This study aims to determine and analyze whether the Effect of Transformasional Leadership on employee Job Satisfaction, to find out and analyze whether Work Discipline has an effect on Employee Job Satisfaction, to determine and analyze whether Work Motivation has an effect on Employee Job Satisfaction. This study used a sample of 42 respondents. This research method uses quantitative. The technique of determining the informants used purposive sampling techique. The result of the t test (partial) show thaht the variables of Transformational Leadership, Work Discipline, and Work Motivation have a significant effect on Job Satisfaction. Employee Work at PT Sarana Nikoteknik Surabaya the result of the coefficient of determination test is known that the value of r square is 0,463, this shows that the contribution of Transformational Leadership (X1), Work Discipline (X2), and Work Motivation (X3) on Employee Job Satisfaction (Y) is by 46,3% while the remaining 53,7% is explained by other variables not examined in this study.
PT Sarana Nikoteknik lahir dari era 1970-an di Surabaya dan berkembang dari bengkel layanan AC yang melayani daerah-daerah di Surabaya., dan perlahan mendapatkan kepercayaan dari para pelanggan, hingga saat ini Sarana Nikoteknik adalah salah satu perusahaan kontraktor solusi pendingin berskala industri terbesar di indonesia dan melayani solusi sistem pendingin (AC commercial) dan pendinginan industri di Surabaya, Jakarta, Semarang, Bali, dan seluruh Indonesia. Perusahaan PT Sarana Nikoteknik adalah perusahaan yang menyediakan Sparepart pendingin yang berada di Surabaya (Industrial Refrigeration Prats & Compnents Division) Suku cadang HVAC Industrial.
PT Sarana Nikoteknik hadir dengan performa lebih baik dan memiliki kelebihan saat pelanggan membutuhkan solusi yang lebih spesifik atau “costum”. Perusahaan tersebut akan memperlakukan setiap kebutuhan industri dengan solusi spesifik untuk menyesuaikan tiap kasus pekerjaan. Hal ini karena PT Sarana Nikoteknik adalah penyedia solusi pendinginan industri yang secara khusus merancang dan mengatur setiap komponen agar sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Kajian Pustaka
A. Landasan Teori
Menurut (Yukl, 2010:305) Kepemimpinan Transformasional adalah Kepemimpinan dimana pemimpin mengubah dan memotivasi para pengikut sehingga mereka merasakan kekaguman, kepercayaan, kesetiaan dan penghormatan terhadap pemimpin[1]. Adapun Indikator Kepemimpinan Transformasional yaitu :
Menurut (Hasibuan, 2011:195) Disiplin Kerja adalah kunci dari awal segala kesuksesan dalam rangka mencapai tujuan sebuah organisasi[2]. Penerapan disiplin kerja dalam suatu organisasi bertujuan agar semua karyawan yang ada dalam perusahaan tersebut bersedia dengan sukarela mematuhi serta mentaati setiap tata tertib yang berlaku tanpa ada paksaan. Adapun Indikator Disiplin Kerja yaitu :
Menurut (wibowo, 2010:378) Motivasi Kerja adalah proses psikologis yang membangkitkan dan mengarahkan perilaku pada pencapaian tujuan[3]. Adapun Indikator Motivasi Kerja yaitu:
a) Tanggungjawab,
b) Prestasi Kerja,
c) Peluang untuk Maju, d)Pengakuan atas Kinerja,
e) Pekerjaan yang menantang.
Menurut Siagian (2012:295) Kepuasan Kerja merupakan suatu cara pandang seseorang baik yang bersifat positif maupun bersifat negative tentang pekerjaannya[3].
B. Kerangka Konseptual
Hipotesis :
A. Jenis penelitian
Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Dalam penelitian ini menggunakan analisis data bersifat kuantitatif statistik, pengumpulan data ini menggunakan instrumen penelitian dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Penelitian ini dirancang dalam bentuk penelitian survey, karena melalui instrumen kuesioner berupa pertanyaan- pertanyaan untuk direspon sebagai hasil pengumpulan data primer. Menurut (Sugiyono, 2017:2) metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan manfaat tertentu[1]. Menurut Sugiyono (2016:30) pendekatan kuantitatif yaitu upaya untuk memecahkan masalah penelitian dengan menggunakan perhitungan dan rumus.
