Vol 19 No 3 (2024): August
Private Law

Legal Protection of Land Rights in Mixed Marriages Ending in Divorce
Perlindungan Hukum Hak Atas Tanah dalam Perkawinan Campuran yang Berakhir dengan Perceraian


Pandapotan Damanik
Universitas Simalungun, Sumatera Utara, Indonesia *
Shem Yafet Cundus Pratama Damanik
Universitas Simalungun, Sumatera Utara, Indonesia

(*) Corresponding Author
Picture in here are illustration from public domain image or provided by the author, as part of their works
Published August 19, 2024
Keywords
  • Mixed Marriage,
  • Land Ownership,
  • Divorce,
  • Legal Protection
How to Cite
Damanik, P., & Damanik, S. Y. C. P. (2024). Legal Protection of Land Rights in Mixed Marriages Ending in Divorce. Indonesian Journal of Law and Economics Review, 19(3), 10.21070/ijler.v19i3.1149. https://doi.org/10.21070/ijler.v19i3.1149

Abstract

General Background: Mixed marriages in Indonesia face legal complexities, especially regarding property division upon divorce due to differing national laws. Specific Background: Conflicts between the Basic Agrarian Law (UUPA) and the Civil Code (KUHPerdata) complicate land ownership rights in these marriages. Knowledge Gap: Few studies address the protection of Indonesian citizens’ land ownership rights in mixed marriages ending in divorce. Aims: This study analyzes the legal protection of these rights and identifies existing obstacles. Results: Key challenges include legal jurisdiction complexities and a lack of prenuptial agreements, leading to legal uncertainties. Novelty: This research focuses on the interplay between national land ownership laws and international marital dissolution. Implications: The study suggests the necessity for stronger prenuptial agreements and reforms to better protect land ownership rights post-divorce, enhancing legal certainty and fairness. 

Highlights:

  • Legal Conflicts: Highlights how discrepancies between the UUPA and KUHPerdata complicate land ownership rights.
  • Prenuptial Agreements: Emphasizes the critical need for robust prenuptial agreements in mixed marriages.
  • Legal Reform: Calls for reforms to improve legal protections for land ownership rights post-divorce.

Keywords: Mixed Marriage, Land Ownership, Divorce, Legal Protection

 

Downloads

Download data is not yet available.

References

  1. J. Tarigan, S. Yenewan, and G. Natalia, "Merger dan Akuisisi dari Prespektif Strategis dan Kondisi Indonesia (Pendekatan Konsep dan Studi Kasus)," J. Merger dan Akuisisi, vol. 1, no. 6, pp. 39–59, 2016.
  2. A. Sekarmadji, O. Moechthar, A. C. Winantyo, and A. R. Putri, Seri Hukum Agraria: Hak Atas Tanah Bagi Orang Asing. Surabaya: Airlangga University Press, 2021.
  3. H. Widanarti, "Tinjauan Yuridis Akibat Perkawinan Campuran Terhadap Anak," Diponegoro Law Review, vol. 4, no. 1, 2019.
  4. M. A. Dwisana and M. G. S. K. Resen, "Pembuktian Harta Bersama Dalam Perceraian Perkawinan Campuran Tanpa Perjanjian Kawin di Indonesia," Acta Com., vol. 6, no. 03, p. 561, 2021, doi: 10.24843/ac.2021.v06.i03.p8.
  5. N. Ardine, M. L. Sari, A. R. Melati, A. K. Suci, and A. G. Anjani, "Hak Kepemilikan Tanah Bagi Warga Negara Indonesia Yang Menikah Dengan Orang Asing," J. Huk. Dan Sos. Polit., vol. 1, no. 4, 2023, doi: https://doi.org/10.59581/jhsp-widyakarya.v1i4.1924.
  6. L. Firdawaty, "Filosofi Pembagian Harta Bersama," Asas J. Huk. Dan Ekon. Islam, vol. 8, no. 1, 2016, doi: https://dx.doi.org/10.24042/asas.v8i1.1227.
  7. H. H. Puspytasari, "Harta Bersama Dalam Perkawinan Menurut Hukum Islam Dan Hukum Positif," J. Jatiswara, vol. 35, no. 2, 2020.
  8. R. Rachman, E. Ardiansyah, and Sahrul, "Tinjauan Yuridis Terhadap Kepemilikan Hak Atas Tanah Dalam Perkawinan Campuran," Jambura Law Review, vol. 3, no. 1, pp. 1–18, 2021, [Online]. Available: https://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jalrev/index
  9. E. Djuniarti, "Hukum Harta Bersama Ditinjau dari Perspektif Undang-Undang Perkawinan dan KUH Perdata," J. Penelit. Huk. Jure, vol. 17, no. 4, p. 445, 2017, doi: 10.30641/dejure.2017.v17.445-461.
  10. B. Sudiarto, "Subyek Hak Milik Atas Tanah Menurut UUPA," Al-Qisth Law Review, vol. 5, no. 1, p. 1, Aug. 2021, doi: 10.24853/al-qisth.5.1.1-43.
  11. T. Naratama and A. T. Dewi, "Indonesia Dalam Perspektif Hukum Perdata," J. Univ. Darmawangsa, vol. 17, no. 3, pp. 1283–1294, 2023.
  12. Y. N. Prastyawan, "Penyelesaian Sengketa Hak Milik atas Tanah dalam Perkawinan Campuran di Indonesia," Media Law Sharia, vol. 2, no. 4, pp. 316–328, 2021, doi: 10.18196/mls.v2i4.12813.
  13. K. A. A. Bediona, M. R. F. Herliansyah, R. H. Nurjaman, and D. Syarifuddin, "Analisis Teori Perlindungan Hukum Menurut Philipus M Hadjon Dalam Kaitannya Dengan Pemberian Hukuman Kebiri Terhadap Pelaku Kejahatan Seksual," Das Soll. J. Kaji. Kontemporer Huk. Dan Masy., vol. 2, no. 1, 2023.
  14. R. Mutia, Pembatalan Perjanjian Perkawinan Oleh Salah Satu Pihak Dan Akibat Hukum Yang Ditimbulkan (Studi perbandingan antara Putusan Pengadilan Agama Batam Nomor 941/PDT.G/2019/PA.BTM dan Putusan Pengadilan Tinggi Agama Pekanbaru Nomor 50/PDT.G/2020/PTA.PBR). Pekalongan: IAIN Pekalongan, 2022.
  15. M. Julyano and A. Y. Sulistyawan, "Pemahaman Terhadap Asas Kepastian Hukum Melalui Konstruksi Penalaran Positivisme Hukum," Crepido, vol. 1, no. 1, pp. 13–22, Jul. 2019, doi: 10.14710/crepido.1.1.13-22.
  16. Isnaini and A. A. Lubis, Hukum Agraria: Kajian Komprehensif. Medan: Pustaka Prima, 2022.
  17. H. Nursadi, Sistem Hukum Indonesia. Jakarta: Universitas Terbuka, 2012. [Online]. Available: https://jdih.situbondokab.go.id/barang/buku/30. Sistem Hukum Indonesia by Harsanto Nursadi (z-lib.org).pdf
  18. J. Sudarso, M. Miharja, and A. Ahmad, "Perlindungan Hukum Pemilikan Hak Atas Tanah Bagi Warga Masyarakat Pasawaran Di Kawasan Pariwisata Pantai Teluk Ratai Kabupaten Pasawaran Provinsi Lampung," Palar | Pakuan Law Review, vol. 5, no. 1, Jan. 2019, doi: 10.33751/palar.v5i1.1183.
  19. K. R. W. Dharma, I Nyoman Putu Budiartha, and Ni Made Puspasutari Ujianti, "Larangan Penguasaan Tanah Oleh Wna Melalui Perjanjian Nominee," J. Konstr. Huk., vol. 3, no. 2, pp. 246–251, Mar. 2022, doi: 10.55637/jkh.3.2.4806.246-251.
  20. S. Hutagalung, L. C. A. Verstappen, W. D. Kolkman, and R. E. Bosko, Hukum Pertanahan di Belanda dan Indonesia. Bali: Pustaka Larasan, 2012.
  21. W. M. A’yun and A. H. Hidayatullah, "Perspektif Maslahah Dalam Perjanjian Perkawinan Mengenai Harta Dalam Undang-Undang Perkawinan," Harmoni, vol. 22, no. 1, pp. 22–47, Jun. 2023, doi: 10.32488/harmoni.v22i1.667.
  22. R. I. S. Indriani, P. Djatmika, and I. Istislam, "Kedudukan Harta Warisan Anak di Bawah Umur Yang Kedua Orang Tuanya Melangsungkan Perkawinan Campur," J. Selat, vol. 6, no. 1, pp. 61–78, 2018, doi: 10.31629/selat.v6i1.811.
  23. Rastini, J. Sanjaya, and R. Slamet, "Analisis Yuridis Pentingnya Pembuatan Perjanjian Perkawinan Berdasarkan Perspektif Hukum Perdata," Rewang Ranc. J. Huk. Lex Gen., vol. 2, no. 6, pp. 482–497, 2021.
  24. D. A. Prayoga, J. A. Husodo, and A. E. P. Maharani, "Perlindungan Hukum Terhadap Hak Warga Negara Dengan Berlakunya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2019 Tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional," Souvereignty J. Demokr. Dan Ketahanan Nas., vol. 2, no. 2, 2023.
  25. H. Widanarti, "Akibat Hukum Perkawinan Campuran Terhadap Harta Perkawinan," Diponegoro Private Law Review, vol. 02, no. 01, pp. 161–169, 2018.