Accounting System
DOI: 10.21070/ijler.v19i3.1141

Enhancing Inventory Control through Compliance Evaluation of an Android Cashier Application


Meningkatkan Kontrol Persediaan melalui Evaluasi Kepatuhan Aplikasi Kasir Android

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Android-based cashier application PSAK No. 14 inventory management qualitative research retail efficiency

Abstract

This study evaluates an android-based cashier application (Applicationr) at Toko Berkah Abadi in accordance with PSAK No. 14 guidelines for inventory management. Using qualitative descriptive methods including interviews, observation, and documentation, the research finds that the application adequately meets standards for inventory assessment, recording methods, and categorization. However, areas for improvement include implementing a stock book feature for better goods monitoring and setting minimum order thresholds to streamline product ordering. These findings highlight opportunities to enhance the application's effectiveness in controlling merchandise inventory, thereby potentially improving overall business efficiency and regulatory compliance in retail settings.

Highlights:

 

  1. Compliance evaluation with PSAK No. 14 for inventory accuracy.
  2. Identification of strengths and areas for inventory management enhancement.
  3. Improving merchandise control for enhanced retail efficiency and compliance.

 

Keywords: Android-based cashier application, PSAK No. 14, inventory management, qualitative research, retail efficiency

Pendahuluan

Pengendalian internal persediaan barang dagang merupakan hal yang sangat penting khususnya dalam dunia ritel. Hal ini sebagai upaya untuk melindungi aset toko ritel dari kecurangan, pemborosan, dan pencurian yang dilakukan oleh karyawan maupun pihak lain. Selain itu pengendalian internal juga digunakan untuk mengontrol jumlah stok persediaan barang dagang sehingga tidak akan terjadi kehabisan stok disaat permintaan konsumen terus berlangsung. Sistem yang dilakukan untuk melakukan pengendalian ini biasanya meliputi seluruh cara dan alat yang ditetapkan untuk menjaga harta dan data perusahaan. Persediaan sangat rentan dari hilang dan juga rusak maka perlu suatu pengendalian internal yang baik agar suatu usaha dapat mencapai tujuannya dan juga informasi mengenai persediaan akurat dan dapat dipercaya.Persediaan dapat dikelompokkan kedalam tiga tipe yaitu, persediaan bahan mentah, persediaan dalam proses, dan persediaan barang jadi. Proses keputusan dalam manajemen persediaan khususnya perusahaan dagang yaitu untuk fungsi pemenuhan permintaan pembeli. Setiap Perusahaan khususnya perusahaan dagang pasti membutuhkan persediaan karena bagi perusahaan dagang persediaan adalah aktiva yang dijual dalam kegiatan usahanya. Jadi bisa kita bayangkan apabila Toko retail tidak masih melakukan pencatatan persediaan menggunakan manual maka begitu banyak resiko kehilangan laba dikarenakan hilang atau rusaknya barang. Dengan jumlah warung atau toko kelontong sekitar 3,6 juta yang tersebar di 34 Provinsi Indonesia sangat disayangkan jika satu per satu toko retail atau toko kelontong akan gulung tikar jika mereka belum bisa mengelola informasi keuangan mereka khususnya pada persediaan barang dagang[1].

Sebelum adanya kemajuan teknologi seperti saat ini, pengendalian persediaan barang masih dilakukan secara manual. Namun dengan pencatatan manual masih banyak ditemukan kekeliruan dalam pencatatan persediaan yang berpengaruh pada stok persediaan dan juga akan berpengaruh pada permintaan atau order barang dagang. Selain salah catat rusaknya buku pencatatan, persediaan juga menjadi ancaman perusahaan karena jika informasi mengenai persediaan rusak maka perusahaan akan sulit untuk melakukan transaksi perdagangan.

Banyaknya terjadi kekeliruan dalam pencatatan manual membuat penyedia platform menciptakan sistem aplikasi yang mudah digunakan dan bisa diakses melalui android. Android merupakan sistem operasi yang ditujukan untuk telepon seluler berbasis linux[2]. Di Era yang serba mudah ini, android menjadi salah satu perangkat yang canggih dan Indonesia sendiri menempati urutan keempat Negara pengguna android terbesar sedunia.Dengan peringkat ke empat pengguna android terbesar di dunia, ternyata memberikan dampak positif bagi kemudahan perekonomian di Indonesia[3]. Dampak positif itu bisa kita lihat dengan banyaknya penggunaan aplikasi kasir berbasis android dalam kegiatan perekonomian khusunya dibidang perdagangan. Semakin meningkatnya kebutuhan sistem aplikasi kasir oleh pelaku usaha maka banyak yang menciptakan aplikasi kasir untuk semua jenis bidang usaha mulai dari toko retail sampai toko kuliner makanan. Aplikasi kasir merupakan suatu sistem yang dapat digunakan oleh pelaku usaha untuk mengelola informasi akuntansi khususnya pada pengelolaan persediaan[4].

