The purpose of this study was to determine and analyze the influence of leadership, supervision and work motivation on work effectiveness with work discipline as an intervening variable at UD. Ridzil Jaya Utama. The research uses a quantitative approach. The sample in this study were all UD employees. Ridzil Jaya Utama with a total of 60 people. Collecting data in this study in the form of a questionnaire. The data analysis technique was carried out using path analysis using partial hypothesis testing, simultaneous testing, multiple correlation coefficient tests and multiple determination coefficients. The results showed that: 1) Leadership had an effect on work effectiveness, 2) Leadership had an effect on work effectiveness with work discipline as an intervening variable, 3) Supervision had an effect on work effectiveness with work discipline as an intervening variable, 4) Supervision had an effect on work effectiveness with discipline. work as an intervening variable, 5) work motivation affects work effectiveness, 6) motivation affects work effectiveness with work discipline as an intervening variable, and 7) work discipline affects work effectiveness.
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan teknologi membawa perubahaan yang hampir dirasakan disetiap aspek kehidupan. Perubahaan akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat dilihat dari semakin pesatnya persaingan global baik dalam maupun luar negeri. Persaingan dunia bisnis yang semakin ketat menuntut setiap perusahaan maupun pelaku bisnis terus mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya yang dimilikinya.
Untuk dapat menjalankan kegiatan operasionalnya, perusahaan tentu memiliki beberapa faktor produksi, salah satunya sumber daya manusia. Tetapi semua yang berkaitan dengan sumber daya tidak seluruhnya tersedia, hampir keseluruhan sumber daya baik manusia maupun alam. Sehingga diperlukan pengelolaan yang cermat, guna menghasilkan sumber daya yang memiliki nilai lebih. Pengelolaan sumber daya manusia atau karyawan dalam perusahaan menjadi kunsi keberhasilan dalam organisasi bisnis. Adanya keterbatasan dalam sumber daya manusia menjadikan setiap perusahaan harus mempunyai kepemimpinan yang tepat dan dapat mengatur serta mengkondisikan sumber daya yang ada.
Kepemimpinan merupakan suatu perilaku yang memiliki tujuan untuk mempengaruhi aktivitas anggota kelompok dalam mencapai tujuan yang telah direncanakan untuk memberi manfaat untuk organisasi maupun individu [1]. Kepemimpinan dianggap sebagai titik sentral dan penentu dari setiap kebijakan kegiatan dalam organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Peran kepemimpinan akan semakin optimal, jika fungsi kepemimpinan dilaksanakan dengan baik, seperti melakukan pengawasan. Pengawasan merupakan suatu usaha yang dilakukan seorang pemimpin dalam upaya mengetahui apakah pekerjaan yang dilakukan karyawan sudah sesuai dengan rencana atau belum, untuk mengetahui ada tidaknya kendala yang dihadapi karyawan, dan apabila terjadi kesalahan dalam bekerja dapat diperbaiki dan disari solusi terbaik dengan harapan tidak akan terjadi dikemudian hari [2]
Selain pengawasan, pemimpin juga harus memberikan motivasi kepada bawahan untuk bekerja secara maksimal. Motivasi kerja adalah keinginan yang timbul dari dalam diri seseorang karena adanya inspirasi, semangat dan dorongan untuk dapat melakukan aktivitas dengan ikhlas, senang dan bersungguh-sungguh sehingga mendapatkan hasil yang maksimal [3] Motivasi kerja dapat dimanfaatkan atasan sebagai upaya agar bawahan mau bekerja kerja dan bekerja cerdas sesuai dengan apa yang diharapkan.
Dengan kepemimpinan yang tepat, pengawasan yang konsisten dan adanya motivasi kerja akan membuat karyawan lebih giat dan disiplin dalam bekerja [4] ; [5]. Disiplin kerja adalah kondisi atau sikap hormat karyawan terhadap peraturan dan norma-norma yang berlaku [6] Hal ini dapat berarti bila peraturan perusahaan yang ada diabaikan, atau sering dilanggar maka disiplin kerja karyawan tersebut dinyatakan buruk. Sebaliknya apabila karyawan tunduk pada peraturan dan norma-norma perusahaan, maka menggambarkan kondisi disiplin kerja yang baik.
Adanya disiplin kerja yang baik akan menciptakan efektivitas kerja yang maksimal [7] Efektivitas kerja adalah berkaitan dengan keterlaksaan semua tugas pokok, tercapainya tujuan, ketepatan waktu, dan partisipasi aktif dari semua anggota, serta berkaitan dengan hasil yang dinyatakan menunjukkan derajat sama dengan tujuan yang telah direncanakan [8]. Dapat dikatakan efektif apabila tujuan yang telah direncakanan dapat tercapai.
UD. Ridzil Jaya Utama adalah salah usaha yang didirikan bapak HM. Ridwan dan bergerak dalam produksi beberapa jenis produk pakaian, seperti spot, celana santai, kaos olah raga dan celana olah raga. Pasang surut dan ketatnya persaingan bisnis dirasakan pemilik sejak masuknya barang luar negeri ke pasar lokal.
Hasil observasi awal peneliti menunjukkan bahwa terdapat beberapa permasalahan pada UD Ridzil Jaya Utama. Pertama, kepemimpinan yang diterapkan pimpinan sekaligus pemilik usaha dalam hal ini adalah Pak Ridwan dianggap kurang maksimal. Pimpinan dianggap kurang dalam memberikan arahan pada karyawan yang mengalami kesulitan dalam bekerja. Pimpinan juga dianggap kurang tanggap dalam menangani keluhan karyawan selama bekerja. Kedua, pengawasan pada proses kerja karyawan pada UD Ridzil Jaya Utama juga dianggap kurang maksimal. Hal tersebut dikarenakan masih adanya produk defect yang lolos dalam kegiatan produksi. Ketiga, motivasi kerja karyawan UD Ridzil Jaya Utama juga dianggap kurang maksimal karena terdapat beberapa karyawan yang merasa bahwa upah yang diterima kurang sesuai dengan kinerja yang dilakukan sehingga pihaknya kurang termotivasi dalam bekerja. Beberapa permasalahan tersebut dianggap akan memberikan dampak pada efektivitas kerja karyawan yang ada.
Pada sisi lain, hasil observasi awal peneliti juga menemukan bahwa angka absensi keterlambatan karyawan UD Ridzil Jaya Utama masih tinggi. Meskipun sebagian besar karyawan adalah ibu-ibu rumah tanga di lingkungan sekitar, tentu diharapkan mempunyai disiplin kerja yang baik karena disiplin kerja yang baik akan sebagai langkah tercapainya tujuan yang sudah direncakan. Berikut data keterlambatan karyawan untuk periode 1 Desember sampai 15 Desember 2021:
Dari grafik di atas dapat diketahui tingkat keterlambatan karyawan masih fluktuatif. Diketahui untuk tanggal 13 sampai 15 Desember 2021 jumlah karyawan yang terlambat lebih dari 10 orang atau sebesar 16,7% karyawan. Adanya kondisi tersebut menunjukkan bahwa disiplin kerja karyawan UD. Ridzil Jaya Utama masih relatif rendah.
Studi terkait dengan pengaruh kepemimpinan, pengawan, motibasi dan disiplin kerja terhadap efektivitas kerja sudah dilakukan oleh peneliti terdahulu. Salah satunya studi yang dilakukan [9] yang membuktikan bahwa kepemimpinan berpengaruh dalam meningkatkan efektivitas kerja pegawai. Bertolakbelakang dengan studi yang dilakukan [10], yang membuktikan bahwa kepemimpinan dan motivasi tidak berpengaruh terhadap efektivitas kerja. Hasil yang berbeda diperoleh [11] yang membuktikan bahwa motivasi memiliki pengaruh signifikan terhdap efektivitas kerja.
Studi lain dilakukan [12], yang memperoleh hasil bahwa pengawan berkontribusi signifikan dalam meningkatkan efektivitas kerja. Bertolakbelakang dengan studi yang dilakukan [13], yang membuktikan bahwa pengawasan tidak berpengaruh signifikan terhadap efektivitas kerja karyawan. Studi yang dilakukan [14] memperoleh hasil bahwa disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap efektivitas kerja karyawan. Bertolakbelakang dengan studi yang dilakukan [15], yang memperoleh hasil bahwa disiplin kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap efektivitas kerja karyawan.
Berdasarkan permasalahan dan inkonsistensi penelitian terdahulu, maka peneliti tertarik melakukan penelitian yang lebih mendalam dengan judul “Pengaruh Kepemimpinan, Pengawasan dan Motivasi Kerja Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Dengan Disiplin Kerja Sebagai Variabel Intervening Pada UD. Ridzil Jaya Utama”.
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di UD. Ridzil Jaya Utama yang beralamatkan di Jalan Raya Tempel No. 1 Tempel Legok Kecamatan Gempol Pasuruan Jawa Timur.
2. Populasi dan Sampel
a. Populasi : Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah keseluruhan karyawan UD. Ridzil Jaya Utama dengan jumlah 60 orang.
b. Sampel : Dengan penelitian ini menggunakan teknik sampling purposive. Pengertian purposive adalah metodologi pengambilan sampel ditargetkan yang memiliki karakteristik seperti usia, jenis kelamin, dll. Kriteria sampel diantaranya karyawan di perusahaan tersebut berdasarakan usia 20 tahun hingga 45 tahun, dan jenis kelamin diantaranya ibu-ibu rumah tangga, dll. Mengingat jumlah populasi dalam penelitian ini kurang dari 100, maka penelitian ini menggunakan teknik sampel secara total sampling karena sampel yang diambil meliputi keseluruhan unsur populasi. dimana populasi 10 sampai dengan 100 seyogyanya diambil 100%. Dengan demikian jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 60 orang.
3. Jenis dan Sumber Data
a. Jenis Data : Terdapat 2 jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : data kualitataif dan data kuantitatif.
b. Sumber Data : Terdapat 2 sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : data primer dan data sekunder
4. Teknik Pengumpulan Data : Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuisioner (angket).
a. Uji Validitas
Variabel | Item | Corrected Item-Total Correlation |
Kepemimpinan (X1) | X1.1 | 0,618 |
X1.2 | 0,816 | |
X1.3 | 0,761 | |
X1.4 | 0,525 | |
Pengawasan (X2) | X2.1 | 0,585 |
X2.2 | 0,735 | |
X2.3 | 0,767 | |
X2.4 | 0,392 | |
Motivasi Kerja (X3) | X3.1 | 0,418 |
X3.2 | 0,668 | |
X3.3 | 0,398 | |
Disiplin Kerja (Z) | Z1.1 | 0,550 |
Z1.2 | 0,830 | |
Z1.3 | 0,871 | |
Z1.4 | 0,698 | |
Z1.5 | 0,643 | |
Efektivitas Kerja (Y) | Y1.1 | 0,743 |
Y1.2 | 0,816 | |
Y1.3 | 0,654 |
Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa keseluruhan item disetiap variabel mempunyai nilai Corrected Item-Total Correlation lebih dari 0,2. Artinya keseluruh item pernyataan variabel dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk uji selanjutnya.
b. Uji Reabilitas
Variabel | Cronbach’s Alpha ( ) | Keterangan |
Kepemimpinan (X1) | 0,838 | Reliabel |
Pengawasan (X2) | 0,800 | Reliabel |
Motivasi Kerja (X3) | 0,673 | Reliabel |
Disiplin Kerja (Z) | 0,880 | Reliabel |
Efektivitas Kerja (Y) | 0,859 | Reliabel |
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai cronbach Alpha pada masing-masing variabel > 0,6. Dengan demikian dapat dapat disimpulkan bahwa keseluruhan variabel sudah reliabel atau konsisten dan dapat digunakan untuk pengjian lebih lanjut.
Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Unstandardized Residual | Signifikansi |
Model I | 0,194 |
Model II | 0,200 |
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi atau Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,194 model I dan 0,200 untuk model II dimana kedua model regresi sudah memperoleh nilai signifikansi >0,05. Artinya model regresi dalam penelitian ini memenuhi asumsi normalitas atau data terdistribusi normal.
b. Uji Linieritas
Variabel | Signifikansi | Keterangan |
Model I | ||
Kepemimpinan (X1) | 0,000 | Linier |
Pengawasan (X2) | 0,000 | Linier |
Motivasi (X3) | 0,000 | Linier |
Model II | ||
Kepemimpinan (X1) | 0,000 | Linier |
Pengawasan (X2) | 0,000 | Linier |
Motivasi (X3) | 0,000 | Linier |
Disiplin kerja (Z) | 0,000 | Linier |
c. Uji Multikolinearitas
Variabel | Collinearity Statistics | |
Tolerance | VIF | |
Model I | ||
Kepemimpinan (X1) | 0,514 | 1,945 |
Pengawasan (X2) | 0,472 | 2,120 |
Motivasi (X3) | 0,678 | 1,474 |
Model II | ||
Kepemimpinan (X1) | 0,464 | 2,155 |
Pengawasan (X2) | 0,429 | 2,331 |
Motivasi (X3) | 0,615 | 1,625 |
Disiplin kerja (Z) | 0,449 | 2,226 |
Berdasarkan hasil perhitungan dengan program SPSS di atas, diperoleh hasil bahwa nilai tolerance lebih besar dari 0,1 sedangkan nilai VIF kurang dari 10. Dengan demikian dapat diketahui bahwa model regresi dalam penelitian ini terhindar dari gejala multikolinieritas.
Analisis Jalur (Path Analysis) dan Pengujian Hipotesis
Coefficients a | ||||||
Model | Unstandardized Coefficients | Standardized Coefficients | t | Sig. | ||
B | Std. Error | Beta | ||||
1 | (Constant) | 4,810 | 2,102 | 2,288 | ,026 | |
Kepemimpinan | ,335 | ,136 | ,307 | 2,459 | ,017 | |
Pengawasan kerja | ,374 | ,159 | ,307 | 2,357 | ,022 | |
Motivasi kerja | ,438 | ,183 | ,260 | 2,392 | ,020 | |
a. Dependent Variable: Disiplin kerja | F = 22,800Sig. = 0,000R2 = 0,551 |
Persamaan struktural jalur II bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel kepemimpinan, pengawasan, motivasi dan disiplin kerja terhadap variabel efektivitas kerja. Berikut hasil estimasi untuk jalur II dalam penelitian ini:
Coefficients a | ||||||
Model | Unstandardized Coefficients | Standardized Coefficients | t | Sig. | ||
B | Std. Error | Beta | ||||
1 | (Constant) | ,050 | 1,059 | ,047 | ,963 | |
Kepemimpinan | ,166 | ,069 | ,244 | 2,401 | ,020 | |
Pengawasan kerja | ,252 | ,080 | ,333 | 3,141 | ,003 | |
Motivasi kerja | ,217 | ,093 | ,207 | 2,339 | ,023 | |
Disiplin kerja | ,146 | ,064 | ,234 | 2,262 | ,028 | |
a. Dependent Variable: Efektivitas kerja | F = 22,800Sig. = 0,000R2 = 0,736 | |||||
Sumber: Lampiran 3 Output SPSS |
Berdasarkan hasil estimasi jalur I diperoleh nilai koefisien jalur untuk variabel kepemimpinansebesar 0,307; variabel pengawasan sebesar 0,307 dan variabel motivasi kerja sebesar 0,260 dengan dengan nilai koefisien determinansi sebesar R2 = 0,551 dan koefisien residu sebesar a3 = = 0,670 Adapun nilai Signifikansi F sebesar 0,000. Dengan demikian diagram koefisien jalur untuk jalur I adalah:
Berdasarkan hasil estimasi jalur II diperoleh nilai koefisien jalur untuk variabel kepemimpinansebesar 0,244; variabel pengawasan sebesar 0,333; variabel motivasi kerja sebesar 0,207 dan variabel disiplin kerja sebesar 0,234 dengan dengan nilai koefisien determinansi sebesar R2 = 0,736 dan koefisien residu sebesar a3 = = 0,514 Adapun nilai Signifikansi F sebesar 0,000. Dengan demikian diagram koefisien jalur untuk jalur II adalah:
Berdasarkan hasil perhitungan analisis jalur, besarnya pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung, dan pengaruh total kedua model jalur disajikan pada tabel sebagai berikut:
Pengaruh Variabel | Pengaruh Kausal | R 2 | Koef. Residu | ||
Langsung | Tidak Langsung | Total | |||
X1 terhadap Z | 0,307 | - | - | ||
X2 terhadap Z | 0,307 | - | - | ||
X3 terhadap Z | 0,260 | - | - | ||
X1, X2 dan X3 terhadap Z | 0,551 | 0,670 | |||
X1 terhadap Y | 0,244 | 0,307 X 0,234 = 0,072 | 0,316 | ||
X2 terhadap Y | 0,333 | 0,307 X 0,234 = 0,072 | 0,405 | ||
X3 terhadap Y | 0,207 | 0,260 X 0,234 = 0,061 | 0,268 | ||
Z terhadap Y | 0,234 | 0,234 | |||
X1, X2, X3 dan Z terhadap Y | 0,736 | 0,514 |
a. Kepemimpinan berpengaruh terhadap efektivitas kerja karyawan pada UD. Ridzil Jaya Utama
Hipotesis dalam penelitian ini yaitu H1: Kepemimpinan berpengaruh terhadap efektivitas kerja karyawan pada UD. Ridzil Jaya Utama. Berdasarkan tabel 4.15 nilai signifikansi yang diperoleh adalah 0,020 dan nilai tersebut di bawah 0,05 sehingga variabel kepemimpinan terbukti berpengaruh signifikan terhadap variabel efektivitas kerja karyawan pada UD. Ridzil Jaya Utama atau H1 diterima.
b. Kepemimpinan berpengaruh terhadap efektivitas kerja dengan disiplin kerja sebagai variabel intervening karyawan pada UD. Ridzil Jaya Utama
Hipotesis dalam penelitian ini yaitu H2: Kepemimpinan berpengaruh terhadap efektivitas kerja dengan disiplin kerja sebagai variabel intervening karyawan pada UD. Ridzil Jaya Utama. Berdasarkan tabel 4.15 dan gambar 4.2 variabel kepemimpinan memperoleh signifikansi 0,020 dan nilai koefisien jalur sebesar b1 = 0,244. Adapun pengaruh tidak langsung kepemimpinan terhadap efektivitas kerja melalui disiplin kerja sebesar a1 X b4 = 0,307 X 0,234 = 0,072. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan berpengaruh terhadap efektivitas kerja dengan disiplin kerja sebagai variabel intervening karyawan pada UD. Ridzil Jaya Utama atau H2 diterima.
c. Pengawasan berpengaruh terhadap efektivitas kerja karyawan pada UD. Ridzil Jaya Utama
Hipotesis dalam penelitian ini yaitu H3: Pengawasan berpengaruh terhadap efektivitas kerja dengan disiplin kerja sebagai variabel intervening pada UD. Ridzil Jaya Utama. Berdasarkan tabel 4.15 nilai signifikansi yang diperoleh adalah 0,003 dan nilai tersebut di bawah 0,05 sehingga variabel pengawasan terbukti berpengaruh signifikan terhadap variabel efektivitas kerja karyawan pada UD. Ridzil Jaya Utama atau H3 diterima.
d. Pengawasan berpengaruh terhadap efektivitas kerja dengan disiplin kerja sebagai variabel intervening karyawan pada UD. Ridzil Jaya Utama
Hipotesis dalam penelitian ini yaitu H4: Pengawasan berpengaruh terhadap efektivitas kerja dengan disiplin kerja sebagai variabel intervening karyawan pada UD. Ridzil Jaya Utama. Berdasarkan tabel 4.15 dan gambar 4.2 variabel pengawasan memperoleh signifikansi 0,003 dan nilai koefisien jalur sebesar b2 = 0,333. Adapun pengaruh tidak langsung pengawasan terhadap efektivitas kerja melalui disiplin kerja sebesar a2 X b4 = 0,307 X 0,234 = 0,072. Hal ini menunjukkan bahwa variabel pengawasan berpengaruh terhadap efektivitas kerja dengan disiplin kerja sebagai variabel intervening karyawan pada UD. Ridzil Jaya Utama atau H4 diterima.
e. Motivasi kerja berpengaruh terhadap efektivitas kerja karyawan pada UD. Ridzil Jaya Utama
Hipotesis dalam penelitian ini yaitu H5: Motivasi kerja berpengaruh terhadap efektivitas kerja karyawan pada UD. Ridzil Jaya Utama. Berdasarkan tabel 4.15 nilai signifikansi yang diperoleh adalah 0,023 dan nilai tersebut di bawah 0,05 sehingga variabel motivasi kerja terbukti berpengaruh signifikan terhadap variabel efektivitas kerja karyawan pada UD. Ridzil Jaya Utama atau H5 diterima.
f. Motivasi berpengaruh terhadap efektivitas kerja dengan disiplin kerja sebagai variabel intervening karyawan pada UD. Ridzil Jaya Utama
Hipotesis dalam penelitian ini yaitu H6: Motivasi berpengaruh terhadap efektivitas kerja dengan disiplin kerja sebagai variabel intervening karyawan pada UD. Ridzil Jaya Utama. Berdasarkan tabel 4.15 dan gambar 4.2 variabel motivasi memperoleh signifikansi 0,023 dan nilai koefisien jalur sebesar b3 = 0,207. Adapun pengaruh tidak langsung motivasi terhadap efektivitas kerja melalui disiplin kerja sebesar a3 X b4 = 0,260 X 0,234 = 0,061. Hal ini menunjukkan bahwa variabel motivasi berpengaruh terhadap efektivitas kerja dengan disiplin kerja sebagai variabel intervening karyawan pada UD. Ridzil Jaya Utama atau H6 diterima.
g. Disiplin kerja berpengaruh terhadap efektivitas kerja karyawan pada UD. Ridzil Jaya Utama
Hipotesis dalam penelitian ini yaitu H7: Disiplin kerja berpengaruh terhadap efektivitas kerja karyawan pada UD. Ridzil Jaya Utama. Berdasarkan tabel 4.15 nilai signifikansi yang diperoleh adalah 0,028 dan nilai tersebut di bawah 0,05 sehingga variabel disiplin kerja terbukti berpengaruh signifikan terhadap variabel efektivitas kerja karyawan pada UD. Ridzil Jaya Utama atau H7 diterima.
Berdasarkan hasil analisa dan pengujian yang dilakukan menggunakan data penelitian yang disesuaikan dengan penelitian sebelumnya dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Kepemimpinan Berpengaruh terhadap Efektivitas Kerja Karyawan pada UD. Ridzil Jaya Utama
H1: Kepemimpinan berpengaruh terhadap efektivitas kerja karyawan pada UD. Ridzil Jaya Utama. Analisis data membuktikan bahwa kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap efektivitas kerja karyawan pada UD. Ridzil Jaya Utama sehingga H1 diterima. Dengan nilai signifikansi yang diperoleh adalah0,020 dan nilai tersebut di bawah 0,05Artinya semakin maksimal praktik kepemimpinan di perusahaan, maka efektivitas kerja karyawan semakin meningkat.
Menurut [16] kepemimpinan merupakan suatu perilaku yang memiliki tujuan untuk mempengaruhi aktivitas anggota kelompok dalam mencapai tujuan yang telah direncanakan untuk memberi manfaat untuk organisasi maupun individu. Kepemimpinan diangap sebagai titik sentral dan penentu dari setiap kebijakan kegiatan dalam organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Kepemimpinan berkaitan erat dengan pengarahan kepada pegawai dalam melaukan pekerjaan. Hal ini menjadi bagian dari pemahasan perilaku kerja. Pemimpin yang baik dan dapat mempengaruhi bawahannya menjadi harapan bagi perusahaan untuk mendapatkan hasil kerja yang maksimal. Pemimpin yang baik dapat ditunjukkan dari kemampuannya dalam mempengaruhi, mengarahkan, mendidik dan menggerakkan bawahannya, akan mendorong karyawan untuk lebih baik dalam bekerja.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian [17] yang menunjukkan bahwa kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas kerja karyawan. Seorang pemimpin yang dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan mampu menerapkan gaya kepemimpinan yang dinilai tepat disetiap kondisi, akan membuat efektivitas kerja karyawan semakin baik.
Hasil analisa data dan penelitian yang mendukung bahwa kepemimpinan berpengaruh terhadap efektifitas kerja juga di dukung oleh temuan peneliti di perusahaan, bahwa pemimpin di perusahaan sering melakukan kontrol dan pengawasan terhadap bawahan, selain itu pemimpin juga mampu mengorganisasi seluruh pekerjaaan dengan baik, sehingga pekerjaan menjadi sangat efektif.
2. Kepemimpinan Berpengaruh terhadap Efektivitas Kerja dengan Disiplin Kerja sebagai Variabel Intervening Karyawan pada UD. Ridzil Jaya Utama
H2: Kepemimpinan berpengaruh terhadap efektivitas kerja dengan disiplin kerja sebagai variabel intervening karyawan pada UD. Ridzil Jaya Utama. Berdasarkan hasil analisis data, diketahui pengaruh langsung dan tidak lansung lebih besar pengaruh tidak langsung sehingga kepemimpinan terbukti berpengaruh terhadap efektivitas kerja dengan disiplin kerja sebagai variabel intervening karyawan pada UD. Ridzil Jaya Utama, sehingga H2 diterima. Dengan memperoleh signifikansi 0,020 dan nilai koefisien jalur sebesar b1 = 0,244Artinya, dengan adanya kepemimpinan yang baik serta didukung adanya kedisiplinan pada diri karyawan maka karyawan akan mampu meningkatkan efektivitas kerjanya.
Dalam sebuah perusahaan atau organisasi, seorang pemimpin yang mampu menjalankan tugas dan tanggungjawabnya sangat dibutuhkan. Selain itu pemimpn juga dituntut untuk dapat menjamin semua kegiatan dalam perusahaan tersebut. Dalam setiap pengambilan keputusan pemimpin juga harus memperhatikan kondisi karyawan sehingga dapat tercipta suasana kekeluargaan dan keharmonisan bekerja. Disisi lain pemimpin juga harus bersikap tegas dan profesional, untuk menciptakan bawahan yang patuh dan mau diarahkan sesuai dengan harapannya. Penelitian [18] menunjukkan bahwa karyawan akan disiplin jika seorang pemimpin bersikap arif, memberikan teladan, bijaksana, berdisiplin dan merapkan seluruhan prosedur dengan konsisten.
Hasil analisa data dan penelitian bahwa kepemimpinan berpengaruh terhadap efektivitas kerja dengan disiplin kerja didukung oleh temuan penelitian di perusahaan, bahwa pemimpin di perusahaan mampu mengatur bawahan dengan profesional dan mampu mengarahkan agar pengerjaan harus seefektif mungkin.
3. Pengawasan Berpengaruh terhadap Efektivitas Kerja Karyawan pada UD. Ridzil Jaya Utama
H3: Pengawasan berpengaruh terhadap efektivitas kerja dengan disiplin kerja sebagai variabel intervening pada UD. Ridzil Jaya Utama. Analisis data membuktikan bahwa pengawasan berpengaruh signifikan terhadap efektivitas kerja karyawan pada UD. Ridzil Jaya Utama sehingga H3 diterima. Dengan nilai signifikansi yang diperoleh adalah 0,003 dan nilai tersebut di bawah 0,05 Artinya semakin maksimalnya pengawasan maka dapat meningkatkan efektivitas kerja karyawan.
Menurut [19] pengawasan merupakan suatu usaha yang dilakukan seorang pemimpin dalam upaya mengetahui apakah pekerjaan yang dilakukan karyawan sudah sesuai dengan rencana atau belum, untuk mengetahui ada tidaknya kendala yang dihadapi karyawan, dan apabila terjadi kesalahan dalam bekerja dapat diperbaiki dan disari solusi terbaik dengan harapan tidak akan terjadi lagi dikemudian hari.
Pengawasan juga diperlukan untuk mengetahui apakan perencanaan yang sudah dibuat telah dilaksanakan dengan baik. Pengawasan adalah upaya yang dilakukan untuk memperoleh fakta-fakta apa yang telah dicapai sesuai rencana, standart operating prosedur, sasaran mutu, dan apa yang tidak sesuai dengan renca, standart operating prosedur, sasaran mutu yang berdampak pada terjadinya penyimpangan [20].
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian [21] yang menunjukkan bahwa pengawasan yang dilakukan pimpinan berpengaruh signifikan terhadap efektivitas kerja karyawan. Aktivitas pengawasan yang dilakukan secara berkala akan membuat bawahan lebih serius dalam menjalankan pekerjaannya, sehingga tujuan yang terlah direncakan dapat tercapai.
Hasil analisa data dan penelitian bahwa pengawasan berpengaruh terhadap efektivitas kerja juga didukung oleh temuan peneliti di perusahaan, bahwa pemimpin diperusahaan mampu melakukan pemetaan, pengukuran dan dilakukan koreksi agar berjalan dengan baik.
4. Pengawasan Berpengaruh terhadap Efektivitas Kerja dengan Disiplin Kerja sebagai Variabel Intervening Karyawan pada UD. Ridzil Jaya Utama
H4: Pengawasan berpengaruh terhadap efektivitas kerja dengan disiplin kerja sebagai variabel intervening karyawan pada UD. Ridzil Jaya Utama. Berdasarkan hasil analisis data, diketahui pengaruh langsung dan tidak lansung lebih besar pengaruh tidak langsung sehingga pengawasan terbukti berpengaruh terhadap efektivitas kerja dengan disiplin kerja sebagai variabel intervening karyawan pada UD. Ridzil Jaya Utama, sehingga H4 diterima. Dengan memperoleh signifikansi 0,003 dan nilai koefisien jalur sebesar b2 = 0,333 Artinya, dengan adanya pengawasan kerja serta didukung adanya kedisiplinan pada diri karyawan maka karyawan akan mampu meningkatkan efektivitas kerjanya.
Pengawasan sebagai fungsi dari manajemen yang bersifat esensial, semudah dan sebaik apapun pekerjaan jika dilaksanakan tanpa adanya pengawasan tidak dikatakan berhasil. Hal ini mengingat tujuan dari pengawasan secara umum yaitu memastikan semua yang direncakan dilaksanakan dengan baik. Pengawasan perlu dilakukan sebagai upaya untuk mencapai tujuan. Penelitian [22] menunjukkan bahwa pengawasan yang dilakukan secara berkala dengan menggunakan ukuran atau standart tentang pelaksanaan kerja yang jelas, akan membuat karyawan lebih disiplin. Mengingat dengan adanya pengawasan pemimpin dapat dengan langsung memberikan arahan maupun teguran kepada karyawan jika tidak sesuai dengan perencanaan.
Hasil analisa data dan penelitian bahwa pengawasan berpengaruh terhadap efektivitas kerja dengan disiplin kerja juga didukung oleh temuan peneliti di perusahaan, bahwa pemimpin melakukan pemetaan dan pengukuran yang jelas agar karyawan bisa berjalan dengan baik dan tepat waktu.
5. Motivasi Kerja Berpengaruh terhadap Efektivitas Kerja Karyawan pada UD. Ridzil Jaya Utama
H5: Motivasi kerja berpengaruh terhadap efektivitas kerja karyawan pada UD. Ridzil Jaya Utama. Analisis data membuktikan bahwa motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap efektivitas kerja karyawan pada UD. Ridzil Jaya Utama sehingga H5 diterima. diperoleh adalah nilai signifikansi yang 0,023 Artinya semakin tinggi motivasi dalam diri karyawan maka efektivitas kerja karyawan semakin meningkat.
Menurut [23] motivasi kerja adalah keinginan yang timbul dari dalam diri seseorang karena adanya inspirasi, semangat dan dorongan untuk dapat melakukan aktivitas dengan ikhlas, senang dan bersungguh-sungguh sehingga mendapatkan hasil yang maksimal. Motivasi kerja dapat dimanfaatkan atasan sebagai upaya agar bawahan mau bekerja kerja dan bekerja cerdas sesuai dengan apa yang diharapkan.
Motivasi dalam sebuah perusahaan umumnya ditujuan pada sumber daya manusia yang dimiliki sedangkan khusunya ditujuan pada bawahan. Motivasi berkaitan dengan cara mengarahkan data dan potensi bawahan supaya mampu bekerja secara produktif dan berhasil mencapai apa yang sudah direncanakan. Dengan motivasi, akan mendorong seseornag untuk bersungguh-sungguh dalam menjalankan aktivitasnya.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian [24] yang menunjukkan bahwa motivasi mampu memberikan dampak pada meningkatnya efektivitas kerja karyawan. Jika karyawan memiliki motivasi kerja, mereka akan lebih bersungguh-sungguh dalam bekerja. Motivasi dapat diciptakan melalui pemenuhan kebutuhan, pemberian upah dan ketersediaan sarana dan prasarana kerja.
Hasil analisa data dan penelitian bahwa motivasi kerja berpengaruh terhadap efektivitas kerja juga didukung oleh temuan peneliti di perusahaan, bahwa pemimpin melakukan pengarahan kepada bawahan dalam menyelesaikan tugas harus secara maksimal, bekerja keras dan fokus pada tujuan sesuai tugas masing-masing pada setiap karyawan.
6. Motivasi Berpengaruh terhadap Efektivitas Kerja dengan Disiplin Kerja sebagai Variabel Intervening Karyawan pada UD. Ridzil Jaya Utama
H6: Motivasi berpengaruh terhadap efektivitas kerja dengan disiplin kerja sebagai variabel intervening karyawan pada UD. Ridzil Jaya Utama. Berdasarkan hasil analisis data, diketahui pengaruh langsung dan tidak lansung lebih besar pengaruh tidak langsung sehingga motivasi kerja terbukti berpengaruh terhadap efektivitas kerja dengan disiplin kerja sebagai variabel intervening karyawan pada UD. Ridzil Jaya Utama, sehingga H6 diterima. Dengan memperoleh signifikansi 0,023 dan nilai koefisien jalur sebesar b3 = 0,207 Artinya, dengan adanya motivasi kerja dalam diri karyawan serta didukung adanya kedisiplinan pada diri karyawan maka karyawan akan mampu meningkatkan efektivitas kerjanya.
Keberhasilan pengelolaan organisasi atau perusahaan sangat ditentukan dari aktivitas kegiatan pendayagunaan sumber daya manusia yang dimiliki. Upaya yang dapat dilakukan seorang manajer sebagai upaya pendayagunaan sumber daya manusia secara maksimal dapat berupa dengan pemberian motivasi. Mengingat motivasi sebagai keinginan yang timbul dalam diri karyawan untuk bersungguh-sungguh dalam menjalankan aktivitasnya. Penelitian [25] menunjukkan bahwa adanya motivasi kerja yang tinggi dalam diri karyawan, akan membuat mereka lebih disiplin dalam bekerja. Sebaliknya jika mereka tidak memiliki motivasi untuk bekerja, maka mereka akan cenderung malas.
Hasil analisa data dan penelitian bahwa motivasi berpengaruh terhadap efektivitas kerja dengan disiplin kerja juga didukung oleh temuan peneliti di perusahaan, bahwa pemimpin melakukan pengarahan kepada bawahan dalam menyelesaikan tugas harus secara maksimal, bekerja keras dan fokus pada tujuan agar bisa mencapai target yang diinginkan dalam pengerjaan yang seefektif mungkin.
7. Disiplin Kerja Berpengaruh terhadap Efektivitas Kerja Karyawan pada UD. Ridzil Jaya Utama
H7: Disiplin kerja berpengaruh terhadap efektivitas kerja karyawan pada UD. Ridzil Jaya Utama. Analisis data membuktikan bahwa disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap efektivitas kerja karyawan pada UD. Ridzil Jaya Utama sehingga H7 diterima. Dengan nilai signifikansi yang diperoleh adalah 0,028 Artinya semakin disiplin karyawan maka pihaknya mampu mencapai efektivitas kerja.
Menurut [26] disiplin kerja merupakan sebuah alat yang digunakan manajer untuk dapat mengubah perilaku dan bagaimana suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang dalam mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-normal sosial yang berlaku. Sikap dan perilaku yang demikian tercipta karena adanya pengalaman atau pengenalan dari keteladanan dilingkungannya.
Disiplin kerja dianggap penting dalam kelangsungan hidup organisasi. Disiplin kerja dijadikan sebagai alat bagi para manajer untuk melakukan komunikasi dengan karyawan agar pihaknya bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan karyawan manaati semua aturan perusahaan dan norma yang ada. Terkait demikian, adanya disiplin kerja pada diri karyawan diharapkan dapat meningkatkan efektivitas kerja karyawan yang bersangkutan. Menurut [27], efektivitas kerja adalah berkaitan dengan keterlaksanaan semua tugas pokok, tercapainya tujuan, ketepatan waktu, dan partisipasi aktif dari semua anggota, serta berkaitan dengan hasil yang dinyatakan menunjukkan derajat sama dengan tujuan yang telah direncanakan. Dapat dikatakan efektif apabila tujuan yang telah direncanakan dapat tercapai.
Hasil analisa data dan penelitian bahwa disiplin kerja berpengaruh terhadap efektivitas kerja juga didukung oleh temuan peneliti di perusahaan, bahwa pemimpin mampu mengarahkan karyawan agar bisa tepat waktu, selalu menaati peraturan dan menggunakan waktu seefektif mungkin agar lebih maksimal dalam menyelesaikan tugasnya.
Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang dilakukan, berikut kesimpulan dalam penelitian ini: