The purpose of this study was to determine the effect of work experience and organizational culture on employee productivity at PT. Implora Sukses Abadi with employee job satisfaction as an intervening variable. In determining the number of samples in this study, the Porposive Sampling . formula was used so that the number of samples used in this study were 134 respondents. Data analysis technique used is path analysis. The data collection technique used in this study was to distribute questionnaires and the tools to analyze the data obtained were using IBM SPSS Statistics 25 for windows. The results obtained from this study prove that that 1) Work Experience has a significant influence on Employee Productivity. 2) Organizational Culture has a significant influence on Employee Productivity 3) Work Experience has a significant influence on Job Satisfaction. 4) Organizational Culture has a significant influence on Job Satisfaction. 5) Work Experience has a significant influence on Employee Productivity through Job Satisfaction. 6) Organizational culture has a significant influence on employee productivity through job satisfaction.7) Job Satisfaction has a significant effect on Employee Productivity
Sumber daya manusia dianggap sebagai komponen penting suatu perusahaan atau organisasi dalam menjalankan aktivitas untuk mengatur, mengelola, dan memanfaatkan pegawai supaya mampu bekerja dengan produktif untuk mencapai tujuan organisasi [1]. Dalam hal ini, perusahaan atau organisasi harus mempunyai karyawan yang mampu bekerja sama serta memiliki kemampuan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang akan membantu perusahaan tersebut untuk mencapai tujuannya secara efektif dan efisien [2].
Kepuasan kerja dapat mencerminkan perasaan yang dialami oleh pegawai terhadap pekerjaan yang dilakukan dimana hal tersebut dapat dilihat dari segala sesuatu di lingkungan kerjanya termasuk dari sifat pegawai itu sendiri [3]. Produktivitas Karyawan yang baik bagi pegawai yang nantinya akan mengarah pada peningkatan produktivitas.
Produktivitas Karyawan dipengaruhi oleh beberapa faktor baik yang berhubungan dengan tenaga kerja itu sendiri maupun faktor lain, seperti tingkat pendidikan, keterampilan, disiplin, sikap, dan etika kerja, Budaya Organisasi, kesehatan, tingkat penghasilan, jaminan sosial, lingkungan kerja, iklim kerja, teknologi, sarana produksi, manajemen dan prestasi [4]. Pengalaman Kerja menjadi salah satu dasar bagi sumber daya manusia dalam menjalankan tugasnya. Dengan Pengalaman Kerja yang baik, maka akan meningkatkan Produktivitas Karyawan yang baik bagi pegawai yang nantinya akan mengarah pada peningkatan produktivitas. Pengalaman Kerja pegawai juga sebagai salah satu faktor yang dituntut agar profesional dalam melaksanakan pekerjaannya..
Karyawan yang merasa puas akan pekerjaannya memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk membicarakan hal- hal positif tentang organisasinya, membantu yang lain, dan berbuat Produktivitas Karyawan pekerjaan mereka melampaui perkiraan normal[5]. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja memiliki arti penting bagi karyawan maupun perusahaan, khususnya demi terciptanya keadaan positif di lingkungan kerja. Selain itu kepuasan kerja merupakan suatu perilaku karyawan yang puas dengan apa yang diberikan oleh suatu organisasi tempatnya bekerja dan ditunjukan dengan sikap positif karyawan terhadap organisasi itu[6].
Namun pada PT. Impora Sukses Abadi mengalami fluktuasi dan capaian targetnya naik-turun dengan jumlah karyawan produksi sebanyak 134 orang, Dikarenakan permintaan yang meningkat setiap bulannya tidak sesuai dengan realisasi produksi, kenaikan target produksi tidak di imbangi oleh produksi yang di hasilkan oleh PT. Implora Sukses Abadi Sidoarjo yang mengakibatkan tidak terpenuhinya semua produk jadi yang telah dipesan oleh beberapa perusahaan kepada PT. Implora Sukses Abadi Sidoarjo, sebagai target perusahaan dan periode Januari hingga periode Juni di tahun 2021. Pada tahun ini yang paling rendah capaian produksinya setiap periodiknya dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini berdampak pada perusahaan karena profit yang didapatkan tidak maksimal, seharusnya PT. Implora Sukses Abadi Sidoarjo bisa mendapatkan keuntungan yang lebih jika target dan pesanan dari perusahaan lainnya dapat terpenuhi Rekapitulasi Produktivitas PT. Implora Sukses Abadi Sidoarjo.