Toko retail sudah tidak perlu bingung lagi untuk mencatat pengendalian persediaan barang dagangannya menggunakan manual karena sudah banyak aplikasi kasir yang bisa diakses menggunakan android dan tidak perlu repot menggunakan komputer. Selain menghemat tempat aplikasi kasir berbasis android juga mudah dibawa kemana saja dan lebih simple. Pada era saat ini aplikasi kasir banyak sekali kita temukan di android ada yang berbayar ada yang gratis. Aplikasi yang akan saya teliti ini adalah aplikasi kasir berbasis android yang tidak berbayar atau gratis sehingga banyak yang menggunakan. Dengan tidak berbayarnya aplikasi ini peneliti ingin mengetahui lebih lanjut mengenai pencatatan persediaan pada aplikasi ini dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku. Sehingga hal tersebut membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Evaluasi Penerapan PSAK No.14 Pada Aplikasi Kasir Berbasis Android Dalam Upaya Untuk Meningkatkan Efektifitas Pengendalian Internal Barang Dagang.”

Berdasarkan latar belakang diatas, tujuan penelitian yang tepat yaitu:

1.Untuk mengetahui pencatatan persediaan aplikasi kasir berbasis android pada Toko Berkah Abadi

2.Untuk mengetahui bagaimana kesesuaian penerapan aplikasi kasir berbasis android dengan PSAK No.14

3.Untuk mengevaluasi aplikasi kasir sehingga dapat meningkatkan efektifitas pengendalian internal persediaan barang dagan

Metode

Jenis penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif yang mengambil data dengan cara wawancara dan observasi. Peneliti menggambarkan atau mendeskripsikan secara sistematis, faktual, serta akurat mengenai fakta fakta, sifat, dan hubungan antara fenomena dari objek yang sedang diteliti [5].

Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian adalah elemen benda, individu, maupun organism yang berfungsi sebagai sumber informasi yang dapat menjawab pertanyaan peneliti [6].Subjek penelitian ini adalah owner Toko Berkah Abadi yaitu Ibu Ima Fuaidah dan Karyawan Toko Berkah Abadi.

Objek penelitian merupakan variasi dari kegiatan tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti dan disimpulkan [7]. Objek penelitian yaitu Sistem Informasi Akuntansi Aplikasi Kasir Toko pada Toko Berkah Abadi khususnya pada persediaan barang dagang.

Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah Toko Berkah Abadi yang terletak di perumahan Quality Garden Blok B1 Nomer 1 Gamping Krian, Sidoarjo. Desa Gamping dengan jumlah KK ± 900 berdekatan dengan beberapa desa diantaranya Desa Jeruk Gamping dengan jumlah KK ± 900 dan Desa Terik ± 700 yang termasuk lingkungan padat penduduk[8]. Padatnya jumlah penduduk disekitar Toko Berkah Abadi merupakan potensi pasar yang sangat bagus untuk pengembangan toko kedepannya.

Teknik Penentuan Informan

Informan penelitian Evaluasi Penerapan PSAK No 14 pada Aplikasi Kasir Gratis Berbasis Android Dalam Upaya Untuk Meningkatkan Efektifitas Pengendalian Internal Barang Dagang adalah pemilik dan karyawan Toko Berkah Abadi.

Jenis dan Sumber Data

Metode penelitian ini adalah kualitatif deskriptif yaitu metode penelitian yang menggambarkan objek penelitian berdasarkan fakta atau kebenaran yang ada. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan, menyusun, dan menjelaskan data yang diperoleh untuk dianalisis sesuai dengan teori yang ada.

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif murni yaitu untuk mengetahui Aplikasi Toko Aplikasir (Post of Sale) yang ada di Toko Berkah Abadi.

Data merupakan bagian yang sangat penting dalam penelitian, karena dengan data dapat mengetahui hasil dari penelitian yang sudah dilakukan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumbernya [9]. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari pemilik Toko Berkah Abadi berupa Informasi Sistem Aplikasi Kasir Toko Berbasis android (Post of sale) dalam perannya sebagai sistem pengendalian persediaan.

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi, yaitu diolah dan disajikan oleh pihak lain. Data sekunder dari penelitian ini berupa data pencatatn persediaan dan dokumentasi.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan data yang dilakukan sebagai berikut:

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara survei dan menggunakan pertanyaan lisan kepada subjek penelitian [10]. Wawancara dilakukan oleh peneliti dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada Informan yaitu pemilik Toko Berkah Abadi guna untuk menjawab rumusan masalah pada penelitian ini.

