This study explores the application of environmental accounting as a strategy for addressing environmental impacts and enhancing corporate social responsibility (CSR) at CV. Royal Super Feed. Despite providing local employment, the company faces challenges such as industrial waste pollution impacting the surrounding community and ecosystem. Through qualitative methods including observations, interviews, and documentation analysis, the research examines environmental accounting practices and corporate policies aimed at mitigating environmental damage and promoting sustainability. Findings highlight significant environmental costs related to waste management and CSR programs focused on community welfare and environmental development. The study underscores the importance of environmental accounting in monitoring resource use, assessing impacts, and fostering sustainable business practices, offering insights for companies aiming to integrate environmental concerns into their operational frameworks effectively.
Highlights:
Keywords: Environmental accounting, CSR, industrial waste pollution, sustainability, qualitative research
Pada tahun 1980-an masalah lingkungan hanya dipandang sebagai masalah lokal seperti pencemaran udara perkotaan, masalah limbah industri, dan sebagainya. Namun saat ini, masalah lingkungan telah memunculkan berbagai macam isu yang berkaitan dengan lingkungan seperti pemanasan global, ekoefisiensi, dan kegiatan industri lain yang berdampak langsung terhadap lingkungan sekitarnya Bertambahnya isu mengenai lingkungan akhir-akhir ini menimbulkan masalah, oleh karena itu dibutuhkan kesadaran oleh setiap manusia agar masalah-masalah lingkungan global tidak mengancam kelestarian lingkungan dan kelangsungan pembangunan ekonomi.[1]. Seiring dengan semakin majunya perekonomian yang ada di Indonesia, maka semakin banyak perusahaan yang tumbuh dan berkembang dengan cepat.Sudah menjadi tujuan utama perusahaan dalam mencari keuntungan yang sebesar-besarnya, namun dalam pelaksanaanya perusahaan-perusahaan tersebut juga dituntut untuk bertanggung jawab atas kerugian yang ditimbulkan. [2].
Konsep akuntansi lingkungan mulai berkembang sejak tahun 1970-an di Eropa. Hal ini terjadi akibat tekanan lembaga-lembaga bukan pemerintah dan meningkatnya kesadaran lingkungan dikalangan masyarakat yang mendesak agar perusahaan-perusahaan bukan hanya untuk sekedar berkegiatan industri untuk bisnis saja, tetapi juga menerapkan pengelolaan lingkungan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan efesiensi pengelolaan lingkungan dengan melakukan penilaian kegiatan lingkungan dari sudut pandang biaya [3]. Akuntansi lingkungan ini sebagai bentuk tanggung jawab sosial yang merupakan sistem kontrol terhadap tanggung jawab perusahaan. Tanggung jawab sosial tersebut merupakan salah satu bentuk dari kepedulian kegiatan operasi yang ada pada perusahaan. Faktor lingkungan sangat penting untuk dipertimbangkan sebagai penentu keputusan bisnis, selain hanya mempertimbangkan dari segi keuangan manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan mengenai suatu kebijakan haruslah mempertimbangkan dari segi lingkungan juga. Konsep mengenai pengelolaan lingkungan yang dipahami perusahaan adalah terbatas pada pengelolaan limbah yang dihasikan dari proses produksi, tanpa adanya pertimbangan untukmengubah proses produksi agar limbah yang dihasilkan dapat dikurangi (Agustia, 2010) [4] Kewajiban bagi perusahaan untuk melaksanakan Corporate Social Responsibility atau tanggungjawab sosial perusahaan dalam beberapa tahun terakhir ini menjadi isu penting. Kewajiban bagi perusahaan untuk melaksanakan CSR dimunculkan lewat Undang-Undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. UU inimewajibkan bagiperseroan yang terkait dengan sumber daya alam untuk memasukkan perhitungan tanggungjawab sosial dan lingkungan