Human Resource Management
DOI: 10.21070/ijler.v18i0.877

Analysis Job Satisfaction with Leader Member Exchange and Organizational Climate Through Organization Citizenship Behavior in Company


Analisis Kepuasan Kerja dengan Leader Member Exchange dan Iklim Organisasi Melalui Organization Citizenship Behavior pada Perusahaan

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

organization citizenship behavior organization climate leader member exchange job satisfaction

Abstract

This study aims to determine and analyze the influence of leader member exchange and organizational climate through organization citizenship behavior on job satisfaction of PT. Pabrik Gula Candi Baru.The research uses a quantitative approach. The sample in this study is the entire staff of PT. Candi Baru Sugar Factory with 34 employees. The analysis technique in this study uses path analysis, with t test and F test as research hypothesis testing. The results showed that: 1) Leader member exchange proved to have a significant effect on job satisfaction, 2) Organizational climate proved to have a significant effect on job satisfaction, 3) Leader member exchange proved to have a significant effect on job satisfaction through organizational citizenship behavior, 4) Organizational climate proved to have an effect. significant effect on job satisfaction through organization citizenship behavior, 5) Organization citizenship behavior has been proven to have a significant effect on job satisfaction for employees of PT. Pabrik Gula Candi Baru.

Pendahuluan

Sumber daya manusia menjadi faktor terpenting dalam sebuah perusahaan. Tanpa adanya sumber daya, perusahaan tidak dapat menjalankan kegiatan operasionalnya untuk mencapai tujuan. Sehingga setiap perusahaan harus memperhatikan setiap potensi dari sumber daya manusia yang dimilikinya. Sumber daya manusia menjadi sebuah aset yang penting bagi perusahaan, dimana jika sumber daya manusia dapat bekerja dengan maksimal maka perusahaan akan dapat dengan mudah mencapai tujuannya. Untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas, perusahaan juga harus mempertimbangkan kepuasan kerja mereka[1], kepuasan kerja merupakan melaksanakan pekerjaan dengan perasaan dan emosional yang positif atau menyenangkan yang diungkap pada pekerjaan yang dilakukan.

PT. Pabrik Gula Candi Baru adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam produksi gula yang berada di Candi Sidoarjo Jawa Timur. Perusahaan yang berdisi sejak tahun 1911 sudah merasakan pasang surut dan ketatnya persaingan bisnis. Sesuai dengan visi perusahaan yaitu menjadi perusahaan terbaik di tingkat nasional dalam industri gula dan pengelolaan aset, PT. Pabrik Gula Candi Baru tentu memiliki beberapa strategi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

PT. Pabrik Gula Candi Baru memiliki tujuan perusahaan yang ditetapkan pada pasal 3 Akta No. 19 tanggal 18 Juli 1998, dimana maksud dan tujuan perusahaan yaitu dalam bidang perkebunan dan pertanian, serta industry dan perdagangan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.

Berdasarkan observasi awal peneliti diketahui bahwa salah satu upaya meningkatan kepuasan kerja karyawan pada PT. Pabrik Gula Candi Baru yaitu dengan melakukan leader member exchange (LMX). Leader member exchange (LMX) memberikan penjelasan terkait dengan bagaimana atasan dan bawahan mengembangkan hubungan yang saling memperngaruhi serta menegoisasi peran bawahan dalam suatu perusahaan[2]. Pimpinan selalu senantiasa menerima masukan dari bawahan, selain itu pimpinan juga memberikan kesempatan kepada bawahan untuk berusaha mengambil keputusan yang dianggapnya baik. Iklim Organisasi sudah berjalan dengan baik dibuktikan dengan membagian tugas dan tanggungjawab yang sesuai dengan kemampuan dan pengalaman individu. Upaya menciptakan iklim organisasi yang baik juga dilakukan manajemen pada masing-masing divisi dengan memanfaatkan media social dan iklim organisasi juga merupakan semua atribut organisasi yang memiliki makna khas yang mempengaruhi dimensi antara individu dengan organisasi atau perusahaan[3]. Tetapi, organizational citizenship behavior (OCB) masih kurang dibuktikan dengan kurangnya kesadaran karyawan untuk saling membantu dan menjaga peralatan kerja baik miliknya sendiri maupun rekan kerjanya. Selain itu sikap untuk saling membantu karyawan dalam bekerja juga masih minim. Bias juga organizational citizenship behavior (OCB) sebagai peran ekstra perilaku social organisasi maupun perilaku suka rela dalam organisasi yang mencakup kecenderungan sifat kooperatif dan bentuk kesungguhan karyawan terhadap organisas[4]. Kepuasan kerja juga mulai berkurang dibuktikan dengan masih sering dijumpai karyawan yang mengabaikan peraturan sarana dan prasarana perusahaan tidak sesuai dengan prosedur dan tidak menggunakan atribut secara lengkap.

Metode Penelitian

Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini di PT. Pabrik Gula Candi Baru Sidoarjo yang beralamatkan di jalan Raya Candi No. 10 Sidoarjo.

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruan karyawan bagian staff PT. Pabrik Gula Candi Baru yang berjumlah 34 karyawan. Teknik ppengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik probability sampling dengan metode total sampling. Teknik ini digunakan mengingat jumlah populasi kurang dari 100, sehingga sampel yang digunakan dalam ini adalah 34 karyawan.

Jenis Sumber data

Jenis data dalam penelitian ini menggunakan data kuantitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu data primer yang berupa angket atau keusioner dan data sekunder yang berupa data company profile perusahaan dan jumlah karyawan.

Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan angket atau kuesioner. Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan jawaban dengan skala interval.

Kerangka Konseptual

Figure 1.Kerangka Konseptual

Hipotesis

Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, dan kajian teori yang telah dijelaskan diatas, maka hipotetsis pada penelitian ini adalah :

  1. Terdapat pengaruh leader member exchange terhadap kepuasan kerja.
  2. Terdapat pengaruh iklim organisasi terhadap kepuasan kerja.
  3. Terdapat pengaruh leader member exchange terhadap kepuasan kerja melalui organization citizenship behavior.
  4. Terdapat pengaruh iklim organisasi terhadap kepuasan kerja melalui organization citizenship behavior.
  5. Terdapat pengaruh Organizational citizenship behavior terhadap kepuasan kerja.

Hasil dan Pembahasan

Ada dua pengujian keabsahan data yang digunakan, yaitu Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Uji Validitas

Figure 2.Uji Validitas

Berdasarkan Tabel di atas bisa kita lihat bahwa hasil dari uji validitas dapat diketahui bahwa keseluruhan item disetiap variabel mempunyai nilai Corrected Item-Total Correlation lebih dari 0,2. Artinya keseluruh item pernyataan variabel dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk uji selanjutnya.

Uji Realibilitas

Figure 3.Uji Realibilitas

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai cronbach Alpha pada masing-masing variabel > 0,6. Dengan demikian dapat dapat disimpulkan bahwa keseluruhan variabel sudah reliabel atau konsisten dan dapat digunakan untuk pengjian lebih lanjut.

Dalam penelitian ini uji asumsi klasik dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 25 . Penelitian ini menggunakan dua model regresi, dengan persamaan sebagai berikut:

Z = a + + β1X1+ β2X2+e

Y = a + + β1X1+ β2X2+ β3Z3 + e

Adapun hasil uji asumsi klasik adalah sebagai berikut.

Uji Normalitas

Figure 4.Uji Normalitas

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi atau Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,200 model I dan 0,200 untuk model II dimana kedua model regresi sudah memperoleh nilai signifikansi > 0,0,5. Artinya model regresi dalam penelitian ini memenuhi asumsi normalitas atau data terdistribusi normal.

Uji Linieritas

Figure 5.Uji Linieritas

Dalam penelitian ini uji linieritas menggunakan Test for Linearity, dimana dapat dinyatakan linier apabila mempunyai nilai signifikansi (linearity) kurang dari 0,05[5].Dari tabel di atas, dapat diketahui semua variabel mempunyai nilai signifikansi < 0,05. Artinya terdapat hubungan yang linier antara variabel bebas dengan variabel terikat.

