This research employs quantitative methods and secondary data analysis to investigate the relationship between financial variables and stock prices in the food and beverage industry. Utilizing a purposive sampling method, 50 samples from 10 food and beverage companies listed on the IDX are examined over a five-year period. The study reveals that Net Profit Margin and Capital Structure both exert a positive and significant influence on stock prices, whereas Profitability demonstrates a significant negative impact. Notably, when considered together, these three variables collectively influence stock prices. This study's findings have implications for investors, financial analysts, and policymakers, offering insights into the complex interplay between financial metrics and stock market performance within the food and beverage sector.
Highlights:
Keywords: Stock Prices, Financial Factors, Food and Beverage Industry, Secondary Data Analysis, Multiple Linear Analysis.
Harga Saham merupakan nilai surat saham yang mencerminkan kekayaan perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut, dimana perubahan dan fluktuasinya sangat ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar bursa (pasar sekunder) dalam pasar modal yang efisien semua sekuritas diperjual belikan pada harga pasar.[1]. Saat berinvestasi para investor pastinya mempertimbangkan beberapa hal ketika akan berinvestasi. Sehingga setiap perusahaan harus meningkatkan harga saham, karena harga pasar saham terbentuknya melalui mekanisme permintaan dan penawaran di pasar modal. Harga saham mengalami perubahan naik atau turun dari waktu ke waktu. Perubahan tersebut tergantung pada kekuatan permintaan dan penawaran apabila suatu saham mengalami kelebihan permintaan maka harga cenderung naik. Sebaliknya jika terjadi kelebihan penawaran maka hargaa saham cenderung turun [2]. Harga Saham yang tinggi akan meningkatkan kepercayaan investor terhadap perusahaan.
Perusahaan food and beverage dipilih sebagai objek penelitian karena pada tahun 2020 beberapa saham- saham food and beverage mengalami peningkatan yang signifikan dan banyak dilirik oleh investor. Hal ini terjadi Sektor industry Food and beverage memiliki pengaruh besar terhadap perekonomian Negara, industry ini merupakan perusahaan yang memproduksi makanan dan minuman sehingga selalu menjadi kebutuhan tetap dimasyarakat selain itu sector industry Food and Beverage tidak hanya meningkatkan sector ekonomi namun juga
membantu merekrut tenaga kerja sehingga dapat menurunkan angka pengangguran di Indonesia [3]. Adanya perbedaan pergerakan saham industri food and beverage inilah yang menarik peneliti untuk mengangkat sebagai objek penelitian dengan harapan dapat memberikan informasi yang tepat dan relevan.
Beberapa faktor yang mempengaruhi harga saham yaitu Struktur Modal, dimana menurut [4] Sektor industri food and beverages selain menjanjikan juga merupakan salah satu sektor yang biasanya bersifat jangka panjang karena terus bertumbuh sejalan dengan perkembangan ekonomi, maka banyak investor yang menanamkan saham pada perusahaan sektor food and beverages. Namun pada akhir tahun 2019 sampai dengan 2020 dengan adanya pandemi covid-19 mempengaruhi dunia investasi, fluktuasi di pasar modal akan mempengaruhi prilaku masyarakat dalam berinvestasi[5] Dampak dari pandemi covid-19 diperkirakan tingkat konsumsi masyarakat menurun akibat terjadinya penurunan ekonomi global karena angka pengangguran tinggi, aktivitas masyarakat terbatas dan pendapatan masyarakat menurun. Berita di Katadata 29 Juni 2020 menjelaskan bahwa penerapan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) mempengaruhi pendapatan dan perubahan pola konsumsi masyarakat dan mengubah laju mobilitas penduduk.
[6] Maka kemungkinan akan berpengaruh juga terhadap harga saham pada perusahaan food and baverage. Terutama dengan adanya dampak dari pandemic covid-19. Maka dari itu sangat penting bagi investor maupun perusahaan dapat memahami faktor-faktor yang mempengaruhi berubahnya harga saham[7]. harga saham dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya yakni faktor internal dan faktor eksternal.
Jenis penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kuantitatif, yang merupakan metode penelitian yang bersifat objektif dimana datanya berupa angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik [8]. Lokasi penelitian ini dilakukan pada galeri Investasi Bursa Efek Indonesia atau BEI yang beralamat di Jalan Mojopahit 666 B dengan melalui website resmi yang berada di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2016-2020 sebanyak 10 perusahaan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling dimana teknik ini merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu [9], sehingga dalam penelitian ini didapatkan sejumlah 10 perusahaan dalam periode waktu 5 tahun dengan total 50 data observasi.
Sumber data penelitian ini adalah data sekunder. Pengumpulan data sekunder yang digunakan yaitu laporan keuangan tahunan perusahaan food and beverage yang dipublikasi pada Bursa Efek Indonesia. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda dengan model data panel diolah dengan Software Eviews9.
A. Kerangka Konseptual
B. Hipotesis
1. H1 : Net Profit Margin berpengaruh positif terhadap harga saham
2. H2 : struktur modal berpengaruh positif terhadap harga saham
3. H3 : profitabilitas berpengaruh positiff terhadap harga saham
4. H4 : net profit margin, struktur modal, dan harga saham berpengaruh terhadap harga saham
Y | X1 | X2 | X3 | |
Mean | 5926.240 | 0.044152 | 0.416952 | 0.496813 |
Median | 1902.500 | 0.036185 | 0.284174 | 0.560060 |
Maximum | 79925.00 | 0.099509 | 1.000000 | 0.968787 |
Minimum | 308.0000 | 0.001989 | 0.017504 | 0.007183 |
Std. Dev. | 11499.62 | 0.028310 | 0.347243 | 0.276643 |
Skewness | 5.494425 | 0.256891 | 0.407713 | -0.049535 |
Kurtosis | 35.75215 | 1.695943 | 1.626197 | 1.815316 |
Jarque-Bera | 2486.371 | 4.092786 | 5.317196 | 2.944355 |
Probability | 0.000000 | 0.129200 | 0.070046 | 0.229425 |
Sum | 296312.0 | 2.207579 | 20.84760 | 24.84067 |
Sum Sq. Dev. | 6.48E+09 | 0.039272 | 5.908314 | 3.750049 |
Observations | 50 | 50 | 50 | 50 |
Berdasarkan hasil tabel diatas menunjukkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 50 sampel yang diteliti selama periode 2016-2020
1) Variabel Net Profit Margin (X1) dari data sampel 10 perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2016-2020, dapat diketahui bahwa nilai tertinggi atau maksimum sebesar 0.099509 pada tahun 2020. Nilai mean pada variabel net profit margin 0.044152 dan nilai standar deviasi sebesar 0.028310. nilai mean yang diperoleh lebih besar dari nilai standar deviasi, maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata dari seluruh data pada variabel net profit sangat baik, dikarenakan nilai penimpangan dari mean yang tinggi menandakan data net profit yang tinggi
2) Variabel struktur modal (X2) dari data sampel 10 perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2016-2020, dapat diketahui bahwa nilai tertinggi atau maksimum sebesar 1.000000 pada tahun 2017. Nilai mean pada variabel Struktur Modal adalah 0.416952 dan nilai mean yang diperoleh lebih besar dari nilai standar deviasi, maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata dari seluruh data pada struktur modal mampu menggambarkan seluruh data variabel struktur modal dengan baik.
3) Variabel Profitabilitas (X3) dari data sampel 10 perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2016-2020, dapat diketahui bahwa nilai tertinggi atau maksimum sebesar 0.968787 tahun 2020. Nilai mean pada variabel profitabilitas adalah 0.496813 dan nilai standar deviasi sebesar 0.276643 nilai mean yang diperoleh lebih besar standar deviasi, maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata dari seluruh data pada variabel profitabilitas mampu menggambarkan seluruh data variabel profitabilitas dengan baik..
1. Uji Normalitas
Berdasarkan hasil pengujian normalitas menggunakan histogram- normality test, diperoleh nilai Prob adalah sebesar 0.137837 > 0.05 dapat diartikan bahwa hasil dari uji normalitas diatas dikatakan berdistribusi normal.
2. Uji Multikolineritas
Coefficient | Uncentered | Centered | |
Variable | Variance | VIF | VIF |
C | 0.231844 | 9.914242 | NA |
X1 | 30.86503 | 3.609572 | 1.036675 |
X2 | 0.200221 | 2.500222 | 1.011735 |
X3 | 0.319795 | 4.401021 | 1.025655 |
Berdasarkan hasil pengujian multikolinearitas, nilai tolerance menunjukkan tidak memiliki variabel independen yang nilai tolerance < 0,10 yang artinya tidak terdapat korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95%. Pada perhitungan Variance Inflaction Factor (VIF), Variabel Kebijakan Dividen memperoleh niali VIF sebesar 1.201655 < 10, variabel Likuiditas sebesar 1.202320< 10, dan variabel Pertumbuhan Perusahaan 1.001402 < 10. Hasil tersebut menandakan bahwa peneltian ini bebas dari multikolinearitas.
3. Uji Autokorelasi
R-squared | 0.568135 | Mean dependent var | 8.08E-16 |
Adjusted R-squared | 0.519060 | S.D. dependent var | 1.047694 |
S.E. of regression | 0.726574 | Akaike info criterion | 2.311215 |
Sum squared resid | 23.22805 | Schwarz criterion | 2.540657 |
Log likelihood | -51.78036 | Hannan-Quinn criter. | 2.398588 |
F-statistic | 11.57674 | Durbin-Watson stat | 1.828805 |
Prob(F-statistic) | 0.000000 |
Pada tabel 4 diatas menunjukkan nilai Durbin-Watson (DW) sebesar 1.828805. Dengan K sebesar 5 dan n = 50, maka didapatkan tabel DW sebagai berikut :
DW | dL | dU | 4-dL | 4-dU | Hasil |
1,828805 | 1,4206 | 1,6739 | 2,579 | 2,3261 | dU < d < 4DU(Tidak terjadi Autokorelasi ) |
Berdasarkan hasil dari tabel 5 mengenai pengambilan keputusan Durbin-Watson menunjukkan bahwa tidak terjadi korelasi dalam penelitian ini sehingga model regresi terbebas dari masalah autokorelasi.
4. Uji Heteroskedastisitas
F-statistic | 0.461521 | Prob. F(3,46) | 0.7105 |
Obs*R-squared | 1.460985 | Prob. Chi-Square(3) | 0.6913 |
Scaled explained SS | 1.121349 | Prob. Chi-Square(3) | 0.7719 |
Berdasarkan tabel 4.6 hasil pengujian heteroskedastisitas diatas menunjukkan bahwa nilai Obs*R- Squared memiliki nilai probabilitas Chi-Square sebesar 0,6913 > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian ini tidak terjadi heteroskedastisitas.
1. Uji Chow
Redundant Fixed Effects Tests | |||
Equation: Untitled | |||
Test cross-section fixed effects | |||
Effects Test | Statistic | d.f. | Prob. |
Cross-section F | 22.764276 | (9,37) | 0.0000 |
Cross-section Chi-square | 93.875877 | 9 | 0.0000 |
Hasil analisis uji chow diatas menunjukkan nilai Prob = 0.000 < Prob.F 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa model fixed effect lebih tepat dibandingkan dengan model commont effect.
2. Uji Hausman
Correlated Random Effects - Hausman Test | |||
Equation: Untitled | |||
Test cross-section random effects | |||
Test Summary | Chi-Sq.Statistic | Chi-Sq. d.f. | Prob. |
Cross-section random | 2.604595 | 3 | 0.4567 |
Dari hasil uji hausman diatas nilai probability Chi Square yang dapat 0.4567 > 0.05 yang artinya H0 diterima, yang dapat disimpulkan bahwa model yang paling tepat digunakan adalah random effect daripada fixed effect.
Test Hypothesis | |||
Cross-section | Time | Both | |
Breusch-Pagan | 52.18567 | 2.268410 | 54.45408 |
(0.0000) | (0.1320) | (0.0000) | |
Honda | 7.223965 | -1.506124 | 4.043124 |
(0.0000) | -- | (0.0000) | |
King-Wu | 7.223965 | -1.506124 | 2.753964 |
(0.0000) | -- | (0.0029) | |
Standardized Honda | 8.429249 | -1.336347 | 1.860103 |
(0.0000) | -- | (0.0314) | |
Standardized King-Wu | 8.429249 | -1.336347 | 0.511263 |
(0.0000) | -- | (0.3046) | |
Gourierioux, et al.* | -- | -- | 52.18567 |
(< 0.01) |
Dari hasil uji LM test diatas dapat dilihat bahwa nilai Breusch- Pagan 0,0000 > 0,05 artinya, yang dapat disimpulkan bahwa model paling tepat digunakan adalah model random effect daripada common effect
Model regresi linier berganda yang diterapkan pada penelitian ini yang dapat dirumuskan sebagai berikut :
Y = α + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + e
Pengelolahan analisis regresi data panel dilakukan untuk menemukan pengaruh variabel Net Profit Margin (X1), Struktur Modal (X2), dan Profitabilitas (X3) terhadap Harga Saham (Y) menggunakan perangkat lunak Eviews 9 dengan hasil sebagai berikut :
R-squared | 0.198491 | Mean dependent var | 0.632077 |
Adjusted R-squared | 0.146218 | S.D. dependent var | 0.201948 |
S.E. of regression | 0.186600 | Sum squared resid | 1.601702 |
F-statistic | 3.797242 | Durbin-Watson stat | 1.459476 |
Prob(F-statistic) | 0.016289 |
Berdasarkan dari hasil analisis diatas maka dapat dijelaskan melalui rumus sebagai berikut :
Y = α + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + e
Y= 3.350624 - 0.161952X1 - 0.000152X2 + 0.194792X3
1. Uji T (Secara Parsial)
Variable | Coefficient | Std. Error | t-Statistic | Prob. |
C | 3.350624 | 0.172160 | 19.46222 | 0.0000 |
X1 | -0.161952 | 0.068404 | -2.367603 | 0.0222 |
X2 | -0.000152 | 0.000197 | -0.772228 | 0.4439 |
X3 | 0.194792 | 0.091160 | 2.136808 | 0.0380 |
1) Struktur Modal (X1)
Dapat dilihat bahwa variabel menunjukkan nilai t statistic sebesar -2.367603 dan nilai probabilitas 0,0222 < 0,05 maka H0 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa net profit margin yang terdapat pengaruh signifikan namun dengan arah negative terhadap harga saham pada perusahaan Food and beverage tahun 2016-2020.
2) Struktur Modal (X2)
Dapat dilihat bahwa variabel menunjukkan nilai t statistic sebesar -0.772228 dan nilai probabilitas 0,4439 >0,05 maka Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa Struktur Modal yang terdapat pengaruh positif signifikan namun dengan arah negative terhadap Harga Saham pada perusahaan Food and beverage tahun 2016-2020.
3) Profitabilitas (X3)
Dapat dilihat bahwa variabel menunjukkan nilai t statistic sebesar 2.136808 dan nilai probabilitas 0.0380 < 0,05 maka H0 diterima, sehingga dapat diartikan bahwa Profitabilitas yang terdapat pengaruh signifikan terhadap Harga Saham pada perusahaan Food and beverage tahun 2016-2020.
2. Uji F (Secara Simultan)
R-squared | 0.198491 | Mean dependent var | 0.632077 |
Adjusted R-squared | 0.146218 | S.D. dependent var | 0.201948 |
S.E. of regression | 0.186600 | Sum squared resid | 1.601702 |
F-statistic | 3.797242 | Durbin-Watson stat | 1.459476 |
Prob(F-statistic) | 0.016289 |
Berdasarkan pengujian hipotesis secara simultan yaitu apabila Fhitung= 15.03962 Ftabel = 2.45 dengan tingkat Sign 0.00000 < 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa yaitu Net Profit Margin, Struktur Modal dan Profitabilitas secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham pada Perusahaan Food And Beverage tahun 2016-2020.
3. Uji Koefisien Determinasi (R2)
R-squared | 0.198491 | Mean dependent var | 0.632077 |
Adjusted R-squared | 0.146218 | S.D. dependent var | 0.201948 |
S.E. of regression | 0.186600 | Sum squared resid | 1.601702 |
F-statistic | 3.797242 | Durbin-Watson stat | 1.459476 |
Prob(F-statistic) | 0.016289 |
Berdasarkan hasil uji R2 diatas diperoleh nilai R-squared sebesar 0.016289. Sehingga dapat diartikan bahwa variabel Net Profit Margin (X1), Struktur Modal (X3), dan Profitabilitas (X3) mampu menjelaskan variabel Harga Saham sebesar 27%. Sedangakn sisanya sebesar 73% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak ada dalam model regresi penelitian ini.
1) Pengaruh Net Profit Margin Terhadap Harga Saham
Pada hipotesis 1 (H1) Pengaruh Net Profit Margin Terhadap Harga Saham perusahaan food and baverage tahun 2016-2020 [10].menunjukkan bahwa variabel net profit margin berpengaruh terhadap Harga Saham. Pada table 4.14 dapat dilihat bahwa variabel net profit margin menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar -2.367603 dan nilai probabilitas sebesar 0.0222 pada signifikan (<0,05). Sehingga hasil dari uji t bahwa net profit margin secara parsial dapat berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan food and beverage tahun 2016-2020, maka H1 yang menyatakan bahwa net profit margin berpengaruh positif terhadap harga saham diterima.[11]
Net Profit Margin berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.[12] Meningkatnya Net Profit Margin menunjukkan bahwa kinerja perusahaan yang produktif dalam memperoleh laba yang tinggi melalui tingkat penjualan tertentu, hal ini dapat meningkatkan kepercayaan para investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut sehingga menyebabkan permintaan akan saham perusahaan tersebut meningkat, maka otomatis Harga Saham juga akan mengalami peningkatan pada perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2020[13]. Maka dengan kata lain semakin tinggi Net Profit Margin berarti akan semakin tinggi pula Harga Saham. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa antara Net Profit Margin terhadap Harga Saham memiliki hubungan yang positif atau mempunyai pengaruh yang signifikan. Pernyataan ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hutami (2012)[14]
2) Pengaruh Struktur Modal Terhadap Harga Saham
Pada hipotesis 2 (H2) menunjukkan bahwa variabel Struktur Modal berpengaruh terhadap Harga Saham. Pada table 4.14 dapat dilihat bahwa variabel struktur modal menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi sebesar 0.772228 dan nilai probabilitas sebesar 0.4439 pada signifikan (<0,05). Sehingga hasil dari uji t bahwa struktur modal secara parsial berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan food and beverage tahun 2016-2020, maka H2 yang menyatakan bahwa struktur modal berpengaruh positif terhadap harga saham.[15]
Struktur modal merupakan suatu ukuran keuangan antara utang jangka pendek, utang jangka panjang dan modal sendiri, dalam melakukan kegiatan perusahaan. Struktur modal dapat menjadi masalah yang penting untuk perusahaan karena baik atau buruknya struktur modal akan berpengaruh langsung pada posisi finansial perusahaan. [16]
3) Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham
Pada hipotesis 3 (H3) menunjukkan bahwa variabel Profitabilitas berpengaruh terhadap Harga Saham. Pada table 4.14 dapat dilihat bahwa variabel Profitabilitas menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi sebesar 2.136808 dan nilai probabilitas sebesar 0.0380 pada signifikan (<0,05). Sehingga hasil dari uji t bahwa Profitabilitas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan food and beverage tahun 2016-2020, maka H3 yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap harga saham.
Hasil penelitian ini memiliki kesamaan denan penelitian dilakukan oleh bahwa menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Hubungan dengan tanda positif tersebut menunjukan bahwa setiap terjadi kenaikan profitabilitas suatu perusahaan food and beverages, maka menyebabkan harga saham akan semakin meningkat.
Kartikasari, (2011: 40), Informasi ini berguna dalam perumusan pertimbangan tentang efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan sumberdaya. Diasumsikan bahwa investor tidak menyukai resiko sehingga menginginkan tingkat laba yang stabil.[17]
Perusahaan yang dapat menghasilkan laba meningkat, maka harga saham akan meningkat. Apabila harga saham tinggi maka jumlah permintaannya akan menurun.Sebaliknya, apabila harga saham rendah daripada harga pasar saham, maka jumlah permintaan akan meningkat. (Jogiyanto, 2011:143).
4) Pengaruh Net Profit Margin, Struktur Modal dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham
Pada hipotesis keempat (H4) Pengaruh Net Profit Margin, Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Harga Saham perusahaan food and beverage tahun 2016-2020. Berdasarkan pengujian diatas dapat dilihat bahwa variabel (X3) Pada tabel 4.14 menunjukkan pada tabel 4.15 dapat dilihat bahwa nilai F hitung sebesar 3.797242 dengan nilai probabilitas 0.016289. Pada nilai signifikan (<0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa H4 diterima. Maka dapat diartikan bahwa variabel Net Profit Margin , Struktur Modal dan Profitabilitas secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Hal ini menunjukkan bahwa ketika menganalisis pergerakan harga pada saham dengan variabel Net Profit Margin, Struktur Modal dan Profitabilitas secara bersama-sama mampu menggambarkan performa harga saham pada suatu periode dengan indikatorNet Profit Margin, dibantu dengan Struktur Modal dan Profitabilitas yang membantu investor mengetahui pergerakan harga saham dimasa depan yang menunjukkan tingkat informasi asimetri saham.[18]
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dijelaskan dengan studi kasus yang dilakukan pada perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2016 - 2020, maka penelitian ini dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1) Net Profit Margin secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan terhadap Harga Saham pada perusahaan food and beverage yang terdaftar di BEI pada tahun 2016-2020.
2) Struktur Modal secara parsial terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap Harga Saham pada perusahaan food and beverage yang terdaftar di BEI pada tahun 2016-2020.
3) Profitabilitas secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan namun terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan farmasi yang terdaftar di BEI pada tahun 2016-2020.
4) Variabel Net Profit Margin, Struktur Modal, dan Profitabilitas secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan terhadap Harga Saham pada perusahaan food and beverage yang terdaftar di BEI pada tahun 2016-2020.