Accounting System
DOI: 10.21070/ijler.v19i2.1079

AIS Revolutionizes MSMEs, Enhancing Global Financial Transparency


AIS Merevolusi UMKM, Meningkatkan Transparansi Keuangan Global

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Indonesia

(*) Corresponding Author

AIS Transparency Accountability MSMEs Decision-making

Abstract

This study examines the impact of Accounting Information Systems (AIS) on decision-making processes' transparency and accountability in Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs), focusing on Frozen Food Arsid in Krian District, Sidoarjo. Employing a qualitative approach, data was gathered through interviews and documentation analysis. Results indicate that AIS implementation positively influences transparency and accountability in financial reporting, affecting employee performance. The findings highlight the significance of AIS in enhancing MSMEs' financial practices, providing practical insights for stakeholders to improve decision-making processes and organizational performance, ultimately contributing to economic sustainability.

Highlights:

  1. AIS boosts MSMEs' transparency and accountability.
  2. Qualitative data collection method employed.
  3. Findings underscore AIS's pivotal role in decision-making processes.

Keywords: AIS, Transparency, Accountability, MSMEs, Decision-making

Pendahuluan

Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan selalu menghadapi berbagai masalah. Diantaranya adalah bagaimana agar perusahaan dapat beroperasi seefisien mungkin, sehingga dapat tercapai keuntungan yang maksimal Untuk menghadapi masalah tersebut, diperlukan suatu sistem pelaporan intern yang memadai, sehingga kalau terjadi penyelewengan ataupun pemborosan dalam proses produksi dapat segera diatasi. Dalam sistem pelaporan intern ini diperlukan akuntansi manajemen. Akuntansi Manajemen ini adalah laporan untuk kebutuhan dalam perusahaan itu sendiri, laporan ini boleh tidak tunduk kepada aturan-aturan seperti PSAK, karena laporan ini untuk memenuhi kebutuhan khusus pihak manajemen, seperti membuat laporan per segmen, laporan mengenai lini produk atau keputusan apakah akan menerima pesanan khusus atau menolaknya, dan lain sebagainya [1]. Informasi Akuntansi Manajemen ini terdiri dari informasi Akuntansi Biaya Penuh (Full Cost Accounting) informasi Akuntansi Deferensial, dan Akuntansi pertanggungjawaban (Responsibility Accounting) [2].

Jika informasi Akuntansi Manajemen Dihubungkan dengan objek informasi seperti produk departemen dan aktivitas perusahaan maka akan dihasilkan informasi akuntansi penuh. Jika Informasi Akuntansi Manajemen Dihubungkan dengan alternatif yang akan dipilih, maka akan dihasilkan konsep Informasi Akuntansi Diferensial, yang sangat dibutuhkan oleh manajemen untuk tujuan pengambilan keputusan pemilihan beberapa alternative. Akuntabilitas keuangan merupakan bentuk pertanggungjawaban yang harus dilakukan oleh semua termasuk pedagang kecil sebagai suatu entitas bisnis [3]. Bila laporan keuangan yang dihasilkan oleh entitas sudah mencerminkan keadaan sebenarnya , maka laporan keuangan tersebut anda dan dapat dijadikan acuan bagi pihak yang berkepentingan, yaitu investor, pemerintah, karyawan bahkan masyarakat. Ragam Skala perusahaan, mulai dari Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sampai dengan perusahaan multinasional. Agar laporan keuangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dapat dipertanggungjawabkan maka perlu adanya sebuah aturan atau standar yang mengatur laporan keuangan UMKM agar dapat secara umum digunakan oleh semua pihak.

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) setiap tahunnya mendapat penilaian berupa opini dari Badan Pengawas Keuangan . Terdapat empat opini yang diberikan pemeriksa yaitu: Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), Opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP), Opini Tidak Wajar (TP), dan Pernyataan Menolak memberi Opini atau Tidak Memberi Pendapat (TMP). Menurut UU Nomor 15 Tahun 2004 penjelasan pasal 16 ayat 1, Opini merupakan pernyataan Profesional pemeriksa mengenai kewajaran Informasi Keuangan yang Disajikan dalam laporan keuangan [4].

