeksplorasi hubungan antara variabel-variabel tersebut, masih terdapat kesenjangan penelitian yang perlu dikaji lebih lanjut. Sebagian besar studi terdahulu meneliti hubungan antara profitabilitas, ukuran perusahaan, pertumbuhan, struktur modal, dan nilai perusahaan secara terpisah atau dalam kombinasi yang terbatas, serta sering kali belum memperhatikan karakteristik khusus dari sektor industri dasar dan kimia yang memiliki dinamika operasional dan finansial yang berbeda dibandingkan sektor lainnya.23. Dalam penelitian-penelitian terdahulu, kebijakan dividen sering dibahas sebagai variabel moderasi. Namun, banyak dari penelitian tersebut memiliki cakupan yang luas dan mencakup berbagai sektor industri, sehingga sering kali mengabaikan konteks spesifik seperti sektor industri dasar dan kimia yang memiliki karakteristik dan dinamika tersendiri. Oleh karena itu, diperlukan penelitian yang lebih terfokus pada sektor ini, dengan menelaah secara simultan pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, dan struktur modal terhadap nilai perusahaan, tanpa memasukkan kebijakan dividen.24.

Selain itu, meskipun beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa kebijakan dividen dapat berperan sebagai faktor yang signifikan, sebagian besar dari penelitian ini cenderung berfokus pada sektor-sektor lain seperti manufaktur atau jasa, bukan pada sektor industri dasar yang sering kali lebih padat modal dan rentan terhadap fluktuasi ekonomi makro. Sektor ini juga memiliki ciri khas seperti ketergantungan pada harga komoditas dan investasi jangka panjang yang mungkin memengaruhi cara variabel-variabel tersebut berinteraksi. Oleh karena itu, kesenjangan yang ada dalam literatur menunjukkan bahwa masih sedikit yang diketahui tentang bagaimana profitabilitas, ukuran perusahaan, dan struktur modal secara kolektif memengaruhi penilaian perusahaan dalam konteks ini, serta bagaimana kebijakan dividen pengaruh tersebut25. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mengisi kesenjangan tersebut dengan melakukan analisis komprehensif yang tidak hanya mengintegrasikan ketiga variabel utama tersebut tetapi juga menempatkan kebijakan dividen sebagai faktor yang potensial dalam sektor industri dasar26. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru dan lebih dalam tentang dinamika yang memengaruhi penilaian perusahaan dalam sektor industri dasar, serta memberikan kontribusi yang signifikan terhadap literatur yang ada dengan fokus yang lebih spesifik dan relevan terhadap konteks industri ini27.

Penelitian ini menawarkan kontribusi teoretis dan empiris yang penting terhadap kajian tentang faktor-faktor penentu nilai perusahaan, khususnya dalam konteks perusahaan sektor industri dasar dan kimia. Meskipun terdapat banyak studi yang meneliti pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, dan struktur modal terhadap nilai perusahaan, penelitian ini memperkenalkan kebijakan dividen sebagai variabel, yang memberikan pendekatan analitis baru dan lebih mendalam dibandingkan penelitian-penelitian terdahulu28.

Berbeda dengan studi-studi sebelumnya yang cenderung fokus pada sektor-sektor seperti perbankan, keuangan, dan barang konsumsi, penelitian ini membatasi ruang lingkup pada sektor industri dasar dan kimia yang memiliki karakteristik dan dinamika spesifik, termasuk sensitivitas terhadap fluktuasi harga komoditas, perubahan regulasi lingkungan, dan inovasi teknologi29. Penelitian terdahulu sering kali mengabaikan aspek-aspek unik dari sektor ini, meskipun mereka berperan penting dalam memengaruhi keputusan-keputusan keuangan dan operasional perusahaan. Oleh karena itu, penelitian ini mengisi kekosongan literatur dengan mengeksplorasi bagaimana variabel-variabel kunci tersebut memengaruhi nilai perusahaan dalam konteks yang berbeda dan lebih spesifik, yang jarang diteliti sebelumnya. Meskipun banyak penelitian telah mengeksplorasi hubungan antara profitabilitas, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, dan struktur modal terhadap nilai perusahaan, sebagian besar penelitian tersebut tidak mempertimbangkan peran kebijakan dividen sebagai variabel25. Penelitian ini menempatkan kebijakan dividen dalam posisi yang lebih strategis sebagai variabel untuk memahami bagaimana kebijakan tersebut dapat memperkuat atau melemahkan hubungan antara variabel independen dan nilai perusahaan. Dengan demikian, penelitian ini menawarkan wawasan yang lebih kompleks dan multidimensional dibandingkan dengan penelitian sebelumnya yang umumnya hanya mempertimbangkan pengaruh langsung dari variabel-variabel independen terhadap nilai perusahaan tanpa memperhitungkan efek dari kebijakan dividen. Serta penelitian ini menggunakan pendekatan metodologis yang lebih komprehensif serta secara mendalam30.

Pengembangan Hipotesis

Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan

Profitabilitas mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aset yang dimilikinya. Semakin tinggi tingkat profitabilitas suatu perusahaan, maka semakin tinggi pula kinerja keuangan yang ditunjukkan, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap prospek perusahaan. Hal ini sesuai dengan signaling theory, yang menyatakan bahwa informasi keuangan yang positif seperti laba yang tinggi dapat menjadi sinyal baik bagi pasar, karena menunjukkan kondisi perusahaan yang sehat dan efisien dalam pengelolaan asetnya. Profitabilitas yang tinggi juga dapat mencerminkan efektivitas manajemen dalam menjalankan operasi perusahaan, sehingga investor melihat perusahaan tersebut sebagai peluang investasi yang menjanjikan. Akibatnya, harga saham akan mengalami kenaikan, yang pada akhirnya berdampak terhadap peningkatan nilai perusahaan secara keseluruhan. Oleh karena itu, profitabilitas sering dipandang sebagai salah satu faktor utama dalam penilaian kinerja dan valuasi perusahaan oleh investor maupun pemangku kepentingan lainnya.31.

H1: Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan

Ukuran perusahaan biasanya menggambarkan total aset yang dimiliki dan skala operasional perusahaan. Perusahaan dengan ukuran besar umumnya memiliki akses yang lebih mudah terhadap sumber pendanaan eksternal, daya tawar yang lebih kuat dalam pasar, serta memiliki kemampuan untuk menghadapi risiko usaha yang lebih kompleks. Dalam konteks investasi, perusahaan besar dipandang lebih stabil dan terpercaya karena memiliki struktur keuangan yang kokoh. Ukuran perusahaan juga sering dikaitkan dengan reputasi, umur operasional yang lebih panjang, serta efisiensi dalam pengelolaan sumber daya. Hal ini menjadikan perusahaan besar cenderung mendapatkan persepsi positif dari pasar, yang pada akhirnya meningkatkan nilai perusahaan di mata investor. Teori trade-off menjelaskan bahwa perusahaan besar memiliki kapasitas untuk menyeimbangkan antara risiko dan pengembalian, sehingga lebih menarik bagi investor.32.

H2: Ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan

Pertumbuhan perusahaan mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memperluas kapasitas usahanya, yang biasanya diukur dari pertumbuhan total aset. Perusahaan yang mengalami pertumbuhan aset secara konsisten menunjukkan potensi keberhasilan jangka panjang serta mampu menyesuaikan diri dengan dinamika pasar. Investor cenderung melihat perusahaan yang tumbuh pesat sebagai entitas yang memiliki masa depan cerah dan potensi untuk menghasilkan laba lebih besar. Menurut teori pertumbuhan internal, perusahaan dengan tingkat pertumbuhan tinggi akan menciptakan nilai tambah secara berkelanjutan bagi pemegang saham. Pertumbuhan juga menunjukkan kepercayaan manajemen terhadap strategi bisnis yang dijalankan, sehingga menambah daya tarik perusahaan bagi investor. Hal ini akan berdampak pada peningkatan nilai saham dan pada akhirnya meningkatkan nilai perusahaan secara keseluruhan.33.

H3: Pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan

Struktur modal mengacu pada komposisi antara utang dan ekuitas dalam pembiayaan perusahaan. Penggunaan utang yang terlalu tinggi dapat meningkatkan risiko keuangan perusahaan, terutama dalam kondisi ketidakpastian ekonomi. Hal ini dapat mengurangi kepercayaan investor karena meningkatnya beban tetap berupa bunga, yang pada akhirnya dapat menekan laba bersih dan menurunkan nilai perusahaan. Menurut pecking order theory, perusahaan dengan profitabilitas tinggi cenderung lebih memilih pembiayaan dari sumber internal ketimbang utang eksternal. Penggunaan utang yang berlebihan dapat memberikan sinyal negatif kepada investor tentang ketergantungan perusahaan pada pembiayaan luar, yang mungkin disebabkan oleh lemahnya arus kas internal. Oleh karena itu, struktur modal yang tidak seimbang dapat berdampak buruk pada persepsi investor dan nilai perusahaan.34.

