Marketing Management
DOI: 10.21070/ijler.v19i2.1036

Decoding Consumer Behavior: The Role of Pricing, Branding, and Social Media in Market Choices


Menguraikan Perilaku Konsumen: Peran Penetapan Harga, Branding, dan Media Sosial dalam Pilihan Pasar

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Consumer Behavior Pricing Strategy Brand Influence Social Media Marketing Textile Industry

Abstract

This study explores the impact of price, brand, and social media on consumer purchasing decisions within a regional textile market, employing a quantitative methodology. Data was collected through questionnaires and analyzed using multiple linear regression. Findings reveal that each factor significantly influences consumer behavior, suggesting that a holistic marketing strategy incorporating these elements is crucial for enhancing consumer engagement and retention. This research highlights the importance of synchronized marketing efforts in maximizing the effectiveness of pricing, branding, and digital engagement in regional markets.

Highlights :

  • Price, Brand, and Social Media Impact: Each factor significantly affects consumer purchasing decisions, emphasizing their critical role in marketing strategies.
  • Holistic Marketing Approach: Integrating price, brand, and social media strategies is vital for enhancing market penetration and customer loyalty.
  • Quantitative Analysis Validation: The use of multiple linear regression confirms the strong influence of these variables on consumer choices, supporting targeted marketing tactics.

Keywords : Consumer Behavior, Pricing Strategy, Brand Influence, Social Media Marketing, Textile Industry

Pendahuluan

Pada era globalisasi dan perkembangan perekonomian dunia, persaingan terjadi pada berbagai industri, baik industri sektor jasa maupun non jasa. Untuk itu perusahaan dituntut untuk selalu mengerti apa yang terjadi pada pasar dan apa yang di inginkan oleh konsumennya, serta memahami situasi yang terjadi pada lingkungan bisnisnya agar mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan lainnya. Pentingnya memahami harga sebuah produk, merek yang dijual, dan alat promosi yang dipilih seperti pemanfaatan media social yang mampu menunjang keputusan pembelian seorang konsumen.

Keputusan pembelian adalah pemilihan tindakan untuk mengambil keputusan berdasarkan informasi tentang suatu produk yang telah diketahui dan menghitung plus minusnya dari setiap alternatif, serta tiba saatnya pada suatu keputusan yang memuaskan, [1]. Salah satu factor yang mempengaruhi keputusan pembelian adalah harga suatu produk.

Dari sudut pemasaran harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya termasuk barang dan jasa lainnya yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa, [2]. Dimana harga berperan penting dalam keputusan seorang konsumen untuk membeli sebuah produk yang diinginkannya. Dengan harga yang cocok akan membuat seorang konsumen tertarik untuk terus membeli produk tersebut.

Merek juga menjadi factor keputusan pembelian seorang konsumen terhadap suatu produk. Sebuah merek yang sudah membenak diingatan konsumen akan berdampak besar pada keputusan pembelian. Keputusan pembelian merupakan tahap evaluasi konsumen dalam membentuk prefensi atas merek-merek dalam kumpulan berbagai perilaku. Konsumen yang merasa puas akan merek yang telah dipilihnya membuat konsumen akan memutuskan untuk membeli secara berkali-kali terhadap produk tersebut.

Selain harga dan merek diduga media social juga dapat mempengaruhi suatu keputusan pembelian terhadap suatu produk. Media sosial merupakan suatu wadah yang sangat efektif dalam kegiatan pemasaran, meskipun awalnya media sosial hanya digunakan untuk bersosialisasi dengan kerabat maupun keluarga namun seiring dengan perkembangan zaman media sosial dimanfaatkan oleh perusahaan besar atau kecil untuk kegiatan pemasaran, [3].

Salah satu perusahaan yang mengunakan media sosial yaitu Distro atau Distribution Store. Distro atau Distribution Store adalah toko yang menjual berbagai jenis pakaian dan aksesoris dimana brand yang ada dan tersedia disana adalah brand lokal ataupun dalam negeri baik yang dititipkan maupun juga yang diproduski sendiri, meskipun disini terlihat jelas distro berpusat pada penjualan produk mereka, namun dalam prosesnya dan aktivitas jual beli tentu tak dapat terlepas dari pembelian secara langsung maupun tidak langsung.

