This research is a quantitative research. The purpose of this study was to determine the effect of compensation, organizational culture and work motivation on employee turnover intention. The sample used in this study were 85 respondents, namely all employees of CV. Indonesian Tex Star. The data analysis used was multiple linear regression analysis and hypothesis testing using t test and F test. The results showed that there was a partial and significant effect of compensation, organizational culture and work motivation variables on Turnover Intention on CV. Indonesian Tex Star. Meanwhile, simultaneously there is a significant effect of compensation variables, organizational culture and work motivation on Turnover Intention on CV. Star Tex Indonesia
Pada era baru seperti sekarang ini, karyawan mempunyai arti penting bagi perusahaan yang berusaha dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam mencapai tujuan-tujuannya. Oleh karena itu karyawan harus dibimbing, karena sumber daya manusialah yang mengatur karyawan lainnya. Karyawan sangat penting akan tetapi apabila karyawan tidak mempunyai kompetensi dalam bidangnya akan mengakibatkan yang hanya asal-asalan dikerjakan dan perusahaan tidak akan bergerak tanpa adanya karyawan, perusahaan tidak bisa produktif apabila karyawan tidak kompeten. Perusahaan harus mampu menarik karyawan yang potensial, mempertahankan dan memotivasi karyawan agar lebih meningkatkan kinerjanya serta merasa nyaman berada diperusahaan, sehingga nantinya akan ada penekanan terjadinya Turnover Intention karyawan. Di dalam perusahaan perlu memperhatikan karyawan mereka agar dapat berkontribusi dengan baik terhadap perusahaan. Karyawan yang tidak mendapat perhatian dari perusahaan dan kebutuhannya tidak terpuaskan biasanya akan memilih untuk meninggalkan pekerjaan mereka (Turnover). Intensi Turnover adalah kadar intensitas dari keinginan untuk keluar dari perusahaan, banyak alasan yang menyebabkan timbulnya intensi turnover diantaranya adalah keinginan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik [1].
Salah satu faktor yang dapat menyebabkan keinginan karyawan untuk keluar dari perusahaan adalah tidak sesuainya kompensasi yang diterima. Menurut T. Hani Handoko [2] kompensasi adalah segala sesuatu yang di terima para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Kompensasi penting bagi karyawan sebagai individu karena besarnya kompensasi mencerminkan ukuran nilai karya mereka diantara para karyawan satu dengan yang lain. Perusahaan diharapkan memberikan kompensasi sesuai aturan yang berlaku. Apabila karyawan mendapatkan kompensasi yang sesuai amak kaaryawan akan merasa puas dab bersemangat dalam bekerja, sebaliknya karyawan yang tidak mendapatkan kompensasi yang sesuai, maka akan menyebabkan karyawan tersebut tidak puas dengan pekerjaan mereka adan akan timbul keinginan keluar dari perusahaan (Turnover Intention) dan mencari pekerjaan lain.
Selain kompensasi, budaya organisasi menjadi faktor penting yang dapat menyebabkan karyawan keluar dari perusahaan. Budaya organisasi adalah sebuah sistem keyakinan kolektif yang dimiliki orang dalam organisasi tentang kemampuan mereka bersaing di pasar dan bagimana mereka bertindak dalam sistem keyainan tersebut untuk memberikan nilai tambah produk dan jasa di pasar (pelanggan) sebagai imbalan atas penghargaan finansial. Budaya organisasi diungkapkan melalui, sikap, sistem keyakinan, impian, perilaku, nilai-nilai, tata cara dari perusahaan dan terutama melalui tindakan serta kinerja pekerja dalam manajemen menurut Jerome Want (2006) dalam Wibowo [3].
Dengan adanya budaya organisasi akan memudahkan karyawan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan perusahaan, dan membantu karyawan untuk mengetahui tindakan yang seharusnya dilakukan yang sesuai dengan nilai-nilai perusahaan dan menjunjung tinggi nilai-nilai tersebut sebagai pedoman untuk berperilaku dalam menjalankan dan melakukan tugas dan pekerjaannya sehingga memperoleh hasil yang maksimal. Hal ini menunjukkan kepuasan tersendiri bagi karyawan. Bagi perusahaan, budaya organisasi berfungsi untuk memberikan identitas organisasi kepada karyawannya, memudahkan komitmen kolektif, meningkatkan stabilitas sistem sosial sehingga mencerminkan bahwa lingkungan kerja dirasakan positif dan diperkuat, serta membentuk perilaku dengan membantu anggota menyadari atas lingkungannya menurut Robert Kreitner dan Angelo Kinicki (2001) dalam Wibowo [3].