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data sekunder dari berbagai sumber, baik secara pribadi maupun kelembangan [11]. Dokumentasi pada penelitian ini dilakukan dengan pengambilan foto dan video melalui handphone.

Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan dari hasil data yang diperoleh dari tangan pertama.Observasi dilakukan peneliti dengan cara mengamati dan memahami sistem kerja aplikasi kasir berbasis android dengan datang langsung ke Toko Berkah Abadi.

Teknik Analisis Data

Menurut [12] analisis data dalam penelitian adalah kegiatan yang terkait dengan upaya memahami, menjelaskan, menafsirkan, serta mencari hubungannya dengan data-data yang diperoleh. Dalam penelitian Analisis data merupakan kegiatan yang sangat penting, penelitian juga bagian dari kerja analisis yang dilakukan oleh ilmuan. Moleong [13] menjelaskan bahwa analisis data adalah suatu proses pengorganisasian dan pengurutan data ke dalam pola,kategori,dan satuan uraian dasar sehingga ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja.

Reduksi Data merupakan proses peneliti melakukan pengamatan terhadap data-data yang dihasilkan dengan cara menguji data yang berkaitan dengan aspek penelitian. Dalam arti lain adalah penentuan ulang terhadap data yang telah dihasilkan dalam proses penelitian. Data-data yang tidak sesuai akan dipisahkan, sedangkan data yang sesuai dimasukkan ke dalam ke dalam kategori data (proses klasifikasi data).

Penyajian data bisa diartikan sebagai upaya memamaparkan atau menyajikan data yang meliputi langkah-langkah mengelompokkan data menjadi satu dengan data yang lain sehingga data yang dianalisis benar-benar dilibatkan.

Hasil dan Pembahasan

Proses pencatatan persediaan barang dagang

Persediaan merupakan aset yang sangat penting bagi suatu perusahaan, karena persediaan merupakan komponen utama dalam perkembangan suatu perusahaan. Persediaan harus selalu dicatat agar memudahkan manajer dalam melakukan pengecekan barang [14]. Catatan persediaan juga sangat berguna bagi laporan keuangan. Pencatatan persediaan juga berguna untuk keputusan manajemen dalam penentuan order pembelian barang agar tidak kehabisan stok barang. Toko Berkah Abadi melakukan pencatatan persediaan barang masuk dan barang keluar menggunakan aplikasi kasir berbasis android (Aplikasir) sesuai dengan yang telah disampaikan oleh pemilik Toko Berkah Abadi pada saat wawancara:

Barang datang harus dicek kemudian dicek antara fisik dengan faktur,cek ada retur atau tidak,kemudian input pembelian di aplikasir,cek total input di aplikasi dengan faktur. Kemudian barang keluar juga dicatat dalam menu penjualan produk yang terdapat keterangan jumlah barang yang akan dijual serta metode pembayaran” (Informan 1)

Hal tersebut didukung oleh pernyataan karyawan Toko Berkah Abadi:

“Sama seperti yang telah disampaikan Ibu Ima, pencatatan barang masuk dan barang keluar sudah dicatat dengan lengkap mulai dari pembelian stok sampai penjualan produk” (Informan 2)

Menurut observasi yang saya lakukan terhadap aplikasi, pencatatan persediaan barang pada aplikasi Kasir Berbasis Android ada dua pencatatan yaitu pencatatan persediaan barang masuk dan pencatatan barang keluar.Pencatatan barang masuk dan barang keluar terletak di menu produk. Untuk histori barang masuk dicatat sesuai dengan pembelian dari supplier yang diinput berdasarkan faktur pembelian. Untuk persediaan barang keluar dicatat sesuai dengan penjualan yang terjadi. Keduanya digambarkan dalam alur dibawah ini:

Figure 1.

Prosedur pencatatan barang masuk aplikasi (Aplikasir),yaitu mulai dari barang datang kemudian diinput pada menu beli stok setelah itu klik menu pilih tanggal dan pilih supplier jika sudah ada nama supplier maka tinggal kita klik jika belum ada klik menu buat, setelah itu masuk ke menu beli stok kemudian pilih produk yang datang kemudian klik simpan.

Dari pencatatan barang datang diatas beberapa informasi yang dapat kita peroleh adalah:

Tanggal pembelian / produk datang

Nama Supplier

Nama Produk

Jumlah stok masuk

Harga Pokok Pembelian

Figure 2.

Prosedur pengeluaran barang pada aplikasi (Aplikasir), yaitu pilih produk yang akan dijual kemudian isi jumlah barang yang akan dijual setelah itu klik keranjang setelah itu pilih nama pelanggan jika belum terdaftar maka pilih menu buat nama pelanggan setelah itu klik bayar dan muncul fitur cetak struk.

Dari pencatatan barang keluar diatas informasi yang dapat kita peroleh adalah:

Tanggal barang keluar

Jumlah barang keluar

Harga jual barang keluar

Nama pelanggan jika terdaftar

Figure 3.