Periode | JumlahKaryawan | Jumlah Produksi | Target | CapaiTarget | |
Januari | 134 | 5.000.000 | 10.500.000 | 48% | |
Februari | 134 | 5.675.000 | 10.500.000 | 54% | |
2021 | Maret | 134 | 4.789.000 | 10.500.000 | 46% |
April | 134 | 7.895.000 | 10.500.000 | 75% | |
Mei | 134 | 6.750.000 | 10.500.000 | 64% | |
Juni | 134 | 7.560.000 | 10.500.000 | 72% |
Dilihat dari Tabel diatas rekapitulasi jumlah produksi PT. Implora Sukses Abadi Sidoarjo selama 6 bulan terahir di tahun 2021 mengalami fluktuasi dan capaian targetnya naik-turun dengan jumlah karyawan produksi sebanyak 134 orang, ditinjau dari rekpitulasi produktivitas periode Januari dengan pencapaian target 48%, periode Februari dengan pencapaian target 54%, periode Maret dengan pencapaian target 46%, periode April dengan pencapaian target 75%, periode Mei dengan pencapaian target 64%, dan Juni dengan pencapaian target 72%. Berdasarkan uraian diatas terkait sumber daya manusia yang ada di PT.Impora Sukses Abadi, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pengalaman Kerja dan Budaya Organisasi terhadap Produktivitas Karyawan melalui Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening PT. Implora Sukses Abadi”
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori karena bertujuan melakukan pengujian terhadap hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Hipotesis tersebut disusun berdasarkan penelitian sebelumnya dan pengalaman- pengalaman ilmiah [7]. Penelitian ini dibatasi pada seberapa jauh pengaruh Pengalaman Kerja dan Budaya Organisasi Terhadap Produktivitas Karyawan Yang Dampaknya Pada Kepuasan Produk pada PT. Implora Sukses Abadi Sidoarjo. Dalam variabel ini menggunakan dua variabel bebas, yaitu Pengalaman Kerja dan Budaya Organisasi, sedangkan variabel terikatnya adalah Produktivitas Karyawan Karyawan pada PT. Implora Sukses Abadi Sidoarjo Surabaya.(Y) dengan variabel intervening Kepuasan (Z). Subjek penelitian ini berfokus pada para Karyawan PT. Implora Sukses Abadi Sidoarjo yang berjumlah 134 karyawan produksi. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah teknik Non Probability Sampling, khususnya Purposive sampling. Teknik Non Probability sampling adalah setiap anggota populasi memiliki peluang nol (0) artinya pengambilan sampel di dasarkan kriteria tertentu seperti status atau jabatan tertentu[8]. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh berdasarkan teknik pengumpulan data melalui kuesioner[9]. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis, uji validitas, uji reliabilitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, uji linearitas, uji normalitas, pathanalysisdan uji sobel.
Hasil uji validitas instrumen dari variabel Pengalaman Kerja, Budaya Organisasi, Kepuasan Kerja dan Produktivitas Karyawan dapat dilihat pada tabel berikut.
