This study aims to examine the Effect of Organizational Commitment and physical Work Environment on Turnover Intention With Job Satisfaction As an Intervening Variable. This study uses a quantitative approach with a survey method. The sampling technique used a saturated sample, that is, the total population was Sampled. So the sample used in this study amounted to 70 employees who work at PT. Setia Kawan Grup in Mojosari. The data analysis technique used Partial Least Square (PLS) with SmartPLS software. The results of study found that there was an influence between Organizational Commitment on Job Satisfaction at PT. Setia Kawan Grup, there is no effect of Organizational Commitment on Turnover Intention at PT. Setia Kawan Grup, there is an effect of the Physical Work Environment on Job Satisfaction at PT. Setia Kawan Grup, there is no effect of the Physical Work Environment on Turnover Intention at PT. Setia Kawan Grup, there is no effect of Job Satisfaction in Turnover Intention at PT. Seti Kawan Grup, there is an effect of Organizational Commitment on Turnover Intention with Job Satisfaction as an intervening variable at PT. Setia Kawan Grup, and there is no influence of the Physical Work Environment on Turnover Intention with Job Satisfaction as an intervening variable at PT. Setia Kawan Grup.
Turnover intention sering di jumpai dalam perusahaan karna di nilai dari tingkat semangat karyawan yang rendah, Sehingga memberikan dampak yang negatif terhadap perusahaan sehingga menyebabkan karyawan berkeinginan untuk keluar. Ada beberapa faktor yang dapat dilihat untuk meningkatkan kinerja karyawan salah satunya lingkungan kerja yang menjamin kenyamanan karyawan karena dengan lingkungan yang nyaman akan menimbulkan rasa tidak ingin keluar dari perusahaan sehingga bisa menjunjung tinggi rasa komitmen dari dalam diri karyawan. Lingkungan kerja yang memadahi mampu menciptakan rasa nyaman dan terlindung dari karyawan sehingga lingkungan kerja juga bisa dikatakan sangat mempengaruhi komitmen sehingga mampu mengurangi turnover yang di ciptakan oleh perusahaan tersebut dan memberikan kepuasan kerja tersendiri bagi karyawan perusahaan tersebut. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh peneliti kepada direktur pada PT. Setia kawan Grup mengatakan bahwa PT. Setia Kawan Grup di tahun 2018 mendapati peningkatan turnover yang sangat tinggi sampai mencapai
15 karyawan dalam satu tahun dimana salah satu penyebab terjadi turnover dikarenakan keinginan karyawan itu sendiri, karena turnover yang terjadi sangat tinggi maka perusahaan berencana untuk mencari apa yang menjadi
penyebab naiknya turnover tersebut. yang menjadi salah satu kemungkinan terbesar adanya turnover disebabkan oleh komitmen yang ada pada diri karyawan yang menilai bahwa tidak adanya rasa yang timbul dari diri
karyawan yang memberikan rasa keterikatan antara karyawan dengan perusahaan. Karyawan juga merasa bahwa perusahaan kurang memenuhi hak-hak karyawan yang menyebabkan muncul rasa kurangnya tanggung jawab untuk mempertahankan dirinya berada di perusahaan tersebut. Disini yang menjadi kendala tingginya turnover intention juga
disebabkan oleh lingkungan kerja yang kurang memadahi diantaranya karena udara yang ada disana kurang baik karena banyak debu yang ada karena sistem produksinya menggunakan mesin yang kurang ramah
lingkungan. Namun, dari pihak perusahaan sendiri sudah mencoba mencari solusinya namun masih saja belum berhasil karena memang material yang diproduksinya itu sendiri dikerjakan di tempat kerja yang lapang yang tidak
memisahkan tempat antara pasir, kerikil dan lain-lain dan ditempat terbuka, suara kebisingan yang ada selama proses produksi juga sangat mengganggu karyawan lainnya. Selain itu tempat kerjanya yang sangat panas juga termasuk salah satu penyebabnya,
Berdasarkan kesimpulan diatas maka peneliti tertarik melakukan penelitian tentang pengaruh komitmen organisasi, dan lingkungan kerja fisik terhadap turnover intention dengan kepuasan kerja sebagai variabel intervening pada PT. Setia kawan Grup. Maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1.) Untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasi terhadap turnover intention 2.) Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja fisik terhadap turnover intention 3.)Untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasi terhadap kepuasan kerja 4.) Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja fisik terhadap kepuasan kerja 5.) Untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap turnover intention 6.) Untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasi terhadap turnover intention dengan kepuasan kerja sebagai variabel intervening 7.) Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja fisik terhadap turnover intention dengan kepuasan kerja sebagai variabel intervening.