Dari ketiga pengumpulan data bisa disimpulkan bahwa pencatatan persediaan barang pada Toko Berkah Abadi menggunakan aplikasi kasir berbasis Android Aplikasir telah memadai. Dilihat dari prosedur pengecekan barang sampai dengan input barang pada aplikasi sudah menunjukkan bahwa pengendalian persediaan telah berjalan dengan baik.

Kesesuaian PSAK 14 dengan aplikasi kasir berbasis android aplikasir

Kepanjangan PSAK adalah pernyataan standar akuntansi keuangan yang fungsinya sebagai pedoman utama dalam menyusun laporan keuangan. PSAK No.14 mengatur mengenai pengendalian persediaan barang yaitu penilaian persediaan.

Dalam melakukan penilaian persediaan barang pada aplikasi (Aplikasir) tidak tampak penggunaan metode FIFO (First In, First Out) yaitu barang yang pertama masuk gudang, berarti barang tersebut pertama keluar gudang. Pencatatan barang hanya sebatas barang masuk dan barang keluar tidak menunjukkan histori lengkap dari barang yang masuk, barang terjual, saldo, serta, Hpp barang yang terjual. Sesuai dengan yang disampaikan pemilik Toko Berkah Abadi dalam wawancara:

“Tidak tampak metode FIFO pada aplikasi hanya tampak metode Average yaitu dengan merata rata harga pokok sebelumnya dengan harga pokok baru” (Informan 1)

Hal ini didukung oleh pernyataan Karyawan Toko Berkah Abadi:

“Menggunakan metode Average dengan merata rata HPP” (Informan 2)

Aplikasi Aplikasir menggunakan metode penilaian persediaan barang AVERAGE ( rata rata) hal ini tampak pada Harga Pokok Pembelian terakhir yang merupakan rata rata dari Harga Pokok Pembelian sebelumnya ditambah Harga Pokok yang terbaru yang bisa dilihat pada menu Produk (edit produk).

Hasil observasi peneliti metode Average dapat terlihat dengan adanya perhitungan rumus:

Figure 4.

HPP baru = HPP barang datang baru yang akan diinput

HPP lama = HPP sebelum barang baru datang

Kuantitas barang 2 periode = jumlah barang datang yang baru dan sebelum barang baru datang

Figure 5.

Dari gambar diatas rumus dapat kita terapkan pada tanggal 26 dan 27 pembelian stok senilai Rp.855.000 dan Rp.280.000 maka harga pokok barang 28.500 dengan 28.000 dengan kuantitas barang 30 kg dengan 10 kg.

Perhitungan : HPP Baru + HPP sebelumnya : Jumlah barang 2 periode

855.000 + 280.000 : 40

28.375HPP barang setelah di rata rata

Dari hasil pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi diatas maka dapat disimpulkan bahwa penilaian persediaan barang menggunakan metode Average.

Setiap aktifitas keluar masuk barang harus dicatat pada aplikasi stok agar perusahaan tahu apa saja yang mempengaruhi transaksi. Terdapat dua metode pencatatan persediaan barang dagang yakni perpetual dan periodik. Metode pencatatan perpetual merupakan proses mutasi atau perubahan persediaan saat terjadi barang masuk atau barang keluar, jika terjadi barang masuk maka akan menambah nilai persediaan dan jika ada barang terjual maka akan mengurangi persediaan[15]. Dengan demikian stok pada barang akan terus ter update, namun stock opname perlu dilakukan untuk memastikan antara persediaan pada aplikasi dengan fisik yang ada. Menurut penelitian saya terhadap program dan wawancara kepada pemilik dan karyawan toko, program menggunakan metode pencatatan persediaan Perpetual, karena saat barang terjual maka otomatis dicatat ke dalam penjualan, dan saldo stok otomatis langsung terlihat pada menu produk.Sesuai dengan yang telah disampaikan oleh Pemilik Toko Berkah Abadi:

“Menggunakan metode perpetual, bisa dilihat dari stok yang selalu” (Informan 1)

Hal ini didukung oleh pernyataan karyawan Toko Berkah Abadi:

“Menggunakan metode perpetual, sehingga stok barang akan terus terupdate“ (Informan 2)

Figure 6.

Metode perpetual dapat terlihat pada tampilan produk yaitu berupa jumlah stok persediaan yang akan diupdate setiap waktu sehingga memudahkan dalam pengecekan barang dagang.

Dari hasil pengumpulan data diatas peneliti menyimpulkan bahwa aplikasi kasir berbasis android (Aplikasir) menggunakan metode pencatatan persediaan perpetual.