Pada Tataran praktik, Penerapan Mekanisme Akuntabilitas kepada siapa suatu pertanggungjawaban diberikan (Principle Agent Relationship) telah melahir kan berbagai zona Akuntabilitas [5]. Mekanisme Pertanggungjawaban juga sering dinyatakan sebagai Hubungan antara Forum dan aktor. Fokus bukan pada apakah aktor tersebut telah melakukan prosedur secara akuntabel, Tapi apakah mereka dinilai Akuntabel oleh forum . Ketika Mekanisme Akuntabilitas Memasuki wilayah parlemen, Dikenal istilah Akuntabilitas Politik. Untuk wilayah peradilan dikenal istilah akuntabilitas legal. Pada saat mekanisme memasuki wilayah Administratif dikenal istilah Akuntabilitas administrative [6]. Sebagai contoh, akuntabilitas administratif dapat ditemukan ketika lembaga public harus mempertanggungjawabkan konsistensi mereka atas prosedur Administratif pelayanan di hadapan Ombudsman, Atau terkait pengelolaan keuangan di hadapan auditor [7]. Pada saat memasuki mekanisme yang mengarah kepada relasi antara lembaga Publik terhadap warga negara atau masyarakat sipil, dikenal istilah akuntabilitas social.

Jika informasi akuntansi manajemen di hubungakan dengan wewenang yang dimiliki oleh manajer, maka akan dihasilkan konsep informasi Akuntansi Pertanggungjawaban terutama Bermanfaat Untuk Mempengaruhi perilaku manusia dalam organisasi. Pengambilan keputusan tentang pemilihan beberapa alternatif pada akuntansi diferensial dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu : Keputusan jangka panjang dan keputusan jangka pendek. Keputusan jangka panjang merupakan keputusan yang diambil Manajer, dimana hasil dari keputusan tersebut dapat memberikan manfaat yang lebih dari satu tahun.

Altematif yang harus dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan jangka panjang yaitu; membeli atau menyewa frezer, membeli frezer secara tunai atau angsuran, dan lainya. Keputusan Jangka Pendek Merupakan keputusan yang diambil pemilik, dimana hasil dari keputusan tersebut dapat langsung dirasakan pada tahun dimana keputusan tersebut diambil [8]. Altrenatif yang harus dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan jangka pendek yaitu; apakah pesanan dibawah harga pokok diterima atau ditolak, Menjual sekarang atau Memproses lebih lanjut produk tertentu. Bagi usaha dagang frozen food yang besar, Laporan keuangan yang dihasilkan oleh akuntansi dimanfaatkan oleh pemiliknya sebagai pengambilan keputusan.Pemilik usaha dagang memerlukan laporan keuangan usaha dagang sebagai dasar pembuatan keputusan tentang hubungan dengan usaha dagang yang bersangkutan. Perkembangan usaha dagang sangat pesat pada masa perdagangan bebas seperti saat sekarang.

Persaingan global ini memberikan banyak pilihan kepada konsumen, dimana konsumen semakin mempertimbangkan biaya, nilai dan manfaat dari sebuah produk frozen food yang akan dipasarkan. Perkembangan perdagangan di indonesia menuntut usaha-usaha yang sudah ada untuk tetap dapat bertahan agar dapat bersaing dengan usaha-usaha yang akan bermunculan dan tetap terus memperoleh keuntungan.Sehubungan dengan masalah.

Pengambilan keputusan jangka pendek. Maka penulis menentukan obyek penelitian pada usaha dagang frozen food, yakni sebuah perusahaan yang bergerak di bidang makanan, dimana dalam menjalankan aktivitas usahanya, sering mendapat pesanan khusus dari konsumen, dengan adanya pesanan khusus tersebut maka perusahaan perlu menerapkan informasi akuntansi manajemen dalam pengambilan keputusan jangka pendek dalam menerima atau menolak pesanan khusus.

Selama ini usaha dagang frozen food arsid memiliki kendala dari bahan baku yang jumlah stok frozen dan juga sering terjadi hambatan Seperti keterlambatan pengiriman stok frozen food. Saat ini konsumen membutuhkan produk yang berkualitas tetapi juga dengan harga yang relatif murah. Berdasarkan permasalahan tersebut maka dibutuhkan peran manajemen dalam melakukan perencanaan terhadap kelangsungan hidupnya. Usaha dagang frozen food arsidmelakukan perencanaan produksi berdasarkan hasil penjualan periode sebelumnya,sehingga mungkin menyebabkan terjadinya waktu produksi yang tidak optimal. Waktu produksi yang tidak optimal juga bisa disebabkan karena jam tenaga kerja yang tidak dimanfaatkan dengan sebaik mungkin seperti karyawan jarang masuk,sehingga terdapat waktu yang terbuang yang mengakibatkan target kapasitas produksinya tidak terpenuhi atau dapat dikatakan terdapat kapasitas yang menganggu.