PT. Setia Kawan Grup yang beralamatkan di Dusun. Jurang Sari RT 023 RW 009, Ds. Belahan
Tengah (Jln. Belahan Tengah Dewi), kab. Mojokerto – Mojosari.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan tetap PT Setia Kawan Grup. yaitu sebanyak 70 karyawan, sampel penelitian menggunakan teknik non probability sampling dengan sampel jenuh dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.
Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan yaitu data kuantitatif. Sumber data dibagi menjadi dua yaitu data primer yang diperoleh langsung memberikan data kepada pengumpul data [1] yaitu data dari responden dan data sekunder yang diperoleh dari PT. Setia kawan Grup yakni struktur organisasi, data turnover.
Teknik pengumpulan data dari kuisioner yang kemudian diukur menggunakan skalalikert. Sedangkan teknik analisis data menggunakan Analisis data metode analisis yang powerfull yang mana dalam metode ini tidak didasarkan banyaknya asumsi. Dengan menggunakan software Partial Least Square PLS 3.0 diantaranya analisis deskriptif, outer model yang meliputi convergent validity, discriminant validity, Average Variance Extracted, Composite reliability, Cronbach’s Alpha.
Kerangka Konseptual
Hipotesis
Berdasatkan rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.
H1: terdapat pengaruh Komitmen organisasi terhadap Turnover Intention.
H2: terdapar pengaruh Lingkungan kerja fisik terhadap Turnover Intention.
H3: terdapat pengaruh Komitmen organisasi terhadap kepuasan Kerja.
H4: terdapat pengaruh Lingkungan kerja fisik terhadapkepuasan kerja.
H5: terdapat pengaruh Kepuasan kerja terhadap turnover intention.
H6: terdapat pengaruh Komitmen organisasi terhadap turnover intention melalui kepuasan kerja.
H7: terdapat pengaruh Lingkungan kerja fisik terhadap turnover intention melalui kepuasan kerja.
Convergent Validity
Komitmen organisasi | Lingkungan kerja fisik | Kepuasan kerja | Turnover intention |
X1.1 | 0.740 | ||
X1.2 | 0.778 | ||
X1.3 | 0.749 | ||
X1.4 | 0.787 | ||
X2.1 | 0.803 | ||
X2.2 | 0.765 | ||
X2.3 | 0.770 | ||
X2.4 | 0.780 | ||
X2.5 | 0.813 | ||
X2.6 | 0.820 | ||
Z1.1 | 0.731 | ||
Z1.2 | 0.815 | ||
Z1.3 | 0.748 | ||
Z1.4 | 0.795 | ||
Z1.5 | 0.751 | ||
Y1.1 | 0.848 | ||
Y1.2 | 0.790 | ||
Y1.3 | 0.749 | ||
Y1.4 | 0.902 |
Hasil pengolahan dengan menggunakan SmartPLS dapat dilihat pada Tabel 4.3. Nilai outer model atau korelasi antara konstruk dengan variabel pada awalnya belum memenuhi convergen validity karena masih ada beberapa indikator yang memiliki nilai loading factor di bawah 0,60.
Average variance Extract (AVE)
Rata-rata varian diekstrak (AVE) | |
Kepuasan kerja (Z) | 0,593 |
Komitmen organisasi (X1) | 0,528 |
Lingkungan kerja fisik (X2) | 0,626 |
Turnover Intention (Y) | 0,681 |
nilai AVE masing-masing konstruk berada di atas 0,5. Oleh karenanya tidak ada permasalahan konvergen validity pada model yang diuji sehingga konstruk dalam model penelitian ini dapat dikatakan memiliki validitas diskriminan yang baik.