Persediaan merupakan aset perusahaan yang digunakan atau dijual dalam periode tertentu. Dalam suatu perusahaan khusunya retail pasti terdapat bermacam persediaan. Agar mempermudah dalam pengecekan persediaan, pengkategorian persediaan sangat penting bagi perusahaan.

Pada Toko Berkah Abadi terdapat 10 kategori persediaan yang siap untuk dijual. Dikutip dalam wawancara peneliti:

“Ada 10 kategori barang,yaitu alat tulis kantor yang berisi semua yang berhubungan dengan alat tulis dan peralatan kantor,kemudian makanan yang berisi segala jenis bahan dapur dan kebutuhan pokok, kemudian minuman yang berisi segala jenis minuman jadi maupun setengah jadi seperti kopi bubuk, non food berisi produk yang tidak bisa dikonsumsi seperti detergen, lalu obat obatan yang berisi segala jenis obat seperti promag, pampers, peralatan rumah tangga, susu bayi, tissu dan pembalut” (Informan 1)

Hal ini didukung oleh pernyataan karyawan Toko Berkah Abadi:

“Ada 10, yaitu alat tulis kantor, kemudian makanan, kemudian minuman, non food, lalu obat obatan, pampers, peralatan rumah tangga, susu bayi, tissu dan pembalut” (Informan 2)

Figure 7.

Evaluasi aplikasi kasir untuk meningkatkan efektifitas pengendalian persediaan barang dagang

Evaluasi merupakan proses yang dilakukan untuk menemukan nilai layanan informasi dari suatu produk sesuai dengan kebutuhan pengguna untuk mengukur dampak dan efektifitas dari suatu objek, program, atau proses berkaitan dengan spesifikasi dan persyaratan yang telah ditetapkan sebelumnya. Evaluasi juga bertujuan untuk memberikan masukan untuk perencanaan perluasan program agar program dapat member manfaat yang optimal bagi pengguna. Evaluasi berperan penting bagi kelangsungan suatu program karena pada era ini program akan terus diupdate dan menampilkan fitur fitur terbaru.

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian, evaluasi yang dilakukan pada aplikasi berbasis android (Aplikasir) yang digunakan oleh Toko Berkah Abadi terdiri dari:

Minimumstok merupakan persediaan minimal yang harus tersedia, hal ini diperlukan untuk menjaga ketersediaan barang dan menjadi pemicu kapan barang harus dipesan lagi ( repeat order ). Pada suatu kondisi yang mengakibatkan keterlambatan pada pengiriman barang dari suplier, minimum stok juga akan sangat penting sebagai upaya berjaga-jaga agar tidak terjadi kekosongan barang. Dengan adanyasetting minimumstok, maka pada saat akan melakukan order barang secara otomatis bisa diketahui stok barang apa saja yang harus diorder tanpa mengecek satu per satu. Tentunya hal ini akan membuat proses order lebih cepat dan tepat. Hal ini sesuai dengan yang telah disampaikan oleh pemilik Toko Berkah Abadi:

“Belum ada Setting minimum stok mbak, jadi jika order barang harus melakukan pengecekan stok produk satu persatu” (Informan 1)

Hal ini didukung oleh karyawan Toko Berkah Abadi:

“Iya, belum ada minimum stok pada aplikasi” (Informan 2)

Buku stok barang merupakan suatu catatan yang berisi tentang detail stok barang masuk, barang keluar beserta saldonya.Buku stok barang sangat penting perannya dalam pengendalian persediaan barang dagang. Menurut karyawan Toko Berkah Abadi pencatatan pada aplikasi kasir (Aplikasir) sudah lengkap karena terdapat laporan histori barang,namun akan lebih mudah jika laporan barang masuk dan keluar dijadikan dalam satu laporan dengan menunjukkan histori pembelian,penjualan, tanggal transaksi,saldo,dan Harga Pokok Pembelian sehingga akan lebih memudahkan dalam memeriksa barang keluar dan masuk. Sesuai dengan yang telah disampaikan oleh pemilik Toko Berkah Abadi:

Saya sedikit kesulitan dalam pengecekan barang masuk dan barang keluar karena laporan barangnya terpisah, jadi harus melakukan pengecekan satu persatu barang masuk dan barang keluar” (Informan 1)

Hal ini didukung oleh pernyataan Karyawan Toko Berkah Abadi:

“Saya setuju dengan jawaban Bu Ima, perlu laporan yang menyeluruh untuk mempermudah pengecekan barang masuk dan barang keluar” (Informan 2)

Dari pengumpulan data buku stok diatas peneliti menyimpulkan bahwa laporan histori pembelian dan penjualan terpisah.

Proses pencatatan persediaan barang dagang

Pengelolaan persediaan barang merupakan faktor yang perlu diperhatikan sebab ketersediannya akan berpengaruh pada pemenuhan kebutuhan pelanggan, maka dari itu diperlukan suatu pencatatan barang persediaan pada suatu perusahaan. Pencatatan persediaan merupakan proses yang sangat penting dalam suatu sistem guna memudahkan proses pengecekan barang pada suatu perusahaan juga agar bisa mengetahui jumlah barang yang tersedia dalam suatu periode agar dapat memperkirakan order pembelian agar tidak kehabisan stok. Pengertian sistem pencatatan persediaan sendiri adalah sebuah metode yang digunakan oleh sebuah perusahaan yang kebanyakan bergerak dibidang perdagangan barang.Fungsi sistem sendiri adalah untuk mencatat banyaknya jumlah barang persediaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Dengan begitu pengusaha tidak akan kehabisan stok barang yang nantinya akan dijual ke pembeli sehingga tidak adan ada barang kosong.

Dari hasil gambar flowchart 1 dan flowchart 2 mulai dari barang masuk dan barang keluar sudah menunjukkan informasi yang lengkap. Mulai dari barang masuk yang menyediakan informasi tanggal barang datang, data supplier, nama produk, jumlah produk datang, HPP, harga jual, sampai catatan barang. Kasir menambahkan produk dengan cara mengetik nama produk yang telah berbentuk list. Harga dasar pada setiap produk sudah tercatat dalam database dan akan muncul ketika produk ditambahkan pada menu tambah produk disediakan fitur ganti harga dasar pada menu pembelian stok.Pencatatan barang keluar yang memberikan informasi tanggal barang keluar, data pelanggan, data produk, barcode barang, nama produk, jumlah produk, sistem pembayaran, fitur cetak struk. Kasir dapat melakukan transaksi penjualan dengan cara scan barcode produk yang nantinya akan muncul nama produk beserta harga jual yang sudah tersimpan pada database. Kebutuhan data pencatatan barang keluar sudah tersedia secara lengkap dalam aplikasi Aplikasir.Jumlah stok barang akan otomatis bertambah dan berkurang jika terjadi transaksi penjualan dan pembelian produk.

Dari kesimpulan pada hasil penelitian diatas aplikasi kasir berbasis android Aplikasir sudah memenuhi semua proses pencatatan barang masuk dan barang keluar. Menu yang ada pada aplikasi kasir sudah menunjukkan bahwa aplikasi memberikan informasi yang optimal mengenai persediaan sehingga lebih mudah dalam pengecekan persediaan.

Hal ini sudah sesuai dengan jurnal riset yang diteliti oleh Rini Hoirunnisa’, Forkus Tiroy, dan ali Solihah yang berjudul “Perancangan Aplikasi Barang Masuk dan Barang Keluar Pada Toko Dimas Jaya Ban” yang berbunyi:

“Pada form data barang masuk, user melakukan pengisian data dengan menggunakan tanggal, nomer pemesanan, kode supplier, kode barang, nama barang, jenis barang, stok barang, jumlah barang, dan total harga barang sedangkan pada form data barang keluar, user melakukan pengisian data dengan menggunakan tanggal, nomer transaksi, kode barang, nama barang, jenis barang, stok barang, jumlah barang keluar, total harga jual”

Dari pembahasan diatas maka peneliti menyimpulkan bahwa pencatatan barang masuk dan barang keluar sudah sesuai dengan jurnal penelitian yang berjudul “Perancangan Aplikasi Barang Masuk dan Barang Keluar Pada Toko Dimas jaya Ban”.

Penelitian ini menghasilkan temuan terbaru dibandingkan dengan penelitian sebelumnya terkait dengan proses pencatatan barang masuk dan barang keluar pada Aplikasi Kasir Berbasis Android (Apilkasir). Penelitian sebelumnya belum sepenuhnya membahas lebih dalam mengenai pencatatan barang. Penelitian sebelumnya membahas mengenai kemampuan aplikasi aplikasir dalam merekam kejadian kejadian yang ada dengan akurat, mengolah data dengan cepat, serta penyajian informasi data lebih lengkap dibandingkan dengan menggunakan manual. Data yang dihasilkan oleh aplikasi kasir juga lebih mudah dipahami karena sudah tersusun rapi, namun kelemahan dari aplikasi terdapat pada sumber dayayang belum ter edukasi dengan baik sehingga kemungkinan salah input barang masuk dan barang keluar bisa terjadi.

Kesesuaian PSAK 14 dengan aplikasi kasir berbasis android aplikasi

PSAK No.14 dijelaskan mengenai akuntansi persediaan, ruang lingkup yang dapat digolongkan sebagai persediaan, dan pengendalian persediaan. Aplikasi kasir

Berdasarkan kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian bahwa aplikasi berbasis android (Aplikasir) yang digunakan oleh Toko Berkah Abadi untuk berbisnis retail yang menjual barang dagangannya menggunakan penilaian persediaan rata rata (Average) yaitu dengan merata rata atau tengah tengah. Berbeda dengan metode FIFO, metode ini tidak terlalu rumit karena menganggap semua barang sama. Tidak ada barang baru dan barang lama. Metode Average biasa digunakan pada toko retail yang menyediakan beragam jenis barang atau produk karena mempermudah dalam perhitungan persediaan pada tiap item barang yang dijual sehingga lebih mudah dalam mengerjakan laporan keuangan. Metode Average ini sudah sesuai dengan PSAK No. 14 yang berbunyi:

“Untuk barang lain dihitung dengan menggunakan rumus: 1.Masuk Pertama Keluar Pertama (FIFO), 2.Rata rata tertimbang (Average)”

Berdasarkan kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian bahwa metode pencatatan persediaan yang digunakan aplikasi berbasis android Aplikasir adalah metode perpetual dimana metode ini sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan khususnya No.14 yang berbunyi:

“Pencatatan persediaan secara perpetual biaya persediaan akhir dan harga pokok penjualan selama tahun berjalan dapat secara langsung ditentukan dari catatan akuntansi”

Metode perpetual menjelaskan bahwa biaya persediaan akhir dan harga pokok penjualan selama tahun berjalan dapat ditentukan secara langsung dari catatan akuntansi. Jika ada ketidakcocokan antara persediaan fisik dan aplikasi maka harus ada pengecekan kembali melalui stock opname.

Berdasarkan kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian bahwa terdapat pengkategorian barang yang diaplikasikan oleh Toko Berkah Abadi melalui aplikasi berbasis android Aplikasir. Pengkategorian barang sesuai dengan PSAK No. 14 yang berbunyi:

“Pengkategorian persediaan: barang tersedia untuk dijual, dalam proses, persediaan dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk proses produksi. Pengkategorian ditujukan untuk mempermudah pengendalian barang dan juga pengecekan barang. Dari pembahasan diatas disimpulkan bahwa aplikasi berbasis android (Aplikasir) yang digunakan oleh Toko Berkah Abadi sudah sesuai dengan PSAK Nomer 14 mengenai persediaan.

Penelitian ini menghasilkan temuan terbaru dibandingkan penelitian sebelumnya terkait penilaian persediaan, metode pencatatan, dan pengkategorian barang. Penelitian sebelumnya hanya membahas mengenai penilaian persediaan dan metode pencatatan pada laporan keuangan perusahaan serta jurnal. Penelitian sebelumnya mencatat persediaan menggunakan metode perpetual dan melakukan penilaian persediaan Last In First Out (LIFO) sedangkan penelitian ini diperoleh informasi pencatatan persediaan menggunakan metode perpetual, penilaian persediaan menggunakan rata rata HPP (Average), dan pengkategorian persediaan pada Aplikasi kasir (Aplikasir) yang digunakan oleh Toko Berkah Abadi.

Evaluasi aplikasi kasir untuk meningkatkan efektivitas pengendalian persediaan barang dagang

Evaluasi merupakan proses yang dilakukan untuk menemukan nilai layanan informasi dari suatu produk sesuai dengan kebutuhan pengguna untuk mengukur dampak dan efektivitas dari suatu objek, program, atau proses berkaitan dengan spesifikasi dan persyaratan yang telah ditetapkan sebelumnya[16]. Evaluasi juga bertujuan untuk memberikan masukan untuk perencanaan perluasan program agar program dapat member manfaat yang optimal bagi pengguna. Evaluasi berperan penting bagi kelangsungan suatu program karena pada era ini program akan terus diupdate dan menampilkan fitur fitur terbaruBerdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian, evaluasi yang dilakukan pada aplikasi berbasis android Aplikasir yang digunakan oleh Toko Berkah Abadi terdiri dari:

Pada aplikasi (Aplikasir) sudah tersedia fitur order barang namun belum ada setting minimal stok, padahal minimal stok sangat berpengaruh pada penjualan barang. Memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan dengan menjamin tetap tersedianya barang-barang yang dibutuhkan mereka membuat pelanggan merasa dihargai sehingga mereka pun akan loyal terhadap toko kita.

Aplikasi kasir berbasis android (Aplikasir) sudah sesuai dengan PSAK karena sudah terdapat laporan pencatatan barang masuk dan barang keluar yang terdapat pada menu histori restok barang dan histori penjualan barang, namun laporan histori tersebut masih terpisah sehingga perlu untuk melakukan pengecekan satu persatu pada produk. Akan lebih mudah jika laporan barang masuk dan barang keluar dijadikan dalam satu histori agar lebih efektif dan tidak memakan banyak waktu.

Berdasarkan pembahasan evaluasi diatas dapat disimpulkan bahwa evaluasi yang diperoleh sudah sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk meningkatkan efektifitas pengendalian persediaan guna menghasilkan laba optimal.

Penelitian ini menghasilkan temuan terbaru dibandingkan dengan penelitian sebelumnya terkait dengan evaluasi yang diperoleh untuk meningkatkan efektifitas pengendalian persediaan barang dagang. Penelitian sebelumnya hanya membahas evaluasi terhadap pengendalian persediaan secara umum, belum membahas mengenai pengendalian persediaan pada Aplikasi Kasir (Aplikasir).

Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap aplikasi kasir berbasis android (Aplikasir) yang digunakan oleh toko Berkah Abadi kesimpulan yang didapat sebagai berikut:

Proses Pencatatan pada aplikasi sudah memadai dan sudah sesuai dengan jurnal penelitian terdahulu yang berjudul “Perancangan Aplikasi Barang Masuk dan Barang Keluar Pada Toko Dimas jaya Ban”

Aplikasi kasir berbasis android Aplikasir secara keseluruhan telah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.14 Revisi 2014 mengenai penilaian persediaan, metode pencatatan persediaan, dan pengkategorian persediaan.

References

  1. K. Dian, “Jumlah Toko Kelontong di Indonesia,” Liputan 6, 2022. [Online]. Available: https://www.liputan6.com/amp/4895543/kehadiran-36-juta-toko-kelontong-bawa-berkah-bagi-ekonomi-indonesia.
  2. R. F. Efendy, “Sistem Operasi Pada Smartphone,” Universitas Surabaya, 2014. [Online]. Available: https://sim.ubaya.ac.id/android-sistem-operasi-pada-smartphone/#:~:text=Android%20adalah%20sistem%20operasi%20untuk,membuat%20peranti%20 lunak%20untuk%20ponsel.
  3. S. Sarnita, “Pengguna Smartphone Indonesia,” Data Indonesia, 2022. [Online]. Available: https://dataindonesia.id/digital/detail/pengguna-smartphone-indonesia-terbesar-keempat-dunia-pada-2022#:~:text=Berdasarkan%20data%20Newzoo%2C%20China%20menjadi,urutan%20keempat%20dalam%20daftar%20ini.
  4. A. Farhan, “Pengertian Sistem Kasir,” Bee.id, 2022. [Online]. Available: https://www.bee.id/blog/sistem-kasir-pengertian-fungsi-dan-manfaatnya-untuk-minimarket/.
  5. B. A. B. Iii and A. D. Penelitian, “Francisca Nike Widiarni, 2013 Intensi Untuk Mengikuti Kegiatan Organisasi Sosial Pada Pensiunan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu,” pp. 37–40, 2009.
  6. B. A. B. Iii, “Bab III Metodologi Penelitian,” no. i, pp. 16–28, 2008.
  7. B. A. B. Iii and O. Penelitian, “Tentang Suatu Hal (Variabel Tertentu). Objek Penelitian Ini Adalah Dompet Virtual atau Elektronik yang Menjadi Sistem Pembayaran Melalui,” pp. 32–48, 2017.
  8. M. Darwin, “Kata Pengantar,” Populasi, vol. 25, no. 2, 2018, doi: 10.22146/jp.36215.
  9. A. Shell, “済無No Title No Title No Title,” Liputan 6, 2016. [Online]. Available: https://www.liputan6.com/amp/4895543/kehadiran-36-juta-toko-kelontong-bawa-berkah-bagi-ekonomi-indonesia.
  10. A. Akuntabilitas, D. A. N. Transparansi, and P. Dana, “DESA.”
  11. W. A. Devananta, “Cost Analysis in Determining the Cost of Sugar Production in Smallholder Sugarcane Association Astanu in 2016,” vol. 01, no. 07, 2017.
  12. I. Fachrurozi, “Irfan Fachrurozi, 2018 Peran Bank Sampah ‘Wargi Manglayang’ Dalam Membina Social Empowerment Warga Negara di RW 06 Kelurahan Palasari Kecamatan Cibiru Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu,” no. 2013, pp. 136–140, 2018.
  13. Stei Indonesia, “Bab III Metoda Penelitian 3.1.,” Bab III Metod. Penelit., vol. Bab iii me, pp. 1–9, 2017.
  14. A. Kikit, “Pengertian Persediaan dan Manfaatnya,” PT Majoo Teknologi Indonesia, 2022. [Online]. Available: .
  15. A. Alberthmandau, “Sistem Pencatatan Persediaan,” 2023. [Online]. Available: https://proconsult.id/sistem-pencatatan-persediaan/.
  16. J. I. H. Pangemanan, “Pengertian Evaluasi,” Media Indonesia, 2022. [Online]. Available: https://m.mediaindonesia.com/humaniora/538992/evaluasi-adalah-pengertian-tujuan-tahapan-dan-contoh.