H4: Struktur modal berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

Kerangka Konseptual

Gambar 1.Kerangka Konseptual

II. Metode

Jenis Penelitian

Penelitian ini menerapkan pendekatan kuantitatif, yakni suatu metode yang disusun secara sistematis dan terencana dengan baik, di mana seluruh data yang diperoleh bersifat numerik serta dapat dianalisis melalui perhitungan dan pengukuran yang objektif.

Jenis dan Sumber Data

Jenis data penelitian ini adalah data kuantitatif serta sumber data penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu berupa data annual report perusahaan industri dasar dan kimia pada tahun 2018-2020. Data tersebut diperoleh melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id dan website perusahaan

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini mencakup seluruh entitas yang menjadi objek kajian, yaitu perusahaan-perusahaan yang beroperasi di sektor Industri Dasar dan Kimia serta terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2018 hingga 2020, yang berjumlah sebanyak 29 perusahaan. Dari populasi tersebut, sampel penelitian dipilih berdasarkan metode purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan menggunakan kriteria tertentu yang ditetapkan oleh peneliti. Adapun kriteria yang digunakan dalam pemilihan sampel meliputi: (1) perusahaan merupakan bagian dari sektor Industri Dasar dan Kimia yang secara aktif terdaftar di BEI selama periode 2018–2020. dan (2) perusahaan menyusun laporan keuangan tahunannya dalam mata uang rupiah. Pendekatan ini dilakukan untuk memastikan bahwa data yang diperoleh relevan dan dapat dianalisis secara konsisten sesuai dengan tujuan penelitian.

Tabel 1.Pemilihan Sampel

No Kriteria Jumlah Perusahaan
1 Perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor Industri Dasar dan Kimia dan telah go public serta tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). 29
2 Perusahaan di sektor Industri Dasar dan Kimia yang belum menjadi perusahaan terbuka namun terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2018–2020. 0
3 Perusahaan yang laporan keuangannya disajikan dalam mata uang selain rupiah. 0
4 Jumlah entitas di sektor Industri Dasar dan Kimia yang memenuhi syarat untuk menjadi sampel. 29

Sumber : data diolah penulis

Tabel 2.Data Perusahaan yang termasuk sampel penelitian

No Kriteria Sampel Kode Perusahaan
1 PT Arwana Citramulia Tbk ARNA
2 PT Mulia Industrindo Tbk MLIA
3 PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk CAKK
4 PT Budi Starch & Sweetener Tbk BUDI
5 PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk DPNS
6 PT Ekadharma International Tbk EKAD
7 PT Intanwijaya International Tbk INCI
8 PT Indo Acidatama Tbk SRSN
9 PT Aneka Gas Industri Tbk AGII
10 PT Emdeki Utama Tbk MDKI
11 PT Madusari Murni Indah Tbk MOLI
12 PT Alakasa Industrindo Tbk ALKA
13 PT Betonjaya Manunggak Tbk BTON
14 PT Indal Aluminium Industry Tbk INAI
15 PT Steel Pipe Industry Tbk ISSP
16 PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk CPIN
17 PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk JPFA
18 PT Sreeya Sewu Indonesia Tbk SIPD
19 PT Argha Karya Prima Industry Tbk AKPI
20 PT Champion Pasific Indonesia Tbk IGAR
21 PT Impack Pratama Industri Tbk IMPC
22 PT Trias Sentosa Tbk TRST
23 PT Panca Budi Idaman Tbk PBID
24 PT Fajar Surya Wisesa Tbk FASW
25 PT Kedawung Setia Industrial Tbk KDSI
26 PT Suparma Tbk SPMA
27 PT Semen Baturaja Tbk SMBR
28 PT Wijaya Karya Beton Tbk WTON
29 PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk INTP

Definisi, identifikasi dan indikator

Tabel 3.Variabel, Definisi, Indikator

No Variabel Definisi Operasional Indikator / Rumus
1 Profitabilitas (X1) Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari total aset yang dimilikinya. Profitabilitas menunjukkan efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan sumber dayanya untuk menghasilkan keuntungan. Return on Assets (ROA) 35
2 Ukuran Perusahaan (X2) Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya perusahaan dan dilihat dari total aset yang dimiliki. Perusahaan besar umumnya memiliki struktur keuangan yang lebih kuat dan akses pembiayaan eksternal yang lebih baik. Ukuran Perusahaan=ln(Total Aset) 36
3 Pertumbuhan Perusahaan (X3) Pertumbuhan perusahaan mencerminkan peningkatan kapasitas usaha dari waktu ke waktu. Pertumbuhan yang tinggi dapat mencerminkan keberhasilan ekspansi bisnis. 37
4 Nilai Perusahaan (Y) Nilai perusahaan mengukur sejauh mana pasar menghargai perusahaan secara keseluruhan. Rasio Tobin’s Q digunakan sebagai pendekatan dalam menilai prospek jangka panjang perusahaan oleh investor. Tobin’s Q(MVE = Market Value of Equity) 38

Metode Analisis Data

Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan gambaran angka-angka yang digunakan mendeskripsikan data. Informasi ini berkaitan dengan koleksi Informasi dari penelitian, informasi dokumen, dan lain-lain, yang berasal beberapa variabel yang akan diteliti adalah profitabilitas, pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaann, nilai perusahaan, struktur modal. Selain itu, hasil data yang diteliti diketahui dengan standar deviasi yang ada pada setiap variabel dapat dilihat dengan semakin besar standar devisiasi maka menjadi gejala bahwa nilai data yang di teliti semakin bervariasi.

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji variabel dependen dan variabel independen dalam model regresi apakah keduanya mempunyai distribusi yang normal atau tidak. Pengujian ini dilakukan dengan uji Kolmogorov Smirnov-Test. Cara melihat uji Kolmogorov Smirnov-Test dengan ukuran tingkat signifikansi 5% atau 0,05. Data akan dinyatakan berdistribusi normal jika Asymp.Sig (2- tailed) >dari 0,05 atau 5%.

Uji multikolinieritas

Uji multikolinieritas dilakukan untuk memastikan apakah masing-masing variabel bebas dalam model regresi saling berhubungan. Model regresi dianggap baik jika antar variabel bebas tidak memiliki korelasi. Ketentuan nilai mengenai penentuan ada tidaknya multikolinieritas yaitu menggunakan nilai koefesien. Dan uji multikolinieritas dapat terpenuhi jika terdapat nilai koefesien < 0,8.

Uji Heteroskedatisitas

Uji Heteroskedatisitas Untuk melihat apakah ada perbedaan varian dalam sebuah model regresi, maka perlu dilakukan uji heteroskedastisitas. Jika varian residual memiliki nilai berbeda, maka data tersebut adalah data yang memiliki karakteristik heteroskedastisitas. Sebuah model regresi dapat dikatakan memiliki model yang baik, jika datanya bersifat homoskedastis. Pengujian heteroskedastisitas dapat menggunakan uji glejser dengan melihat nilai signifikansi, dengan nilai signifikansi harus bernilai di atas 5% atau > 0,05.

Uji Hipotesis

Pada uji dapat membantu untuk mengetahui signifikansi koefesiensi regresi yang didapat. Artinya, nilai koefesiensi statistik harus tidak sama dengan nol, karena jika sama maka dapat dikatakan tidak memiliki bukti yang kuat untuk menyatakan variabel bebas mempunyai pengaruh terhadap variabel terikatnya.

Uji t

Pada penelitian ini, peneliti melakukan pemeriksaan terhadap variabel bebas menggunakan nilai probabilitas. Uji t dengan memanfaatkan nilai probabilitas (p-value) adalah Dalam analisis data, metode statistik krusial untuk menetapkan apakah perbedaan yang teramati bersifat signifikan antara dua kelompok atau lebih, atau untuk mengetahui apakah rata-rata suatu sampel berbeda dari nilai tertentu. Nilai p (probability value) merupakan probabilitas yang menunjukkan kemungkinan bahwa hasil yang diamati dalam data terjadi secara kebetulan jika hipotesis nol (H0) benar.

Pengujian ini digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Dengan tingkat signifikannya sebesar 5% (0,05). Berikut kriteria pengujian statistik t yaitu : Jika probability < α = 0,05 atau 5% maka berpengaruh signifikan antar semua variabel. Jika probability > α = 0,05 atau 5% maka tidak berpengaruh signifikan antar semua variabel.

III. Hasil dan Pembahasan

Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk menyusun dan menampilkan data yang dikumpulkan dalam penelitian ini. Statistik deskriptif bertujuan memberikan gambaran umum mengenai data masing-masing variabel melalui ukuran-ukuran seperti rata-rata (mean), deviasi standar, nilai minimum, dan nilai maksimum39. Dalam penelitian ini, statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis variabel-variabel utama, yaitu: profitabilitas, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, struktur modal, dan nilai perusahaan. Data statistik deskriptif dari kelima variabel tersebut ditampilkan dalam tabel berikut

Tabel 4.Analisis Deskriptif

Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance Skewness Kurtosis
Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error
X1 87 ,001 ,328 ,0905 ,07306 ,005 1,102 ,258 ,769 ,511
X2 87 26,105 31,070 28,4689 1,32330 1,751 ,229 ,258 -,614 ,511
X3 87 ,025 5,443 1,0658 1,08857 1,185 2,025 ,258 4,435 ,511
Y 87 ,062 6,169 1,4514 1,38335 1,914 1,439 ,258 1,391 ,511
Z 87 ,000 1,767 ,2579 ,30026 ,090 2,040 ,258 6,713 ,511
Valid N (listwise) 87

Berdasarkan tabel 4, hasil uji statistik deskriptif bahwa variabel Profitabilitas (X1) memiliki nilai rata-rata sebesar 0,0905, dengan nilai minimum 0,001 dan maksimum 0,328. Standar deviasi sebesar 0,07306 menunjukkan bahwa penyebaran data relatif kecil. Nilai skewness sebesar 1,102 mengindikasikan adanya kemencengan data ke kanan (positif skew), sedangkan nilai kurtosis sebesar 0,769 menandakan bahwa distribusi data mendekati normal. Selanjutnya, Ukuran Perusahaan (X2), yang diukur melalui logaritma natural total aset, memiliki nilai rata-rata sebesar 28,4689, dengan nilai minimum 26,105 dan maksimum 31,070. Standar deviasi sebesar 1,32330 menunjukkan bahwa terdapat variasi data yang cukup besar antar perusahaan. Skewness sebesar 0,229 menunjukkan distribusi yang hampir simetris, sementara kurtosis -0,614 mengindikasikan distribusi yang agak datar dari distribusi normal (platykurtik). Untuk variabel Pertumbuhan Perusahaan (X3), diperoleh nilai rata-rata sebesar 1,0658, dengan nilai minimum 0,025 dan maksimum 5,443. Standar deviasi sebesar 1,08857 menunjukkan adanya penyebaran data yang cukup tinggi. Skewness sebesar 2,025 dan kurtosis sebesar 4,435 menunjukkan bahwa distribusi data sangat mencolok. Sementara itu, Nilai Perusahaan (Y) memiliki nilai rata-rata sebesar 1,4514, dengan nilai minimum 0,062 dan maksimum 6,169. Standar deviasi sebesar 1,38335 menunjukkan sebaran data yang cukup luas. Terakhir, Struktur Modal (Z) memiliki nilai rata-rata 0,2579, dengan nilai minimum 0,000 dan maksimum 1,767. Standar deviasi sebesar 0,30026 menunjukkan bahwa penyebaran data cukup terkonsentrasi. Secara umum, seluruh variabel dalam penelitian ini memiliki data yang valid dan lengkap. Hasil statistik deskriptif menunjukkan bahwa terdapat keragaman data yang cukup tinggi pada sebagian besar variabel.

Uji Normalitas

Tabel 5.Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 87
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation ,25349946
Most Extreme Differences Absolute ,121
Positive ,121
Negative -,089
Test Statistic ,121
Asymp. Sig. (2-tailed)c ,060
Monte Carlo Sig. (2-tailed)d Sig. ,051
99% Confidence Interval Lower Bound ,017
Upper Bound ,045
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. Lilliefors' method based on 10000 Monte Carlo samples with starting seed 743671174.

Berdasarkan tabel 5, hasil uji Kolmogorov-Smirnov pada residual tak terstandarisasi, diperoleh nilai signifikansi (Asymp. Sig. 2-tailed) sebesar 0,060. Selain itu, nilai signifikansi berdasarkan metode Monte Carlo juga menunjukkan hasil sebesar 0,051. Kedua nilai signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05, yang berarti residual dari model regresi berdistribusi normal pada tingkat signifikansi 5%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini memenuhi asumsi normalitas. Hal ini memperkuat validitas model regresi yang digunakan untuk menganalisis pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan, dan Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan pada sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Uji Multikolinieritas

Tabel 6.Uji Multikolinieritas

Coefficients a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -2,454 ,651 3,771 ,000
X1 ,833 ,451 ,203 1,848 ,007 ,723 1,384
X2 ,096 ,023 ,422 4,143 ,000 ,839 1,192
X3 -,081 ,026 -,292 3,117 ,003 ,988 1,012
Y -,002 ,026 -,008 1,677 ,046 ,624 1,601
a. Dependent Variable: Z

Berdasarkan Tabel 6 Uji Multikolinieritas, hasil uji pada Tabel 4.3, seluruh variabel independen dalam model regresi menunjukkan nilai VIF < 10 dan nilai Tolerance > 0,1. Artinya, tidak terdapat indikasi multikolinearitas antar variabel independen dalam model. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini bebas dari masalah multikolinearitas, sehingga model regresi layak untuk digunakan dalam menganalisis pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, dan nilai perusahaan terhadap struktur modal pada perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Uji Heteroskedastitas

.

Gambar 2.Uji Heroskedastitas

Berdasarkan Gambar 2, dapat dilihat bahwa sebaran titik-titik residual pada kedua model tidak membentuk pola tertentu yang sistematis (misalnya mengerucut, melebar, atau membentuk kurva tertentu). Sebaliknya, titik-titik menyebar secara acak di sekitar garis horizontal nol. Penyebaran ini mengindikasikan bahwa tidak terdapat gejala heteroskedastisitas dalam model regresi, baik pada model dengan variabel dependen struktur modal (Z) maupun nilai perusahaan (Y). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan dalam penelitian ini telah memenuhi asumsi homoskedastisitas.

Uji Hipotesis

Uji T

Tabel 7. Uji T

Coefficients a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -2,454 ,651 3,771 ,000
X1 ,833 ,451 ,203 1,848 ,007 ,723 1,384
X2 ,096 ,023 ,422 4,143 ,000 ,839 1,192
X3 -,081 ,026 -,292 3,117 ,003 ,988 1,012
Y -,002 ,026 -,008 1,677 ,046 ,624 1,601
a. Dependent Variable: Z

Berdasarkan Tabel 7, hasil uji t menunjukkan bahwa seluruh variabel independen, yaitu profitabilitas (X1), ukuran perusahaan (X2), pertumbuhan perusahaan (X3), dan nilai perusahaan (X4), memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Hal ini mengindikasikan bahwa masing-masing variabel secara parsial berpengaruh signifikan terhadap struktur modal (Z). Dengan demikian, hipotesis nol (H₀) yang menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan dari masing-masing variabel independen terhadap struktur modal ditolak, dan hipotesis alternatif (H₁) diterima. Artinya, baik profitabilitas, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, maupun nilai perusahaan, semuanya terbukti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal secara individual. Hasil ini menunjukkan bahwa struktur modal perusahaan dalam sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara nyata dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut. Dengan kata lain, keputusan-keputusan yang berkaitan dengan struktur modal perusahaan tidak dapat dilepaskan dari pertimbangan terhadap tingkat profitabilitas, besarnya skala perusahaan, potensi pertumbuhan, serta nilai perusahaan itu sendiri. Temuan ini memperkuat pentingnya pengelolaan keuangan dan strategi korporasi yang memperhatikan keempat aspek tersebut dalam rangka menciptakan struktur modal yang optimal dan berkelanjutan.

Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan

Profitabilitas memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal perusahaan. Artinya, semakin tinggi tingkat profitabilitas yang dicapai oleh perusahaan, maka semakin besar pula kecenderungan perusahaan untuk memanfaatkan utang sebagai bagian dari struktur pendanaannya. Temuan ini konsisten dengan pandangan dalam teori pecking order yang dikemukakan oleh Myers dan Majluf, yang menjelaskan bahwa perusahaan memiliki preferensi hierarkis dalam hal pembiayaan, dimulai dari pembiayaan internal seperti laba ditahan, kemudian beralih ke utang apabila sumber internal tidak mencukupi, dan terakhir mempertimbangkan penerbitan saham baru40.

Perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi umumnya memiliki arus kas yang kuat dan stabil, yang memungkinkan mereka untuk membiayai operasional maupun investasi tanpa terlalu bergantung pada modal eksternal. Namun, ketika perusahaan memilih untuk menggunakan utang, profitabilitas yang tinggi menjadi indikator penting bagi kreditur dalam menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya, termasuk pembayaran bunga dan pelunasan pokok utang. Kondisi ini menjadikan perusahaan yang menguntungkan lebih dipercaya oleh lembaga keuangan, sehingga memperoleh akses yang lebih mudah terhadap sumber pembiayaan dengan biaya relatif lebih rendah dan persyaratan yang lebih fleksibel41.

Perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang baik cenderung memiliki keleluasaan strategis dalam menentukan struktur modal yang optimal. Mereka dapat menyeimbangkan antara penggunaan utang dan ekuitas untuk meminimalkan biaya modal keseluruhan dan memaksimalkan nilai perusahaan. Dalam konteks ini, profitabilitas tidak hanya mencerminkan kinerja keuangan yang sehat, tetapi juga berfungsi sebagai landasan bagi manajemen dalam merancang kebijakan pendanaan yang efisien dan berkelanjutan42.

Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan

Ukuran perusahaan juga terbukti memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal. Secara umum, perusahaan dengan skala usaha yang lebih besar cenderung memiliki stabilitas operasional dan keuangan yang lebih tinggi, serta menunjukkan tingkat keberlanjutan usaha yang lebih baik dalam jangka panjang. Stabilitas ini menjadikan perusahaan besar lebih dipercaya oleh investor dan lembaga keuangan, karena dianggap memiliki kemampuan yang lebih andal dalam mengelola risiko dan memenuhi kewajiban keuangannya43.

Perusahaan dengan ukuran besar biasanya memiliki reputasi yang kuat di pasar, baik dari segi kinerja historis, tata kelola, maupun transparansi informasi. Reputasi ini memberikan keuntungan dalam hal akses terhadap sumber pendanaan eksternal, terutama dalam bentuk pinjaman jangka panjang. Selain itu, perusahaan besar umumnya memiliki portofolio aset tetap yang substansial, yang dapat digunakan sebagai agunan untuk memperoleh pinjaman dengan tingkat bunga yang lebih kompetitif dan syarat yang lebih menguntungkan. Kondisi ini membuat penggunaan utang menjadi pilihan yang lebih menarik dan strategis dalam struktur permodalan perusahaan berskala besar43.

Temuan ini mendukung pandangan dalam teori trade-off, yang menyatakan bahwa perusahaan dalam menyusun struktur modal akan mempertimbangkan keseimbangan antara manfaat penggunaan utang seperti penghematan pajak dari bunga pinjaman dengan potensi biaya kebangkrutan yang mungkin timbul. Dalam konteks ini, perusahaan besar dianggap lebih mampu menanggung risiko keuangan yang terkait dengan penggunaan utang, karena mereka memiliki kapasitas yang lebih besar untuk menyerap guncangan ekonomi dan keuangan. Oleh karena itu, semakin besar ukuran perusahaan, semakin tinggi pula kecenderungan perusahaan untuk meningkatkan proporsi utang dalam struktur modalnya sebagai bagian dari strategi pembiayaan yang optimal44.

Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan

Pertumbuhan perusahaan memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal. Temuan ini menunjukkan bahwa perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi cenderung lebih berhati-hati dalam menggunakan utang sebagai sumber pembiayaan, baik untuk keperluan operasional maupun ekspansi investasi. Dalam konteks ini, manajemen perusahaan yang sedang berada dalam fase pertumbuhan umumnya mengadopsi strategi keuangan yang lebih konservatif, dengan tujuan untuk menjaga kestabilan keuangan jangka panjang serta meminimalkan risiko keuangan yang dapat mengganggu proses pertumbuhan tersebut45.

Perusahaan yang tumbuh pesat sering kali lebih memilih untuk memanfaatkan sumber pembiayaan internal, seperti laba ditahan, atau menerbitkan saham baru guna mendukung kebutuhan pendanaannya. Pendekatan ini dilakukan untuk menghindari beban tetap berupa kewajiban pembayaran bunga dan pelunasan pokok utang yang dapat menjadi beban finansial dalam jangka panjang. Selain itu, perusahaan yang memiliki prospek pertumbuhan tinggi cenderung mempertahankan tingkat leverage yang rendah agar tetap memiliki fleksibilitas keuangan dalam merespons perubahan pasar, memanfaatkan peluang investasi, maupun menghadapi ketidakpastian ekonomi46.

Penurunan ketergantungan terhadap utang juga dapat dimaknai sebagai bentuk kehati-hatian manajerial dalam menjaga struktur modal yang sehat dan berkelanjutan. Dengan mempertahankan struktur modal yang relatif konservatif, perusahaan yang sedang tumbuh dapat menjaga likuiditas dan solvabilitasnya, serta meningkatkan daya tarik di mata investor karena dinilai memiliki risiko keuangan yang lebih rendah. Oleh karena itu, hubungan negatif antara pertumbuhan perusahaan dan struktur modal mencerminkan upaya strategis dalam menciptakan ruang gerak yang lebih luas bagi pengembangan usaha di masa depan tanpa dibebani oleh tekanan finansial yang berlebihan47.

Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan ditemukan memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal. Temuan ini menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai pasar suatu perusahaan, semakin rendah kecenderungan perusahaan tersebut untuk menggunakan utang dalam struktur pendanaannya. Perusahaan yang memiliki nilai pasar tinggi umumnya telah berada dalam posisi keuangan yang kuat, didukung oleh kinerja yang solid dan persepsi positif dari investor. Kepercayaan pasar terhadap prospek dan stabilitas perusahaan memungkinkan mereka untuk mengakses pendanaan melalui ekuitas secara lebih mudah dan dengan biaya modal yang relatif lebih rendah48.

Dalam konteks ini, perusahaan dengan nilai pasar tinggi cenderung menghindari penggunaan utang karena pertimbangan risiko finansial jangka panjang, seperti beban bunga tetap dan potensi kebangkrutan. Sebaliknya, mereka lebih memilih pendanaan melalui penerbitan saham baru yang tidak membebani arus kas perusahaan. Selain itu, ketika harga saham berada dalam kondisi menguntungkan, perusahaan memiliki insentif untuk menerbitkan saham sebagai sumber pembiayaan eksternal yang efisien. Kondisi ini selaras dengan pandangan dalam market timing theory, yang menyatakan bahwa keputusan pendanaan perusahaan sangat dipengaruhi oleh kondisi pasar modal. Dalam kerangka teori ini, perusahaan akan lebih cenderung menerbitkan ekuitas ketika nilai pasar mereka sedang tinggi, dan akan menghindari utang dalam situasi tersebut48.

Lebih lanjut, preferensi terhadap pembiayaan berbasis ekuitas pada perusahaan dengan nilai pasar yang tinggi juga mencerminkan strategi manajerial dalam menjaga struktur modal yang fleksibel dan adaptif. Dengan menurunkan tingkat leverage, perusahaan dapat mengurangi eksposur terhadap risiko keuangan, menjaga stabilitas harga saham, serta memperkuat kepercayaan pasar terhadap arah strategis jangka panjang perusahaan49.

Secara keseluruhan, keempat variabel dalam model ini profitabilitas, ukuran perusahaan, pertumbuhan, dan nilai perusahaan terbukti secara signifikan memengaruhi struktur modal. Temuan ini memberikan kontribusi penting dalam pemahaman mengenai faktor-faktor penentu kebijakan pendanaan korporasi, serta memberikan implikasi praktis bagi manajemen perusahaan dalam merancang struktur modal yang optimal. Dengan mempertimbangkan karakteristik internal dan kondisi eksternal perusahaan, manajemen dapat menetapkan kombinasi pendanaan yang paling sesuai guna mendukung keberlanjutan dan pertumbuhan perusahaan secara berkelanjutan50.

IV. Simpulan

Secara Kesimpulan, Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, seluruh variabel dalam penelitian ini menunjukkan sebaran data yang bervariasi sesuai karakteristik masing-masing. Uji normalitas menggunakan Kolmogorov–Smirnov menghasilkan nilai signifikansi sebesar 0,060, dan metode Monte Carlo sebesar 0,051; keduanya melebihi ambang batas 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa residual model regresi berdistribusi normal, sehingga memenuhi asumsi normalitas dalam regresi linier klasik. Selanjutnya, hasil uji multikolinearitas menunjukkan bahwa semua variabel independen memiliki nilai Tolerance > 0,1 dan VIF < 10, menandakan tidak terdapat hubungan linier yang tinggi antar variabel independen. Dengan demikian, tidak ditemukan gejala multikolinearitas, sehingga seluruh variabel dapat dianalisis secara independen dalam model regresi. Uji heteroskedastisitas yang dilakukan melalui scatterplot memperlihatkan bahwa sebaran titik-titik residual bersifat acak dan tidak membentuk pola tertentu, baik pada model dengan variabel dependen struktur modal maupun nilai perusahaan. Hal ini mengindikasikan tidak adanya gejala heteroskedastisitas, atau dengan kata lain varians residual bersifat konstan (homoskedastik), yang berarti asumsi ini juga terpenuhi. Hasil uji signifikansi parsial (uji t) menunjukkan bahwa keempat variabel independen profitabilitas, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, dan struktur modal berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Seluruh asumsi klasik telah terpenuhi, dan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa model regresi yang digunakan valid dan dapat diandalkan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa nilai perusahaan pada sektor industri dasar dan kimia sangat dipengaruhi oleh faktor internal, seperti profitabilitas, ukuran, dan pertumbuhan perusahaan, serta dipengaruhi pula oleh faktor eksternal yang tercermin dalam persepsi pasar terhadap nilai perusahaan. Temuan ini memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai dinamika pembentukan nilai dan struktur modal perusahaan di sektor tersebut. Profitabilitas yang tinggi memberikan fleksibilitas keuangan bagi perusahaan dalam mengakses pembiayaan eksternal dengan biaya yang lebih rendah. Ukuran perusahaan yang besar mencerminkan stabilitas dan daya tarik di mata investor dan kreditor. Perusahaan yang mengalami pertumbuhan pesat cenderung menjaga fleksibilitas pembiayaan untuk menghindari risiko over-leverage. Sementara itu, perusahaan dengan nilai pasar tinggi cenderung memilih pendanaan berbasis ekuitas guna menghindari risiko keuangan jangka panjang

Ucapan Terima Kasih

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya yang tak ternilai. Berkat izin dan ridha-Nya, penulis akhirnya dapat menuntaskan penyusunan skripsi ini sebagai bagian dari persyaratan akademik untuk meraih gelar sarjana. Rasa syukur mendalam turut penulis rasakan karena berhasil menapaki akhir dari perjalanan panjang di semester ini. Di balik setiap langkah dan tantangan yang dilalui, terdapat untaian doa dan restu yang tak henti-hentinya mengiringi dari orang-orang tercinta. Pada kesempatan ini, penulis hendak menyampaikan apresiasi dan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

  1. Ayah dan ibu tercinta, yang telah menjadi sumber kekuatan dan inspirasi dalam setiap fase kehidupan penulis. Dukungan moral, spiritual, dan pengorbanan yang terus mengalir tanpa batas menjadi fondasi utama dalam menyelesaikan proses akademik ini. Doa-doa tulus yang dipanjatkan setiap waktu telah menjadi penopang semangat dalam menghadapi berbagai rintangan.
  2. Saudara dan saudari penulis yang senantiasa hadir sebagai tempat berbagi pikiran, diskusi, dan candaan dalam menghadapi dinamika perkuliahan maupun kehidupan pribadi. Terima kasih atas saran-saran yang membangun, semangat yang dibagikan tanpa pamrih, serta bantuan finansial tanpa syarat yang sangat berarti selama proses ini berlangsung.
  3. Rekan seperjuangan yang tak pernah lelah memberikan semangat dan kebersamaan, serta telah menjadi mitra yang saling menguatkan dalam penyusunan skripsi ini. Terima kasih atas kolaborasi dan dukungan yang memungkinkan penelitian ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu.

Referensi

[1]Y. D. Ferdiansah, F. S. Liyundira, and R. W. D. Paramita, The Influence of Profitability, Leverage And Free Cash Flow on Firm Value With Dividend Policy as A Moderation Variable (Empirical Study of Consumption Goods Industry Sector Companies on The IDX Period 2019–2021), no. Tceeis. Atlantis Press International BV, 2023. doi: 10.2991/978-94-6463-346-7_14.

[2]F. R. Development, “International Journal of Social Science Research and Review in Indonesia,” vol. 7, no. 5, pp. 83–95, 2024.

[3]V. Armela, M. Dewi, and D. Setianingsih, “The Influence of Profitability, Liquidity and Leverage on Company Value With Dividend Policy as a Moderation Variable (Case Study on Energy Companies Listed on the BEI In 2017-2021),” Fin Sinergy, vol. 2, no. 1, pp. 1–8, 2024.

[4]S. Safrianti and I. Lakoni, “TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL MODERASI ( Studi Pada PT Bank Bengkulu Tahun 2016 Sampai 2023 ),” vol. 28, no. 7, pp. 425–444, 2024.

[5]I. Adamu and H. Hamidah, “Assessing The Impact of Capital Structure on Firm Value: A Quantitative Study of Financial Ratios and Stock Prices of Nigeria Food and Beverage Companies,” Indones. J. Account. Res., vol. 26, no. 03, pp. 483–516, 2023, doi: 10.33312/ijar.729.

[6]A. Aprilliyani, I. Dwui Maharani, and L. Pratiwi, “Analysis of Company Size and Profitability on Company Value with Corporate Social Responsibility as Moderation,” J. Res. Soc. Sci. Econ. Manag., vol. 3, no. 10, pp. 1828–1841, 2024, doi: 10.59141/jrssem.v3i10.655.

[7]F. P. Rahayu, Sri Wahyuni, Hadi Pramono, and Nur Isna Inayati, “The Influence of Profitability, Firm Size, and Capital Structure on Firm Value with Managerial Ownership as Moderation Variables (Empirical Study of Basic Material Sector Companies on the IDX in 2019-2021),” J. Ekon. dan Bisnis Digit., vol. 2, no. 1, pp. 157–174, 2023, doi: 10.55927/ministal.v2i1.2335.

[8]A. Faqih, A. B. D. R. Laba, A. Ratna, and S. Dewi, “YUME : Journal of Management Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance dan Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan dengan Kinerja Keuangan sebagai Variabel Moderasi,” vol. 7, no. 3, pp. 989–1005, 2024.

[9]E. Hia, “The Effect of Profitability on Cash Dividends in Consumer Goods Industry Sector Companies on the Indonesian Stock Exchange (Period 2015-2019),” Interconnect. An Econ. Perspect. Horiz., vol. 1, no. 3, pp. 105–124, 2023, [Online]. Available: http://firstcierapublisher.com/index.php/interconnection/article/view/50

[10]L. Judijanto, E. Sudarmanto, and A. Zulfikri, “Analisis tentang Efek Manajemen Risiko, Struktur Modal, dan Inovasi Produk terhadap Profitabilitas di Industri Manufaktur Jawa Barat,” J. Multidisiplin West Sci., vol. 3, no. 06, pp. 785–797, 2024, doi: 10.58812/jmws.v3i06.1322.

[11]S. H. K. Sinaga, Azhar Maksum, and Sirojuzilam, “Effect of Profitability, Leverage, Liquidity, Free Cash Flow on Company Value with Dividend Policy as Moderating in Basic and Chemical Industrial Companies Listed on the Indonesia Stock Exchange for the 2017-2021 Period,” Int. J. Econ., vol. 1, no. 2, pp. 368–379, 2022, doi: 10.55299/ijec.v1i2.252.

[12]I, I, Ida, and H. Rahyuda, “Impact of Structural Capital and Company Size on the Growth of Firm Value through Financial Performance with Good Corporate Governance as a Moderating Variable: Property and Real Estate Business in Indonesia,” Int. J. Econ. Bus. Adm., vol. VIII, no. Issue 4, pp. 332–352, 2020, doi: 10.35808/ijeba/591.

[13]D. Alifian and D. E. Susilo, “Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan Dan Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan,” Owner, vol. 8, no. 1, pp. 46–55, 2024, doi: 10.33395/owner.v8i1.1914.