Diskriminant Validity
Kepuasan kerja | Komitmen organisasi | Lingkugan kerja | Turnover intention | |
X1.1 | 0.227 | 0.740 | 0.474 | -0.405 |
X1.2 | 0.055 | 0.778 | 0.289 | -0.206 |
X1.3 | 0289 | 0.749 | 0.408 | -0.327 |
X1.4 | 0.326 | 0.787 | 0.485 | -0.364 |
X2.1 | 0.541 | 0.434 | 0.803 | -0.225 |
X2.2 | 0.527 | 0.580 | 0.765 | -0.461 |
X2.3 | 0.461 | 0.411 | 0.770 | -0.335 |
X2.4 | 0.485 | 0.477 | 0.780 | -0.329 |
X2.5 | 0.530 | 0.465 | 0.813 | -0.346 |
X2.6 | 0.608 | 0.425 | 0.820 | -0.411 |
Z1.1 | 0.731 | 0.148 | 0.457 | -0.147 |
Z1.2 | 0.815 | 0.250 | 0.499 | -0.256 |
Z1.3 | 0.748 | 0.403 | 0.569 | -0.233 |
Z1.4 | 0.795 | 0.239 | 0.442 | -0.166 |
Z1.5 | 0.751 | 0.175 | 0.469 | -0.095 |
Y1.1 | -0.225 | -0.412 | -0.358 | 0.848 |
Y1.2 | -0.150 | 0.356 | -0.357 | 0.790 |
Y1.3 | -0.212 | 0.263 | -0.386 | 0.749 |
Y1.4 | -0.212 | 0.475 | -0.393 | 0.902 |
bahwa beberapa nilai loading factor untuk setiap indikator dari masing-masing variabel laten masih memiliki nilai loading factor yang tidak paling besar dibanding nilai loading jika dihubungkan dengan variabel laten lainnya. Hal ini berarti bahwa setiap variabel laten belum memiliki discriminant validity yang baik dimana beberapa variabel laten masih memiliki pengukur yang berkorelasi tinggi dengan konstruk lainnya.
Composite Reliability
Reliabilitas komposit | |
Kepuasan kerja (Z) | 0,879 |
Komitmen Organisasi (X1) | 0,816 |
Lingkungan Kerja Fisik (X2) | 0,910 |
Tur nover Intention (Y) | 0,894 |
Tabel model menunjukkan reliabilitas komposit untuk semua konstruk berada di atas nilai 0,70. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua konstruk memiliki reliabilitas yang baik sesuai dengan batas nilai minimun yang disyaratkan.
Cronbach’s Alpha
Cronbach’s Alpha | |
Kepuasan Kerja (Z) | 0,829 |
Komitmen Organisasi (X1) | 0,701 |
Lingkungan kerja fisik (X2) | 0,881 |
Turnover Intention (Y) | 0,842 |
Tabel model menunjukkan nilai cronbach alpha untuk semua konstruk berada di atas nilai 0,60. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua konstruk memiliki reliabilitas yang baik sesuai dengan batas nilai minimum yang disyaratkan.
R- Square
R-square | Adjusted R-square | |
Kepuasan Kerja (Z) | 0,450 | 0,433 |
Turnover Intention (Y) | 0,479 | 0,438 |
dapat diketahui bahwa nilai R-Square untuk variabel Kepuasan Kerja adalah sebesar 0,450. Perolehan nilai tersebut menjelaskan bahwa persentasi besarnya nilai perusahaan dapat dijelaskan oleh price book value besarnya presentasi sebesar 45,0%. Kemudian untuk nilai R-Square yang diperoleh dari variabel Turnover intention sebesar 0,479. Nilai tersebut menjelaskan bahwa struktur modal dapat dijelaskan dengan DER sebesar 47,9%.
