Vol 19 No 2 (2024): May
Corporate Law

Legal Evolution: Analyzing Minerba Law No. 3/2020 Amendments on Reclamation and Post-Mining Responsibilities
Evolusi Hukum: Menganalisis UU Minerba No. 3/2020 Perubahan atas Reklamasi dan Tanggung Jawab Pascatambang


Melati Indah Lestari
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Indonesia
Emy Rosnawati
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Indonesia *

(*) Corresponding Author
Picture in here are illustration from public domain image or provided by the author, as part of their works
Published May 1, 2024
Keywords
  • Indonesian mining law,
  • shifting norms,
  • responsibility,
  • reclamation,
  • operating permits
How to Cite
Lestari, M. I., & Rosnawati, E. (2024). Legal Evolution: Analyzing Minerba Law No. 3/2020 Amendments on Reclamation and Post-Mining Responsibilities. Indonesian Journal of Law and Economics Review, 19(2), 10.21070/ijler.v19i2.1010. https://doi.org/10.21070/ijler.v19i2.1010

Abstract

  • This study analyzes shifting norms in Indonesian mining law, focusing on the phrases "and/or" in Article 96 and "guaranteed" in Article 169A paragraph (1) of Law no. 3 of 2020 Minerba. Using a normative method with a statutory approach and historical interpretation, it finds that "and/or" offers flexibility for mining companies in choosing reclamation or post-mining activities, while "guaranteed" is replaced with "can be given," implying stricter conditions for operating permit extensions. This research underscores a redefined responsibility framework, emphasizing adaptability and stringent criteria in mining operations.

Highlights :

  • Flexibility in Activity Choice: "And/or" offers mining companies the flexibility to choose between reclamation and post-mining activities, enhancing efficiency.
  • Stricter Permit Conditions: "Guaranteed" replaced with "can be given" implies stricter terms for operating permit extensions, ensuring compliance.
  • Redefined Responsibility Framework: The study reveals a redefined framework emphasizing adaptability and stringent criteria in Indonesian mining law.

Keywords: Indonesian mining law, shifting norms, responsibility, reclamation, operating permits

Downloads

Download data is not yet available.

Metrics

Metrics Loading ...

References

  1. M. B. Salinding, “Prinsip Hukum Pertambangan Mineral dan Batubara yang Berpihak kepada Masyarakat Hukum Adat,” J. Konstitusi, vol. 16, no. 1, pp. 148–156, Apr. 2019, doi: 10.31078/jk1618.
  2. S. S. Rivanie, “Hukuman Pidana Akibat Kerusakan Lingkungan yang Dilakukan oleh Korporasi pada Industri Tambang,” Jurisprud. Jur. Ilmu Huk. Fak. Syariah Dan Huk., vol. 6, no. 2, pp. 1–10, Dec. 2019, doi: 10.24252/jurisprudentie.v6i2.9612.
  3. N. R. Jamil, “Problematika Penerapan Izin Usaha Pertambangan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara serta Dampak pada Otonomi Daerah,” Staatsrecht J. Huk. Kenegaraan Dan Polit. Islam, vol. 2, no. 2, pp. 107–120, Dec. 2022, doi: 10.14421/staatsrecht.v2i2.2809.
  4. I. N. Juaningsih, “Polemik Revisi Undang-Undang Minerba Dalam Dinamika Tata Negara Indonesia,” ’Adalah, vol. 4, no. 3, pp. 213–225, Jul. 2020, doi: 10.15408/adalah.v4i3.16502.
  5. N. F. Al Idrus, “Dampak Politik Hukum dan Respon Masyarakat atas Pembaharuan Undang-Undang Minerba,” J. Penegakan Huk. Dan Keadilan, vol. 3, no. 2, pp. 114–127, Sep. 2022, doi: 10.18196/jphk.v3i2.14898.
  6. A. Joni, “Implementasi Kewajiban Reklamasi Pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) Berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara di Provinsi Riau,” J. Gagasan Huk., vol. 2, no. 2, pp. 194–221, Dec. 2020, doi: 10.31849/jgh.v2i02.8559.
  7. C. C. M. U. Rusyuniardi, “Kekuatan Mengikat Izin Usaha Pertambangan Dalam Hukum Pertambangan di Indonesia,” Lex Soc., vol. 8, no. 1, pp. 1–15, May 2020, doi: 10.35796/les.v8i1.28481.
  8. M. F. Razi, “Dampak Aktivitas Pertambangan Batubara Terhadap Lingkungan dan Masyarakat Kalimantan Timur,” Open Science Framework, preprint, Sep. 2022, doi: 10.31219/osf.io/ea65p.
  9. M. N. Umboh, “Perlindungan Hukum Terhadap Masyarakat dari Dampak Pencemaran Lingkungan yang Dilakukan oleh Perusahaan,” Lex Soc., vol. 8, no. 1, pp. 16–30, May 2020, doi: 10.35796/les.v8i1.28477.
  10. D. R. Rizkirobbi, N. Listiyani, and I. Riswandie, “Kewajiban Perusahaan Pertambangan Dalam Reklamasi Lahan Tambang Menurut Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Pertambangan Mineral Dan Batubara,” J. Penegakan Huk. Indones., vol. 3, no. 3, pp. 386–400, May 2023, doi: 10.51749/jphi.v3i3.92.
  11. A. Suryaningsih, A. M. Silalahi, and A. H. Sanjaya, “Hak Penguasaan Negara dalam Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara Sesuai dengan UU Minerba,” Supremasi J. Huk., vol. 5, no. 2, pp. 144–158, Apr. 2023, doi: 10.36441/supremasi.v5i2.1262.
  12. H. A. Siregar, M. Hasjim, and R. Juniah, “Evaluasi Teknis dan Ekonomis Reklamasi Lahan Pasca Tambang di PT. Semen Indonesia,” J. Pertamb., vol. 4, no. 2, pp. 90–97, May 2020, doi: 10.36706/jp.v4i2.421.
  13. D. R. Rizkirobbi, N. Listiyani, and I. Riswandie, “Kewajiban Perusahaan Pertambangan Dalam Reklamasi Lahan Tambang Menurut Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Pertambangan Mineral Dan Batubara,” J. Penegakan Huk. Indones., vol. 3, no. 3, pp. 386–400, May 2023, doi: 10.51749/jphi.v3i3.92.
  14. A. Hidayat and A. Redi, “Analisis Keabsahan Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 660.1/6 Tahun 2017 Tentang Izin Lingkungan Kegiatan Penambangan dan Pembangunan Pabrik PT. Semen Indonesia Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup,” J. Huk. Adigama, vol. 1, no. 1, pp. 1279–1295, Jul. 2018, doi: 10.24912/adigama.v1i1.2205.
  15. A. Risano, “Disharmoni Antara UU No. 3 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara dengan UU Nomor 23 Tahun 2014 Terkait Kewenangan di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara oleh Pemerintah Pusat,” J.Indep., vol. 8, no. 2, pp. 311–325, Oct. 2020, doi: 10.30736/ji.v8i2.120.
  16. S. Syofiarti, “Peran Serta Masyarakat Dalam Pengambilan Keputusan Pada Kegiatan Pertambangan untuk Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan,” Refleksi Huk. J. Ilmu Huk., vol. 7, no. 1, pp. 19–36, Oct. 2022, doi: 10.24246/jrh.2022.v7.i1.p19-36.
  17. E. K. Siregar, L. A. Marpaung, and B. -, “Implementasi Pasal 36 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Terhadap Kegiatan/Usaha Tambak Udang yang Belum Memiliki Izin Lingkungan,” J. Huk. Malahayati, vol. 3, no. 2, pp. 11–17, Aug. 2022, doi: 10.33024/jhm.v3i2.5057.
  18. D. F. Amir Sup, “Mengawal Nilai-Nilai Produksi melalui AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) dalam Perspektif Ekonomi Syariah,” Tsaqafah, vol. 16, no. 1, pp. 73–82, May 2020, doi: 10.21111/tsaqafah.v16i1.3953.
  19. R. -, “Analisis Perpanjangan Kontrak Karya (KK)/Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) Ditelaah dari Konsepsi Hak Menguasai Negara,” Badamai Law J., vol. 5, no. 1, pp. 113–129, Jun. 2021, doi: 10.32801/damai.v5i1.10255.
  20. A. Sobari, “Menguji Asas-Asan Umum Pemerintahan Yang Baik Pada UU Nomor 9 Tahun 2004 Menjadi Norma Hukum Yang Dapat Menentukan Kesalahan Berdasarkan Praktik di PTUN,” Popul. J. Sos. Dan Hum., vol. 8, no. 1, pp. 92–100, Jun. 2023, doi: 10.47313/pjsh.v8i1.2353.
  21. A. R. Kambey, “Tugas Pemerintah Dalam Mengawasi Aktivitas Pertambangan Emas yang Tidak Menjalankan Kewajiban Izin Usaha Pertambangan (IUP) Berdasarkan UU No 4 Tahun 2009,” Lex Soc., vol. 8, no. 1, pp. 31–45, May 2020, doi: 10.35796/les.v8i1.28467.