Metode

Metode penelitian merupakan faktor penting dalam penelitian,berhasil atau tidaknya penelitian ini tergantung dari tepat atau tidaknya metode yang digunakan,pada penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Hal ini dikarenakan penelitian ingin mengetahui bagaimana menganalisis penerapan informasi akuntansi manajemen dalam proses pengambilan keputusan untuk transparansi akuntabilitas laporan keuangan pada umkm dikecamatan krian sidoarjo(studi penelitian frozed food arsid).

Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua sumber data yaitu:

A. Sumber data primer, yaitu:

Data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti (atau petugasnya) dari sumber pertamanya. Adapun yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini pemilik toko frozen food arsid

B. Sumber data skunder, yaitu:

Data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti sebagai penunjang dari sumber pertama. Dapat juga dikatakan data yang tersusun dalam bentuk dokumen- dokumen.Dalam penelitian ini, dokumentasi dan angket merupakan sumber data sekunder dari pemilik toko frozen food arsid dikecamatan krian sidoarjo.

Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara

Metode wawancara yang digunakan pada penelitian ini ialah dengan melakukan tanya jawab dan tatap muka kepada informan yang telah ditetapkan.informan yang diwawancarai dalam penelitian ini merupakan orang yang berkompeten dibidangnya dan relevan dengan pokok bahasan penelitian.dalam hal ini wawancara dilakukan dengan melakukan wawancara mengenai tentang laporan keuangan UD frozen food .

b. Observasi

Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan jika penelitian berkaitan dengan perilaku manusia,proses kerja ,gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar . metode ini merupakan pengumpulan–pengumpulan data dengan cara mengamati langsung terhadap objek tertentu yang menjadi fokus penelitian serta mencatat tentang sesuatau yang berhubungan dengan penerapan pengambilan keputusan untuk transparansi akuntabilitas laoran keuangan pada umkm di kecamatan krian sidoarjo.

c. Dokumentasi

Instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu dengan meng-copy data data yang dimliki oleh toko UD frozen food arsid yang berhubungan dengan penelitian penulis.dokumen yang digunakan untuk medukung penelitian ini antara lain laporan keuangan toko ud frozen.

Hasil dan Pembahasan

Yang dimaksud dengan gambaran umum objek penelitian adalah gambaran yang menerangkan tentang keberadaan situasi dan kondisi atau atau keadaan dalam objek yang erat kaitanya dengan penelitian.objek penelitian ini frozen food arsid ini adalah UMKM di kecamatan krian sidoarjo merupakan bisnis UD (usaha dagang) yang fokus dan meneliti,mengembangkan dan mendistribusikan produk frozen food terutama dalam hal promosi. Usaha dagang merupakan bentuk usaha dengan membeli barang dan menjualnya kembali dengan tujuan memperoleh keuntungan. Keuntungan dari barang yang dijual diperoleh dengan memperhitungkan biaya distribusi dan operasional.bukan hanya pegawai tapi juga kesejahteraan para pegawai usaha dagang maka manjemen harus lebih bijaksana dalam mengatur kebijkan usaha dagang. Disamping usaha dagang frozen food ini juga merupakan usaha dagang yang diminati oleh banyak masyarakat , karena usaha dagang frozen food ini banyak menjanjikan untung besar di Indonesia. Maka ditakutkan para pemilik usaha dagang tidak berperilaku jujur demi mendapatkan laba sebanyak- banyaknya dan akhirnya nanti dapat berakibat buruk terhadap para konsumen maka para pemilik usaha dagang harus benar benar memikirikan secara tranparansi dan akuntabilitas dalam proses pengambilan keputusan.

Analisis penerapan informasi akuntansi dalam proses pengambilan keputusan adalah sebuah sistem yang bertugas menangani formulir, laporan dan catatan, serta menyusunnya, menganalisis, mengklasifikasikan, untuk kemudian mengolahnya menjadi informasi. Yang dimaksud laporan keuangan yang paling menarik adalah laporan keuangan yang mempunyai kualitas laba yang bagus, kualitas laba bagus dilihat dari besar laba yang diperoleh oeh perusahaan. Dalam penelitian ini yang menjadi objek adalah sebuah media social Instagram, whatsaap,facebook yaitu suatu aplikasi berbagi foto yang memungkinkan pengguna (user) untuk mempromosikan produk frozen yang di jual di toko dengan cara mengambil foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial, termasuk di akun Instagram,whatsaap,facebook pribadi pemilik toko frozen food arsid tersebut. Pengguna media sosial Instagram,whatsaap,facebook makin kesini makin dimanjakan dengan beragam fitur-fitur baru didalamnya seperti Instagram-Stories, Instagram Live, Instagram TV, dan beragam fitur- fitur yang ada disetiap komponen Instagram tersebut, yang mana itu menandakan semakin banyak ragam cara para pemilik toko frozen food untuk melakukan pemasaran dan melukan promosi besar besaran di media sosial Instagram,whatsaap,facebook Sebelum memasuki pembahasan, terlebih dahulu akan dijelaskan awal mula media sosial Instagram,whatsaap,dan facebook. Analisis data dalam penelitian kualitatif merupakan proses analisis data dengan menggunakan metode wawancara,observasi dan dokumentasi.teknik analisis data bertujuan untuk menghindari kesalapahaman dalam proses pengolahan data.Analisis data dalam penelitian ini dapat dideskripsikan sebagai berikut:

A. Analisis Penerapan Pengambilan Keputusan

Berdasarkan hasil observasi yang diperoleh peneliti pada pertemuan pertama menggunakan informasi akuntasi manajemen sangat dibutuhkan sebelum mebuat usaha dikarenakan metode ini sangat efektif untuk memulai usaha sehingga dapat disimpulakan bahwa keterlaksanaan penerapan pengambilan keputusan sistem informasi akuntansi manajemen dikategorikan sangat baik [9]. .Diterapakan sistem informasi akuntansi dalam pengambilan keputusan.

Diterapkan sistem informasi akuntansi manajemen dalam proses pengambilan keputusan ini tidak pernah dilakukan oleh pemilik usaha dagamg frozen food arsid tersebut. Namun demikian terdapat pengaruh yang besar dengan diterapakan sistem infomasi akuntansi manjemen dalam proses pengambilan keputusan pemilik usaha awalnya cukup bingung tetapi beberapa saat setelah itu peneliti memberi tahu,pemilik usaha dapat menyesuaikan diri dengan mudah keterlaksaan penerapan sistem informasi akuntansi manajemen dalam proses pengambilan keputusan juga tidak terlepas dari peran peneliti dalam mengolah usaha dagang frozen food agar penerapan sistem penerapan berjalan dengan baik. Data yang diperoleh dari lapangan saat wawancara pemilik usaha dagang yakni : cara berkomunikasi kita dengan dengan para pembeli sangat perlu dilakukan karena pembeli biasanya sangat teliti dengan barang atau bahan yang akan dibeli dan pembeli sering tanya tanya tentang produk yang akan dibeli dan pembeli juga akan selalu menanyakan barang secara terus menerus barang yang akan dibeli.pemilik usaha dagang juga akan memberikan pelayanan yang terbaik untuk para konsumen di frozen food arsid didaerah tarik sidoarjo tersebut.

B. Analisi s Transparansi Akuntabilitas Laporan Keuangan Dalam Analisis Penerapan Informasi Akuntansi Manajemen Untuk Pengambilan Keputusan

Untuk mendeskripsikan analisis transparansi akuntabilitas laporan keuangan dalam analisis penerapan informasi akuntansi manajemen untuk pengambilan keputusan, peneliti mengunakan metode observasi. Sebagai langkah kerja selanjutnya setelah melakukan observasi dan wawancara maka hasil observasi dan wawancara akan dianalisis untuk membuktikan kebenaran yang terlah di teliti.peneliti menggunakan analisis kualitatif dengan menggunakan observasi dan wawancara.analisis kualitatif ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil penerapan transparansi akuntabilitas laporan keuangan dalam analisis penerapan informasi akuntansi manajemen untuk pengambilan keputusan.

Berdasarkan pendapat diatas bahwa transparansi akuntabilitas laporan keuangan dalam analisis penerapan informasi akuntansi manajemen diharapkan pemilik usaha dagang untuk menggunakan metode tersebut , sehingga tidak ada pemisahan antara pemilik usaha dan karyawan yang lain dalam satu usaha dan saling memberi dan menerima saran dan pendapat anatara pemilik dan karyawan sehingga membantu untuk mendapatkan hasil metode analisis ini lebih baik dari sebelumnya. Transparansi dalam sebuah pengelolaan keuangan daerah merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan untuk mencapai keberhasilan pencapaian suatu tujuan yang telah di tentukan [10].

Penyajian laporan keuangan toko harus disajikan dengan transparan dan jujur, di mana transparan merupakan bentuk keterbukaan karyawan toko dalam membuat kebijakan pengeluaran toko sehingga pemilik toko dapat dengan mudah mendapatkan informasi tentang rencana keuangan dalam satu tahun tertentu [11]. Sedangkan kejujuran ini bermakna bahwa dalam operasional keuangan toko ini harus diserahkan kepada karyawan serta memiliki integritas yang tinggi sehingga masalah korupsi sejak awal dapat dicegah. Penempatan karyawan yang jujur dengan didukung oleh sistem pengelolaan yang baik akan mendorong terjadinya penghematan sebagai dampak kecilnya korupsi [12], [13]. Salah satu alat untuk menfasilitasi terciptanya transparansi dan akuntabilitas laporan keuangan adalah melalui penyajian laporan keuangan toko frozen food yang komprehensif. laporan Aliran Kas. Laporan keuangan tersebut merupakan komponen penting untuk menciptakan Akuntabilitas dan merupakan salah satu alat ukur kinerja karyawan. Bagi pihak pemilik toko. Laporan keuangan toko yang berisi informasi keuangan toko frozen food akan digunakan sebagai dasar pertimbangan untuk pengambilan keputusan. Sedangkan bagi pihak prmilik toko laporan keuangan tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk penilaian kinerja karyawan. Akuntabilitas merupakan pengeluaran toko yang dibiayai oleh pemilik harus dipertanggungjawabkan dan disajikan dalam bentuk laporan keuangan yang didalamnya terungkap segala hal yang menyangkut penggunaan pengeluaran keuangan toko. Pertanggungjawaban ini dilakukan kepada dua pihak yaitu pemilik toko dan karyawan. Akuntabilitas didalam toko usaha dagang frozen food arsid merupakan suatau pertanggungjawaban mengenai perencanaan dan realisasi yang terjadi dalam toko usaha frozen food arsid agar menjadi usaha dagang yang baik.

Usaha perdagangan bisa dinilai sebagai usaha yang menjanjikan dan banyak keuntungan jika memiliki perencanaan yang matang perencanaan tersebut merupakan langkah awal untuk terjun ke dunia perdagangan. pemula bisa memulainya dari ide, barang apa yang ingin pemilik usaha jual, usaha di bidang apa yang ingin pemula fokuskan.Usaha dagang akan berjalan lancar ketika pemula mengetahui hukum-hukum dan tata pengelolaan perdagangannya. Sebelum memulai untuk berdagang pemula bisa terlebih dahulu mempelajari pengelolaan barang dagangan, cara menghitung untung dan rugi, serta hal-hal lain terkait dengan usaha dagang.

Usaha perdagangan merupakan suatu kegiatan yang sifatnya melakukan jual-beli antara pedagang dan pembeli. Barang yang dijual dari pedagang ini berwujud yang berarti dapat memindahkan kepemilikan barang tersebut [14].Usaha perdagangan juga mengutamakan keuntungan dari penjualan dagangannya. Keuntungannya tersebut dapat dijadikan lagi sebagai modal, biaya distribusi, dan biaya operasional. Dapat dikatakan hasil dari perdagangan tersebut selain untuk perusahaan atau individu, hasilnya akan diputar kembali untuk kebutuhan perdagangan.

Usaha perdagangan menjual belikan barang dagangan yang berupa bahan baku, bahan setengah jadi, atau barang jadi [15]. Barang yang diperdagangkan merupakan hasil dari perkebunan, pertanian, industri pengolahan, dan hasil hutan. Dalam menjalankan usaha perdagangan ini, diperlukan strategi agar usaha meroket dan tetap bertahan menghadapi persaingan pasar. Peluang usaha adalah salah satu hal yang harus diperhatikan dalam usaha perdagangan ini. Selain, itu juga persaingan, pelayanan terhadap konsumen, dan kualitas barang juga merupakan hal yang penting dalam berdagang.

Penelitian ini berusaha mengungkapkan bagaimana bentuk dari usaha dagang frozen food arsid. Dari hasil yang telah diuraikan diatas dapat dilihat sebagai berikut:

a) Faktor penting dalam usaha perdagangan di toko usaha dagang frozen food arsid adalah sadar tingkat persaingan Situasi seperti ini, konsumen yang berhak menilai dan memilih produk mana yang kualitasnya lebih baik dari para pesaing dagang yang lain. Dalam usaha perdagangan ini tentunya harus sportif, kerahkan usaha terbaik kalian dalam menghasilkan produk yang berkualitas dari bahan dan produk usaha dagang frozen food arsid.

b) Kualitas pelayanan di toko usaha dagang frozen food arsid Setiap pengusaha pasti akan berlomba- lomba untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Konsumen akan merasa nyaman dan dihormati jika kualitas pelayanan di suatu usaha itu bagus.Hal ini tentunya akan semakin menarik konsumen untuk tetap berbelanja di tempat pemilik usaha. Konsumen yang pernah membeli di tempat usaha tentunya mereka akan datang berulang kali jika merasa mendapat pelayanan yang baik, konsumen akan merasa diperhatikan.

c) Kualitas Barang Jika pemilik usaha dagang sudah dapat mengatasi tingkat persaingan dan memperbaiki kualitas pelayanan. Selanjutnya pemilik dan karyawan tentunya harus meningkatkan kualitas barang pemilik usaha jual.Kualitas barang yang bagus tentunya harus diperhatikan. Hindari kecacatan produk yang pemilik usaha jual. Satu produk yang tidak layak sampai ke tangan konsumen tentunya akan membuat kepercayaan konsumen menurun.

d) Penerapan sisitem informasi akuntasi dlama proses pengambilan keputusan transparasi akuntabilitas laoran keuangan pada UMKM dikecamatan krian sidoarjo (studi penelitian frozen food arsid) sudah menerapkan metode transparansi akuntabilitas laporan keuangan pada toko usaha dagag frozen food arsid dikecamata krian sidoarjo tersebut.

Simpulan

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara,pemilik usaha dagang dan para pembeli frozen food arsid di tarik kabupaten sidoarjo ini sangat antusias ada toko frozen food didaerah tarik kabupaten sidoarjo.Para ibu- ibu sangat dimudahkan saat akan membeli frozen food untuk anaknya dan dengan harga yang sangat terjangkau.Memudahkan para penjual frozen food dirumah untuk membeli produk frozeen food arsid untuk kemudian mereka jual lagi di sekolah atau mengolahnya lagi dengan bentuk seperti angkringan.berdasarkan wawancara terhadap beberapa pembeli yang menyatakan bahwa dengan adanya toko arsid ini para pedagang akringan sangat dibutuhkan dikarenakan kalau mereka beli di toko yang lain jarak dan biaya juga mereka perhitungkan kembali .Para pembeli juga sering mendapatkan promo – promo dihari tertentu pada saat mereka membeli frozen food di toko arsid di kecamatan tarik kabupaten sidoarjo. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara ini dengan adanya toko usaha dagang frozen food arsid ini sangat membantu warga sekitaran untuk membeli bahan untuk mereka jual lagi dalam bentuk angkringan. Kendala-kendala pembeli dalam membeli produk usaha dagang frozen food arsdi ini, di antaranya tempat yang sempit dan tempat parkir yang terlalu mepet dengan jalan dan rawan terjadi pencurian barang atau motor yang rendah menyebabkan pembeli takut lupa mengambil kunci motor-nya jika tertinggal di motor para pembeli. Selain itu banyaknya jumlah pembeli di toko frozen food arsid membuat para pembeli sering sesak dikarenakan tempat yang sempit dan pembeli sangat full setiap harinya ,tetapi tidak mematahkan semangat para pembeli frozen food untuk membeli produk di toko ini dikarenakan bahannya berkualitas dan semua apa yang pembeli butuhkan semua tersedia dan dengan harga yang ekonomis.

References

  1. A. Widyatama and M. Yanida, “Akuntabilitas Keuangan UMKM: Bagaimana Perspektif dari Sebuah UMKM Bidang Perdagangan?,” J. Res. Appl. Account. Manag., vol. 1, no. 3, pp. 202–215, 2016, doi: 10.18382/jraam.v1i3.47.
  2. A. H. Slat, “Analisis Harga Pokok Produk Dengan Metode Full Costing Dan Penentuan Harga Jual,” J. EMBA, vol. 1, no. 3, pp. 110–117, 2013.
  3. Norkamisah, A. I. Kesuma, and A. Setiawaty, “Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (Sak Etap) Pada Penyusunan Laporan Keuangan,” Akuntabel: Jurnal Ekonomi dan Keuangan, vol. 13, no. 2, pp. 151–163, 2016, [Online]. Available: http://journal.feb.unmul.ac.id.
  4. N. L. Yuliani and R. A. Dwi, “Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Informasi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah,” J. Bisnis dan Ekon., vol. 14, no. 1, pp. 56–64, 2016, doi: 10.55182/jnp.v2i2.173.
  5. R. N. Safitri and M. Narastri, “Penerapan Akuntabilitas dan Transparansi Pengelolaan Keuangan Sesuai Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK 35) pada Yayasan Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah Surabaya,” Management Studies and Entrepreneurship Journal, vol. 4, no. 3, pp. 1781–1789, 2023, [Online]. Available: https://journal.yrpipku.com/index.php/msej/article/view/1442.
  6. P. I. Setyoko, “Akuntabilitas Administrasi Keuangan Program Alokasi Dana Desa (ADD),” JIANA (Jurnal Ilmu Administrasi Negara), vol. 11, no. 01, pp. 14–24, 2012, [Online]. Available: https://jiana.ejournal.unri.ac.id/index.php/JIANA/article/view/589.
  7. M. Febriansyah, D. Pramudana, and R. Kusumastuti, “Penerapan Metode Akuntansi Keuangan Lanjutan 2 Dalam Meningkatkan Efisiensi Pengelolaan Keuangan Perusahaan,” vol. 2, no. 3, 2023.
  8. B. Suedi, “Peranan Akuntansi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Manajerial,” J. STIE Semarang, vol. 4, no. 2, pp. 74–86, 2012.
  9. M. M. Amalia, “Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi, Kualitas Laporan Keuangan, Efektivitas Pengambilan Keputusan terhadap Kinerja UMKM Di Jakarta,” J. Akuntansi dan Keuangan West Science, vol. 2, no. 02, pp. 32–42, 2023, doi: 10.58812/jakws.v2i02.362.
  10. A. S. Nasution, Fa. A. Lubis, and R. D. Harahap, “Analisis Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Pendekatan Value For Money Pada Dinas Sosial Kabupaten Tegal,” J. Ilmiah Mahasiswa Ekonomi, pp. 1–19, 2023.
  11. D. A. Poae and D. P. E. Saerang, “Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan Daerah Dan Aksesibilitasnya Terhadap Transparansi Dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah Di Pemerintahan Kabupaten Kepulauan Talaud,” Accountability, vol. 2, no. 1, pp. 27–35, 2013, doi: 10.32400/ja.2340.2.1.2013.27-35.
  12. L. Auditya, “Analisis Akuntabilitas Dan Transparansi Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Deiyai,” Indonesian Journal of Business Management, vol. 3, no. 1, pp. 87–96, 2013, doi: 10.35965/jbm.v4i1.1184.
  13. N. D. A. Darma, “Lembaga Penelitian dan Penulisan Ilmiah Jurnal Studi Akuntansi & Keuangan,” J. Stud. Akuntansi dan Keuangan, vol. 2, no. 3, pp. 149–162, 2019.
  14. N. W. N. Budiasni, I. M. M. Noval, and A. A. N. R. Gautama, “Pendampingan Aplikasi Sistem Lamikro (Laporan Akuntansi Usaha Mikro) Pada Ud. Wayan Suarningsih,” J. Pengabdian Masyarakat Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan, vol. 3, no. 3, 2023, doi: 10.59818/jpm.v3i3.510.
  15. N. L. Magvira, A. Hakim, D. D. Pramesti, and R. S. Ova, “Pemberdayaan UMKM Batik Labako di Desa Sumberpakem Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember melalui Pemasaran Produk Berbasis e-commerce,” Warung Pengabdian, vol. 17, no. 1, p. 80, 2023, doi: 10.19184/wrtp.v17i1.38386.