Uji Hipotesis Direct Effect dan Indirect Effect
Sampel (O) | Rata-rata Sampel (M) | Standar Deviasi (STDEV) | T statistik (| O/STDEV |) | P Values | |
Komitmen organisasi (X1) -> Kepuasan kerja (Z) | -0,497 | -0,504 | 0,088 | 5,620 | 0,000 |
Komitmen Organisasi (X1) -> Turnover Intention (Y) | -0,201 | -0,224 | 0,131 | 1,526 | 0,128 |
Lingkungan kerja fisik (X2) -> kepuasan kerja (Z) | 0,289 | 0,293 | 0,113 | 2,553 | 0,011 |
Lingkungan kerja fisik (X2) -> Turnover Intention (Y) | -0,215 | -0,220 | 0,208 | 1,035 | 0,301 |
Kepuasan Kerja (Z) -> Turnover intention (Y) | -0,200 | -0,211 | 0,111 | 1,808 | 0,071 |
. Hipotesis penelitian dapat dinyatakan diterima apabila nilai T-Statistics > 1.96 dan nilai P-Values < 0,05
Sedangkan untuk mengetahui adanya pengaruh tidak langsung atau indirect effect dengan melihat jika nilai probabilitas (p-value) kurang dari 0,05 dan nilai T-Statistics > 1,96 maka diketahui terdapat indirect effect variabel eksogen terhadap variabel endogen melalui variabel mediasi signifikan pada taraf signifikansi 0,05. Berikut ini adalah hasil pengujian hipotesis secara langsung yang diperoleh dalam penelitian ini melalui pengukuran inner model.
Sampel Asli (O) | Rata-rata Sampel (M) | Standar Deviasi (STDEV) | T Statistik (| O/STDEV |) | P Values | |
Komitmen organisasi (X1) -> Kepuasan kerja (Z)-> Turnover intention (Y) | 0,143 | 0,130 | 0,069 | 2,065 | 0,042 |
Lingkungan kerja fisik (X2)-> Kepuasan Kerja (Z)-> Turnover intention (Y) | 0,058 | 0,066 | 0,049 | 1,169 | 0,243 |
Berdasarkan dari hasil penelitian dan hasil pengujian menggunakan alat Smartpls 3.0 yang dijelaskan pada bab sebelumnya, maka dapat diketahui seberapa besar Pengaruh Komitmen Organisasi dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Turnover intention Dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening pada PT. Setia Kawan Grup.
Komitmen Organisasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pada bab sebelumnya dapat diketahui bahwa secara langsung variabel Komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan kerjayang mengartikan komitmen organisasi di lingkungan PT. Setia Kawan Grup menjamin akan memberikan sebuah kepuasan kerja karyawan.
Komitmen Organisasi pada PT. Setia kawan Grup sebenarnya belum diterapkan dengan baik. Berdasarkan tanggapan responden masih belum banyak yang mengetahui makna komitmen organisasi. Namun sebenarnya hal tersebut sudah di jalankan dengan baik di lingkungan perusahaan ada beberapa karyawan yang memberi pengertian dan contoh terkait komitmen. sebagai contoh bahwa misalkan salah satu karyawan mengalami kesulitan terhadap jobdesk tersebut karyawan lain masih bersedia untuk membantu kesulitan karyawan lainnya diluar jam kerjanya dan bersedia untuk lembur jika dinilai pekerjaan tersebut masih bisa dikerjakannya dan pekerjaannya sendiri sudah selesai dikerjakan, misalkan karyawan satu dengan pekerjaan pemecah batu yang mendapat pesanan banyak dan kedatangan bahan baku yang banyak dinilai kualahan dengan minimnya pekerja, karyawan dengan jobdesk pengayak pasir melihat dan pekerjaannya sendiri sudah selesai maka dengan sigap karyawan itu turut membantu karyawan yang sedang kekurangan pekerja sehingga menimbulkan rasa di hargai sesama rekan kerja dan rasa saling peduli yang terjalin di lingkungan perusahaan tersebut yang dapat meningkatkan rasa kepuasan yang ada di karyawan. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori [2] menyatakan bahwa komitmen organisasi dapat di artikan sejauh mana seorang karyawan mengalami rasa kesatuan dengan organisasi mereka. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian [3] menyatakan bahwa berpengaruh dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan.
Komitmen Organisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap Turnover intention .
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pada bab sebelumnya dapat diketahui bahwa variabel Komitmen Organisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap Turnover intention di PT. Setia Kawan Grup, berdasarkan hasil analisis yang menjelaskan bahwa Komitmen organisasi tidak berpengaruh dengan Turnover intention terbukti, karena di lingkungan perusahaan itu sendiri sebenarnya sudah menerapkan komitmen dengan baik yang didalamnya banyak sekali kerja sama yg baik dengan karyawan lainnya, rasa dihargai dan rasa peduli antar karyawan sehingga menimbulkan rasa percaya diri yg tinggi dari karyawan tersebut yg membuat karyawan mempertimbangkan untuk bisa bertahan lama di perusahaan tersebut dan yang menjadi pertimbangan karyawan juga terkait kerugian yg ditanggung perusahaan jika karyawan ingin keluar yang artinya komitmen organisasi yang dirasakan PT. Setia Kawan Grup sudah cukup baik, hal ini di buktikan dengan adanya rasa percaya diri, rasa peduli yang di rasa dan rasa saling menghargai antar karyawan dengan membantu rekan apabila ada salah satu rekan kesulitan terkait pekerjaannya sehingga karyawan merasakan ikatan emosional yang tinggi dengan artian merasakan rasa kekeluargaan di lingkungan perusahaan dan merasa nyaman dengan pekerjaan yang di berikan setiap harinya sehingga tidak timbul rasa ingin meninggalkan perusahaan. Hasil penelitian ini sesuai dengan [4] menyatakan bahwa komitmen organisasi tidak berpengaruh terhadap Turnover intention.
Lingkungan kerja fisik berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan kerja .
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pada bab sebelumnya dapat diketahui bahwa variabel Lingkungan kerja Fisik berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja di PT. Setia Kawan Grup.
PT. Setia Kawan Grup yang menunjukkan bahwa lingkungan kerja fisik dapat mempengaruhi kepuasan kerja pada PT. Setia Kawan Grup. Hal ini terbukti karena didalam PT. Setia Kawan Grup memiliki bagian-bagian pekerjaan yang berbeda-beda seperti distributor, pemecah batu, pengayak pasir, pencuci pasir dan lain-lain, sehingga lingkungan kerja dimasing-masing bagian tentunya berbeda pula. Oleh karena itu lingkungan kerja fisik menjadi salah satu patokan terhadap munculnya kepuasan kerja karena setiap karyawan memiliki keahlian masing-masing dan memiliki tingkat kesulitan masing-masing juga pada bagian pekerjaannya, sehingga tidak menimbulkan stress yang membuat karyawan kurang nyaman dan mempengaruhi kepuasan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian [5] menyatakan bahwa lingkungan kerja suatu kompensasi berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja.
Lingkungan Kerja Fisik tidak berpengaruh signifikan terhadap Turnover intention .
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pada bab sebelumnya dapat diketahui bahwa variabel Lingkungan Kerja Fisik tidak berpengaruh signifikan terhadap Turnover intention pada PT. Setia Kawan Grup. Berdasarkan hasil wawancara dari responden di PT. Setia Kawan Grup mengatakan bahwa memang lingkungan kerja di wilayah PT tersebut lebih mengandalkan fisik dan berada di lingkungan luar dengan cahaya, suara maupun suhu udara dan dilakukan di ruangan terbuka yang kadang berpengaruh terkait pergantian cuaca, meski demikian para karyawan tetap senang menjalani pekerjaannya di karenakan beberapa faktor yang bisa membuat karyawan tetap menikmati pekerjaannya meskipun berada di luar dan lebih mengandalkan fisik misalkan rekan kerja yang baik yang bisa membantu karyawan satu dengan yg lainnya jika pekerjaannya sendiri sudah selesai dilakukan, dan memiliki atasan yang transparan yang memberikan kebebasan pendapat karyawan untuk berinovasi terhadap produk yang dikerjakan yang dinilai masih baik untuk dilakukan sehingga menimbulkan rasa kenyamanan sendiri meskipun bekerja di kondisi lingkungan dengan penerangan dan kebisingan yang ada di lingkungan tersebut, berdasarkan dari wawancara alasan tersebut yg menjadi dasar mereka tetap tinggal di perusahaan tersebut. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan [6] menyatakan bahwa lingkungkan kerja fisik berpengaruh terhadap Turnover intention.
Kepuasan Kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap Turnover intention.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pada bab sebelumnya dapat diketahui bahwa secara langsung variabel Kepuasan Kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap Turnover intention yang mengartikan bahwa Kepuasan kerja di PT. Setia Kawan Grup menjadi salah satu faktor yang bisa meningkatkan nilai angka Turnover intention.
Kepuasan kerja pada PT. Setia Kawan Grup tidak memiliki masalah dan sudah diterapkan dengan baik. Hal ini dibuktikan Berdasarkan wawancara dari berbagai responden mengatakan bahwa setiap karyawan diberikan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki karyawan masing-masing yang tidak menimbulkan rasa kurang nyaman, rasa ingin mengeluh dan menghindari tanggungjawab pekerjaan mereka dan yang menjadi salah satu faktor lainnya adalah di karenakan rekan kerja yg dalam bekerja sama dinilai cukup baik yang artinya rekan kerja yang saling membantu apabila ada salah satu karyawan kesulitan terhadap pekerjaan yang dilakukan dan memiliki atasan yang sangat transparan dan di nilai cukup santai kepada keryawan yang tidak membedakan karyawan satu dengan yg lainnya yang memicu kepuasan kerja dinilai cukup baik di lingkungan tersebut. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori [7] menyatakan bahwa kepuasan kerja yang rendah merupakan alat prediksi untuk mengetahui niat karyawan ingin keluar untuk meninggalkan perusahaan. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan [8] menyatakan berdasarkan analisis regresi linier sederhana nilai signifikan penelitian ini mendukung H1 yaitu kepuasan kerja berpengaruh signifikan negatif terhadap turnover intention.
Komitmen Organisasi berpengaruh terhadap Turnover intention melalui kepuasan kerja.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pada bab sebelumnya dapat diketahui bahwa variabel komitmen organisasi secara tidak langsung memiliki pengaruh terhadap Turnover intention melalui kepuasan kerja pada PT. Setia Kawan Grup. Hal ini di buktikan dikarenakan di PT. Setia Kawan Grup menerapkan kerja sama antar karyawan dengan baik, merasa dihargai dan dilibatkan dalam pencapaian tujuan bersama yang artinya atasan memberikan kebebasan berpendapat yang bersifat transparan untuk kemajuan perusahaan tersebut sehingga menciptakan rasa percaya diri yang tinggi yang mampu membuat karyawan mempertimbangkan untuk bisa bertahan lama di perusahaan dengan mengandalkan ikatan emosional yang tinggi yang seprti rasa kekeluargaan yang muncul di lingkungan perusahaan tersebut dan atasan yang memberi kebebasan untuk karyawan menyampaikan pendapat dan memperlakukan karyawan dengan adil sama rata dan menimbulkan merasa ada ikatan emosional yang tinggi seperti merasakan kekeluargaan dalam perusahaan itu. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian [9] mengatakan bahwa secara tidak langsung komitmen organisasi melalui kepuasan kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Turnover intention.
Lingkungan Kerja Fisik tidak berpengaruh signifkan terhadap Turnover intention melalui Kepuasan Kerja.
Berdasarkan hasil dari pengujian hipotesis pada bab sebelumnya dapat diketahui bahwa variabel Lingkungan Kerja Fisik tidak berpengaruh Terhadap Turnover intention melalui Kepuasan kerja pada PT. Setia Kawan Grup. Hal ini dibuktikan dengan dikarenakan di PT. Setia Kawan Grup Lingkungan Kerjanya lebih mengandalkan ke fisik,meski demikitan tidak banyak karyawan yang mengeluhkan pekerjaan tersebut dikarenakan partner kerja yang baik sehingga bisa di rasa berada di lingkungan kerja yang menyenangkan, Atasan yang mengerti kesulitan yang di alami oleh karyawan terkait jobdesk masing-masing apabila diberikan pekerjaan di luar keahliannya di bidang tersebut sehingga banyak karyawan yang merasa puas bekerja di PT. Setia Kawan Grup yang menimbulkan rasa nyaman pada karyawan dan memberikan kepuasan kerja terhadap karyawan. Namun terkait dengan lingkungan kerjanya yg lebih mengandalkan di luar ruangan karyawan hanya mengeluhkan beberapa hal yang mengganggu konsentrasi karyawan tersebut termasuk suara kebisingan dari mesin dan kendaraan dan perubahan cuaca yang setiap tahunnya berganti. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian [10] menyatakan bahwa kepemimpinan trnsformasional dan lingkungan kerja fisik berpengangaruh terhadap turnover intention dan kepuasan kerja sebagai variabel intervening juga memiliki pengaruh.
penelitian ini dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut: