This study aimed to investigate the relationships between supportive leadership, work motivation, discipline, and work productivity among employees of UMKM Aldiva Maju Jaya. The research collected primary data through the distribution of questionnaires to 100 employees and used SmartPLS 3.0 program to analyze the data. The results of the validity test indicated that all statements in the questionnaire were valid, while the reliability test showed that only one variable had a reliable composite reable value or Cronbach’s Alpha value. The hypothesis tests indicated that supportive leadership, work motivation, and discipline had significant effects on work productivity. The study implies that improving supportive leadership, work motivation, and discipline can lead to enhanced work productivity among UMKM Aldiva Maju Jaya employees.
Highlights:
Sebagai warga negara Indonesia kita tak pernah lepas dari aktivitas sehari-hari dengan berbagai layanan dari hasil kreasi pelaku UMKM yang ada di Indonesia. Di era revolusi industri 4.0 dimana teknologi informasi menjadi basis dalam kehidupan manusia, para pelaku UMKM di Indonesia memanfaatkan teknologi Informasi sebagai alat mempromosikan apa yang mereka kreasikan secara online
Pertumbuhan UMKM di Jawa Timur memiliki ruang lingkup yang sangat luar biasa untuk dikembangkan, pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur pada triwulan II 2021 mencapai 7,05% bahkan UMKM di Jawa Timur membawakan 57,25% kontribusi terhadap produk domestic regional bruto (PDRB). Sedangkan pertumbuhan UMKM di wilayah Pasuruan semakin meluas sehingga selama 2 tahun belakangan ini usaha mikro mengalami peningkatan yang sangat signifikan, total usaha mikro ditahun 2016 mencapai 249.983 unit, lalu ditahun selanjutnya jumlah usaha mikro naik menjadi 255.533 unit[1]
Terdapat sekitar 4,74% atau 5,7 juta dari usaha kecil yang ada di Indonesia, sedangkan 3,11% atau 3,73 juta usaha menengah, dan usaha besar di Indonesiasekitar 3,58 juta jiwa. Bisa di artikan bahwa tenaga kerja nasional UMKM di Indonesia sekitar 97% dan 3% menyerap tenaga kerja usaha besar dari keseluruhan tenaga kerja nasional.[2]
Gambaran kinerja karyawan hasil yang dicapai seseorang dalam suatu pelaksanaan suatu kegiatan dalam mewujudkan/mentargetkan suatu sasaran, tujuan, visi, dan misi dalam pelaksanaan suatu tujuan organisasi yang dirancang dalam strategi organisasi[3]
Kepemimpinan Suportif adalah kepemimpinan yang memiliki konsep kesediaan untuk menjabarkan segala sesuatu pada karywan dengan sendiri, bersahabat dengan karyawan, dekat dengan karyawan dan memiliki perhatian kemanusiaan yang murni terhadap karyawan[4]
Motivasi kerja adalah keinginan yang timbul dari dalam diri maupun luar seseorang untuk bekerja dengan sungguh agar tujuan yang diinginkan tercapai. Agar sebuah organisasi atau perusahaan dapat mencapai tujuan secara maksimal maka pemimpin harus bisa memotivasi karyawan, pemimpin harus dapat memahami dan mengetahui kebutuhan karyawan agar karyawan semangat dalam bekerja dan produktivitas kerja karyawan semakin meningkat[5]
Produktivitas kerja yaitu suatu perbandingan antara output dan input, dimana output-nya harus mempunyai nilai tambah dan teknik pengerjaannya yang lebih baik. Beberapa factor dapat mempengaruhi produktivitas kerja bisa datangnya dari tenaga kerja maupun dari lingkungan perusahaan, produktivitas kerja suatu takaran efesiensi produktif, perbandingan antara keluaran denganmasukan. Masukan dibatasi oleh tenaga kerja, sedangkan keluaran diukur dengan kesatuan fisik, bentuk dan nilai. [6]
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif yaitu, penelitian yang hasil dan analisis datanya sangat dipengaruhi oleh variabel - variabel yang dianalisis[13]. Lokasi penelitian ini dilakukan pada Dsn. Karangbangkal RT:001/RW:004, Kel.Karangrejo, Kec.Gempol, Kab.Pasuruan, Jawa Timur.
Dalam penelitian ini sampel yang digunakan berjumlah 100 karyawan.Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer. Pengumpulan data primerdikumpulkan oleh peneliti dari sumber pertama. Adapun yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini adalah karyawan UMKM Sandal Aldiva Maju Jaya Daerah Gempolyang selanjutnya disebut responden dan data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti sebagai penunjang dari sumber pertama.. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan program SEM SmartPls
Hipotesis
a. Convergent Validity
- Loading Factor
Loading factor pada variable laten dengan indikator-indikatornya. Dikatakan valid apabila nilai yang diharapkan yaitu sebesar > 0,7. Jika nilai yang didapatkan dari hasil olah data SmartPLS < 0,7 dapat diakatakan bahwa data tersebut tidak terbebas dari convergent validity.
- AVE(Average Variance Extracted)
Convergent Validity juga dapat dilihat dari nilai Avarege Variance Extracted (AVE). nilai AVE masing-masing konstruk berada diatas 0,5 (>0,5). Dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah convergents validity pada model yang diuji.
Average Variance Extracted (AVE) | |
Disiplin KerjaKepemimpinan SuportifMotivasi KerjaProduktivitas Kerja | 0.7530.7230.7110.715 |
b. Uji Discriminant Validity
-Discriminant validity merupakan pengujian validitas konstruk dengan memprediksi ukuran indikator dari masing-masing bloknya. Cara untuk menguji validitas descriminant yaitu dengan melihat cross loading untuk setiap variabel harus > 0.7 [15]. Berikut ini adalah hasil uji validitas data dengan uji Discriminant Validity.
Disiplin Kerja | Kepemimpinan Suportif | Motivasi Kerja | Produktivitas Kerja | |
X1.1 | 0,419 | 0,888 | 0,631 | 0,630 |
X1.10 | 0,369 | 0,891 | 0,649 | 0,653 |
X1.2 | 0,382 | 0,877 | 0,528 | 0,605 |
X1.3 | 0,400 | 0,837 | 0,531 | 0,509 |
X1.4 | 0,335 | 0,830 | 0,497 | 0,492 |
X1.5 | 0,370 | 0,837 | 0,519 | 0,514 |
X1.6 | 0,366 | 0,793 | 0,526 | 0,526 |
X1.7 | 0,298 | 0,845 | 0,522 | 0,545 |
X1.8 | 0,336 | 0,861 | 0,553 | 0,535 |
X1.9 | 0,360 | 0,837 | 0,504 | 0,526 |
X2.1 | 0,608 | 0,462 | 0,805 | 0,603 |
X2.2 | 0,598 | 0,494 | 0,836 | 0,639 |
X2.3 | 0,633 | 0,598 | 0,855 | 0,727 |
X2.4 | 0,596 | 0,480 | 0,821 | 0,615 |
X2.5 | 0,605 | 0,612 | 0,844 | 0,664 |
X2.6 | 0,666 | 0,603 | 0,896 | 0,702 |
X3.1 | 0,892 | 0,448 | 0,699 | 0,682 |
X3.2 | 0,867 | 0,402 | 0,654 | 0,603 |
X3.3 | 0,881 | 0,447 | 0,671 | 0,632 |
X3.4 | 0,841 | 0,247 | 0,594 | 0,507 |
X3.5 | 0,860 | 0,303 | 0,603 | 0,577 |
X3.6 | 0,890 | 0,376 | 0,623 | 0,639 |
X3.7 | 0,856 | 0,397 | 0,649 | 0,626 |
X3.8 | 0,854 | 0,314 | 0,576 | 0,540 |
Y.1 | 0,591 | 0,485 | 0,627 | 0,833 |
Y.2 | 0,531 | 0,477 | 0,571 | 0,845 |
Y.3 | 0,677 | 0,607 | 0,739 | 0,897 |
Y.4 | 0,639 | 0,557 | 0,659 | 0,879 |
Y.5 | 0,566 | 0,623 | 0,698 | 0,836 |
Y.6 | 0,513 | 0,557 | 0,660 | 0,778 |
c. Uji Reabilitas
Reabilitas dalam PLS digunakan dengan nilai Cronbach’s Alpha >0,6 Sedangkan Composite Reability (CR) >0,7 meruapakan rata-rata dalam varian item pengukuran yang didukung oleh variabel.