[14]D. Noviyanti and H. Ruslim, “Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, Rasio Aktivitas Terhadap Nilai Perusahaan,” J. Manajerial Dan Kewirausahaan, vol. 3, no. 1, p. 34, 2021, doi: 10.24912/jmk.v3i1.11285.

[15]A. Y. Simbolon, I. Sastrodiharjo, and C. Husadha, “Pengaruh Profitabilitas, Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan Sektor Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2019-2023),” AKSIOMA J. Sains Ekon. dan Edukasi, vol. 1, no. 7, pp. 389–403, 2024, doi: 10.62335/p75hht81.

[16]M. Putri and R. Gantino, “Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan,” Mutiara Multidiciplinary Sci., vol. 1, no. 6, pp. 262–274, 2023, doi: 10.57185/mutiara.v1i6.35.

[17]D. N. Wardana, A. Kusbandiyah, E. Hariyanto, and A. Amir, “Peran Kepemilikan Manajerial dalam Memoderasi Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba,” Owner, vol. 8, no. 2, pp. 1508–1521, 2024, doi: 10.33395/owner.v8i2.2056.

[18]S. Riandini and A. Munandar, “Analisa Determinan Nilai Perusahaan: Sub Sektor Properti dan Real Estate di Indonesia,” J. Mhs. J. Ilm. Penal. Dan Penelit. Mhs., vol. 27, no. 1, pp. 136–153, 2024.

[19]M. Amandha Cahyamustika and R. Meita Oktaviani, “Pengaruh Profitabilitas, Intensitas Modal, Dan Intensitas Persediaan Terhadap Penghindaran Pajak,” J. GeoEkonomi, vol. 15, no. 1, pp. 1–13, 2024, doi: 10.36277/geoekonomi.v15i1.328.

[20]N. Ismi and A. Hendrani, “The effect of activity ratio, profitability, capital structure, audit committee, and company size on sustainability report disclosure,” COSTINGJournal Econ. Bus. Account., vol. 7, no. 2023, pp. 5819–5836, 2024.

[21]S. Anawati and U. G. Jakarta, “Pengaruh profitabilitas dan struktur kepemilikan yang dimediasi oleh pengungkapan csr pada perusahaan manufaktur,” vol. 8, no. 1, pp. 15–35.

[22]A. Maryamah and A. S. Mahardhika, “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas dan Leverage Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Food And Beverages yang Terdaftar di BEI Periode 2017-2019,” J. Ilm. Mhs. Manajemen, Bisnis dan Akunt., vol. 3, no. 4, pp. 747–764, 2021, doi: 10.32639/jimmba.v3i4.938.

[23] anita nur Khofifa and mia ika Rahmawati, “Dividen Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Indeks Lq45 Di Bursa Efek Indonesia,” 2024.

[24]P. K. Deviden, P. Dan, U. Perusahaan, and T. Nilai, “Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2018-2020,” vol. 4, no. 2, pp. 92–102, 2022.

[25]M. Rahayu and J. A. Emarawati, “Profitabilitas dan Firm Size Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Struktur Modal Sebagai Variabel Mediasi,” J. Ikraith-Ekonomika, vol. 6, no. 3, pp. 54–65, 2023.

[26]T. I. Azizah and R. A. S. Paramita, “Pengaruh profitabilitas, likuiditas, leverage, kepemilikan manajerial dan risiko bisnis terhadap kebijakan dividen dengan firm size sebagai variabel moderasi pada perusahaan sektor consumer cyclicalsman,” vol. 12, pp. 569–584, 2024, [Online]. Available: https://journal.unesa.ac.id/index.php/jim/article/view/31933

[27]L. Judijanto, I. O. Wijayanti, and R. Pahrijal, “Analisis Manajemen Laba , Kebijakan Dividen , dan Struktur Modal terhadap Profitabilitas Pada Industri Pertambangan di Indonesia,” vol. 03, no. 08, pp. 1258–1272, 2024.

[28]H. Lili Suryani Umar, M. Cholid Mawardi, “Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Tanggung Jawab Sosial dan Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI Periode 2018-2021,” SiAkun J. Skripsi Akunt., vol. 5, no. 1, pp. 1–14, 2023, [Online]. Available: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK558907/

[29]F. Anggraeni and D. Lestari, “Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Terkonsentrasi dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI Periode 2014-2019,” Kalbisiana, vol. 8, no. 3, pp. 3565–3582, 2022, [Online]. Available: http://ojs.kalbis.ac.id/index.php/kalbisiana/article/view/1567%0Ahttp://ojs.kalbis.ac.id/index.php/kalbisiana/article/download/1567/508

[30]Annisaa Mahirah, Irwati, and L. Uzliawati, “Pengaruh Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan: Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2019-2022,” Reslaj Relig. Educ. Soc. Laa Roiba J., vol. 6, no. 4, pp. 1941–1952, 2024, doi: 10.47467/reslaj.v6i4.1154.

[31]E. Ratnasari, “Upaya Peningkatan Profitabilitas Usaha,” FOKUS Publ. Ilm. untuk Mahasiswa, Staf Pengajar dan Alumni Univ. Kapuas Sintang, vol. 18, no. 1, pp. 25–34, 2020, doi: 10.51826/fokus.v18i1.393.

[32]M. Iqbal Alim El Hakim and I. Dian Rahmawati, “Development of B2B Marketing Strategy and SWOT Analysis in Supporting SDGs [Pengembangan Strategi Pemasaran B2B dan Analisis SWOT dalam Mendukung SDGs],” Ejurnal UMS, pp. 1–21, 2022.

[33]S. D. Hashmi, S. Gulzar, Z. Ghafoor, and I. Naz, “Sensitivity of firm size measures to practices of corporate finance: evidence from BRICS,” Futur. Bus. J., vol. 6, no. 1, pp. 1–19, 2020, doi: 10.1186/s43093-020-00015-y.

[34]E. Bertuah and A. Budiati, “The Testing of Empirical Trade Off Theory in Determining Value of the Firm in Manufacturing Industries in Indonesia,” Int. J. Sci. Manag. Stud., no. June, pp. 12–19, 2020, doi: 10.51386/25815946/ijsms-v3i3p102.

[35]I. D. Lestari, Y. P. Anggraeni, and A. N. Octavia, “Pengaruh Return on Assets, Return on Equity Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan,” Solusi, vol. 21, no. 2, pp. 153–165, 2023, doi: 10.26623/slsi.v21i2.6355.

[36]D. Puspitasari, “Pengaruh Komponen Intellectual Capital Terhadap Kinerja,” J. Ilmu dan Ris. Akunt., pp. 1–20, 2024.

[37]K. T. Thio and C. A. Susilandari, “Analisis Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan, Dan Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia,” Balanc. J. Akuntansi, Audit. dan Keuang., vol. 17, no. 2, pp. 157–174, 2021, doi: 10.25170/balance.v17i2.2261.

[38]Y. L. Faizra, “Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan, Profitabilitas Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia,” J. Ris. Akunt. dan Bisnis, vol. 22, no. 2, pp. 176–188, 2022, doi: 10.30596/11507.

[39]M. Maswar, “Analisis Statistik Deskriptif Nilai UAS Ekonomitrika Mahasiswa dengan Program SPSS 23 & Eviews 8.1,” J. Pendidik. Islam Indones., vol. 1, no. 2, pp. 273–292, 2017, doi: 10.35316/jpii.v1i2.54.

[40]Erianto and A. P. Pratiwi, “Profitabilitas Berperan Sebagai Moderating Variabel : Pengaruh Struktur Modal Dan Harga Saham Terhadap Firm Value (Studi Empiris Pada Perusahaan Sub Sektor Perbankan Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2018-2022),” J. Nusa Akunt., vol. 2, no. 1, pp. 74–98, 2025, doi: 10.62237/jna.v2i1.156.

[41]M. Y. Sabakodi and H. H. Andreas, “Pengaruh Struktur Modal Terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur Tahun 2019-2022,” Owner, vol. 8, no. 1, pp. 377–390, 2024, doi: 10.33395/owner.v8i1.1934.

[42]A. A. Oktaviani, Fitri Noviera, and Christina Dwi Astuti, “Strategi Keuangan Dan Pertumbuhan: Dampak Struktur Modal, Profitabilitas, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan,” J. Akunt. Trisakti, vol. 11, no. 2, pp. 377–394, 2024, doi: 10.25105/v11i2.21157.

[43]A. Kaso, B. Sarita, and S. Saleh, “Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Deviden, Struktur Modal Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan,” J. Manajemen, Bisnis dan Organ., vol. 8, no. 2, pp. 248–258, 2024.

[44]P. Agustina and N. Sita, “PENGARUH PERTUMBUHAN PENJUALAN DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN PERDAGANGAN ECERAN DI BEI Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia ( STIESIA ) Surabaya Pada era globalisasi sekarang ini kondisi bisnis di Indonesia telah mengalami perkembangan yang sangat pesat ”.

[45]E. I. Hamzah, “PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia),” J. Ilmu Ekon. dan Bisnis Islam, vol. 3, no. 1, pp. 54–78, 2021, doi: 10.24239/jiebi.v3i1.52.54-78.

[46]Siti Nuridah, Joelianti Dwi Supraptiningsih, Sopian Sopian, and Mutiara Indah, “Pengaruh Profitabilitas Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Ritel,” J. Mutiara Ilmu Akunt., vol. 1, no. 1, pp. 155–169, 2023, doi: 10.55606/jumia.v1i1.1135.

[47]A. H. Arifin, “‘Pengaruh Struktur Modal terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Farmasi di Bursa Efek Indonesia,’” Pros. Konstelasi Ilm. Mhs. Unissula Klaster Ekon., vol. 4, no. 2, pp. 810–835, 2020, doi: 10.37531/sejaman.v5i1.1587.

[48]B. A. Nugraha and I. B. Riharjo, “Pengaruh Struktur Modal, Pertumbuhan Laba, Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas,” J. Ilmu Dan Ris. Akunt., vol. 11, no. 12, pp. 1–24, 2022.

[49]V. V. Lusi, P. Y. Amtiran, R. F. Makatita, and P. E. De Rozari, “Pengaruh Likuiditas Dan Leverage Terhadap Profitabilitas Perusahaan Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia,” GLORY J. Ekon. dan Ilmu Sos., vol. 6, no. 1, pp. 251–263, 2025, doi: 10.70581/glory.v6i1.18245.

[50]Suparyadi & Rahardjo, “Pengaruh Likuiditas, Leverage, Dan Karakteristik Perushaan Profitabilitas,” Diponegoro J. Account., vol. 13, no. 4, pp. 1–15, 2024, [Online]. Available: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting

References

[1] Y. D. Ferdiansah, F. S. Liyundira, and R. W. D. Paramita, “The Influence of Profitability, Leverage and Free Cash Flow on Firm Value with Dividend Policy as a Moderation Variable (Empirical Study of Consumption Goods Industry Sector Companies on the IDX Period 2019–2021),” Proceedings of TCEEIS, Atlantis Press International BV, 2023, doi: 10.2991/978-94-6463-346-7_14.

[2] F. R. Development, “International Journal of Social Science Research and Review in Indonesia,” International Journal of Social Science Research and Review in Indonesia, vol. 7, no. 5, pp. 83–95, 2024.

[3] V. Armela, M. Dewi, and D. Setianingsih, “The Influence of Profitability, Liquidity and Leverage on Company Value with Dividend Policy as a Moderation Variable (Case Study on Energy Companies Listed on the BEI in 2017–2021),” Fin Sinergy, vol. 2, no. 1, pp. 1–8, 2024.

[4] S. Safrianti and I. Lakoni, “Terhadap Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Dividen sebagai Variabel Moderasi (Studi pada PT Bank Bengkulu Tahun 2016–2023),” Jurnal Ekonomi dan Keuangan, vol. 28, no. 7, pp. 425–444, 2024.

[5] I. Adamu and H. Hamidah, “Assessing the Impact of Capital Structure on Firm Value: A Quantitative Study of Financial Ratios and Stock Prices of Nigeria Food and Beverage Companies,” Indonesian Journal of Accounting Research, vol. 26, no. 3, pp. 483–516, 2023, doi: 10.33312/ijar.729.

[6] A. Aprilliyani, I. D. Maharani, and L. Pratiwi, “Analysis of Company Size and Profitability on Company Value with Corporate Social Responsibility as Moderation,” Journal of Research in Social Science, Economics, and Management, vol. 3, no. 10, pp. 1828–1841, 2024, doi: 10.59141/jrssem.v3i10.655.

[7] F. P. Rahayu, S. Wahyuni, H. Pramono, and N. I. Inayati, “The Influence of Profitability, Firm Size, and Capital Structure on Firm Value with Managerial Ownership as Moderation Variables (Empirical Study of Basic Material Sector Companies on the IDX in 2019–2021),” Jurnal Ekonomi dan Bisnis Digital, vol. 2, no. 1, pp. 157–174, 2023, doi: 10.55927/ministal.v2i1.2335.

[8] A. Faqih, A. B. D. R. Laba, A. Ratna, and S. Dewi, “Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance dan Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan dengan Kinerja Keuangan sebagai Variabel Moderasi,” Yume: Journal of Management, vol. 7, no. 3, pp. 989–1005, 2024.

[9] E. Hia, “The Effect of Profitability on Cash Dividends in Consumer Goods Industry Sector Companies on the Indonesian Stock Exchange (Period 2015–2019),” Interconnection: An Economic Perspective Horizon, vol. 1, no. 3, pp. 105–124, 2023. [Online]. Available: http://firstcierapublisher.com/index.php/interconnection/article/view/50

[10] L. Judijanto, E. Sudarmanto, and A. Zulfikri, “Analisis tentang Efek Manajemen Risiko, Struktur Modal, dan Inovasi Produk terhadap Profitabilitas di Industri Manufaktur Jawa Barat,” Jurnal Multidisiplin West Science, vol. 3, no. 6, pp. 785–797, 2024, doi: 10.58812/jmws.v3i06.1322.

[11] S. H. K. Sinaga, A. Maksum, and Sirojuzilam, “Effect of Profitability, Leverage, Liquidity, and Free Cash Flow on Company Value with Dividend Policy as Moderating in Basic and Chemical Industrial Companies Listed on the Indonesia Stock Exchange for the 2017–2021 Period,” International Journal of Economics, vol. 1, no. 2, pp. 368–379, 2022, doi: 10.55299/ijec.v1i2.252.

[12] I. Ida and H. Rahyuda, “Impact of Structural Capital and Company Size on the Growth of Firm Value through Financial Performance with Good Corporate Governance as a Moderating Variable: Property and Real Estate Business in Indonesia,” International Journal of Economics and Business Administration, vol. 8, no. 4, pp. 332–352, 2020, doi: 10.35808/ijeba/591.

[13] D. Alifian and D. E. Susilo, “Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan dan Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan,” Owner: Riset dan Jurnal Akuntansi, vol. 8, no. 1, pp. 46–55, 2024, doi: 10.33395/owner.v8i1.1914.

[14] D. Noviyanti and H. Ruslim, “Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, Rasio Aktivitas terhadap Nilai Perusahaan,” Jurnal Manajerial dan Kewirausahaan, vol. 3, no. 1, p. 34, 2021, doi: 10.24912/jmk.v3i1.11285.

[15] A. Y. Simbolon, I. Sastrodiharjo, and C. Husadha, “Pengaruh Profitabilitas, Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan Sektor Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2019–2023),” Aksioma: Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi, vol. 1, no. 7, pp. 389–403, 2024, doi: 10.62335/p75hht81.

[16] M. Putri and R. Gantino, “Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan,” Mutiara Multidisciplinary Science Journal, vol. 1, no. 6, pp. 262–274, 2023, doi: 10.57185/mutiara.v1i6.35.

[17] D. N. Wardana, A. Kusbandiyah, E. Hariyanto, and A. Amir, “Peran Kepemilikan Manajerial dalam Memoderasi Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba,” Owner: Riset dan Jurnal Akuntansi, vol. 8, no. 2, pp. 1508–1521, 2024, doi: 10.33395/owner.v8i2.2056.

[18] S. Riandini and A. Munandar, “Analisa Determinan Nilai Perusahaan: Sub Sektor Properti dan Real Estate di Indonesia,” Jurnal Mahasiswa: Jurnal Ilmiah Penalaran dan Penelitian Mahasiswa, vol. 27, no. 1, pp. 136–153, 2024.

[19] M. A. Cahyamustika and R. M. Oktaviani, “Pengaruh Profitabilitas, Intensitas Modal, dan Intensitas Persediaan terhadap Penghindaran Pajak,” Jurnal GeoEkonomi, vol. 15, no. 1, pp. 1–13, 2024, doi: 10.36277/geoekonomi.v15i1.328.

[20] N. Ismi and A. Hendrani, “The Effect of Activity Ratio, Profitability, Capital Structure, Audit Committee, and Company Size on Sustainability Report Disclosure,” COSTING: Journal of Economics, Business and Accounting, vol. 7, pp. 5819–5836, 2024.

[21] S. Anawati and U. G. Jakarta, “Pengaruh Profitabilitas dan Struktur Kepemilikan yang Dimediasi oleh Pengungkapan CSR pada Perusahaan Manufaktur,” Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, vol. 8, no. 1, pp. 15–35, 2024.

[22] A. Maryamah and A. S. Mahardhika, “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas dan Leverage terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di BEI Periode 2017–2019,” Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, vol. 3, no. 4, pp. 747–764, 2021, doi: 10.32639/jimmba.v3i4.938.

[23] A. N. Khofifa and M. I. Rahmawati, “Dividen dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia,” Jurnal Ekonomi dan Investasi Indonesia, 2024.

[24] P. K. Deviden, U. Perusahaan, and T. Nilai, “Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2018–2020,” Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, vol. 4, no. 2, pp. 92–102, 2022.

[25] M. Rahayu and J. A. Emarawati, “Profitabilitas dan Firm Size terhadap Nilai Perusahaan dengan Struktur Modal sebagai Variabel Mediasi,” Jurnal Ikraith-Ekonomika, vol. 6, no. 3, pp. 54–65, 223.

[26] T. I. Azizah and R. A. S. Paramita, “Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Kepemilikan Manajerial dan Risiko Bisnis terhadap Kebijakan Dividen dengan Firm Size sebagai Variabel Moderasi pada Perusahaan Sektor Consumer Cyclicalsman,” Jurnal Ilmu Manajemen Universitas Negeri Surabaya, vol. 12, pp. 569–584, 2024. [Online]. Available: https://journal.unesa.ac.id/index.php/jim/article/view/31933

[27] L. Judijanto, I. O. Wijayanti, and R. Pahrijal, “Analisis Manajemen Laba, Kebijakan Dividen, dan Struktur Modal terhadap Profitabilitas pada Industri Pertambangan di Indonesia,” Jurnal Multidisiplin West Science, vol. 3, no. 8, pp. 1258–1272, 2024.

[28] H. L. S. Umar and M. C. Mawardi, “Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Tanggung Jawab Sosial dan Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI Periode 2018–2021,” SiAkun: Jurnal Skripsi Akuntansi, vol. 5, no. 1, pp. 1–14, 2023. [Online]. Available: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK558907/

[29] F. Anggraeni and D. Lestari, “Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Terkonsentrasi dan Profitabilitas terhadap Harga Saham Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI Periode 2014–2019,” Kalbisiana, vol. 8, no. 3, pp. 3565–3582, 2022. [Online]. Available: http://ojs.kalbis.ac.id/index.php/kalbisiana/article/view/1567

[30] A. Mahirah, Irwati, and L. Uzliawati, “Pengaruh Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan: Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2019–2022,” Reslaj: Religious Education and Social Laa Roiba Journal, vol. 6, no. 4, pp. 1941–1952, 2024, doi: 10.47467/reslaj.v6i4.1154.

[31] E. Ratnasari, “Upaya Peningkatan Profitabilitas Usaha,” Fokus: Publikasi Ilmiah untuk Mahasiswa, Staf Pengajar dan Alumni Universitas Kapuas Sintang, vol. 18, no. 1, pp. 25–34, 2020, doi: 10.51826/fokus.v18i1.393.

[32] M. I. A. El Hakim and I. D. Rahmawati, “Development of B2B Marketing Strategy and SWOT Analysis in Supporting SDGs [Pengembangan Strategi Pemasaran B2B dan Analisis SWOT dalam Mendukung SDGs],” E-Jurnal UMS, pp. 1–21, 2022.

[33] S. D. Hashmi, S. Gulzar, Z. Ghafoor, and I. Naz, “Sensitivity of Firm Size Measures to Practices of Corporate Finance: Evidence from BRICS,” Future Business Journal, vol. 6, no. 1, pp. 1–19, 2020, doi: 10.1186/s43093-020-00015-y.

[34] E. Bertuah and A. Budiati, “The Testing of Empirical Trade-Off Theory in Determining Value of the Firm in Manufacturing Industries in Indonesia,” International Journal of Science and Management Studies, no. June, pp. 12–19, 2020, doi: 10.51386/25815946/ijsms-v3i3p102.

[35] I. D. Lestari, Y. P. Anggraeni, and A. N. Octavia, “Pengaruh Return on Assets, Return on Equity dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan,” Solusi: Jurnal Ekonomi dan Bisnis, vol. 21, no. 2, pp. 153–165, 2023, doi: 10.26623/slsi.v21i2.6355.

[36] D. Puspitasari, “Pengaruh Komponen Intellectual Capital terhadap Kinerja,” Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, pp. 1–20, 2024.

[37] K. T. Thio and C. A. Susilandari, “Analisis Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan, dan Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia,” Balance: Jurnal Akuntansi, Auditing, dan Keuangan, vol. 17, no. 2, pp. 157–174, 2021, doi: 10.25170/balance.v17i2.2261.

[38] Y. L. Faizra, “Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia,” Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis, vol. 22, no. 2, pp. 176–188, 2022, doi: 10.30596/11507.

[39] M. Maswar, “Analisis Statistik Deskriptif Nilai UAS Ekonomitrika Mahasiswa dengan Program SPSS 23 & Eviews 8.1,” Jurnal Pendidikan Islam Indonesia, vol. 1, no. 2, pp. 273–292, 2017, doi: 10.35316/jpii.v1i2.54.

[40] Erianto and A. P. Pratiwi, “Profitabilitas Berperan sebagai Moderating Variabel: Pengaruh Struktur Modal dan Harga Saham terhadap Firm Value (Studi Empiris pada Perusahaan Sub Sektor Perbankan di Bursa Efek Indonesia Tahun 2018–2022),” Jurnal Nusa Akuntansi, vol. 2, no. 1, pp. 74–98, 2025, doi: 10.62237/jna.v2i1.156.

[41] M. Y. Sabakodi and H. H. Andreas, “Pengaruh Struktur Modal terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur Tahun 2019–2022,” Owner: Riset dan Jurnal Akuntansi, vol. 8, no. 1, pp. 377–390, 2024, doi: 10.33395/owner.v8i1.1934.

[42] A. A. Oktaviani, F. Noviera, and C. D. Astuti, “Strategi Keuangan dan Pertumbuhan: Dampak Struktur Modal, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan,” Jurnal Akuntansi Trisakti, vol. 11, no. 2, pp. 377–394, 2024, doi: 10.25105/v11i2.21157.

[43] A. Kaso, B. Sarita, and S. Saleh, “Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Dividen, Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan,” Jurnal Manajemen, Bisnis dan Organisasi, vol. 8, no. 2, pp. 248–258, 2024.

[44] P. Agustina and N. Sita, “Pengaruh Pertumbuhan Penjualan dan Profitabilitas Perusahaan Perdagangan Eceran di BEI,” Jurnal Ekonomi STIESIA Surabaya, 2024.

[45] E. I. Hamzah, “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia),” Jurnal Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam, vol. 3, no. 1, pp. 54–78, 2021, doi: 10.24239/jiebi.v3i1.52.54-78.

[46] S. Nuridah, J. D. Supraptiningsih, S. Sopian, and M. Indah, “Pengaruh Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Ritel,” Jurnal Mutiara Ilmu Akuntansi, vol. 1, no. 1, pp. 155–169, 2023, doi: 10.55606/jumia.v1i1.1135.

[47] A. H. Arifin, “Pengaruh Struktur Modal terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Farmasi di Bursa Efek Indonesia,” Prosiding Konstelasi Ilmiah Mahasiswa Unissula Klaster Ekonomi, vol. 4, no. 2, pp. 810–835, 2020, doi: 10.37531/sejaman.v5i1.1587.

[48] B. A. Nugraha and I. B. Riharjo, “Pengaruh Struktur Modal, Pertumbuhan Laba, Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas,” Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, vol. 11, no. 12, pp. 1–24, 2022.

[49] V. V. Lusi, P. Y. Amtiran, R. F. Makatita, and P. E. De Rozari, “Pengaruh Likuiditas dan Leverage terhadap Profitabilitas Perusahaan Telekomunikasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia,” Glory: Jurnal Ekonomi dan Ilmu Sosial, vol. 6, no. 1, pp. 251–263, 2025, doi: 10.70581/glory.v6i1.18245.

[50] Suparyadi and Rahardjo, “Pengaruh Likuiditas, Leverage, dan Karakteristik Perusahaan terhadap Profitabilitas,” Diponegoro Journal of Accounting, vol. 13, no. 4, pp. 1–15, 2024. [Online]. Available: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting