This study investigates the relationship between participatory budgeting and managerial performance, with a focus on the mediating role of goal commitment. Utilizing purposive sampling, data was collected from 65 respondents via Google Forms and analyzed using the Outer Model to assess data validity and reliability. Subsequently, the Inner Model was employed to test hypotheses through SmartPLS 3.0. Results indicate a significant influence of participatory budgeting on both managerial performance and goal commitment. However, goal commitment was found to have no direct impact on managerial performance, and it did not mediate the relationship between participatory budgeting and managerial performance. This research underscores the importance of participatory budgeting in enhancing managerial performance while highlighting the need for further exploration of the mechanisms underlying this relationship.
Highlights:
Participatory budgeting's significant influence: This study uncovers the substantial impact of participatory budgeting on managerial performance.
Role of goal commitment: It examines the role of goal commitment as a mediating factor in the participatory budgeting and managerial performance relationship.
Implications for organizational effectiveness: The research highlights implications for organizations aiming to enhance their effectiveness through participatory budgeting strategies.
Keywords: Participatory budgeting, Managerial performance, Goal commitment, Mediation, Organizational effectiveness
Banyaknya Perusahaan ritel saat ini, menempatkan mereka dalam kompetensi untuk mempromosikan diri mereka sendiri bahwa mereka bisa memberikan barang kualitas terbaik dan juga memberikan layanan dan fasilitas yang baik pula. Setiap perusahaan akan berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen mereka, supaya bisa memberi pelayanan terbaik sehingga kinerja manajerial dari perusahaan juga harus baik [1].
Hal tersebut mengaruskan perusahaan itu agar meningkatkan efektifitas perusahaannya guna bisa tetap menjaga keberlangsungan hidup perusahaan tersebut [2]. Kinerja manajerual dipakai untuk salah satu hal yang bisa menimbulkan efektifitas perusahaan. Tentunya setiap perusahaan yang mengharapkan keuntungan dari kegiatannya sebenarnya mengharapkan efisiensi dan efektivitas penggunaan anggaran.
Keikutsertaan dalam perencanaan anggaran ialah pendekatan manajemen dengan luas yang diyakini bisa menumbuhkan efektivitas tujuan dengan meningkatkan kinerja atau kinerja manajemen individu anggota suatu perusahaan [3]. Partisipasi dalam penganggaran adalah proses kolaboratif dalam pengambilan keputusan yang mengikutsertakan dua atau lebih kelompok yang mempengaruhi pengambilan keputusan di masa depan. Partisipasi dalam hal ini adalah faktor yang begitu penting dalam menitikberatkan proses kerjasama antara berbagai pihak yaitu manager ataupun bawahan.
[4] Penelitian dilaksanakan di PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk mengingat banyakanya perusahaan ritel sekarang, maka perlu meningkatkan kinerja manajerial, hasil penelitian ini diharapkan bisa dipakai untuk tambahan pengetahuan dengan mengetahui dan meneliti isu-isu terkait partisipasi anggaran terkait kinerja manager. Latar belakang tersebut yang membuat penulis melakukan penelitian yang dengan judul “Peran Komitmen Tujuan Dalam Memediasi Partisipatif Budgeting Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Pada PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk.)”.
Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang menggunakan data dengan pengukuran skala digital (angka-angka) dan pengujiannya menggunakan statistik [4].
Lokasi penelitian dilakukan pada PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk Cabang Sidoarjo tepatnya di jl. Diponegoro No.1- 2 Sidoarjo yang merupakan perusahaan ritel dalam bidang pelayanan dan jasa.
No. | Variabel | Pengukuran |
1 | Partisipatif Budgeting | 1. Alat pengendalian 2. Tolak ukur kinerja 3. Perencanaan Perusahaan 4. Alokasi Sumber daya Perusahaan |
2 | Komitmen Tujuan | 1. Kepercayaan 2. Keterterimaan Nilai 3. Tujuan Perusahaan |
3 | Kinerja Manajerial | 1.Perencanaan 2.Investigasi 3.Koordinasi 4. Evaluasi 5.Supervisi 6.Staffing 7.Negosiasi 8. Representasi |
Populasi ialah daerah penyamarataan yang didalamnya terdapat subyek ataupun obyek yang memiliki keunggulan serta karakter khusus yang digunakan peneliti dalam mempelajari serta menarik sebuah kesimpulan [5]. Populasi dalam penelitian ini adalah Karyawan dan Staff PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk cabang Sidoarjo.