Uji Multikolinieritas

Figure 6.Uji Multikolinieritas

Berdasarkan hasil perhitungan dengan program SPSS di atas, diperoleh hasil bahwa nilai tolerance lebih besar dari 0,1 sedangkan nilai VIF kurang dari 10. Dengan demikian dapat diketahui bahwa model regresi dalam penelitian ini terhindar dari gejala multikolinieritas.

I. Pengujian Hipotesis

a) Analisis Jalur ( path analysis )

Penelitian ini menggunakan dua model persamaan struktural, dimana pada model I bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel leader member exchangedan iklim organsasi terhadap variabel organization citizenship behavior. Persamaan struktural jalur II bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel leader member exchange, iklim organsasi dan organization citizenship behavior terhadap variabel organization citizenship behavior.

Figure 7.Hasil analisis jalur

Berdasarkan hasil estimasi jalur I diperoleh nilai koefisien jalur untuk variabel leader member exchange sebesar 0,378 dan variabel iklim organisasi sebesar 0,379 dengan nilai koefisien determinansi sebesar R2 = 0,428 dan koefisien residu sebesar a3 = = 0,756 Adapun nilai Signifikansi F sebesar 0,000. hasil estimasi jalur II diperoleh nilai koefien jalur untuk variabel leader member exchange sebesar 0,264, untuk variabel iklim organisasi sebesar 0,282 dan untuk variabel leader member exchange sebesar 0,513 dengan nilai koefisien determinasi sebesar R2 = 0,801 dan koefisien residu sebesar b4 = = 0,466. Adapun nilai Signifikansi F sebesar 0,000.

Pengaruh leader member exchange terhadap kepuasan kerja

Leader member exchange berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja. Variable leader member exchange memperoleh nilai thitung = 2,426 > ttabel = 2,03693 dengan signifikan sebesar 0,021 < 0,05 serta nilai koefisien jalur sebesar a1 = 0,378. Hal ini menunjukkan bahwa H1 diterima.

Pengaruh ik lim organisasi terhadap kepuasan kerja

Iklim organisasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja. Variable iklim organisasi memperoleh nilai thitung = 2,432 > ttabel = 2,03693 dengan signifikansi sebesar 0,021 < 0,05 serta nilai koefisien jalur sebesar a2 = 0,379. Hal ini menunjukkan bahwa H2 diterima.

Pengaruh leader member exchange terhadap kepuasan kerja melalui organization citizenship behavior

Variabel leader member exchange memperoleh nilai thitung = 2,584 > ttabel = 2,03693 dengan signifikansi sebesar 0,021 < 0,05 dan nilai koefisien jalur sebesar b1 = 0,264. Adapun pengaruh tidak langsung leader member exchange sebesar a1 x b3 = 0,378 x 0,513 = 0,891. Hal ini menunjukkan bahwa variabel leader member exchange terbukti berpengaruh terhadap kepuasan kerja melalui organizational citizenship behavior, atau H3 diterima.

Pengaruh iklim organisasi terhadap kepuasan kerja melalui organizational citizenship behavior

Variabel iklim organisasi memperoleh thitung = 2,766 > ttabel = 2,03693 dengan signifikansi sebesar 0,010 < 0,05 dan nilai koefisien jalur sebesar b2 = 0,282. Adapun pengaruh tidak langsung iklim organisasi terhadap kepuasan kerja melalui organizational citizenship behavior sebesar a2 x b3 = 0,379 x 0,513 = 0,194. Hal ini menunjukkan bahwa variabel iklim organisasi terbukti berpengaruh terhadap kepuasan kerja melalui organizational citizenship behavior, atau H4 diterima.

Pengaruh organizational citizenship behavior terhadap kepuasan kerja

Variabel organizational citizenship behavior memperoleh nilai thitung = 4,761 > ttabel = 2,03693 dengan signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel organizational citizenship behavior terbukti berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan, atau H5 diterima.

Pembahasan

Hipotesis Pertama : pengaruh leader member exchange terhadap kepuasan kerja

Berdasarkan hasil analisis data membuktikan bahwa leader memer exchange berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja. Artinya semakin persepsi karyawan terhadap hubungan dengan pimpinan, maka kepuasan kerja akan semakin meningkat. Berdasarkan hasil responden, diketahui bahwa jawaban tertinggi terkait dengan pimpinan yang selalu berkontribusi disetiap pekerjaan sesuai dengan dilakukan. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori kualitas hubungan kerja antara bawahan dengan pimpinan yang baik, akan tercipta suasana kerja yang kooperatif, sehingga tujuan akan tercapai. Selaras dengan studi yang dilakukan pada teori[6], yang menunjukkan bahwa leader member exchange yang berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja. Artinya jika hubungan antara atasan dan bawahan terjadi dengan baik, maka tujuan akan dapat tercapai dan kepuasan kerja yang mereka rasakan akan meningkat.

Hipotesis Kedua : Pengaruh iklim organisasi berpengaruh signifikan terhadap kep uasan kerja

Berdasarkan hasil analisis data membuktikan bahwa iklim organisasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja. Artinya iklim organisasi yang baik akan membuat karyawan merasa nyaman tenang dan bebas melakukan pekerjaan tanpa adanya rasa takut. Berdasarkan hasil responde, adanya sikap yang selalu memintak petunjuk rekan kerja jika menghadapi masalah dalam kerja. Sama halnya penelitian yang dilakukan pada teori[7], iklim organisasi yang baik akan memberikan dampak positif pada pelaksanaan kerja karyawan, sehingga pekerjaan yang dilaksanakan akan terselesaikan dengan maksimal dan dengan sendirinya kepuasan kerja akan dapat dirasakan karyawan.

Hipotesis Ketiga : p engaruh leader member exchange terhadap kepuasan kerja melalui organization citizenship behavior

Berdasarkan hasil analisis data diketahui pengaruh langsung dan tidak langsung lebih besar pengaruh tidak langsung, sehingga leader member exchange terbukti berpengaruh terhadap kepuasan kerja melalui organization citizenship behavior pada karyawan. Artinya dengan adanya hubungan yang baik antara pimpinan dengan bawahan serta didukung dengan kontribusi lebih karyawan yang dilakukan secara sukarela untuk perusahaan akan menghasilkan pekerjaan yang maksimal dan tercapai tujuan perusahaan, adanya tercapainya tujuan tersebut akan memberikan rasa puas dalam diri karyawan. Sama halnya penelitian yang dilakukan pada teori[8], mendefinisikan leader member exchange sebagai peningkatan dari kualitas hubungan antara bawahan dengan atasan yang mampu meningkatkan kinerjanya.

Hipotesis keempat : pengaruh iklim organisasi terhadap kepuasan kerja melalui organization citizenship behavior

Berdasarkan hasil analisis data diketahui pengaruh langsung dan tidak langsung lebih besar pengaruh tidak langsung, sehingga iklim organisasi terbukti berpengaruh terhadap kepuasan kerja melalui organization citizenship behavior pada karyawan. Artinya iklim organisasi yang nyaman dan bebas dalam melakukan tugas tanpa rasa takut dan tekanan, serta didukung adanya perilaku yang positif diluar tanggungjawab guna mencapai tujuan perusahaan, akan berdampak baik pada kepuasan kerja karyawan. Adanya iklim organisasi yang baik dan didukung dengan organization citizenship behavior akan membuat karyawan merasakan kepuasan dalam menjaalankan pekerjannya. Iklim organisasi akan mendukung pelaksanaan kerja karyawan, dimana iklim yang baik akan memberikan ruang bagi karyawan untuk terus mengembangkan kemampuannya dalam menjalankan tugas. Sama halnya penelitian yang dilakukan pada teori[9], iklim organisasi memiliki kontribusi yang positif dalam meningkatkan kepuasan kerja karyawan

Hipotesis kelima : pengaruh organization citizenship behavior terhadap kepuasan kerja

Berdasarkan hasil analisis data terbukti bahwa organization citizenship behavior berpengaruh terhadap kepuasan kepuasan kerja. Artinya adanya organization citizenship behavior yang baik dalam perusahaan, akan berkontribusi pada meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Berdasarkan jawaban responden, diketahui pernyataan terkait dengan perilaku membantu rekan kerja jika ada yang mengalami kesulitan tanpa harus diminta dan senantiasa mengikut kegiatan yang diselenggarakan perusahaan memperoleh skor tinggi. Berdasarkan jawaban responden diketahui bahwa kepuasan kerja karyawan dapat tercipta karena pekerjaan yang dilakukan karyawan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Sama halnya penelitian yang dilakukan pada teori[10], perilaku organization citizenship behavior memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. Dimana karyawan yang memiliki kepuasan kerja yang tinggi akan berusaha untuk bekerja secara maksimal.

Simpulan

  1. Leader member exchange terbukti berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja. Hal ini menunjukkan bahwa dengan leader member exchange yang baik, akan berdampak pada semakin meningkatnya kepuasan kerja karyawan.
  2. Iklim organisasi terbukt berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja. Hal ini menunjukkan bahwa dengan semakin baiknya iklim organisasi, akan berdampak pada semakin meningkatnya kepuasan kerja karyawan.
  3. Leader member exchange terbukti berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja melalui organization citizenship behavior pada karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa dengan semakin meningkatnya leader member exchange yang didukung dengan organization citizenship behavior yang baik dan konsisten, maka kepuasan kerja karyawan akan meningkat.
  4. Iklim organisasi terbukti berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja melalui organization citizenship behavior pada karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya iklim organisasi yang baik dan didukung dengan organization citizenship behavior yang konsisten akan menciptakan rasa puas dalam diri karyawan.
  5. Organization citizenship behavior terbukti berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja. Hal ini menunjukkan bahwa dengan organization citizenship behavior yang baik, akan membentuk kepuasan kerja dalam diri karyawan.

References

  1. Chaerani, S., & Nimran, U. (2018). Pengaruh Organizational Citizenship Behavior (Ocb) Terhadap Kepuasan Kerja (Studi pada Karyawan Divisi Human Capital Kantor Pusat PT. Bank Negara Indonesia (Persero),Tbk.). Jurnal Administrasi Bisnis, 60(1), 17–23.
  2. Harahap, R. N. A., & Amalia, S. (2017). Peangaruh Leader Member Exchange Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan. Jurnal Riset Bisnis Dan Investasi, 3(1), 62-72. https://doi.org/10.35697/jrbi.v3il.
  3. Fattah, H. (2017). Kepuasan Kerja & Kinerja Pegawai, Budaya Organisasi, Perilaku Pemimpin dan Efikasi Diri. Yogyakarta: Anggota IKAPI.
  4. Gunawan, C. (2019). Mahir Menguasai SPSS (Mudah Mengolah Data Dengan IBM SPSS Statistic 25). Yogyakarta: Deepublish.
  5. Ningtias, P. A., & Suharyono, B. S. (2018). Pengaruh Iklim Organisasi Dan Organizational Citizenship Behavior Terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada Karyawan PT XYZ). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 64(1), 19–27.
  6. Ilham, M., & Herawati, J. (2017). Pengarauh Leader Member Exchange (LMX) Dan Motivasi Terhadap Organisational Citizenship Behavior (0CB) Pada PT. Bank Central Asia Kantor Cabang Utama Yogyakarta.MANAJEMEN DEWANTARA, 1(2), 44-55. https://doi.org/10.26460/md.vli2.1677.
  7. Fanis, A. T., & Rahmi, F, (2016). Pengaruh Iklim Organisasi Terahdap Organizational Citizenship Behavior Pada Karyawan Bank X. Jurnal RAP (Riset Aktual Psikologi), 7(1). 1-11. https://doi.org/10.24036/rapun.v7il.6602.
  8. Helmy, I, (2021). Pengaruh Leader Member Exchange dan Quality of Work-Life Terhadap Komitmen Organisasi dengan Mediasi Kepuasan Kerja. journal of Economoc, Management, Accounting and Technology, 4(2), 18-191. https://doi.org/10.32500/jematech.v4i2.1907.
  9. Nafi’, C., & Indrawati, E. (2017). Hubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Organizational Citizenship Behavior Pada Karyawan CV. ELFA’S KUDUS. Empati, 7(3), 134–145.
  10. Wahyuni, S., & Farida, L. (2016). Pengaruh Iklim Orgnisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT Andes Mandiri Indonesia Pekanbaru. JOM FISIP, 3(2), 1–15.