This study aims to examine the influence of the work environment, work discipline, and organizational culture on employee performance. This study uses a quantitative approach with a descriptive method. The sampling technique used was proportional stratified random sampling. The sample used in this study amounted to 236 employees. Data analysis techniques used the SPSS Statistical Package for the Social Sciences
Organisasi pemerintah memiliki tanggung jawab untuk memberikan pelayanan publik demi terwujudnya birokrasi pemerintahan yang berkualitas dan profesional. Pelayanan publik yang diberikan aparatur pemerintah yang berorientasi pada pemenuhan kepentingan publik secara substantif akan memperhatikan kualitas layanan [1]. Disinilah peran aparatur sipil negara (ASN) untuk menjalankan fungsinya dengan mengedepankan disiplin kerja agar tercapai kinerja pelayanan publik yang optimal.
Keberhasilan akan pelayanan publik dipengaruhi oleh kinerja pegawai. Kebiasaan yang baik yang telah menjadi budaya kerja akan mampu meningkatkan kinerja pegawai [2]. Hal ini karena budaya dalam organisasi telah menjadi pengendali dana arah untuk membentuk sikap dan perilaku pegawai [3]. Dalam budaya organisasi terdapat aturan berperilaku yang dibiasakan oleh pegawai [4], yang dimaksudkan agar pegawai menjadi lebih produktif dan meningkat kinerjanya.
Demi kelancaran tugas dari pegawai BPKAD maka perlunya disiapkan lingkungan kerja yang baik dan kondusif, seperti Tata Ruang Kantor yang memadai. Sebab lingkungan kerja yang kondusif memberikan rasa aman dan memungkinkan para pegawai untuk dapat bekerja optimal. Lingkungan kerja mempunyai pengaruh langsung terhadap pegawai dalam menyelesaikan tanggung jawab kepada organisasi [5].
Menurut lingkungan kerja adalah tempat untuk pegawai melakukan pekerjaan sehari-hari, sehingga menjaga lingkungan kerja yang kondusif akan membuat karyawan lebih bersemangat, tidak mudah capek dalam bekerja, di sisi lain, kondisi kerja sarana dan prasarana yang buruk membuat pegawai merasa bosan bahkan stres.
Disiplin kerja aparatur sipil negara merupakan faktor yang sangat penting dalam mencapai tujuan organisasi. Oleh sebab itu penting pembinaan disiplin dengan tujuan agar tumbuh kesadaran dan mentaati peraturan yang berlaku, mengembangkan jiwa dan semangat fokus kerja dalam pelayanan administrasi sehingga berjalan dengan efektif mengembangkan sikap untuk mementingkan kepentingan umum, mengembangkan daya tahan kerja sesuai dengan aturan, kepatuhan kepada aturan, kepatuhan terhadap atasan, produktivitas kerja dalam menjalankan tanggung jawab kepada masyarakat dan negara.
Disiplin kerja adalah kesadaran serta kesediaan pegawai mentaati peraturan dan norma yang berlaku dalam organisasi. Pegawai yang bergabung dalam organisasi mempunyai kewajiban untuk mematuhi dan menjalankan peraturan-peraturan perusahaan baik yang tertulis maupun tidak tertulis dengan dilandasi kesadaran akan tercapainya suatu kondisi antara keinginan.
Disiplin kerja salah satu aspek yang harus diperhatikan dalam sebuah organisasi untuk meningkatkan kinerja atau produktivitas organisasi [6]. Kepatuhan karyawan akan peraturan, norma serta kebijakan organisasi akan berdampak positif bagi pertumbuhan organisasi [7]. Dalam Disiplin tergambar besarnya tanggung jawab yang harus dikerjakan pegawai guna meningkatkan moral dan prestasi.
Budaya kerja dapat didefinisikan sebagai perilaku individu atau kelompok yang terintegrasi ke dalam suatu organisasi, instansi atau institusi dan dapat dipandang sebagai acuan berperilaku yang dapat membentuk identitas suatu institusi [8]. Menurut [9] Budaya organisasi yang ada akan berfungsi secara efektif manakala pegawai dapat menerapkan budaya organisasi sebagai kebiasaan untuk melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme untuk meningkatkan kinerja pegawainya
Budaya organisasi merupakan pola sikap di dalam organisasi yang membentuk cara orang berkomunikasi dan bertindak [10]. Budaya organisasi berperan sebagai pendorong instansi untuk meningkatkan kualitas kinerja pegawai, karena budaya merupakan suatu kebiasaan yang terapkan dalam aktivitas pekerjaan sehari-hari [11]
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif sebab data pada penelitian disajikan dalam bentuk angka-angka dan dalam melakukan analisis memakai statistik.
Definisi Operasional
Segala sesuatu yang berada di lingkungan yang dapat mempengaruhi baik buruknya sekelompok orang secara langsung maupun tidak langsung dalam melaksanakan aktivitasnya.
Kepatuhan pada aturan atau perintah yang ditetpakan oleh organisasi. Semakin disiplin semakin tinggi produktivitas kerja karyawan dan kinerja perusahaan.
Nilai-nilai yang menjadi pedoman pegawai dalam memenuhi kewajibannya dan juga dalam berperilaku dalam suatu organisasi.
Hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan padanya.
Berikut ini adalah data jumlah pegawai pada BPKAD di Jawa Timur yang dipilih menjadi lokasi penelitian serta jumlah responden setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan rumus proporsional random sampling = x jumlah sampel. Dimana n = jumlah pegawai dan k = jumlah populasi.
No | Nama Perusahaan | Kabupaten | Jumlah Karyawan | Jumlah Responden |
1 | BPKAD | Sidoarjo | 77 | 33 |
2 | BPKAD | Pasuruan | 159 | 67 |
Total | 236 populasi | 100 |
T eknik pengumpulan data
Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner, wawancara, dan observasi.
Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, untuk melakukan analisis data peneliti menggunakan program SPSS. Pada penelitian ini dalam melakukan analisis data dengan melakukan uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda, dan uji hipotesis.
Uji V aliditas dan R eliabilitas
Uji validitas data diukur dengan membandingkan r hitung dengan r tabel. Jika r hitung > r tabel, maka pernyataan tersebut valid. Hasil pengujian validitas menunjukkan bahwa pernyataan kuisioner dari variabel lingkungan kerja (X1), Disiplin Kerja (X2), Budaya Organisasi (X3), dan Kinerja Pegawai (Y) dapat dinyatakan valid.
Pemeriksaan reliabilitas menggunakan teknik cronbach's alpha, instrumen memiliki nilai reliabilitas yang tinggi jika nilai cronbach's alpha > 0,6. Dari hasil analisis diperoleh koefisien reliabilitas yang nampak pada tabel 2.
Variabel | Cronbach’s Alpha | Nilai Kritis | Keterangan |
Lingkungan Kerja (X1) | 0,965 | 0,6 | Reliabel |
Disiplin Kerja (X2) | 0,903 | 0,6 | Reliabel |
Budaya Organisasi(X3) | 0,770 | 0,6 | Reliabel |
Kinerja Pegawai (Y) | 0,794 | 0,6 | Reliabel |
Dari variabel reliabilitas Cronbach's alpha memiliki nilai lebih besar dari 0,6 maka dapat disimpulkan bahwa instrumen atau kuisioner yang digunakan bersifat reliabel
Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik diawali dengan uji normalitas dengan menggunakan One Sample Kolmogorove Smirnov Test, dan taraf signifikan (α) sebesar 0,05. Hasil uji normalitas memperlihatkan bahwa sebaran data menyebar di sekitar garis diagonal atau menyebar di sekitar garis diagonal dengaa pola berdistribusi normal yang berarti model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Uji Analisis Regresi Linier Berganda
Hasil uji heterokedastisitas penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada variabel, karena garis tersebar dan tidak ada yang membentuk pola.
Berdasarkan analisis menggunakan program SPSS versi 22 diperoleh hasil yang nampak pada Tabel.
Variabel | Koifisien Regresi (β) | T hitung | Signifikansi |
Konstanta | 6,748 | 4,161 | 0,000 |
Lingkungan Kerja | 0,142 | 3,289 | 0,001 |
Disiplin Kerja | 0,231 | 5,137 | 0,000 |
Budaya Organisasi | 0,285 | 4,564 | 0,000 |
Nilai konstanta (β0) 6,748 yang membuktikan bahwa nilai kinerja pegawai pada BPKAD di Jawa Timur menjadi 6,748 satuan.
Nilai koefisien variabel lingkungan kerja (β1) adalah 0,142
Menunjukkan besarnya pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai, koefisien regresi menunjukkan lingkungan kerja berpengaruh kinerja pegawai, koefisien korelasi positif menunjukkan bahwa lingkungan kerja berpengaruh langsung terhadap kinerja pegawai, artinya untuk setiap peningkatan satu satuan lingkungan kerja akan meningkatkan kinerja pegawai pada BPKAD di Jawa Timur sebesar 0,142 satuan.
Nilai koefisien variabel disiplin kerja (β2) sebesar 0,231
Hal ini menunjukkan adanya pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pegawai, koefisien regresi bertanda positif yang menunjukkan bahwa disiplin kerja berpengaruh langsung terhadap kinerja pegawai, artinya setiap peningkatan satu satuan disiplin kerja mengarah ke peningkatan 0,231 satuan dalam kinerja pegawai pada BPKAD di Jawa Timur.
Nilai koefisien variabel budaya organisasi (β3) sebesar 0,285
Menunjukkan pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai, koefisien regresi positif menunjukkan tingkat pengaruh budaya organisasi berpengaruh langsung terhadap kinerja pegawai, yaitu untuk setiap peningkatan satu satuan pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) di Jawa Timur menyebabkan peningkatan kinerja pegawai sebesar 0,285 satuan.
Uji hipotesis
Uji-t bertujuan untuk melihat hubungan secara parsial yang terdapat pada tabel 4 berikut ini.
Model | Unstandardized Coefficients | Standardized Coefficients | t | Sig. | ||
B | Std. Error | Beta | ||||
1 | (Constant) | 6.748 | 1.622 | 4.161 | .000 | |
Lingkungan Kerja | .142 | .043 | .269 | 3.289 | .001 | |
Disiplin Kerja | .231 | .045 | .420 | 5.137 | .000 | |
Budaya Organisasi | .285 | .063 | .374 | 4.564 | .000 |
Tabel 4 penelitian menunjukkan.
Uji Hipotesis 1 : Lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai
Uji Hipotesis 2 : Disiplin kerja berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai
Uji Hipotesis 3 : Budaya Organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai.
Uji Hipotesis 4 : Lingkungan Kerja, Disiplin Kerja, dan Budaya Organisasi secara simultan berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai.
Hipotesis 1 Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai. Hasil dari penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh [13], [14] dan hasil penelitian ini menolak hasil penelitian dari [15]
Hipotesis 2 Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai. Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh [16] dan penelitian dari [17] dan penelitian ini menolak hasil penelitian dari [18], dan penelitian dari [19]
Hipotesis 3 Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai. Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh [20]dan [21] dan penelitian ini menolak penelitian dari [22]
Maka berdasarkan hasil analisis data pada bab sebelumnya dapat ditarik suatu kesimpulan dalam penelitian ini yaitu :