Cronbach's Alpha | Composite Reliability | |
Disiplin Kerja Kepemimpinan Suportif Motivasi Kerja Produktivitas Kerja | 0.9530.9570.9190.920 | 0.9610.9630.9370.938 |
2. Pengukuran Struktural Model (Inner Model)
a. Uji Determinasi
Pengukuran inner model digunakan untuk mengukur tingkat peruabahan variabel independen terhadap variabel dependen dan melihat nilai koefisien path (β) untuk variabel independen, kemudian nilai signifikan dapat dilihat pada nilai T-statistic setiap path [14].
R Square | R Square Adjusted | |
Produktivitas Kerja | 0.691 | 0.682 |
b . Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis ini digunakan untuk menguji apakah terdapat pengaruh variabel laten independent terhadap variabel laten dependen melalui variabel intervening. Pengujian ini dapat dilihat dari nilai TStatistic. Apakah nilai T-Statistics >1,96 dan nilai P-Values < 0.05. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antar variabel tersebut.
Original Sample (O) | Sample Mean (M) | Standard Deviation (STDEV) | T Statistics (|O/STDEV|) | P Values | |
Disiplin Kerja -> Produktivitas Kerja | 0,292 | 0,289 | 0,123 | 2,367 | 0,018 |
Kepemimpinan Suportif -> Produktivitas Kerja | 0,279 | 0,277 | 0,092 | 3,029 | 0,003 |
Motivasi Kerja -> Produktivitas Kerja | 0,389 | 0,394 | 0,156 | 2,493 | 0,013 |
Pembahasan
1) P engaruh Kepemimpinan Suportif T erhadap Produktivitas Kerja
Dari hasil pengujian hipotesis didapat jika hipotesis pertama menunjukkan bahwavariabelKepemimpinan Suportif berpengaruh terhadap Produktivitas Kerjayang artinya hipotesis pertamaditerima. Hal inimenunjukkan jika pemimpin mampu memunculkan minat terhadap karyawan, memiliki sifat bersahabat, memberikan kesempatan untuk berpendapat, memberikan kesempatan menyampaikan keluhan, dan mampu menyelesaikan konflik karyawan [11]. Hasilini mendukung penelitianterdahulu yang mengatakan bahwaKepemimpinan Suportif berpengaruh terhadap Produktivitas pada temuan dari [7]
Peneliti dapat mengasumsikan bahwa Pemimpin mampu membangun hubungan yang baik dengan para karyawannya ,maka secara tidak langsung hal ini akan akan meningkatkan produktivitas dalam bekerja. Kepemimpinan suportif yaitu kepemimpinan yang bersifat ramah kepada karyawan , bersahabat, dan peduli terhadap status serta kebutuhan pekerja.
2) Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja
Dari hasil pengujian hipotesis didapat jika hipotesis kedua menunjukkan bahwa variabel Motivasi Kerja berpengaruh terhadap Produktivitas Kerja yang artinya hipotesis kedua diterima. Dimana kedisiplinan berperan penting terhadap motivasi. Hasil penelitian ini sejalan dengan temuan dari[8]
Peneliti dapat mengasumsikan bahwasebagian besar karyawan menunjukkan bentuk kepuasannya dari segi gaji yang akan memotivasi karyawan untuk meningkatkan produktivitasnya. Motivasi kerja menjadi suatu penyemangat yang membara dipicu oleh kebutuhan, keinginan yang mendorong individu untuk berperilaku (to behave) secara teratur bekerja fisik dan mental energi untuk mendapatkan tujuan yang diinginkan[9]
3) Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja
Dari hasil pengujian hipotesis didapat jika hipotesis ketiga menunjukkan bahwa Disiplin Kerja berpengaruh terhadap Produktivitas Kerja yang artinya hipotesis ketiga diterima.Hasil penelitian ini sejalan dengan temuan dari[10]
Disiplin kerja adalah perilaku seseorang yang menunjukkan ketaatan, kepatuhan, pada peraturan perusahaan atau organisasi dan norma-norma sosial yang berlaku maka bisa dikatakan disiplin kerja faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan [12]. Dalam hal ini membuktikan bahwa karyawan Umkm Sandal Aldiva Maju Jaya Daerah Gempol menunjukkan bentuk Kedisplinan dengan datang tidak terlambat.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya, maka penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Kepemimpinan suportif berpengaruh terhadap produktivitas kerja, maka H1 diterima
2. Motivasi kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja, maka H2 diterima.
3. Disiplin kerjaberpengaruh terhadap produktivitas kerja, maka H3 diterima.