Di daerah Pasuruan sendiri kehadiran Distro (distribution store) yaitu Pasuruan_Cloth. Pasuruan_Cloth adalah sebuah bisnis yang bisa dikategorikan sebagai Semi Distro, dimana bisnis ini menjual berbagai jenis pakaian dengan brand lokal original dan juga brand luar negeri yang ditiru dan diproduksi di dalam negeri seperti 3 Second, Greenlight, Kickout dan beberapa brand ternama lainnya. Terhitung sejak tahun 2017 berdirinya sejauh ini Pasuruan_Cloth belum memiliki brand sendiri dan tidak memproduksi setiap jenis pakaian yang dijual sendiri, namun mengambil barang langsung dari agen tangan pertama dari pabrik/konveksi yang berada di beberapa kota besar di Indonesia seperti Bandung, Surabaya, Jakarta, dan beberapa kota lainnya.

Berdasarkan pengamatan peneliti, dengan menjamurnya distro-distro yang semakin banyak dan sudah berdiri di Pasuruan tentunya membuat peta persaingan menjadi luas dan juga ketat, menyebabkan Pasuruan_Cloth yang sudah lama berdiri semakin sulit untuk meningkatkan maupun mempertahankan jumlah konsumen. dengan banyaknya distro yang berdiri sehingga membuat konsumen lebih memilih-milih dalam melakukan keputusan pembelian.

Berdasarkan uraian diatas terdapat kesenjangan antara teori dengan hasil penelitian terdahulu. Harga adalah salah satu elemen bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, elemen lain yang menghasilkan biaya, juga mengkomunikasikan positioning nilai yang dimaksudkan dari produk atau merek perusahaan ke pasar. Teori tersebut didukung oleh hasil penelitian yang menunjukkan bahwa harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian, [4]. Hasil penelitian terdahulu lainnya juga menunjukkan bahwa harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian, [5]. Sedangkan hasil peneliti lain menunjukkan hasil yang berbeda yaitu harga tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian, [6].

Merek adalah ide, kata, desain, grafis, dan simbol yang menyimbolkan produk atau jasa tersebut, juga semua aspek terukur ini menerbitkan asosiasi khusus dalam konsumen, misalnya tentang kualitas produk, makna simbol yang tekandung, serta pengalaman emosional yang di alami oleh konsumen ketika menggunakan produk tersebut, [7],[8]. Teori tersebut didukung oleh hasil penelitian yang meyatakan bahwa merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian, [9]. Namun hasil peneliti lain yang menunjukkan hasil yang berbeda menunjukkan hasil bahwa merek tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian, [10].

Media sosial adalah konten berisi informasi yang dibuat oleh orang yang memanfaatkan teknologi penerbitan, sangat mudah diakses dan dimaksudkan untuk memfasilitasi komunikasi, pengaruh dan interaksi dengan sesama dan dengan khalayak umum, [11]. Teori tersebut didukung hasil penelitian terdahulu yang membuktikan bahwa media sosial berpengaruh terhadap keputusan pembelian, [12]. Peneliti lain juga menunjukkan hasil yang sama yaitu media sosial berpengaruh terhadap keputusan pembelian, [13]. Sedangkan hasil penelitian terdahulu lain yang membuktikan hasil yang berbeda bahwa media sosial tidak berepengaruh terhadap keputusan pembelian, [14].

Berdasarkan kajian teori dan studi empiris, ditemukan kesenjangan hasil penelitian terdahulu. Evidence gap menekankan kesenjangan bukti penelitian. Untuk menjadi tolok ukur adanya perbedaan adalah fakta umum yang sudah biasa terjadi. Sehingga penelitian ini menggunakan evidence gap. Ketidak konsistensian hasil penelitian ini menarik untuk dilakukan penelitian kembali untuk memastikan apakah variabel harga, merek, dan media sosial berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Sehingga judul yang akan diangkat adalah “Pengaruh Harga, Merek, dan Media Sosial Terhadap Keputusan Pembelian Pasuruan_Cloth di Pasuruan”.

Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah diatas, maka dapat disusun sebuah pernyataan bahwa keputusan pembelian yang masih rendah. Dengan merujuk pada pernyataan tersebut dan permasalahan penelitian diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apakah harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada Pasuruan_Cloth di Pasuruan?

2. Apakah merek yang ditawarkan berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada Pasuruan_Cloth di Pasuruan?

3. Apakah media sosial berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada Pasuruan_Cloth di Pasuruan?

Metode

A. Jenis Penelitian

Penelitian merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mendapatkan hasil dan kebenaran yang bersifat ilmiah melalui prosedur metodologi penelitian yang telah ditetapkan. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survey, yaitu dengan menyebar kuisioner kepada konsumen Pasuruan_Cloth.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan pada konsumen Pasuruan_Cloth yang berlokasikan di Gg. Rambutan No. 01 Rt. 02 Rw. 26, Kejapanan – Gempol – Pasuruan.

C. Definisi Operasional

Adapun definisi operasional dalam penelitian ini sebagai berikut:

a. Harga (X1)

Harga merupakan unsur penting dalam suatu perusahaan untuk mendapatkan income, harga juga suatu jumlah uang atau nilai yang ditukar oleh konsumen atas manfaat karena memiliki atau menggunakan produk tersebut.

b. Merek ( X 2 )

Merek merupakan suatu merek yang sudah menjadi symbol atau logo suatu produk yang akan dikenal oleh konsumen juga membenak di ingatan konsumen. Sehingga masyarakat akan beranggapan bahwa produk tersebut mempunyai nilai lebih.

c. Media Sosial (X 3 )

Media Sosial merupakan sebuah media untuk berinteraksi satu sama lain yang berisikan informasi untuk memproduksi dan mendistribusikan pesan-pesan pribadi, berita, gagasan, dan produk-produk budaya yang berbentuk digital.

d. Keputusan Pembelian (Y)

Keputusan pembelian merupakan tahap dalam proses pembelian dimana konsumen akan mengambil suatu keputusan untuk membeli produk tersebut dengan beberapa evaluasi mengenai merek, plus minus dari suatu produk, dan produk yang disukai.

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek / subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya, [15]. Populasi didalam penelitian ini adalah seluruh konsumen Pasuruan_Cloth.

D. Populasi dan Sampel

Penelitian ini menggunakan non probability sampling dan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang akan secara kebetulan atau insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.

Rumus dalam menghitung sampel pada populasi yang tidak diketahui adalah sebagai berikut:

Dimana,

n = jumlah sampel

Za/2 = tabel distribusi normal sampel atau tingkat keyakinan

σ = standar deviasi populasi

e = tingkat kesalahan

Berdasarkan perhitungan diperoleh jumlah sampel 96,04 yang harus di penuhi. Jadi sampel dalam peneitian ini sebanyak 96 konsumen di Pasuruan_Cloth.

E. Teknik Analisis Data

1. Uji Validitas

Dalam menghitung validitas menggunakan Correlation Pearson Moment. Analisis faktor dilakukan dengan cara mengkorelasikan jumlah skor faktor dengan skor total, yaitu dengan membandingkan nilai koefisien korelasi (rhitung) dengan (rtabel). Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan valid apabila nilai rhitung ˃ rtabel . Demikian pula sebaliknya, maka dikatakan tidak valid, [16].

2. Uji Reliabilitas

Pengukuran reliabilitas dapat diukur dengan membandingkan Alpha Cronbach atau alpha hitung dengan alpha tabel. Suatu variabel dapat dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha˃ 0,60. Demikian pula sebaliknya, maka dikatakan tidak valid.

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Model regresi yang baik adalah data distribusi normal atau mendekati normal, [17]. Didalam penelitian ini menggunakan uji normalitas secara statistik dengan memilih Signifikasi di bagian Kolmogorov-Smirnov. Adapun ketentuan yang digunakan sebagai berikut:

Angka signifikansi uji Kolmogrov-Smirnov Sig. > 0,05 maka data berdistribusi normal.

Angka signifikansi uji Kolmogrov-Smirnov Sig. < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.

b. Uji Linieritas

Uji linearitas pada penelitian ini menggunakan Test for linearity dengan taraf signifikansi sebesar 0,05. Sehingga hubungan antar variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Namun jika sebaliknya maka hubungan antar variabel dikatakan tidak linear.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi pada penelitian ini menggunakan metode Durbin-Watson. Adapun standart yang biasanya digunakan dalam sebuah penetian dapat dikatakan bahwa tidak terjadi autokorelasi jika nilai yang didapatkan dari Durbin-Watson ini dibawah 5.

d. Uji Heteroskedastisitas

Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, sumbu X adalah residual yang telah di studentized. Dasar analisisnya Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu maka terjadi heteroskedastisitas. Kemudian jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

e. Uji Multikolinearitas

Pengujian multikolinearitas dilihat dari besaran VIF (Variance Inflation Factor) dan tolerance. Tolerance mengukur variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance > 0,01 atau sama dengan nilai VIF < 10.

4. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk meramalkan pengaruh dua atau lebih variable predictor (variable bebas) terhadap satu kriterium (variable terikat) atau untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsional antara dua buah variable bebas (X) atau lebih dengan sebuah variable terikat (Y), [17]:

Y1 = b1X1+ b2X2 + b3X3 + e

Dimana :

Y1 = Keputusan Pembelian

b1, b2, b3 = Koefisien regresi

X1 = Harga

X2 = Merek

X3 = Media Sosial

5. Pengujian Hipotesis

a. Uji t (Uji Parsial)

Untuk pengujian hipotesis secara parsial dapat dilakukan dengan cara membandingkan antara nilai t hitung dengan t tabel. Apabila t hitung lebih besar dari t tabel , artinya terdapat alasan yang kuat untuk hipotesis satu (H1) diterima dan menolak hipotesis nol (H0), demikian sebaliknya. Selain itu dapat pula dengan menggunakan uji signifikan. Dengan ketentuan jika nilai signifikan lebih dari alpha 0,10, maka artinya terdapat alasan untuk hipotesis satu (H1) diterima dan menolak hipotesis nol (H0), dan sebaliknya.

b. Koefisien Korelasi Berganda

Koefisien korelasi berganda (R) digunakan untuk menghitung tingkat keeratan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Jangkauan nilai R adalah berkisaran antara 0 dan 1. Semakin mendekati 1 artinya hubungan antara variabel bebas secara bersama-sama dan variabel terikat semakin kuat. Semakin mendekati 0 artinya hubungan antara variabel bebas secara bersama-sama dan variabel terikat semakin lemah atau bahkan tidak ada sama sekali.

c. Koefisien Determinasi Berganda

Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Dan sebaliknya jika nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel-variabel dependen, [18].

Hasil dan Pembahasan

A. Analisis Data dan Hasil Penelitian

1. Pengujian Kualitas Data

a. Uji Validitas

Variabel Variabel (r-hitung) r tabel Sig. Keterangan
Harga X1.1 0,643 0,200 0,00 Valid
X1.2 0,738 0,00 Valid
X1.3 0,822 0,00 Valid
X1.4 0,793 0,00 Valid
X2.1 0,678 0,00 Valid
Merek X2.2 0,733 0,200 0,00 Valid
X2.3 0,649 0,00 Valid
X3.1 0,782 0,00 Valid
Media Sosial X3.2 0,792 0,200 0,00 Valid
X3.3 0,778 0,00 Valid
Y1.1 0,755 0,00 Valid
Keputusan Pembelian Y1.2 0,854 0,200 0,00 Valid
Y1.3 0,819 0,00 Valid
Table 1.Uji Validitas

Dari hasil pengujian uji validitas diatas menyatakan bahwa seluruh item pernyataan dari seluruh variabel memiliki nilai rhitung lebih besar dari r tabel 0,196 (>0,196) sehingga dapat dinyatakan bahwa pengujian diatas valid dan dapat digunakan untuk mengukur variabel yang telah diteliti.

b. Uji Reliabilitas

Variabel Nilai Alpha Cronbach Nilai Kritis Keterangan
Harga 0,799 0,60 Reliabel
Merek 0,756 0,60 Reliabel
Media Social 0,818 0,60 Reliabel
Keputusan Pembelian 0,829 0,60 Reliabel
Table 2.Uji Reliabilitas

Berdasarkan analisis diperoleh data dengan nilai koefisien reliabilitas Croncbach Alpha lebih besar dari 0,60 (>0,60). Pada variabel harga sebesar 0,799, variabel merek sebesar 0,756, variabel media sosial sebesar 0,818 dan variabel keputusan pembelian sebesar 0,829. Sehingga seluruh variabel dapat dikatakan bahwa instrumen kuesioner yang digunakan memiliki reliabilitas.