B. Populasi
Menurut Sugiyono (2016:80) menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudia ditarik kesimpulannya. [6]
C. Sampel
Menurut Sugiyono (2016:62) menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut[4]. Sehingga dapat dikatakan sampel merupakan bagian yang dapat mewakili dari keseluruhan populasi tersebut. Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan teknik “Purposive sampling”.
D. Uji instrumen
1. Uji validitas
Menurut Sugiyono (2009) menyatakan bahwa uji validitas untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesionner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan persyaratan minim untuk di anggap suatu butir instrumen valid[1].
2. Uji reliabilitas
Menurut Sugiyono (2012:122) menyatakan bahwa reliabilitas adalah derajat konsistensi atau keajengan data dalam interval waktu tertentu[5].
E. Regresi linier berganda
Menurut Sugiyono (2013:210) menyatakan bahwa analisis regresi berganda merupakan suatu alat analisis yang digunakan untuk memprediksikan berubahnya nilai variabel tertentu bila variabel lain berubah. Jumlah variabel independen yang diteliti lebih dari satu, sehingga dikatakan regresi berganda[6].
F. Uji asumsi klasik
1. Uji normalitas
Menurut Sujarweni (2014:52) uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian[7]. Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal. Normalitas data dapat dilihat dengan menggunakan uji norma kolmogrov smirnov yaitu :
a) jika sig > 0,05 maka berdistribusi normal,
b) jika sig < 0,05 maka berdistribusi tidak normal.
2. Uji multikolinieritas
Menurut Ghozali (2016:103) menyatakan bahwa uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen)[1].
3. Uji heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2016:134) menyatakan bahwa uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain[1]. Kriteria uji glejser yaitu :
a. jika r > 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas
b. jika r < 0,05 maka terjadi heteroskedastisitas
G. Hipotesis
1. Uji parsial (uji t)
Untuk mengetahui pengaruh variabel kepemimpinan transformasional, disiplin kerja,motivasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan dapat dilakukan dengan uji t secara parsial melalui langkah-langkah sebagai berikut:
2. Uji simultan (uji f)
Uji f diperlukan untuk mengetahui apakah varibael independen secara bersama-sama memberi pengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali 2016;171) [6]. Uji f menurut Priyatno (2014:185) menyatakan bahwa memiliki kriteria berdasarkan nila signifikan sebagai berikut :
a. signifikansi < 0,05 maka hipotesis penelitian diterima
b. signifikansi > 0,05 maka hipotesis penelitian ditolak [8]
3. Koefisien determinasi (R2)
Menurut Ghozali (2016:95) menyatakan bahwa uji koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan varian variabel dependen[9].
Berdasarkan hasil uji validitas diatas menujukkan bahwa nilai rhitung lebih besar daripada rtabel sebesar 0,304. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan dari hasil kuesioner sebagai alat ukur variabel Kepemimpinan Transformasional, Disiplin Kerja, Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja Karyawan dinyatakan valid semua.
Hasil uji reliabilitas diatas menunjukkan bahwa nilai koefisien reliabilitas angket X1 sebesar 0,825, angket X2 sebesar 0,647, angket X3 sebesar 0,721, dan angket Y sebesar 0,566. Berdasarkan kuesioner dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa semua kuesioner atau angket dinyatakan reliabel atau koefisien.
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi sebagai berikut :
Y= 7,314 + 0,304X1 + 0,165X2 + 0,234X3 + e
Persamaan regresi diatas memperlihatkan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen secara parsial.
Berdasarkan hasil uji normalitas diketahui nilai signifikansi 0,200 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa nilai residual bertrisbusi normal.
Berdasarkan hasil dari tabel di atas untuk variabel Kepemimpinan Transformasional (X1) terdapat nilai tolerance 0,693 dan VIF terdapat nilai 1,444, variabel Disiplin Kerja (X2) terdapat nilai tolerance 0,986 dan VIF terdapat nilai 1.014, variabel Motivasi Kerja (X3) terdapat nilai tolerance 0,699 dan VIF terdapat nilai 1.431. dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel X1,X2, dan X3 nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10,00 yang menyatakan bahwa semua variabel tersebut berdistribusi normal atau tidak terjadi multikolinieritas.
Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas melalui uji glajser menunjukkan bahwa nilai signifikan pada X1 sebesar 0,157, X2 sebesar 0,897, dan X3 sebesar 0,295 > 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa semua uji heteroskedastisitas diatas adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.
Berdasarkan hasil uji F diatas dapat dilihat pada kolom sig. yang menyatakan bahwa nilai sig. adalah 0,00 atau nilai sig. < 0,05. Maka kesimpulannya adalah variabel kepemimpinan transformasional (X1), disiplik kerja (X2), motivasi kerja (X3) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan (Y).
Besarnya nilai Rsquare (koefisien diterminasi) yang terdapat pada tabel diatas adalah sebesar 0,457. Hal ini menunjukkan bahwa sumbangan pengaruh kepemimpinan transformasional (X1), disiplin kerja (X2), dan motivasi kerja (X3) terhadap kepuasan kerja karyawan (Y) adalah sebesar 45,7% sementara sisanya 54,3 merupakan kontribusi dari variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
1. Kepemimpinan Transformasional
Hasil analisis pengaruh kepemimpinan transformasional (X1) terhadap kepuasan kerja karyawan (Y) : dari analisis uji t diperoleh nilai sig. untuk pengaruh variabel kepemimpinan transformasional (X1) terhadap kepuasan kerja karyawan (Y) sebesar 0,008 < 0,05 dan nilai thitung 2,809 > ttabel 2,024, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kepemimpinan transformasional (X1) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan (Y). Selain itu koefisien regresi X1 sebesar 0,304 yang menyatakan bahwa kepuasan kerja karyawan akan meningkat sebesar 0,304. Koefisien regresi tersebut bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa arah pengaruh variabel kepemimpinan transformasional, disiplin kerja, motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. Bahwa pemimpin bisa mengambil tindakan untuk memberikan inspirasi. Pemimpin yang ada di PT Sarana Nikoteknik sering mengajak diskusi, dan tidak segan untuk mentransferkan ilmu.
Dalam penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Zulkarnaen, I Nyoman Sudarma (2018) yang berjudul pengaruh gaya kepemimpinan transformasional, dan kompensasi terhadap kepuasan kerja karyawan Restoran Warung Taulan Bandung[10].
2. Disiplin kerja
Hasil analisis data uji t dan hasil pengujian menunjukkan bahwa pengaruh disiplin kerja terhadap kepuasan kerja karyawan adalah pengaruh signifikan sehingga nilai sig. variabel disiplin kerja terhadap kepuasan kerja karyawan sebesar 0,041 < 0,05 dan nilai thitung 2,114 > ttabel 2,024. Selain itu koefisien regresi disiplin kerja sebesar 0,165 yang menyatakan bahwa kepuasan kerja karyawan akan meningkat sebesar 0,165. Koefisien regresi tersebut bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa arah pengaruh variabel disiplin kerja (X2) terhadap kepuasan kerja karyawan (Y) adalah terdapat pengaruh siginfikan positif dan secara simultan variabel kepemimpinan transformasioanl, disiplin kerja, dan motivasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan menyatakan bahwa signifikan.
Dalam penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Naim mustofa (2018) menyatakan bawha disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan Apotik Sumber Anom Warujayeng Nganjuk. Disiplin kerja terdapat pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan nilai sig. sebesar 0,008 < 0,05[2].
3. Motivasi kerja
Hasil analisis pengaruh motivasi kerja (X3) terhadap kepuasan kerja karyawan (Y) : dari analisis uji t diperoleh nilai sig. untuk pengaruh variabel motivasi kerja (X3) terhadap kepuasan kerja karyawan (Y) sebesar 0,008 < 0,05 dan nilai thitung 2,372 > ttabel 2,024, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi kerja (X3) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan (Y). Selain itu koefisien regresi X3 sebesar 0,234. Koefisien regresi tersebut bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa arah pengaruh variabel motivasi kerja (X3) terhadap kepuasan kerja karyawan (Y) adalah terdapat pengaruh signifikan positif dan secara simultan pengaruh kepemimpinan transformasional, disiplin kerja, motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan.
Dalam penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Ronna Yulia, Rita N, Yantje U (2017) yang berjudul pengaruh lingkungan kerja dan motivasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan Cinemaxx Lippo Plaza Manado. Hasil penelitian yang telah dilakukan pada variabel motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan Cinemaxx Lippo Plaza Manado dengan nilai sig. untuk pengaruh variabel motivasi kerja (X3) terhadap kepuasan kerja karyawan (Y) sebesar 0,029 < 0,05[3].
Dari hasil penelitian diatas, maka penelitian ini bisa di simpulkan sebagai berikut :