Human Resource Management
DOI: 10.21070/ijler.v17i0.862

The Effect of Work Experience and Organizational Culture on Employee Productivity through Job Satisfaction as an Intervening Variable at Company


Pengaruh Pengalaman Kerja dan Budaya Organisasi terhadap Produktivutas Karyawan melalui Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening pada Perusahaan

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Employee Produktivity Job Satisfaction Organizatiol Culture Work Experience

Abstract

The purpose of this study was to determine the effect of work experience and organizational culture on employee productivity at PT. Implora Sukses Abadi with employee job satisfaction as an intervening variable. In determining the number of samples in this study, the Porposive Sampling . formula was used so that the number of samples used in this study were 134 respondents. Data analysis technique used is path analysis. The data collection technique used in this study was to distribute questionnaires and the tools to analyze the data obtained were using IBM SPSS Statistics 25 for windows. The results obtained from this study prove that that 1) Work Experience has a significant influence on Employee Productivity. 2) Organizational Culture has a significant influence on Employee Productivity 3) Work Experience has a significant influence on Job Satisfaction. 4) Organizational Culture has a significant influence on Job Satisfaction. 5) Work Experience has a significant influence on Employee Productivity through Job Satisfaction. 6) Organizational culture has a significant influence on employee productivity through job satisfaction.7) Job Satisfaction has a significant effect on Employee Productivity

Pendahuluan

Sumber daya manusia dianggap sebagai komponen penting suatu perusahaan atau organisasi dalam menjalankan aktivitas untuk mengatur, mengelola, dan memanfaatkan pegawai supaya mampu bekerja dengan produktif untuk mencapai tujuan organisasi [1]. Dalam hal ini, perusahaan atau organisasi harus mempunyai karyawan yang mampu bekerja sama serta memiliki kemampuan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang akan membantu perusahaan tersebut untuk mencapai tujuannya secara efektif dan efisien [2].

Kepuasan kerja dapat mencerminkan perasaan yang dialami oleh pegawai terhadap pekerjaan yang dilakukan dimana hal tersebut dapat dilihat dari segala sesuatu di lingkungan kerjanya termasuk dari sifat pegawai itu sendiri [3]. Produktivitas Karyawan yang baik bagi pegawai yang nantinya akan mengarah pada peningkatan produktivitas.

Produktivitas Karyawan dipengaruhi oleh beberapa faktor baik yang berhubungan dengan tenaga kerja itu sendiri maupun faktor lain, seperti tingkat pendidikan, keterampilan, disiplin, sikap, dan etika kerja, Budaya Organisasi, kesehatan, tingkat penghasilan, jaminan sosial, lingkungan kerja, iklim kerja, teknologi, sarana produksi, manajemen dan prestasi [4]. Pengalaman Kerja menjadi salah satu dasar bagi sumber daya manusia dalam menjalankan tugasnya. Dengan Pengalaman Kerja yang baik, maka akan meningkatkan Produktivitas Karyawan yang baik bagi pegawai yang nantinya akan mengarah pada peningkatan produktivitas. Pengalaman Kerja pegawai juga sebagai salah satu faktor yang dituntut agar profesional dalam melaksanakan pekerjaannya..

Karyawan yang merasa puas akan pekerjaannya memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk membicarakan hal- hal positif tentang organisasinya, membantu yang lain, dan berbuat Produktivitas Karyawan pekerjaan mereka melampaui perkiraan normal[5]. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja memiliki arti penting bagi karyawan maupun perusahaan, khususnya demi terciptanya keadaan positif di lingkungan kerja. Selain itu kepuasan kerja merupakan suatu perilaku karyawan yang puas dengan apa yang diberikan oleh suatu organisasi tempatnya bekerja dan ditunjukan dengan sikap positif karyawan terhadap organisasi itu[6].