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Unstandardized Residual
N 96
Normal Parametersa,b Mean Std. Deviation 96 .0000000 1.55760783
Most Extreme Differences Absolute Positive Negative .044 .042 -.044
Kolmogorov-Smirnov Z .427
Asymp. Sig. (2-tailed) .993
Table 3. Uji Normalitas a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Dari hasil pengujian diperoleh nilai asymp.sig dari uji Kolmogrov Smirnov sebesar 0,993 (0,993 > 0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Untuk mengetahui normal atau tidaknya menggunakan Plot Of Regression Standardized Residual. Data dikatakan berdisistribusi normal jika sebaran data membentuk titik – titik yang mendekati garis diagonal seperti berikut :

Figure 1.Uji Normalitas

Dari hasil pengujian mormalitas pada penelitian ini menunjukkan bahwa grafik normal probability plot yang mensyaratkan jika sebaran data tersebut harus terletak pada wilayah garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Berdasarkan gambar diatas, maka hasil yang didapat dalam penelitian ini dapat memenuhi syarat normal probability plot, yang artinya data dalam penelitian tersebut dapat dikatakan berdistribusi normal.

Uji Linieritas

Variabel F Sig. Linearity Kondisi Kesimpulan
X1 Y 64,873 0,000 Sig. <0,05 Linier
X2 Y 15,811 0,000 Sig. <0,05 Linier
X3 Y 42,249 0,000 Sig. <0,05 Linier
Table 4.Uji Linieritas

Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.12 diperoleh nilai sig. Linearity untuk variabel keputusan pembelian dengan harga sebesar 0,000 (0,000 < 0,05), variabel keputusan pembelian dengan merek sebesar 0,000 (0,000 < 0,05), dan variabel keputusan pembelian dengan media sosial sebesar 0,000 (0,000 < 0,05). Dari seluruh variabel tersebut telah menunjukkan nilai sig. Linearity < 0,05 maka dapat dikatakan bahwa hubungan antar variabel bersifat linier, yang artinya jika ada kenaikan skor variabel bebas diikuti dengan kenaikan skor variabel terikat.

Uji Autokorelasi

Model Summary b
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 .719a .517 .502 1.583 2.126
a. Predictors: (Constant), Media Sosial, Merek, Harga
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Table 5.Uji Autokorelasi

Berdasarkan hasil pengujian autokorelasi diatas diperoleh nilai Durbin Watson sebesar 2,126 menunjukkan bahwa nilai Durbin-Watson dibawah 5. Yang artinya, regresi linier yang digunakan dalam penelitian ini tidak terjadi autokorelasi.

Uji hetokedastisitas

Melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, sumbu X adalah residual yang telah di studentized.

Figure 2.Uji Heterokedastisitas

Berdasarkan gambar diatas, maka dapat dilihat bahwa tidak terjadi pola tertentu dan scatterplot titik – titik menyebar secara acak, baik dibagian atas angka 0 atau dibagian bawah angka 0 dari sumbu vertical atau sumbu Y, maka dapat menunjukkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.

Uji Multikolinearitas

Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Harga ,777 1,287
Merek ,890 1,123
Media Sosial ,737 1,356
Table 6.Uji Multikolinearitas

Dari hasil pengujian diperoleh nilai VIF untuk variabel harga sebesar 1,287 (< 10), variabel merek 1,123 (<10) dan variabel media sosial 1,356 (<10). Sedangkan untuk nilai tolerance variabel harga sebesar 0,777 (> 0,1), variabel merek 0,890 (> 0,1) dan variabel media sosial 0,737 (> 0,1). Berdasarkan hasil yang diperoleh maka dapat dinyatakan bahwa regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini bebas dari multikolinieritas. Artinya bahwa diantara variabel bebas (harga, merek, dan media sosial) tidak saling mempengaruhi.

Analisa Regresi Linier berganda

Dalam penelitian ini terdapat variabel harga (X1), merek (X2), media sosial (X3), dalam mempengaruhi variabel keputusan pembelian (Y).

Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1.040 1.267 .821 .414
Harga .437 .076 .469 5.711 .000
Merek .164 .075 .168 2.188 .031
Media Sosial .315 .094 .282 3.348 .001
Table 7.Regresi Linier Berganda a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Sumber : Output data SPSS

Berdasarkan hasil yang ada dapat diketahui model regresinya dari keempat variabel sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Y = 1,040 + 0,437 X1 + 0,164 X2 + 0,315 X3 + e

Berdasarkan hasil perolehan persamaan dapat dijelaskan makna dan arti koefisien regresi sebagai berikut :

Konstanta (a)

Nilai konstanta yang bernilai positif 1,040. Hal ini menunjukkan bahwa tanpa adanya pengaruh variabel bebas yaitu harga, merek dan media sosial maka nilai variabel terikat yaitu keputusan pembelian tetap konstan sebesar 1,040.

Harga

Koefisien bernilai 0,437, antara variabel harga dengan keputusan pembelian memiliki hubungan yang positif. Maka dapat disimpulkan bahwa jika variabel harga mengalami sebuah kenaikan satu satuan, maka variabel keputusan pembelian akan mengalami kenaikan sebesar 0,437 satuan.

Merek

Koefisien bernilai 0,164, antara variabel merek dengan keputusan pembelian memiliki hubungan yang positif. Maka dapat disimpulkan bahwa jika variabel merek mengalami sebuah kenaikan satu satuan, maka variabel keputusan pembelian akan mengalami kenaikan sebesar 0,164 satuan.

Media Sosial

Koefisien bernilai 0,315, antara variabel media sosial dengan keputusan pembelian memiliki hubungan yang positif. Maka dapat disimpulkan bahwa jika variabel media sosial mengalami kenaikan satu satuan, maka variabel keputusan pembelian akan mengalami kenaikan sebesar 0,315 satuan.

Uji Hipotesis

Uji Parsial (Uji t)

Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1.040 1.267 .821 .414
Harga .437 .076 .469 5.711 .000
Merek .164 .075 .168 2.188 .031
Media Sosial .315 .094 .282 3.348 .001
Table 8.Uji t (parsial) a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Sumber : Output data SPSS

Dengan menggunakan tingkat kepercayaan sebesar 5% (0,05) dan degree of freedom sebesar k = 3 dan df2 = n – k – 1 (96 – 3 – 1 = 92) sehingga diperoleh ttabel sebesar 1,661 maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

Harga

Berdasarkan tabel uji t diperoleh thitung sebesar 5,771. Hal ini menunjukkan bahwa thitung 5,771 lebih besar daripada ttabel 1,661. Dengan demikian H1 diterima dan H0 ditolak, artinya variabel harga berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian di Pasuruan_Cloth.

Merek

Berdasarkan tabel uji t diperoleh thitung sebesar 2,188. Hal ini menunjukkan bahwa thitung 2,188 lebih besar daripada ttabel 1,661. Dengan demikian H2 diterima dan H0 ditolak, artinya variabel merek berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian di Pasuruan_Cloth.

Media Sosial

Berdasarkan tabel uji t diperoleh thitung sebesar 3,348. Hal ini menunjukkan bahwa thitung 3,348 lebih besar daripada ttabel 1,661. Dengan demikian H3 diterima dan H0 ditolak, artinya variabel media sosial berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian di Pasuruan_Cloth.

Koefisien Korelasi Berganda (R)

Model Summary b
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 .719a .517 .502 1.583 2.126
a. Predictors: (Constant), Media Sosial, Merek, Harga
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Table 9.Uji R

Jangkauan nilai R berkisar 0-1, yang maksudnya adalah semakin mendekati 1 maka akan semakin kuat hubungan yang dimiliki oleh variabel bebas dengan variabel terikat. Namun apabila semakin mendekati 0 maka hubungan yang dimiliki semakin lemah atau bahkan tidak memiliki hubungan sama sekali antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dapat dilihat pada tabel uji R bahwa nilai R sebesar 0,719. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dinilai cukup kuat karena mempunyai nilai yang mendekati angka 1.

Koefisien Determinan Berganda (R 2 )

Model Summary b
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 .719a .517 .502 1.583 2.126
a. Predictors: (Constant), Media Sosial, Merek, Harga
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Table 10.Uji (R2)

Pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa nilai dari hasil pengujian determinan berganda (R2) adalah sebesar 0,517 atau 51,7% sehingga dapat dijelaskan bahwa variabel harga, merek, dan media sosial dapat menjelaskan tentang variabel keputusan pembelian dalam penelitian ini dan sisanya sebesar 48,3% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dijadikan objek dalam penelitian ini.

B. Pembahasan

Hipotesis Pertama : Harga Berpengaruh Terhadap Keputusan Pembelian Pasuruan_Cloth Di Pasuruan.

Berdasarkan analisis membuktikan bahwa harga berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian Pasuruan_Cloth di Pasuruan. Hal ini dapat dilihat dari harga yang ditetapkan oleh Pasuruan_Cloth sangat terjangkau. Harga yang ditetapkan oleh Pasuruan_Cloth bisa dijangkau oleh pembeli. Karena harganya yang terjangkau sehingga sesuai dengan daya beli konsumen. Selain harga yang terjangkau dan sesaui daya beli konsumen, harga yang ada di Pasuruan_Cloth sudah sesuai dengan manfaat yang diberikan kepada konsumen. Harga produk yang ada di Pasuruan_Cloth juga sesuai dengan kualitas produknya. Harga seringkali dijadikan sebagai indikator kualitas bagi konsumen, dan orang biasanya memilih harga yang lebih tinggi di antara dua produk karena melihat perbedaan kualitas. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori harga berkorelasi terhadap paradigma konsumen tentang kualitas produk yang ditawarkan, hal ini berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen, [18]. Teori tersebut didukung oleh hasil penelitian yang menunjukkan bahwa Harga berpegaruh Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Xiaomi Di Kota Palembang, [19].

Hipotesis Kedua : Merek Berpengaruh Terhadap Keputusan Pembelian Pasuruan_Cloth Di Pasuruan.

Berdasarkan analisis membuktikan bahwa merek berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian Pasuruan_Cloth di Pasuruan. Hal ini dapat dilihat dari merek yang ada di Pasuruan_Cloth beridentitaskan nama seperti Three Second, Greenlight, dan Kickout sehingga mudah diingat oleh konsumen. Ketika merek sudah dikenal oleh konsumen maka secara tidak langsung merek akan disukai konsumen karena mereknya yang sudah terkenal dan banyak yang sudah menggunakan merek tersebut. Merek yang ada Pasuruan_Cloth juga sudah di patenkan dibadan hukum sehingga nama merek sudah tidak bisa ditiru oleh perusahaan lainnya. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori merek memilki kaitannya dengan keputusan pembelian konsumen, karena merek dapat menyederhanakan pengambilan keputusan dan mengurangi resiko pembelian menjadi tidak ternilai. Teori tersebut didukung oleh hasil penelitian yang menunjukkan bahwa Citra Merek berpengaruh Terhadap Keputusan Pembelian, [20].

Hipotesis Ketiga : Media Social Berpengaruh Terhadap Keputusan Pembelian Pasuruan_Cloth Di Pasuruan.

Berdasarkan analisis membuktikan bahwa media Sosial berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian Pasuruan_Cloth di Pasuruan. Hal ini dapat dilihat dari kualitas informasi produk yang diberikan di media sosial sesuai dengan kenyataan / real pict. Kemudahan untuk membeli produk yang ada di Pasuruan_Cloth juga sangat mudah, karena produknya sudah di iklankan di semua media sosial. Media sosial yang digunakan untuk mempromosikan produk sudah terpercaya, yaitu di instagram, facebook, dan whatsapp. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Media sosial saat ini merupakan konten berisi informasi yang dibuat oleh seseorang yang memanfaatkan teknologi penerbitan, sangat mudah diakses dan dimaksudkan untuk memfasilitasi komunikasi, pengaruh dan interaksi dengan sesama dan dengan khalayak umum sehingga memudahkan konsumen untuk memutuskan melakukan keputusan pembelian suatu produk. Teori tersebut didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh yang membuktikan bahwa Media Sosial berpengaruh Terhadap Keputusan Pembelian, [21].

Simpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian di atas dapat diketahui bahwa harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian Pasuruan_Cloth di Pasuruan. Hal ini memunyai arti bahwa harga yang ditetapkan oleh Pasuruan_Cloth sangat terjangkau. Harga yang ditetapkan bisa dijangkau oleh pembeli. Merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian Pasuruan_Cloth di Pasuruan. Hal ini mempunyai arti bahwa merek produk yang ada di Pasuruan_Cloth mudah diingat karena beridentitaskan nama yaitu Three Second, Greenlight, dan Kickout. Media social berpengaruh terhadap keputusan pembelian Pasuruan_Cloth di Pasuruan. Hal ini mempunyai arti bahwa media social yang digunakan oleh Pasuruan_Cloth dapat memudahkan pembeli untuk mendapatkan produk, karena produknya sudah di iklankan di semua media social, yaitu di instagram, facebook, dan whatsapp.

References

  1. A. P. Adi and Z. Arifin, "Pengaruh Merek dan Kebijakan Harga Terhadap Keputusan Pembelian, Survei pada Pembeli dengan Diskon di Izzul Sport Kediri," Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), vol. 57, no. 1, 2018.
  2. R. Dwi and M. Z. Zuhri, "Analisis Pengaruh Iklan dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Minuman Teh Pucuk Harum pada Konsumen De Nala Foodcourt Jombang," Ejournal Eksis, vol. 12, no. 1, 2017.
  3. D. Zarella, The Social Media Marketing Book, Sebastopol: O'Reilly Media, Inc., 2011.
  4. M. Batubara et al., "Pengaruh Promosi, Kualitas Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Produk Scarlett Whitening: Studi Kasus pada Mahasiswi FEBI UIN Sumatera Utara," Jurnal Ekonomi, Keuangan & Bisnis Syariah, vol. 4, no. 5, 2022.
  5. S. Triadi, Y. Rahayu, and D. Kusnanto, "Pengaruh Gaya Hidup dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Handphone," Jurnal Manajemen, vol. 13, no. 2, 2021.
  6. A. Asrizal et al., "Analisis Pengaruh Harga, Promosi, Kepercayaan dan Karakteristik Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada 212 Mart di Kota Medan," Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, vol. 1, no. 1, 2019.
  7. U. Sumarwan, Perilaku Konsumen, 2nd ed., Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, 2015.
  8. Fera and C. A. Pramudith, "Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi, Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Xiaomi di Kota Palembang," Jurnal Ekonomi dan Bisnis, vol. 3, no. 1, 2021.
  9. N. L. Khumaira and K. T. Kasim, "Pengaruh Citra Merek, dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Kopi Kapal Api di Lumajang," Jurnal Ekonomi, vol. 1, no. 1, 2018.
  10. D. I. Dewi and R. H. Lubis, "Pengaruh Citra Merek dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian pada Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Sukma Medan," Jurnal Ilman, vol. 5, no. 1, 2017.
  11. R. Nasrullah, Media Sosial Perspektif Komunikasi, Budaya dan Sosioteknologi, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2015.
  12. M. B. Magdalena, "Pengaruh Media Sosial Terhadap Keputusan Pembelian di Toko Kaos Nias Gunungsitoli," Jurnal Ekonomi & Ekonomi Syariah, vol. 2, no. 2, 2019.
  13. I. E. Christanto and E. Brotojoyo, "Kajian Model Empiris: Pengaruh Media Sosial Terhadap Life Style Dan Keputusan Pembelian," Jurnal Nasional Geotik, vol. 1, no. 1, 2017.
  14. A. W. Muslim, "Pengaruh Media Sosial, E-Service Quality dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian yang di Mediasi Oleh Gaya Hidup," Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen, vol. 6, no. 2, 2018.
  15. E. Siregar, Riset dan Seminar Sumber Daya Manusia, 1st ed., Bandung: Widina Media Utama, 2022.
  16. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Jakarta: Penerbit Alfabeta, 2017.
  17. I. Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS, Yogyakarta: Penerbit Universitas Dipenegoro, 2012.
  18. P. Kotler and K. L. Keller, Marketing Management 15th Global Edition, England: Pearson Education Limited, 2016.
  19. Fera and C. A. Pramudith, "Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi, Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Xiaomi di Kota Palembang," Jurnal Ekonomi dan Bisnis, vol. 3, no. 1, 2021.
  20. T. Shofwan, L. Aryani, and H. Nastiti, "Pengaruh Harga, Kualitas Produk, dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Motor Honda Beat," Jurnal Nasional Ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi, vol. 2, 2021.
  21. R. N. Shadrina and Y. Sulistyanto, "Analisis Pengaruh Content Marketing, Influencer, Dan Media Sosial Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Studi pada Pengguna Instagram dan Tiktok di Kota Magelang)," Journal Of Manajemen, vol. 11, no. 1, 2022.