Motivasi kerja adalah kekuatan yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu tindakan atau tidak pada hakekatnya ada secara internal dan eskternal yang dapat positif atau negatif untuk mengarahkannya sangat bergantung kepada ketangguhan sang manajer [4]. motivasi merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan kerja pegawai. motivasi dan kinerja adalah dua elemen yang konstruktif dan korelatif keduanya saling mensyaratkan dan tidak bisa dilepaskan dengan yang lain. Untuk itu pimpinan sebuah perusahaan harus memberikan atau mengupayakan sebuah perhatian terhadap motivasi kerja para karyawan agar mereka memiliki kemauan dalam diri mereka masing-masing utuk memberikan kinerja terbaik bagi perusahaan.
Permasalahan yang terjadi pada CV. Bintang Tex Indonesia adalah sering terjadinya keluar masuk karyawan, banyak karyawan yang baru kerja kurang dari 3 bulan memutuskan keluar dari tempat kerja. Ada permasalahan yang berkaitan dengan kebijakan SDM yaitu adanya ketidakjelasan dalam regulasi pemberian kompensasi, kompensasi yang diberikan oleh CV. Bintang Tex Indonesia. Perjanjian kontrak kerja yang diberikan pihak pertama selaku pemberi kerja kepada pihak kedua tidak sesuai apa yang dituliskan dalam perjanjian tersebut, seperti dalam perjanjian kontrak kerja karyawan mendapat kompensasi berupa gaji pokok, transport, uang makan dan jaminan kesehatan. Pihak perusahaan sebagai pemberi kerja, memberikan kompensasi berupa gaji kepada karyawan dengan besaran upah minimum regional, akan tetapi dalam pelaksanaannya seringkali perusahaan memotong gaji karyawan dengan besaran punishment seperti keterlambatan absen masuk kerja, target penjualan dan tidak mengikuti prosedur perusahaan, maka gaji karyawan tersebut akan dipotong sesuai besaran punishment yang ditentukan oleh perusahaan. Dalam kontrak tersebut hanya menyantumkan pemotongan gaji untuk karyawan yang tidak masuk kerja tanpa ijin (mangkir) perjanjian kontrak kerja tidak menyertakan pemotongan gaji dari target penjualan dan absen terlambat kerja. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bagi karyawan untuk tetap bekerja di perusahaan tersebut dan membuat karyawan tidak loyal dalam bekerja. Akibat dari masalah kompensasi dan loyalitas tersebut menjadikan tingginya turnover karyawan pada perusahaan. Personalia CV. Bintang Tex Indonesia memberikan data yang menunjukan angka perputaran karyawan atau turnover pada CV. Bintang Tex Indonesia selama 1 tahun terakhir diperoleh pada tahun 2018 jumlah karyawan yang keluar 24,50 %.
Dalam penelitian ini, peneliti memakai jenis penelitian non eksperimen menggunakan metode kuantitatif. Penelitian ini dilakukan menggunakan tujuan buat mengetahui pengaruh kompensasi, budaya organisasi dan motivasi kerja terhadap Turnover Intention.
Populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan CV. Bintang Tex Indonesia yang berjumlah 85 orang. Penelitian ini menggunakan kuesioner tertulis untuk pengumpulan data yang diperlukan, tidak melalui wawancara terhadap responden karena responden khawatir identitasnya akan terungkap. Kuesioner tersebut berisi daftar pernyataan yang telah dibuat dan disusun oleh peneliti yang selanjutnya akan diberikan kepada responden untuk dijawab. Kuesioner tersebut bersifat tertutup yang berarti bahwa responden tidak bisa memberikan jawaban atau pendapat sendiri melainkan cukup memilih jawaban yang telah tersedia. Pada penelitian ini menggunakan 5 poin skala likert untuk menghilangkan sifat keragu-raguan responden dalam memberikan jawaban pada kuesioner. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang terhadap suatu objek atau fenomena tertentu [5].
Adapun analisis data pada penelitian ini menggunakan :
1)Uji Validitas
2)Uji Relianilitas
3)Uji Asumsi Klasik
a.Uji Normalitas
b.Uji Multikolinieritas
c.Uji Autokorelasi
d.Uji Heterokedastisitas
4)Analisis Regresi Linier Berganda
5)Pengujian Hipotesis
a.Uji t
b.Uji F
A. Hasil Penelitian
Adapun pengujian menggunakan uji-t diperoleh hasil sebagai berikut:
Coefficients a | ||||||
Model | Unstandardized Coefficients | Standardized Coefficients | t | Sig. | ||
B | Std. Error | Beta | ||||
1 | (Constant) | -3.025 | 2.931 | -1.032 | .305 | |
Kompensasi (X1) | .369 | .056 | .536 | 6.578 | .000 | |
Budaya Organisasi (X2) | .137 | .063 | .194 | 2.167 | .033 | |
Motivasi Kerja (X3) | .169 | .072 | .204 | 2.356 | .021 | |
a. Dependent Variable: Turnover Intention (Y) |
Dari hasil diatas diperoleh nilai signifikan pada tiap variabel sebagai berikut :
Adapun pengujian menggunakan uji-F diperoleh hasil sebagai berikut :
ANOVA a | ||||||
Model | Sum of Squares | df | Mean Square | F | Sig. | |
1 | Regression | 1247.191 | 3 | 415.730 | 34.345 | .000b |
Residual | 980.456 | 81 | 12.104 | |||
Total | 2227.647 | 84 | ||||
a. Dependent Variable: Turnover Intention (Y) | ||||||
b. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja (X3), Kompensasi (X1), Budaya Organisasi (X2) |
Dari hasil diatas diperoleh nilai Fhitung sebesar 34,345 dengan nilai sig 0,000. Adapun nilai Ftabel diperoleh dari tabel nilai F. dimana nilai df1 = 85-4= 81 dan df2= 4-1=3. Maka nilai Ftabel diketahui sebesar 2,72. Karena nilai Fhitung > Ftabel yaitu 34,345 > 2,72 dan nilai sig. lebih kecil darai taraf signifikan (0,000 < 0,05) maka dapat dikatakan bahwa hipotesis diterima yang artinya secara simultan variabel kompensasi, budaya organisasi dan motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap variabel turnover intention. Sehingga hipotesis yang diajukan oleh peneliti yang berbunyi “Kompensasi, budaya organisasi dan motivasi kerja berpengaruh terhadap Turnover Intention pada CV. Bintang Tex Indonesia” diterima dan terbukti kebenarannya.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil pengujian hipotesis 1 menggunakan Uji-t. diperoleh nilai t-hitung variabel kompensasi (X1) sebesar 6,578 dengan nilai signifikan sebesar 0,000. Dimana ttabel diketahui sebesar 1,988. Sehingga thitung > ttabel yaitu 6,578 > 1,988 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05. Dari hasil tersebut maka dapat dinyatakan Hipotesis diterima yang artinya kompensasi berpengaruh terhadap Turnover Intention pada CV. Bintang Tex Indonesia. Pengaruh kompensasi terhadap Turnover Intention CV. Bintang Tex Indonesia mempunyai nilai positif (+) namun nilai Turnover Intention bernilai negatif (-), yang artinya setiap peningkatan nilai kompensasi, maka akan menurunkan nilai Turnover Intention. Bagi karyawan CV. Bintang Tex Indonesia, kompensasi menjadi hal yang sangat penting dan menjadi ukuran atas nilai pekerjaan yang telah dikerjakan. Dengan adanya kompensasi yang sesuai dengan aturan yang berlaku dari CV. Bintang Tex Indonesia, maka karayawan akan merasa pekerjaan mereka dihargai dan karyawan cenderung bertahan untuk tetap bekerja diperusahaan tersebut.
Hasil penelitian diatas sejalan dengan pendapat Kasmir [6] bahwa jika kompensasi dibayar secara wajar dan benar maka niat karyawan untuk keluar dari peusahaan dapat diminimalkan. Karyawan akan terus bertahan dan tidak berpikir untuk meninggalkan perusahaan. Demikian pula sebaliknya, jika kompensasi tidak dibayar secara layak dan wajar, maka karyawan tentu akan berusaha keluar dan memilih perusahaan yang membayar kompensasi seperti yang diinginkannya.
Penelitian diatas sejalan dengan penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh I Gede Wiguna [7] yang menunjukkan bahwa Kompensasi berpengaruh negatif terhadap Turnover Intention.
Hasil pengujian hipotesis 2 menggunakan Uji-t. diperoleh nilai thitung variabel budaya organisasi (X2) sebesar 2,167 dengan nilai signifikan sebesar 0,033. Dimana ttabel diketahui sebesar 1,988. Sehingga thitung > ttabel yaitu 2,167 > 1,988 dengan nilai signifikan 0,033 < 0,05. Dari hasil tersebut maka dapat dinyatakan hipotesis diterima yang artinya Budaya Organisasi Berpengaruh Terhadap Turnover Intention Pada CV. Bintang Tex Indonesia. Pengaruh budaya organisasi terhadap Turnover Intention pada CV. Bintang Tex Indonesia mempunyai nilai positif (+) namun nilai Turnover Intention bernilai negatif (-), yang artinya setiap peningkatan nilai budaya organisasi akan menurunkan nilai Turnover Intention. Dengan adanya budaya organisasi pada diri karyawan CV. Bintang Tex Indonesia yang tinggi akan meminimalkan keinginan karyawan untuk pindah kerja ke perusahaan yang lain.
Hasil penelitian diatas sejalan dengan pendapat menurut Robbins, S dan Judge [8] bahwa budaya perusahaan yang kuat memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap perilaku karyawan dan secara langsung mengurangi turnover. Budaya yang telah terbentuk dalam suatu organisasi merupakan peraturan yang harus dipatuhi oleh semua anggota organisasi, oleh karena itu perusahaan harus menciptakan budaya organisasi yang kuat serta dapat diterima oleh semua anggota organisasinya.
Penelitian diatas sejalan dengan penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh [9] yang menunjukkan bahwa budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap turnover intention.
Hasil pengujian hipotesis 3 menggunakan Uji-t. diperoleh nilai thitung variabel motivasi kerja (X3) sebesar 2,356 dengan nilai signifikan sebesar 0,022. Dimana ttabel diketahui sebesar 1,988. Sehingga thitung > ttabel yaitu 2,356 > 1,988 dengan nilai signifikan 0,022 < 0,05. Dari hasil tersebut maka dapat dinyatakan hipotesis diterima yang artinya Motivasi Kerja Berpengaruh Terhadap Turnover Intention Pada CV. Bintang Tex Indonesia. Pengaruh motivasi kerja terhadap Turnover Intention pada CV. Bintang Tex Indonesia mempunyai nilai positif (+) namun nilai Turnover Intention bernilai negatif (-) yang artinya setiap peningkatan nilai motivasi kerja pada karyawan CV. Bintang Tex Indonesia, maka akan menurunkan nilai Turnover Intention. CV. Bintang Tex Indonesia melalui pimpinan berusaha terus memberikan motivasi kerja pada seluruh karyawan. Hal ini diharapan karyawan akan semakin semangat dalam bekerja.
Hasil penelitian diatas sejalan dengan pendapat menurut Sedarmayanti [10] hal yang paling mungkin dilakukan oleh perusahan adalah menjaga mereka agar tetap memiliki dorongan untuk tetap menjalankan pekerjaannya dengan baik pada perusahaan tersebut dikarenakan ketika motivasi kerja pegawai disuatu perusahaan sudah tidak lagi ada untuk bekerja, maka dapat dipastikan pegawai tidak akan bertahan lama.
Penelitian diatas sejalan dengan penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh Lutfi Bisri Ashari [11] yang menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
Hasil pengujian hipotesis 4 menggunakan Uji-F. diperoleh nilai Fhitung sebesar 34,345 dengan nilai signifikan sebesar 0,000. Dimana Ftabel diketahui sebesar 2,71. Sehingga Fhitung > Ftabel yaitu 34,345 > 2,71 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05. Dari hasil tersebut maka dapat dinyatakan hipotesis diterima yang artinya kompensasi, budaya organisasi dan motivasi kerja secara simultan berpengaruh terhadap Turnover Intention pada CV. Bintang Tex Indonesia.
Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat [12] menyatakan bahwa Budaya organisasi dan kepuasan kerja merupakan bagian dari faktor terjadinya turnover, namun sebenarnya turnover intention dapat terjadi dari berbagai macam faktor lainnya. Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang untuk berpindah antara lain : besar kecilnya organisasi, besar kecilnya unit kerja, kompensasi, bobot kerja, promosi, motivasi kerja dan juga komitmen organisasi itu sendiri.
Penelitian diatas sejalan dengan penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh [13] yang menunjukkan bahwa kompensasi, kepuasan kerja, komitmen organisasional secara simultan berpengaruh terhadap Turnover Intention.
A. Simpulan
B. Keterbatasan Penelitian
C. Saran