Namun pada PT. Impora Sukses Abadi mengalami fluktuasi dan capaian targetnya naik-turun dengan jumlah karyawan produksi sebanyak 134 orang, Dikarenakan permintaan yang meningkat setiap bulannya tidak sesuai dengan realisasi produksi, kenaikan target produksi tidak di imbangi oleh produksi yang di hasilkan oleh PT. Implora Sukses Abadi Sidoarjo yang mengakibatkan tidak terpenuhinya semua produk jadi yang telah dipesan oleh beberapa perusahaan kepada PT. Implora Sukses Abadi Sidoarjo, sebagai target perusahaan dan periode Januari hingga periode Juni di tahun 2021. Pada tahun ini yang paling rendah capaian produksinya setiap periodiknya dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini berdampak pada perusahaan karena profit yang didapatkan tidak maksimal, seharusnya PT. Implora Sukses Abadi Sidoarjo bisa mendapatkan keuntungan yang lebih jika target dan pesanan dari perusahaan lainnya dapat terpenuhi Rekapitulasi Produktivitas PT. Implora Sukses Abadi Sidoarjo.

Periode JumlahKaryawan Jumlah Produksi Target CapaiTarget
Januari 134 5.000.000 10.500.000 48%
Februari 134 5.675.000 10.500.000 54%
2021 Maret 134 4.789.000 10.500.000 46%
April 134 7.895.000 10.500.000 75%
Mei 134 6.750.000 10.500.000 64%
Juni 134 7.560.000 10.500.000 72%
Table 1.Rekapitulasi Produktivitas KaryawanSumber: PT. Implora Sukses Abadi 2021

Dilihat dari Tabel diatas rekapitulasi jumlah produksi PT. Implora Sukses Abadi Sidoarjo selama 6 bulan terahir di tahun 2021 mengalami fluktuasi dan capaian targetnya naik-turun dengan jumlah karyawan produksi sebanyak 134 orang, ditinjau dari rekpitulasi produktivitas periode Januari dengan pencapaian target 48%, periode Februari dengan pencapaian target 54%, periode Maret dengan pencapaian target 46%, periode April dengan pencapaian target 75%, periode Mei dengan pencapaian target 64%, dan Juni dengan pencapaian target 72%. Berdasarkan uraian diatas terkait sumber daya manusia yang ada di PT.Impora Sukses Abadi, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Pengalaman Kerja dan Budaya Organisasi terhadap Produktivitas Karyawan melalui Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening PT. Implora Sukses Abadi”

Metode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori karena bertujuan melakukan pengujian terhadap hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Hipotesis tersebut disusun berdasarkan penelitian sebelumnya dan pengalaman- pengalaman ilmiah [7]. Penelitian ini dibatasi pada seberapa jauh pengaruh Pengalaman Kerja dan Budaya Organisasi Terhadap Produktivitas Karyawan Yang Dampaknya Pada Kepuasan Produk pada PT. Implora Sukses Abadi Sidoarjo. Dalam variabel ini menggunakan dua variabel bebas, yaitu Pengalaman Kerja dan Budaya Organisasi, sedangkan variabel terikatnya adalah Produktivitas Karyawan Karyawan pada PT. Implora Sukses Abadi Sidoarjo Surabaya.(Y) dengan variabel intervening Kepuasan (Z). Subjek penelitian ini berfokus pada para Karyawan PT. Implora Sukses Abadi Sidoarjo yang berjumlah 134 karyawan produksi. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah teknik Non Probability Sampling, khususnya Purposive sampling. Teknik Non Probability sampling adalah setiap anggota populasi memiliki peluang nol (0) artinya pengambilan sampel di dasarkan kriteria tertentu seperti status atau jabatan tertentu[8]. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh berdasarkan teknik pengumpulan data melalui kuesioner[9]. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis, uji validitas, uji reliabilitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, uji linearitas, uji normalitas, pathanalysisdan uji sobel.

Hasil dan Pembahasan

Hasil uji validitas instrumen dari variabel Pengalaman Kerja, Budaya Organisasi, Kepuasan Kerja dan Produktivitas Karyawan dapat dilihat pada tabel berikut.

Uji Validitas

Variabel Items Construck Correlations
Pengalaman (X1) X1.1 0,3 0,745
X1.2 0,3 0,735
X1.3 0,3 0,747
X1.4 0,3 0,666
Budaya Organisasi(X2) X2.1 0,3 0,729
X2.2 0,3 0,867
X2.3 0,3 0,869
X2.4 0,3 0,870
X2.5 0,3 0,831
Produktivitas Karyawan(Y) Y1.1 0,3 0,824
Y1.2 0,3 0,695
Y1.3 0,3 0,820
Y1.4 0,3 0,760
Kepuasan Kerja (Z) Z1.1 0,3 0,783
Z1.2 0,3 0,860
Z1.3 0,3 0,814
Z1.4 0,3 0,792
Table 2.Hasil Uji Validitas

Berdasarkan hasil uji validitas dari setiap butir pernyataan pada kuisioner menunjukkan nilai diantara 0,666 hingga 0,869 sehingga nilai tersebut lebih besar dari 0,3 sehingga butir setiap pernyataan dapat dinyatakan valid[10]

Hasil pengujian reliabilitas terhadap variabel Pengalaman Kerja, Budaya Organisasi, Kepuasan Kerja dan Produktivitas Karyawan dapat dilihat pada tabel berikut.

U j i Reli a bi l it as

No Item Construck Cronbach Alpha Keterangan
1. Pengalaman(X1) 0,6 0,695 Reliabel
2. Budaya Organisasi(X2) 0,6 0,889 Reliabel
3. Produktivitas Karyawan 0,6 0,780 Reliabel
4. Kepuasan Kerja (Z) 0,6 0,824 Reliabel
Table 3.Hasil Uji Reliabilitas

Berdasarkan tabel diatas nilai Cronbach Alpha dari empat variabel diatas lebih dari 0,60 sehingga kuesioner penelitian yang digunakan dinyatakan reliabel, artinya kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini dapat memberikan konsistensi penelian[11] yang diberikan oleh responden.

U j i Normalitas

Hasil Uji Normalitas dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 2 Persamaan I Hasil Uji Normalitas

Figure 1.Uji Normalitas I

Persamaan I Uji Normalitas Kepuasan Kerja(Z)

Berdasarkan gambar diatas Persamaan I Uji Normalitas Kepuasan Kerja (Z) menunjukkan bahwa Data menyebar disekitar garis diagonal atau garis miring dan mengikuti arah garis diagonal (garis miring), maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal.

Persamaan II Uji Normalitas Produktivitas (Y)

Figure 2.Uji Normalitas II

Berdasarkan gambar diatas Persamaan II Uji Normalitas Produktivitas (Y)menunjukkan bahwa data0menyebar disekitar garis diagonal (garis miring) dan mengikuti arah garis diagonal (garis miring), maka dapat disimpulkan0bahwa sebaran data berdistribusi normal.

Persamaan I Hasil Uji Linearitas

Hasil uji liniearitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Variabel Linearity Sig
Pengalaman (X1)* Kepuasan Kerja (Z) 0,05 0,00
Budaya Organisasi (X2)* Kepuasan Kerja (Z) 0,05 0,00
Table 4.Persamaan I Hasil Uji Linearitas

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa test for linearity Pengalaman (X1) terhadap Kepuasan Kerja (Z) memperoleh tingkat signifikan 0,00, sehingga 0,00 < 0.05 (linearity< sig 0,05 maka model regresi memiliki hubungan yang linier antara Pengalaman terhadap Kepuasan Kerja (Z) sedangkan test for linearity Budaya Organisasi terhadap Kepuasan Kerja (Z) 0,00, sehingga 0,00 < 0.05 (linearity< sig 0,05) maka model regresi0memiliki0hubungan0yang0linier0antara0Budaya Organisasiterhadap Kepuasan Kerja (Z)[12].

Persamaan II Hasil Linearitas

Variabel Linearity Sig
Pengalaman (X1)* Produktivitas Karyawan (Y) 0,05 0,00
Budaya Organisasi (X2)* Produktivitas Karyawan (Y) 0,05 0,00
Kepuasan Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan 0,05 0,00
Table 5.Persamaan II Hasil Uji Linearitas

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa test for linearity pengalaman (x1) terhadap produktivitas karyawan (y) memperoleh tingkat signifikan 0,00, sehingga 0,00 < 0.05 (linearity< sig 0,05 maka model regresi memiliki distribusi data yang linier antara pengalaman terhadap produktivitas karyawan sedangkan test for linearity[13]budaya organisasi (x2) terhadap produktivitas karyawan (Y) 0,00, sehingga 0,00 < 0,05 (linearity< sig 0,05) maka model regresi memiliki distribusi data yang linier antara budaya organisasi terhadap produktivitas karyawan .

Persamaan I hasil Uji Autokorelasi Kepuasan Kerja (Z)

Hasil Uji Auto Korelasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Model Summary b
Model R R Square Adjusted R Square Change Statistics Durbin-Watson
df1 df2
1 ,634a 0,401 0,392 2 131 1,825
a. Predictors: (Constant), Budaya Organisasi (X2), Pengalaman(X1)
b. Dependent Variable: Kepuasan Kerja (Z)
Table 6.Persamaan I Uji Autokorelasi

Berdasarkan tabel diatas, dapat dinyatakan bahwa nilai Durbin Watson adalah 1,825 sehingga nilai ini lebih kecil dari 5 maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi autokorelasi

Persamaan II hasil Uji Autokorelasi Produktivitas Karyawan (Y)

Model Summary b
Model R R Square Change Statistics Durbin-Watson
df1 df2
1 ,741a 0,548 3 130 1,713
a. Predictors: (Constant), Kepuasan Kerja(Z), Budaya Organisasi (X2), Pengalaman (X1)
Table 7.Persamaan II hasil Uji Autokorelasi

Berdasarkan tabel diatas,0dapat dinyatakan0bahwa nilai Durbin Watson adalah 1,713 sehingga nilai ini lebih kecil dari 5 maka dapat dikatakan tidak terjadi autokorelasi.

Persamaan I hasil Uji Heteroskedastisitas Kepuasan Kerja (Z)

Hasil Uji Heteroskedastisitas dapat dilihat dari gambar dibawah ini.

Figure 3.Persamaan I hasil Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan Persamaan I UjioHeteroskedastisitas Kepuasan Kerja (Z) menunjukkan bahwa data menyebar secara acak, maka dapat dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas

Persamaan II hasil Uji Heteroskedastisitas Produktivitas Karyawan (Y)

Figure 4.Persamaan II hasil Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan gambar diatas Persamaan II Uji Heteroskedastisitas Produktivitas Karyawan (Y) menunjukkan bahwa data menyebar secara acak, maka dapat dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas.

Persamaan I hasil Uji Multikoleniaritas Kepuasan Kerja (Z)

Hasil Uji Multikoleniaritas dapat dilihat dari tabel dibawah ini.

Coefficients a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 4,586 1,591 2,882 0,005
Pengalaman (X1) 0,229 0,089 0,185 2,574 0,011 0,881 1,135
Budaya Organisasi (X2) 0,402 0,053 0,545 7,571 0,000 0,881 1,135
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja (Z)
Table 8.Persamaan I hasil Uji Multikoleniaritas

Persamaan II hasil Uji Multikoleniaritas Produktivitas Karyawan (Y)

Coefficients a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 2,808 1,251 2,245 0,026
Pengalaman (X1) 0,242 0,069 0,224 3,486 0,001 0,838 1,193
Budaya Organisasi (X2) 0,164 0,049 0,254 3,374 0,001 0,613 1,632
Kepuasan Kerja (Z) 0,378 0,067 0,433 5,683 0,000 0,599 1,671
a. Dependent Variable: Produktivitas Karyawan (Y)
Table 9.Persamaan II hasil Uji Multikoleniaritas

Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa ketiga variabel tersebut mempunyai nilai VIF <10 dan nilai toleransi >0.1. sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam model tersebut tidak terdapat multikolinieritas.

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 4,586 1,591 2,882 0,957
Pengalaman (X1) 0,229 0,089 0,185 2,574 0,011
Budaya Organisasi (X2) 0,402 0,053 0,545 7,571 0,000
Table 10.Persamaan I Hasil Analisis Regresi Variabel X1 dan X2 terhadap Z

a.Dependent Variable: Kepuasan Kerja(Z)

  1. Konstanta sebesar 4,586 berarti menunjukkan jika Pengalaman(X1) dan Budaya Organisasi (X2) adalah 0 (nol), maka nilai Kepuasan Kerja (Z) sebesar 4,586.
  2. Koefesien regresi variabel Pengalaman(X1) sebesar 0,229 atau 22,9%, artinya jika Pengalaman(X1) meningkat satu persen, maka Kepuasan Kerja (Z) akan meningkat sebesar 0,229 satuan dengan anggapan variabel yang lain konstan.
  3. Koefesien regresi variabel Budaya Organisasi (X2) sebesar 0,402 atau 40,2%, artinya jika Budaya Organisasi (X2) meningkat satu persen, maka Kepuasan Kerja(Z) akan meningkat sebesar 0,402 satuan dengan anggapan variabel yang lain konstan.
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 2,808 1,251 2,245 0,026
Pengalaman(X1) 0,242 0,069 0,224 3,486 0,001
Budaya Organisasi (X2) 0,164 0,049 0,254 3,374 0,001
Kepuasan Kerja (Z) 0,378 0,067 0,433 5,683 0,000
Dependent Variable: Produktivitas Karyawan (Y)
Table 11.Persamaan I Hasil Analisis Regresi Variabel X1 dan X2 terhadap Z
  1. Konstanta sebesar 2,808 berarti menunjukkan jika Pengalaman (X1), Budaya Organisasi (X2), Kepuasan Kerja (Z) adalah 0 (nol), maka nilai produktivitas karyawan sebesar 2,808.
  2. Koefesien regresi variabel Pengalaman (X1) sebesar 0,242 atau 24,2% artinya jika Pengalaman(X1) meningkat satu persen, maka Produktivitas Karyawan (Y) akan meningkat sebesar 0,242 satuan dengan jawaban variabel yang lain konstan.
  3. Koefesien regresi variabel Budaya Organisasi (X2) sebesar 0,164 atau 16,4%, artinya jika Budaya Organisasi (X2) meningkat satu persen, maka Produktivitas Karyawan (Y) akan meningkat sebesar 0,164 satuan dengan anggapan variabel yang lain konstan.
  4. Koefesien regresi variabel Kepuasan Kerja(Z) sebesar 0,378 atau 37,8%, artinya jika Produktivitas Karyawanmeningkat satu persen, maka Produktivitas Karyawan akan meningkat sebesar 0,378 satuan

Berikut ini Uji Sobel dengan calculator online dengan mengisi nilai a, b, SEA dan SEB.

A 0,402
B 0,378
SeA 0,053
SeB 0,067
Sobel Test Statistic 4,526
One-tailed Probability 0,00
Two-tailed Probability 0,00
Table 12.hasil Uji Sobel

Berdasarkan hasil uji sobel pada tabel diatas menunjukkan hasil pengaruh budaya organisasi terhadap produktivitas karyawan melalui kepuasan kerja adalah sebesar 4,526 dengan probability value two tailed atau p-value 0,00 lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa budaya organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas karyawan melalui kepuasan kerja[14].

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dapat dijabarkan sebagai berikut.

Hasil empiris bahwasannya karyawan di perusahaan PT. Implora Sukses Abadi yang mempunyai pengalaman kerja lebih terampil dan mempunyai produktivitas kerja yang bagus dari karyawan yang belum mempunyai pengalaman kerja, dikarenakan harus penyesuaian ataupun adaptasi.

Hasil empiris, bahwasannya karyawan di perusahaan PT. Implora Sukses Abadi yang mempunyai budaya organisasi yang kondusif yang mana hubungan karyawan baru dengan karyawan lama saling membantu dan juga antara karyawan dan management memberikan value yang positif antara satu sama lain, mulai dari pengadaan progam workshop, Entertaint kebersamaan, dan lain sebagainya[15].

Hasil empiris, bahwa Pengalaman Kerja Karyawan sebagai penguasaan terhadap suatu tugas, keterampilan, sikap, dan apresiasi yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan sehingga memberikan kepuasan kerja tersendiri bagi tiap individu karyawan.

Hasil empiris, bahwasannya yang dirasakan karyawa PT. Implora Sukses Abadi budaya organisasi adalah perangkat asumsi yang dibagi dan diterima secara implislit[16] begitu saja serta dipegang oleh satu kelompok yang menetukan bagaimana hal itu dirasakan, dipikirkan dan bereaksi terhadap lingkungan yang beragam.

Hasil empiris, bahwasannya karyawan di perusahaan PT. Implora Sukses Abadi yang mempunyai karyawan-karyawan merasa puas dalam pekerjaannya melalui adanya kompensasi. Bonus, dan upah lembur yang memadai.

Hasil empiris, bahwasannya karyawan PT. Implora Sukses Abadi Sidoarjo yang memiliki pengalaman kerja sebagai suatu kemampuan yang dilandasi oleh keterampilan dan pengetahuan yang didukung oleh sikap kerja serta penerapannya dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang mengacu pada persyaratan kerja yang ditetapkan.

Hasil empiris, bahwasannya karyawan PT. Implora Sukses Abadi Sidoarjo Pertama, budaya organisasi diberikan kepada pegawai baru melalui proses sosialisasi. Kedua, budaya organisasi mempengaruhi kita saat bekerja. Ketiga, budaya organisasi beroperasi pada level yang berbeda.

Simpulan

Berdasarkanohasil penelitian0dan pembahasan yang sudah dilakukan pada setiap bab sebelumnya, maka dalam penelitian ini dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

  1. Pengalaman (X1) berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas karyawan(Y)
  2. Budaya Organisasi (X2) berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas karyawan(Y).
  3. Pengalaman(X1) berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja(Z).
  4. Budaya Organisasi (X2) berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja(Z).
  5. Kepuasan Kerja(Z) berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas karyawan(Y)
  6. Pengalamanberpengaruh signifikan terhadap Ppoduktivitas karyawan(Y) melalui kepuasan kerja(Z)
  7. Budaya Organisasiberpengaruh signifikan terhadap Produktivitas karyawan(Y) melalui Kepuasan Kerja(Z).

References

  1. Dewi, A. F. (2019). Pengaruh Kompensasi, Pengembangan Karier, Lingkungan Kerja, dan Budaya Organisasi Terhadap Disiplin Kerja Karyawan Pada PT. Gresik Cipta Sejahtera Cabang MedaN. Accumulated Journal (Accounting and Management Research Edition), 1(2).
  2. Kristianti, Lily Setyawati; Sunarsi, D. (2020). Pengaruh Motivasi dan Pengalaman Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan pada PT. MOBILINDO
  3. Mariati, Hanif Mauludin. (2018). The Influence of Organizational Culture And Work Motivation on Employee Performance, Job Satisfaction As Intervening Variable (Study On Secretariat Staff of Pasuruan Regency
  4. Ertanta, A (2020). Pengaruh Kepuasan Kerja dan Budaya Organisasi trhadap Produktivitas Kerja Karyawan di Horison Apartemen Jogjakarta