sebagai biaya yang dianggarkan secara patut dan wajar. Pelanggaran terhadap hal tersebut akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. [5] Selama ini keberadaan perusahaan hanya dianggap sebagai keuntungan untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Dia bisa memberikan sebuah kesempatan kerja, dan menyediakan barang yang dibutuhkan masyarakat untuk dikonsumsi, membayar pajak, dan memberikan sumbangan, dan juga lain-lain. Karenanya perusahaan dapat bergerak dan leluasa melaksanakan kegiatannnya. Namun disamping itu kenyataannya perusahaan juga menimbulkan dampak negatif, salah satu contohnya seperti pencemaran limbah industri yang ditimbulkan dari kegiatan operasional perusahaan. Semakin disadari dampak ini berpengaruh besar terhadap masyarakat dan semakin sulit untuk dikendalikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan akuntansi lingkungan yang ada di perusahaan sebagai salah satu bentuk tanggung jawab sosial[6], CV. Royal Super Feed merupakan perusahaan yang dimiliki oleh pengusaha muda sukses di Kota Kudus, Jawa Tengah. Perusahaan ini merupakan perusahaan lokal Indonesia yang memproduksi pakan ternak [7] Kepala produksi CV. Royal Super Feed mengatakan bahwa perusahaan berusaha semaksimal mungkin dalam mengatasi limbah akibat oprasional perusahaan, dan telah mengeluarkan anggaran khusus untuk masalah limbah. Dalam pernyataannya oleh pihak akuntansi, perusahaan pakan ternak ini belum maksimal dalam menerapkan konsep Akuntansi Lingkungan, namun dalam kegiatannya sudah ada penyajian mengenai akuntansi lingkungan, dan juga tanggung jawab sosialnya terhadap lingkungan yang biasa disebut Corporate Sosial Respon sibility (CSR). [8]. Semakin besar produksi pakan ternak yang dihasilkan, maka semakin besar juga biaya pengelolaan limbah yang dikeluarkan, karena hal itu akhirnya dapat mencemari lingkungan sekitar perusahaan. Permasalahan tersebut tentu menimbulkan pertanyaan apakah CV. Royal Super Feed memiliki kepedulian khusus dibidang lingkungan sebagai bentuk tanggungjawab sosial perusahaan? Dan apakah CV. Royal Super Feed memiliki laporan keuangan sebagai salah satu bentuk laporan kontrol dari dalam perusahaan? Sehingga dengan begitu akan diketahui bagaimana penerapan akuntansi lingkungan dan tanggung jawab sosial yang ada diperusahaan [9] Dengan adanya penelitian ini dianggap dapat mengetahui beberapa hal antara bisnis dan lingkungannya baik secara langsung maupun tidak langsung yang meliputi sumber daya alam, komunitas bisnis tersebut beroprasi, perlakuan biaya-biaya lingkungan,atau hal lain yang berurusan dengan bisnis tersebut [10] Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti mengambi ljudul “Akuntansi Lingkungan Sebagai Bentuk Tanggung Jawab Sosial Pada CV. Royal Super Feed"
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif, Peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif Fenomologi. Dalam melaksanakan pengumpulan data yang akurat untuk mendapatkan data yang paling utama, peneliti akan melakukan wawancara secara mendalam dengan dibantu alat perekam suara serta alat dokumentasi lainnya. Dengan itu data-data dokumentasi yang telah dikumpulkan berguna sebagai bahan untuk crosscheck, jika pada analisa terdapat data, keterangan atau informasi yang tidak sempat tercatat oleh pewawancara.
Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.Wawancara
2.Dokumentasi
3.Observasi
4.Triangulasi Data ( Uji Keabsahan Data )
Penerapan Akuntansi Lingkungan pada CV. Royal Super Feed.
Berdasarkan hasil wawancara yang diungkapkan oleh narasumber maka dapat disimpulkan bahwa penerapan akuntansi lingkungan pada CV. Royal Super Feed dalam pelaksanaannya memang harus melibatkan pihak-pihak yang terkait. Sosialisasi juga perlu dilakukan guna mencapai keberhasilan dalam menerapkan akuntansi lingkungan, serta untuk mewujudkan keberlangsungan usaha perusahaan.
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai penerapan akuntansi lingkungan yang ada di CV. Royal Super Feed berikut disajikan tabel triangulasi :
Teori | Wawancara | Observasi | Dokumentasi |
Menurut Arfan Ikhsan (2009) konsep akuntansi lingkungan sudah mulai berkembang sejak tahun 1970-an di Eropa. Pesatnya perkembangan konsep ini meningkatkan kesadaran lingkungan dikalangan masyarakat luas yang mendesak agar perusahaan- perusahaan menerapkan pengelolaan lingkungan bukan hanya Kegiatan industri demi bisnis saja | Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti dapat diketahui bahwa di CV. Royal Super Feed telah menerapkan akuntansi lingkungan dan proses penerapan akuntansi lingkungannya, Dan dapat dilihat bahwa CV. Royal Super Feed tidak hanya mementingkan keuntungan bisnis saja tetapi juga memperhatikan lingkungan sekitarnya, dengan adanya program Bina Lingkungan/kampung sehat. Hal ini juga didukung bahwa CV. Royal Super Feed selama 4 tahun terakhir hampir tidak pernak masuk berita negatif, maupun terjadi pendemoan warga. | Berdasarkan data observasi yang dilakukan oleh peneliti bahwa untuk mengatasi limbah pembuatan pakan ternak maka dibuatkan adanya corong berukuran besar, corong tersebut akan mengeluarkan uap hasil dari pengolahan limbah pakan ternak, perusahaan juga bekerjasama dengan perusahaan jasa pengelolahan limbah, dan juga para pengusaha pupuk.Dan untuk program kampung sehat yang dilakukan perusahaan yaitu berupa sumbangan ke warga dan anak-anak yatim di sekitar lingkungan perusahaan, perbaikan jalan, dan juga adanya kegiatan lomba-lomba olahraga yang melibatkan warga sekitar. | Untuk penerapan akuntansi lingkungan pada CV. Royal Super Feed sudah sesuai dengan standar dan sudah bekerja sama dengan warga setempat dalam menangani berbagai masalah yang mungkin terjadi missal tentang masalah limbah. Pada CV. Royal Super Feed, dan juga mengadakan program bina lingkungan/ kampung sehat yang sangat membantu kesejahteraan masyarakat sekitar melalui berbagai kegiatan amal dan juga sumbangan. |
Pelaporan Biaya Lingkungan
Berdasarkan hasil wawancara peneliti yang diungkapkan narasumber dapat diketahui bahwa biaya-biaya lingkungan yang timbul pada CV. Royal Super Feed meliputi biaya limbah dan sumbangan. Dan dalam proses produksi serta penjualan perusahaan juga mengalami berbagai kendala, sehingga perusahaan merencanakan untuk membuat anggaran berbasis resiko yang kemungkinan akan diterapkan untuk tahun depan, hal ini dilakukan sebagai tindak lanjut agar perusahaan lebih berkembang dimasa mendatang.
Untuk mengetahui lebih jelas berikut disajikan tabel triangulasi:
Teori | Wawancara | Observasi | Dokumentasi |
Menurut Arfan Ikhsan (2009) biaya-biaya lingkungan meliputi biaya internal dan eksternal dan berhubungan terhadap semua biaya yang terjadi dalamhubungan dengan kerusakan lingkungan dan perlindungan. | Dari hasil wawancara peneliti dapat diketahui bahwa biaya- biaya lingkungan yang timbul yaitu biaya lingkungan itu terdiri dari biaya limbah dan juga biaya sumbangan, biaya sumbangan ini yang biasanya disalurkan kepada anak- anak yatim dan para warga di daerah sekitar perusahaan dan tiap tahun memang ada anggarannya. Menurut laporan komersial fiskal sumbangan ini tidak boleh dibiayakan Anggaran yang digunakan ini berasal dari anggaran, perusahaan yang dihasilkan tiap tahunnya | Berdasarkan data observasi yang dilakukan peneliti bahwa CV. Royal Super Feed pernah mengalami penurunan penjualan produksi pakan ternak yang biasanya disebabkan oleh faktor alam. Perusahaan berupaya untuk menerapkan anggaran berbasis resiko agar dapat meminimalisir kemungkingan hal buruk terjadi.Resiko ini ada dari segi positifnya peluang apa yang harus di ambil, resiko negatifnya apa yang harus di hindari seminimal mungkin. | Untuk setiap laporan biaya lingkungan disajiakan atau dicatat dalam laporan keuangan agar perusahaan dapat mengevaluasi danmengontrol kejadian- kejadian yang terjadi dalam kegiatan operasionalnya, sehingga dapat mengetahui tindak lanjut yang akan dilakukan untuk keberlangsung an usahanya. |
Tanggung Jawab Sosial ( CSR ) Pada CV. Royal Super Feed
Berdasarkan wawancara dapat disimpulkan bahwa keberadaan CV. Royal Super Feed memang tidak dapat dipisahkan dengan lingkungan masyarakat sekitar pabrik, keberadaannya juga turut menjaga kesehatan lingkungan. Bentuk program bina lingkungan yang dilakukan di CV. Royal Super Feed meliputi, pemberian santunan, sembako kepada masyarakat dan anak yatim, perbaikan sarana jalan-jalan desa yang dilewati angkutan pakan ternak, mengadakan lomba – lomba berhadiah dan periksa kesehatan gratis bagi warga yang berada di lingkungan CV. Royal Super Feed.
Untuk mengetahui lebih jelas berikut disajikan tabel triangulasi:
Teori | Wawancara | Observasi | Dokumentasi |
Menurut A.Darwin (2006) Pertanggung jawaban sosial perusahaan atau CorporateSocialResponsibility(CSR) adalah mekanisme bagi suatu organisasi untuk secara sukarela mengintegrasi-k an perhatian terhadap lingkungan dan sosial ke dalam operasinya dan interaksinya dengan stakeholdersyang melebihi tanggung jawab di bidang hukum. | Dari hasil wawancara peneliti dapat diketahui bahwa CV. Royal Super Feed juga melakukan program CSR untuk memenuhi tanggungjawab sosial kepada masyarakat karena keberadaan Perusahaan memang tidak dapat dipisahkan dengan lingkungan masyarakat sekitar. Dan juga melakukan kerjasama dengan pihak-pihak yang terkait dalam menangani permasalahan lingkungan. | Berdasarkan data hasil observasi yang dilakukan peneliti bahwa CV. Royal Super Feed melakukan program CSR dibuktikan dengan adanya kegiatan sosial yang dilaksnakan rutin setiap tahunnya sepertibagi – bagi sembako pada warga, santunan anak yatim, perbaikan jalan- jalan desa yang rusak akibat dilewati truk, serta cek kesehatan gratis. | Untuk masalah yang terkait tanggung jawab sosial perusahaan dalam menangani pencemaran lingkungan/lim bah CV. Royal Super Feed bekerjasama dengan PAC dan Perusahaan Jasa Pengelolahan Limbah . CV. Royal Super Feed juga mengadakan program bina lingkungan/ kampung sehat yang sangat membantu memenuhi kesejahteraan masyarakat.Memberi sumbangan, cek kesehatan gratis, dll. |
data Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh peneliti mengenai penerapan akuntansi lingkungan sebagai bentuk tanggung jawab sosial pada CV. Royal Super Feed menunjukan bahwa akuntansi lingkungan ini sangat dibutuhkan oleh perusahaan. Peran akuntansi lingkungan dalam perusahaan membantu sebagai strategi pengelolaan lingkungan dan dapat diterapkan dalam upaya pelestarian lingkungan. Akuntansi lingkungan juga berperan untuk memberikan tambahan informasi melalui pengungkapan pada komponen laporan keuangan yang diungkapkan, serta menunjukan hasil dari kegiatan operasionalnya.
Penerapan Akuntansi Lingkungan
CV. Royal Super Feed telah menerapkan akuntansi lingkungan dan telah mengikuti standar. proses penerapan akuntansi lingkungannya sudah cukup baik walaupun belum mencapai level maksimal.
Dalam proses penerapan akuntansi lingkungan , CV. Royal Super Feed mendapat beberapa kendala yang harus diatasi misalnya, masalah pencemaran limbah yang dapat merusak lingkungan dan ini bisa berdampak langsung kepada masyarakat disekitar wilayah perusahaan. Untuk itu CV. Royal Super Feed melakukan upaya pada pihak Kepala Produksi yang berkoordinasi langsung dengan kelurahan, atau Rt dan Rw untuk bekerjasama mengatasi masalah tersebut. CV. Royal Super Feed juga bekerjasama dengan PAC, kemudian Perusahaan Jasa Pengelolahan Limbah. Untuk pelaksanaannya sendiri melibatkan pihak-pihak terkait yaitu dengan melakukan sosialisasi kepada para karyawan dan Tokoh Masyarakat. Dengan melakukan sosialisasi diharapkan dapat membantu dalam proses penerapan akuntansi lingkungan untuk mencapai keberhasilan usaha perusahaaan. Bukti bahwa CV. Royal Super Feed peduli akan lingkungan sekitar yaitu dalam 4 tahun terakhir CV. Royal Super Feed hampir tidak pernah terseret dalam berita – berita negatif dan juga pendemoan warga.
Biaya Lingkungan
Biaya-biaya lingkungan yang timbul di perusahaan yaitu biaya limbah dan biaya sumbangan. Untuk biaya sumbangan biasanya sumbangan akan diberikan kepada anak-anak yatim dan memberikan sembako pada warga di daerah sekitar perusahaan. Anggaran biaya yang digunakan dalam menerapkan akuntansi lingkungan di CV. Royal Super Feed yang berhubungan dengan kerusakan lingkungan juga untuk pengembangan lingkungan berasal dari anggaran perusahaan yang dihasilkan tiap tahunnya, bisa disebut dengan istilah self assestment (membiayai sendiri).
Perlakuan Akuntansi Lingkungan Dalam Kaitannya Dengan Tanggung Jawab Sosial (CSR) CV. Royal Super Feed
Tanggung jawab perusahaan tidak hanya fokus terhadap aspek ekonomis, tapi juga harus memperhatikan aspek sosial dan lingkungan. Dalam mengatasi masalah lingkungan harus menyeluruh, baik operasional, produk dan fasilitas perusahaan. Salah satu konsep yang dapat digunakan dalam penanganan masalah lingkungan yaitu Corporate Social Responsibility (CSR) keseimbangan antara aspek ekonomis dan aspek sosial serta lingkungan, dapat digambarkan sebagai ketersediaan informasi keuangan dan non-keuangan berkaitan dengan interaksi organisasi dan lingkungan sosialnya. Seperti halnya pada CV. Royal Super Feed melakukan program CSR untuk memenuhi tanggung jawabnya kepada masyarakat, karena keberadaan perusahaan ini tidak menutup kemungkingan bahwa akan mengalami dampak-dampak yang dapat merugikan masyarakat dari kegiatan yang dilakukan perusahaan. CV. Royal Super Feed memproduksi Pakan Ternak sebagai produk utamanya, dalam produksi pakan ternak ini juga akan menimbulkan dampak seperti limbah yang dapat merusak lingkungan sekitar. Limbah tersebut secara langsung akan berdampak kepada masyarakat karena CV. Royal Super Feed beroperasi di wilayah yang cukup dekat dengan pemukiman penduduk. Dengan adanya masalah pencemaran tersebut CV. Royal Super Feed melakukan beberapa upaya tanggung jawab sosial yaitu dengan membantu masyarakat sekitar perusahaan yang terkena dampak operasional seperti melakukan perbaikan jalan desa yang sering dilewati truk, memberikan sumbangan untuk desa yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak. CV. Royal Super Feed juga memberikan santunan kepada anak-anak yatim memberikan sembako untuk para warga sekitar dan juga mengadakan lomba – lomba berhadiah yang diikuti warga sekitar, serta memberikan fasilitas cek kesehatan gratis, kegiatan itu dilakukan sebagai agenda setiap tahunnya.Dalam kebijakan perusahaan yang menangani masalah lingkungan disekitar wilayah perusahaan, CV. Royal Super Feed melaksanakan kebijakan tersebut melalui PKBL dan pertanggungjawaban sosialnya (CSR) diutamakan di wilayah Ring 1.
Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa kegiatan atau aktivitas operasional yang ada pada CV. Royal Super Feed memberikan dampak terhadap lingkungan yang dapat mencemari lingkungan sekitar perusahaan juga berdampak langsung kepada masyarakat yang ada di wilayah sekitar perusahaan. Maka dari itu akuntansi lingkungan diterapkan untuk menangani berbagai masalah yang ada pada lingkungan, limbah dan juga untuk pengembangan lingkungan. Melalui akuntansi lingkungan ini CV. Royal Super Feed dapat dengan mudah memperoleh informasi mengenai penggunaan sumber daya alam dan apa dampaknya terhadap lingkungan serta informasi mengenai biaya-biaya yang digunakan untuk upaya konservasi lingkungan. Pada CV. Royal Super Feed ini bentuk tanggung jawab yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakarat dan lingkungan dengan adanya program bina lingkungan/kampung sehat dll. Dengan ini dapat dilihat kondisi lingkungan yang mulai mengalami kerusakan dan penurunan dapat dicegah dan dilestarikan, sehingga dapat perbaikan dan pembenahan yang terjadi.