Uji Validitas
Variabel | Items | Construck | Correlations |
Pengalaman (X1) | X1.1 | 0,3 | 0,745 |
X1.2 | 0,3 | 0,735 | |
X1.3 | 0,3 | 0,747 | |
X1.4 | 0,3 | 0,666 | |
Budaya Organisasi(X2) | X2.1 | 0,3 | 0,729 |
X2.2 | 0,3 | 0,867 | |
X2.3 | 0,3 | 0,869 | |
X2.4 | 0,3 | 0,870 | |
X2.5 | 0,3 | 0,831 | |
Produktivitas Karyawan(Y) | Y1.1 | 0,3 | 0,824 |
Y1.2 | 0,3 | 0,695 | |
Y1.3 | 0,3 | 0,820 | |
Y1.4 | 0,3 | 0,760 | |
Kepuasan Kerja (Z) | Z1.1 | 0,3 | 0,783 |
Z1.2 | 0,3 | 0,860 | |
Z1.3 | 0,3 | 0,814 | |
Z1.4 | 0,3 | 0,792 |
Berdasarkan hasil uji validitas dari setiap butir pernyataan pada kuisioner menunjukkan nilai diantara 0,666 hingga 0,869 sehingga nilai tersebut lebih besar dari 0,3 sehingga butir setiap pernyataan dapat dinyatakan valid[10]
Hasil pengujian reliabilitas terhadap variabel Pengalaman Kerja, Budaya Organisasi, Kepuasan Kerja dan Produktivitas Karyawan dapat dilihat pada tabel berikut.
U j i Reli a bi l it as
No | Item | Construck | Cronbach Alpha | Keterangan |
1. | Pengalaman(X1) | 0,6 | 0,695 | Reliabel |
2. | Budaya Organisasi(X2) | 0,6 | 0,889 | Reliabel |
3. | Produktivitas Karyawan | 0,6 | 0,780 | Reliabel |
4. | Kepuasan Kerja (Z) | 0,6 | 0,824 | Reliabel |
Berdasarkan tabel diatas nilai Cronbach Alpha dari empat variabel diatas lebih dari 0,60 sehingga kuesioner penelitian yang digunakan dinyatakan reliabel, artinya kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini dapat memberikan konsistensi penelian[11] yang diberikan oleh responden.
U j i Normalitas
Hasil Uji Normalitas dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 2 Persamaan I Hasil Uji Normalitas
Persamaan I Uji Normalitas Kepuasan Kerja(Z)
Berdasarkan gambar diatas Persamaan I Uji Normalitas Kepuasan Kerja (Z) menunjukkan bahwa Data menyebar disekitar garis diagonal atau garis miring dan mengikuti arah garis diagonal (garis miring), maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal.
Persamaan II Uji Normalitas Produktivitas (Y)
Berdasarkan gambar diatas Persamaan II Uji Normalitas Produktivitas (Y)menunjukkan bahwa data0menyebar disekitar garis diagonal (garis miring) dan mengikuti arah garis diagonal (garis miring), maka dapat disimpulkan0bahwa sebaran data berdistribusi normal.
Persamaan I Hasil Uji Linearitas
Hasil uji liniearitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Variabel | Linearity | Sig |
Pengalaman (X1)* Kepuasan Kerja (Z) | 0,05 | 0,00 |
Budaya Organisasi (X2)* Kepuasan Kerja (Z) | 0,05 | 0,00 |
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa test for linearity Pengalaman (X1) terhadap Kepuasan Kerja (Z) memperoleh tingkat signifikan 0,00, sehingga 0,00 < 0.05 (linearity< sig 0,05 maka model regresi memiliki hubungan yang linier antara Pengalaman terhadap Kepuasan Kerja (Z) sedangkan test for linearity Budaya Organisasi terhadap Kepuasan Kerja (Z) 0,00, sehingga 0,00 < 0.05 (linearity< sig 0,05) maka model regresi0memiliki0hubungan0yang0linier0antara0Budaya Organisasiterhadap Kepuasan Kerja (Z)[12].
Persamaan II Hasil Linearitas
Variabel | Linearity | Sig |
Pengalaman (X1)* Produktivitas Karyawan (Y) | 0,05 | 0,00 |
Budaya Organisasi (X2)* Produktivitas Karyawan (Y) | 0,05 | 0,00 |
Kepuasan Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan | 0,05 | 0,00 |
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa test for linearity pengalaman (x1) terhadap produktivitas karyawan (y) memperoleh tingkat signifikan 0,00, sehingga 0,00 < 0.05 (linearity< sig 0,05 maka model regresi memiliki distribusi data yang linier antara pengalaman terhadap produktivitas karyawan sedangkan test for linearity[13]budaya organisasi (x2) terhadap produktivitas karyawan (Y) 0,00, sehingga 0,00 < 0,05 (linearity< sig 0,05) maka model regresi memiliki distribusi data yang linier antara budaya organisasi terhadap produktivitas karyawan .