Sampel merupakan sebagian dari kuantitas serta sifat yang dipunyai oleh populasi, yang dimana metode dalam menggambil sampelnya menggunakan teknik purposive sampling [6]. Sebanyak 85 orang. Dalam pengambilan Sampel ini adalah Karyawan dan Staff PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk cabang Sidoarjo dengan Teknik Purposive Sumpling dan kriterianya sebagai berikut:
1. Karyawan Tetap
2. Usia minimal 18 Tahun
Dari kriteria diatas maka dapat dihasilkan yang memenuhi kreteria tersebut 81 orang
Pada penelitian ini menggunakan Teknik dalam pengumpulan data adalah penyebaran Koesioner melalui google form. Dalam kuesioner tersebut menggunakan Skala Likert 1- 5 yang menunjukkan gradasi dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju [7].
Teknik analisis data pada penelitian ini memakai aplikasi Smart PLS.30 PLS (partial least squares) dan menggunakan Teknik analisis uji inner model dan outher model [8].
Pada analisis yang dilakukan peneliti ini pengujiannya menggunakan dua yaitu uji t statisik dan uji t table [9].
1. Uji Outher Model
a. Convergent Validity
Convergent validity atau konvergen validitas ini digunakan untuk mengukur sebuah korelasi antara skor (poin) item dengan skor (poin) konstruk. Convergent validity menggunakan nilai loading factor > 0,70 [10].
b. Discriminant Validity
Validitas diskriminan (discriminant validity) ini terkait dengan keberadaan prinsip di mana pengukuran strukturnya berbeda dan tidak boleh berkorelasi tinggi. Maka dari itu, dilakukan dengan memprediksi adanya ukuran indikator setiap blok. Dinyatakan valid jika nilai cross-loading masing-masing indikator lebih besar dari 0,7 dibandingkan dengan nilai cross-loading variabel laten lainnya [11].
Partisipatif Budgeting | Komitmen Tujuan | Kinerja Manajerial | |
X1.1 | 0,792 | 0,457 | 0,577 |
X1.2 | 0,795 | 0,627 | 0,570 |
X1.3 | 0,835 | 0,589 | 0,649 |
X1.4 | 0,773 | 0,573 | 0,564 |
X1.5 | 0,884 | 0,666 | 0,678 |
X1.6 | 0,725 | 0,530 | 0,589 |
X1.7 | 0,779 | 0,663 | 0,678 |
Y.1 | 0,675 | 0,480 | 0,863 |
Y.3 | 0,549 | 0,566 | 0,759 |
Y.4 | 0,698 | 0,459 | 0,810 |
Y.6 | 0,630 | 0,488 | 0,872 |
Y.7 | 0,601 | 0,563 | 0,787 |
Z.1 | 0,611 | 0,820 | 0,461 |
Z.5 | 0,606 | 0,782 | 0,622 |
Z.6 | 0,561 | 0,810 | 0,381 |
C. Composite Reability
Untuk mengukur reliabilitas data pada penelitian ini. Peneliti menggunakan nilai cronbach’s alpha dan nilai composite reliability (reliabilitas komposit) [12]. Data dapat dikatakan reliabel jika nilai cronbach’s alpha lebih dari 0,6 dan nilai composite reliability (reliabilitas komposit) harus lebih dari 0,7.
Cronbach's Aplha | Composite Reability | |
Komitmen Tujuan (Z) | 0,729 | 0,846 |
Partisipatif Budgeting (X1) | 0,905 | 0,925 |
Kinerja Manajerial (Y) | 0,877 | 0,911 |
2. Uji Inner Model
a. Analisis variant R2 atau Uji Determinasi
Pengukuran inner model atau dapat disebut dengan model struktural ini dapat dilakukan dengan melihat nilai R2 untuk menunjukkaan bahwa tingkat determinasi mana yang lebih baik [13]. Analisis varian (R2) atau dapat disebut dengan determinasi adalah bagaimana cara untuk mengetahui pengaruh suatu variabel independen terhadap variabel dependen. Struktur model ini dapat dilakukan dengan Bootstrapping.
R Square | R Square Adjust | |
Y | 0,603 | 0,591 |
Z | 0,548 | 0,541 |
b. Uji Path Coefisien
Pengujian hipotesis ini berfungsi untuk menguji apakah terdapat pengaruh variabel laten independen terhadap variabel laten dependen melalui variabel intervening [14]. Pengujian hipotesis ini dapat dilihat dari nilai T-statistic dan nilai P valus, jika nilai T-statistic ini lebih dari 1,96 (>1,96) dan nilai P values Lebih dari 0,05 ( > 0,05 ), maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antar variabel. Dengan menggunakan bantuan software SmartPLS (Partial Least Square) versi 3.0 dan dengan bantuan perhitungan Bootstrapping untuk menguji hipotesis [15].
Konstruk | Original Sampel (O) | Sample Mean (M) | Standard Deviation (STDEV) | T- Statistic (O/STDEV) | P Values |
Partisipatif Budgeting (X1) -> Kinerja Manajerial (Y) | 0,696 | 0,698 | 0,117 | 5,969 | 0,000 |
Partisipatif Budgeting (X1) -> Komitmen Tujuan (Z) | 0,741 | 0,740 | 0,057 | 12,891 | 0,000 |
Komitmen Tujuan (Z) -> Kinerja Manajerial (Y) | 0,105 | 0,113 | 0,133 | 0,788 | 0,433 |
Partisipatif Budgeting (X1) -> Komitmen Tujuan (Z) -> Kinerja Manajerial (Y) | 0,078 | 0,081 | 0,096 | 0,807 | 0,422 |
Hipotesis | Keterangan | Kesimpulan |
H1 | 5,969 > 1,960,000 < 0,05 | Diterima |
H2 | 12,891 > 1,1960,000 < 0,05 | Diterima |
H3 | 0,788 < 1,960,433 > 0,05 | Ditolak |
H4 | 0,807 < 1,960,422 > 0,05 | Ditolak |
A. Peran Partisipatif budgeting terhadap Kinerja Manajerial
Hasil statistik dari hubungan partisipatif budgeting terhadap kinerja manajerial, menunjukkan Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel Partisipatif Budgeting (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Manajerial (Y). Dengan demikian Hipotesis Pertama (H1) yaitu Partisipatif Budgeting berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Manajerial dapat diterima.
B. Peran Partisipatif Budgeting terhadap Komitmen Tujuan
Hasil statistik dari hubungan partisipatif budgeting terhadap komitmen tujuan, menunjukkan T-statistik sebesar 12,891 dengan signifikasi (P values) sebesar 0,000. Artinya T hitung > T table (12,891 > 1,96), P values sebesar 0,000 < 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel Partisipatif Budgeting (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap Komitmen Tujuan (Z). Dengan demikian Hipotesis Kedua (H2) Partisipatif Budgeting berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Manajerial.
C. Peran Komitmen Tujuan terhadap Kinerja Manajerial
Hasil statistik dari hubungan komitmen tujuan terhadap Kinerja manajerial, menunjukkan T-statistik sebesar 0,788 dengan signifikansi (P-values) sebesar 0,433. Artimya T hitung < T table (0,788 < 1,96), P values sebesar 0,788 > 0,05. Komitmen tujuan tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Manajerial
D. Peran Komitmen Tujuan dalam Memediasi Partisipatif Budgeting terhadap Kinerja Manajerial
Hasil statistik dari hubungan Komitmen Tujuan dalam Memediasi Partisipatif Budgeting terhadap Kinerja Manajerial, menunjukkan T-statistik sebesar 0,807 dengan signifikansi (P-value) sebesar 0,422. Artinya, T hitung < T tabel (0,807 < 1,96), P-values sebesar 0,422 > 0,05 Komitmen tujuan tidak berpengaruh signifikan dalam memediasi partisipatif budgeting terhadap kinerja manajerial
Berdasarkan pengolahan data dan hasil analisis yang dilakukan oleh peneliti maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Partisipatif Budgeting berpengaruh terhadap Kinerja Manajerial di PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk Cabang Sidoarjo
2. Partisipatif Badgeting berpengaruh terhadap Komitmen Tujuan pada PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk Cabang Sidoarjo.
3. Komitmen tujuan tidak berpengaruh terhadap Kinerja Manajerial pada PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk Cabang Sidoarjo.
4. Komitmen Tujuan tidak dapat memediasi Partisipatif Budgeting terhadap Kinerja Manajerial di PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk Cabang Sidoarjo.