Persamaan I hasil Uji Autokorelasi Kepuasan Kerja (Z)
Hasil Uji Auto Korelasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Model Summary b | ||||||
Model | R | R Square | Adjusted R Square | Change Statistics | Durbin-Watson | |
df1 | df2 | |||||
1 | ,634a | 0,401 | 0,392 | 2 | 131 | 1,825 |
a. Predictors: (Constant), Budaya Organisasi (X2), Pengalaman(X1) | ||||||
b. Dependent Variable: Kepuasan Kerja (Z) |
Berdasarkan tabel diatas, dapat dinyatakan bahwa nilai Durbin Watson adalah 1,825 sehingga nilai ini lebih kecil dari 5 maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi autokorelasi
Persamaan II hasil Uji Autokorelasi Produktivitas Karyawan (Y)
Model Summary b | |||||
Model | R | R Square | Change Statistics | Durbin-Watson | |
df1 | df2 | ||||
1 | ,741a | 0,548 | 3 | 130 | 1,713 |
a. Predictors: (Constant), Kepuasan Kerja(Z), Budaya Organisasi (X2), Pengalaman (X1) |
Berdasarkan tabel diatas,0dapat dinyatakan0bahwa nilai Durbin Watson adalah 1,713 sehingga nilai ini lebih kecil dari 5 maka dapat dikatakan tidak terjadi autokorelasi.
Persamaan I hasil Uji Heteroskedastisitas Kepuasan Kerja (Z)
Hasil Uji Heteroskedastisitas dapat dilihat dari gambar dibawah ini.
Berdasarkan Persamaan I UjioHeteroskedastisitas Kepuasan Kerja (Z) menunjukkan bahwa data menyebar secara acak, maka dapat dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas
Persamaan II hasil Uji Heteroskedastisitas Produktivitas Karyawan (Y)
Berdasarkan gambar diatas Persamaan II Uji Heteroskedastisitas Produktivitas Karyawan (Y) menunjukkan bahwa data menyebar secara acak, maka dapat dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas.
Persamaan I hasil Uji Multikoleniaritas Kepuasan Kerja (Z)
Hasil Uji Multikoleniaritas dapat dilihat dari tabel dibawah ini.
Coefficients a | ||||||||||||
Model | Unstandardized Coefficients | Standardized Coefficients | t | Sig. | Collinearity Statistics | |||||||
B | Std. Error | Beta | Tolerance | VIF | ||||||||
1 | (Constant) | 4,586 | 1,591 | 2,882 | 0,005 | |||||||
Pengalaman (X1) | 0,229 | 0,089 | 0,185 | 2,574 | 0,011 | 0,881 | 1,135 | |||||
Budaya Organisasi (X2) | 0,402 | 0,053 | 0,545 | 7,571 | 0,000 | 0,881 | 1,135 | |||||
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja (Z) |
Persamaan II hasil Uji Multikoleniaritas Produktivitas Karyawan (Y)
Coefficients a | |||||||||
Model | Unstandardized Coefficients | Standardized Coefficients | t | Sig. | Collinearity Statistics | ||||
B | Std. Error | Beta | Tolerance | VIF | |||||
1 | (Constant) | 2,808 | 1,251 | 2,245 | 0,026 | ||||
Pengalaman (X1) | 0,242 | 0,069 | 0,224 | 3,486 | 0,001 | 0,838 | 1,193 | ||
Budaya Organisasi (X2) | 0,164 | 0,049 | 0,254 | 3,374 | 0,001 | 0,613 | 1,632 | ||
Kepuasan Kerja (Z) | 0,378 | 0,067 | 0,433 | 5,683 | 0,000 | 0,599 | 1,671 | ||
a. Dependent Variable: Produktivitas Karyawan (Y) |
Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa ketiga variabel tersebut mempunyai nilai VIF <10 dan nilai toleransi >0.1. sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam model tersebut tidak terdapat multikolinieritas.
Model | Unstandardized Coefficients | Standardized Coefficients | t | Sig. | ||
B | Std. Error | Beta | ||||
1 | (Constant) | 4,586 | 1,591 | 2,882 | 0,957 | |
Pengalaman (X1) | 0,229 | 0,089 | 0,185 | 2,574 | 0,011 | |
Budaya Organisasi (X2) | 0,402 | 0,053 | 0,545 | 7,571 | 0,000 |
a.Dependent Variable: Kepuasan Kerja(Z)
Model | Unstandardized Coefficients | Standardized Coefficients | t | Sig. | ||||
B | Std. Error | Beta | ||||||
1 | (Constant) | 2,808 | 1,251 | 2,245 | 0,026 | |||
Pengalaman(X1) | 0,242 | 0,069 | 0,224 | 3,486 | 0,001 | |||
Budaya Organisasi (X2) | 0,164 | 0,049 | 0,254 | 3,374 | 0,001 | |||
Kepuasan Kerja (Z) | 0,378 | 0,067 | 0,433 | 5,683 | 0,000 | |||
Dependent Variable: Produktivitas Karyawan (Y) |
Berikut ini Uji Sobel dengan calculator online dengan mengisi nilai a, b, SEA dan SEB.
A | 0,402 |
B | 0,378 |
SeA | 0,053 |
SeB | 0,067 |
Sobel Test Statistic | 4,526 |
One-tailed Probability | 0,00 |
Two-tailed Probability | 0,00 |
Berdasarkan hasil uji sobel pada tabel diatas menunjukkan hasil pengaruh budaya organisasi terhadap produktivitas karyawan melalui kepuasan kerja adalah sebesar 4,526 dengan probability value two tailed atau p-value 0,00 lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa budaya organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas karyawan melalui kepuasan kerja[14].
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dapat dijabarkan sebagai berikut.
Hasil empiris bahwasannya karyawan di perusahaan PT. Implora Sukses Abadi yang mempunyai pengalaman kerja lebih terampil dan mempunyai produktivitas kerja yang bagus dari karyawan yang belum mempunyai pengalaman kerja, dikarenakan harus penyesuaian ataupun adaptasi.
Hasil empiris, bahwasannya karyawan di perusahaan PT. Implora Sukses Abadi yang mempunyai budaya organisasi yang kondusif yang mana hubungan karyawan baru dengan karyawan lama saling membantu dan juga antara karyawan dan management memberikan value yang positif antara satu sama lain, mulai dari pengadaan progam workshop, Entertaint kebersamaan, dan lain sebagainya[15].
Hasil empiris, bahwa Pengalaman Kerja Karyawan sebagai penguasaan terhadap suatu tugas, keterampilan, sikap, dan apresiasi yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan sehingga memberikan kepuasan kerja tersendiri bagi tiap individu karyawan.
Hasil empiris, bahwasannya yang dirasakan karyawa PT. Implora Sukses Abadi budaya organisasi adalah perangkat asumsi yang dibagi dan diterima secara implislit[16] begitu saja serta dipegang oleh satu kelompok yang menetukan bagaimana hal itu dirasakan, dipikirkan dan bereaksi terhadap lingkungan yang beragam.
Hasil empiris, bahwasannya karyawan di perusahaan PT. Implora Sukses Abadi yang mempunyai karyawan-karyawan merasa puas dalam pekerjaannya melalui adanya kompensasi. Bonus, dan upah lembur yang memadai.
Hasil empiris, bahwasannya karyawan PT. Implora Sukses Abadi Sidoarjo yang memiliki pengalaman kerja sebagai suatu kemampuan yang dilandasi oleh keterampilan dan pengetahuan yang didukung oleh sikap kerja serta penerapannya dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang mengacu pada persyaratan kerja yang ditetapkan.
Hasil empiris, bahwasannya karyawan PT. Implora Sukses Abadi Sidoarjo Pertama, budaya organisasi diberikan kepada pegawai baru melalui proses sosialisasi. Kedua, budaya organisasi mempengaruhi kita saat bekerja. Ketiga, budaya organisasi beroperasi pada level yang berbeda.
Berdasarkanohasil penelitian0dan pembahasan yang sudah dilakukan pada setiap bab sebelumnya, maka dalam penelitian ini dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: