This study aims to determine the influence of system quality, information quality and quality of human resources on the implementation of e-budgeting in Sidoarjo Regency. This study uses a quantitative method with a questionnaire as a research instrument. The sample used was 10 OPD in Sidoarjo Regency. The sampling technique in this study used purposive sampling. The data analysis technique used is validity test, reliability test and classic assumption test while the hypothesis testing in this study uses multiple linear regression analysis. The results of the research obtained based on the validity test and reliability test showed that all questions were declared valid and reliable. The results of the analysis show that the quality of the system partially influences the implementation of e-budgeting. The quality of human resources partially influences the implementation of e- budgeting. While the quality of information does not partially affect the implementation of e-budgeting.
E-Budgeting merupakan sistem informasi yang digunakan untuk penyusunan anggaran guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam proses penganggaran[1]. Sistem e-budgeting memberikan memberikan peranan penting dalam pembuatan anggaran yaitu mampu mempersingkat waktu dalam proses penyusunan anggaran karena semua dilakukan secara online dan dapat diakses dimana saja. Sistem ini juga berfungsi sebagai alat pengawasan kerja yang dapat memantau proses penyusunan anggaran. Selain itu, prosedur dalam e-budgeting juga dapat mengantisipasi potensi adanya mark-up dengan sistem yang saling mengawasi. Sedangkan menurut [2] sistem E- budgeting ialah sistem peyusunan angaran yang didalamnya termasuk aplikasi program komputer berbasis web untuk memfasilitasi proses penyusunan anggaran belanja daerah. Dengan adanya penerapan teknologi informasi penyusunan anggaran seperti e-budgeting diharapkan pemerintah dapat lebih mudah dalam menentukan kebijakan berkaitan dengan pengangaran sehingga tercipta informasi keuangan yang transparan dan akuntabel bagi para pengguna.
Anggaran memiliki peranan penting dalam tata kelola pemerintah. Anggaran sebagai alat kebijakan, perencanaan, pengendalian dan penilaian kinerja serta diperlukan untuk meyakinkan bahwa pemerintah telah bertanggung jawab terhadap masyarakat. Dalam hal ini anggaran publik merupakan instrumen pelaksanaan akuntabilitas publik oleh lembaga publik yang ada. Dalam pelaksanaannya sistem e-budgeting memerlukan komitmen yang tinggi serta teknologi yang memadai, selain itu faktor sumber daya manusia juga diperlukan karena sumber daya manusia sebagai penggerak dari semua akitivtas pemerintahan. Oleh karena itu, diperlukan kerjasama antar semua elemen masyarakat maupun pemerintahan agar penerapan sistem e-budgeting berjalan dengan baik serta pengelolaan anggaran yang tarnsparan dan akuntabel dapat dicapai.
E-budgeting dinilai dapat menekan angka korupsi karena informasi keuangan daerah menjadi lebih transparan, akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan dan bebas dari kecurangan para oknum yang tidak bertanggung jawab. Berbagai keunggulan dalam penerapan teknologi diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam proses penganggaran sehingga mampu mendorong peningkatan kinerja instansi. Anggaran dapat mempengruhi perilaku dan keputusan dari instansi dan dapat memberikan patokan sebagai penilaian kinerja. Hal ini didukung oleh penelitian [3] yang mengatakan bahwa dukungan teknologi dalam penyusunan anggaran dapat meningkatkan kinerja pemerintah daerah. Dengan demikian penganggaran dengan teknologi informasi memiliki kaitan yang erat dengan kinerja yang akan dicapai oleh pemerintah.
Pengembangan sistem e-budgeting hingga saat ini terus dilakukan dan dibenahi oleh Pemerintah Kabupaten Sidoarjo guna menciptakan informasi keuangan yang transparan serta tata kelola daerah yang terintegrasi dengan baik dan meningkatkan mutu pelayanan yang baik kepada masyarakat. Berdasarkan uraian latar belakang diatas dan hasil penelitian sebelumnya, maka peneliti ingin mengkaji lebih jauh tentang fenomena e-budgeting melalui penelitian dengan judul “Persepsi Terhadap Implement E-Budgeting (Studi Pada Pemerintah Kabupaten Sidoarjo)”.
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan memanfaatkan sumber data primer dan teknik pengumpulan data berupa kuesioner.
B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
Variabel | Definisi Variabel | Indikator | Sumber |
Kualitas Sistem (X1) | Kualitassistem merupakan karakteristik kualitas yang terdiri dari suatu sistem informasi sehingga menghasilkaninformasi yang akurat | -ReliabelFleksibelTerintegrasiMudah DiaksesAktual | Putu Jaya Permana 2013 |
Kualitas Informasi (X2) | Kualitas informasi dapat diartikansebagai kualitas dari informasi yang merupakan hasilpengolahan data. | LengkapAkurat-Formatbakudan menarikTerbaru (update) | Putu Jaya Permana 2013 |
Kualitas Sumber Daya Manusia(X3) | Kualitas sumberdaya manusia yang baik dan handalmampu mengoptimalkan produktifitas atau kinerja karyawanitusendiri sertadapatmembagi peran atau tugas sesuai tanggungjawabyangdimiliki | Tingkat pendidikanTanggung jawabPelatihan kerjaTingkat pengalamanBerkompetendalam bidangnya | Wiralestari dan Fredy 2018 |
Implementasi E-Budgeting (Y) | Implementasi ebudgeting ialah penerapan dalam penyusunan anggaran secara elektronik | Kemampuan penggunaPegawai yang berpartisipas menggunakan e- budgetingKomponen penyusunan anggaran tersedia secara onlineEfisiensi dan efektivitas alur | Verina Wahyu Rosalina 2016 |
C. Populasi dan Sampel
Populasi pada penelitian ini yaitu 10 Dinas/Badan wilayah Sidoarjo. Dengan menggunakan teknik purposive sampling untuk pengambilan sampelnya dan menyebarkan sebanyak 100 kuesioner
D. Teknik Analisis
1. Uji Kualitas Data
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam penelitian ini adalah melakukan uji validitas dan reabilitas alat ukur, dengan maksud agar alat ukur yang valid dan reliable dalam pengumpulan data akan menghasilkan penelitian yang valid dan reliable. Sehingga semua perhitungan dalam teknik analisis dilakukan dengan menggunakan program SPSS (Stastitical Program for Social science).
2. Analisis Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Jika nilai Sig > 0, 05 maka menunjukkan data berdistribusi normal[4] Multikolinearitas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika nilai VIF ≤ 10 maka menunjukkan adanya multikolonieritas[5]
Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual didalam regresi tersebut. Apabila nilai Sig > 0,05 maka dapat diartikan tidak terjadi heteroskedastisitas [4] .
E. Uji Hipotesis
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel dependen. Uji analisis ini dilakukan dengan bantuan program Statistical Package For Social Science (SPSS), maka dapat dirumuskan sebagai berikut :
Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e
Keterangan:
Y: Variabel Dependen
a: Konstanta
b1-3: Koefisien Regresi
X1-3: Variabel Independen
e: Faktor Kesalahan (nilai 0)
a) Uji t (parsial)
Kriteria untuk pengambilan keputusan pada uji t ini yaitu:
b) Koefisien Determinan
Uji koefisien determinan digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen.
A. Hasil Uji Analisis Data
1. Hasil Uji Kualitas Data
Soal item | Pearson Correlation | Sig (2- Tailed) | Keterangan |
X1.1 | 0,545** | 0,000 | Valid |
X1.2 | 0,508** | 0,000 | Valid |
X1.3 | 0,779** | 0,000 | Valid |
X1.4 | 0,575** | 0,000 | Valid |
X1.5 | 0,755** | 0,000 | Valid |
X1.6 | 0,666** | 0,000 | Valid |
X1.7 | 0,520** | 0,000 | Valid |
Soal item | Pearson Correlation | Sig (2- Tailed) | Keterangan |
X2.1 | 0,700** | 0,000 | Valid |
X2.2 | 0,898** | 0,000 | Valid |
X2.3 | 0,693** | 0,000 | Valid |
X2.4 | 0,796** | 0,000 | Valid |
X2.5 | 0,799** | 0,000 | Valid |
Soal item | Pearson Correlation | Sig (2- Tailed) | Keterangan |
X3.1 | 0,576** | 0,000 | Valid |
X3.2 | 0,605** | 0,000 | Valid |
X3.3 | 0,724** | 0,000 | Valid |
X3.4 | 0,710** | 0,000 | Valid |
X3.5 | 0,631** | 0,000 | Valid |
X3.6 | 0,581** | 0,000 | Valid |
Soal item | Pearson Correlation | Sig (2- Tailed) | Keterangan |
Y.1 | 0,592** | 0,000 | Valid |
Y.2 | 0,865** | 0,000 | Valid |
Y.3 | 0,864** | 0,000 | Valid |
Y.4 | 0,878** | 0,000 | Valid |
Y.5 | 0,818** | 0,000 | Valid |
Y.6 | 0,856** | 0,000 | Valid |
Y.7 | 0,759** | 0,000 | Valid |
Y.8 | 0,785** | 0,000 | Valid |
Y.9 | 0,810** | 0,000 | Valid |
Y.10 | 0,750** | 0,000 | Valid |
Y.11 | 0,787** | 0,000 | Valid |
Y.12 | 0,896** | 0,000 | Valid |
Y.13 | 0,867** | 0,000 | Valid |
Y.14 | 0,820** | 0,000 | Valid |
Berdasarkan tabel 2 hasil uji validitas seluruh variabel menunjukan bahwa masing-masing item soal memiliki nilai signifikan dibawah 0,05. Maka dari hasil uji yang telah dilakukan, item soal diatas dinyatakan valid.
2. Hasil Uji Reliabilitas
No | Variabel | Nilai Cronbach Alpha | Keterangan |
1 | Kualitas Sistem (X1) | 0,748 | Reliabel |
2 | Kualitas Informasi (X2) | 0,801 | Reliabel |
3 | Kualitas Sumber Daya Manusia (X3) | 0,747 | Reliabel |
4 | Implementasi E-Budgeting (Y) | 0,774 | Reliabel |
Berdasarkan tabel 3 hasil uji reliabilitas dapat diketahui bahwa semua butir kuesioner memiliki nilai cronbach alpha > 0,05 sehingga dapat dikatakan reliabel.
3. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Unstandardized Residual | |
N | 70 |
Normal Parametersa,b Mean | ,0000000 |
Std. Deviation | 5,64416745 |
Most ExtremeAbsolute | ,144 |
DifferencesPositive | ,144 |
Negative | -,130 |
Kolmogorov-Smirnov Z | 1,208 |
Asymp. Sig. (2-tailed) | ,108 |
Dari hasil pengujian yang ditunjukkan pada gambar di atas hasil uji normalitas diketahui bahwa residual berdistribusi normal. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai signifikan (Asymp. Sig. 2- tailed) yang lebih besar dari 0,05 yaitu 0,108.
b. Multikolinearitas
Model | Unstandardized Coefficients | Standardized Coefficients | t | Sig. | Collinearity Statistics | ||
B | Std. Error | Beta | Tolerance | VIF | |||
1(Constant) | -2,740 | 9,357 | -,293 | ,771 | |||
Kualitas Sistem | 1,325 | ,298 | ,482 | 4,449 | ,000 | ,729 | 1,372 |
Kualitas | ,094 | ,358 | ,026 | ,262 | ,794 | ,837 | 1,194 |
Informasi | |||||||
Kualitas SDM | ,856 | ,295 | ,291 | 2,905 | ,005 | ,854 | 1,171 |
a. Dependent Variable: Implementasi E-budgeting
Berdasarkan tabel 4.14 hasil uji multikolinieritas dapat diketahui bahwa nilai Tolerance dari variabel kualitas sistem adalah 0,729 dan nilai VIF 1,372. Nilai Tolerance dari variabel kualitas informasi adalah 0,837 dan nilai VIF 1,194. Nilai Tolerance dari variabel kualitas sumber daya manusia adalah 0,854 dan nilai VIF 1,171. Maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini terbebas dari multikolinieritas.
c. Heteroskedastisitas
Model | Unstandardized Coefficients | Standardized Coefficients | t | Sig. | Collinearity Statistics | ||
B | Std. Error | Beta | Tolerance | VIF | |||
1(Constant) | 11,158 | 6,563 | 1,700 | ,094 | |||
Kualitas Sistem | -,413 | ,209 | -,269 | -1,978 | ,052 | ,729 | 1,372 |
Kualitas Informasi | ,450 | ,251 | ,227 | 1,791 | ,078 | ,837 | 1,194 |
Kualitas SDM | -,227 | ,207 | -,138 | -1,097 | ,276 | ,854 | 1,171 |
a. Dependent Variable: ABS_RES
Berdasarkan tabel 6 hasil uji heteroskedastisitas diatas dapat dilihat bahwa nilai Sig pada variabel kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas sdm diatas 5% atau 0,05. Sehingga dapat diartikan bahwa variabel-variabel tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas.
B. Hasil Uji Hipotesis
a. Uji t (secara parsial)
Model | Unstandardized Coefficients | Standardized Coefficients | t | Sig. | Collinearity Statistics | ||
B | Std. Error | Beta | Tolerance | VIF | |||
1(Constant) | -2,740 | 9,357 | -,293 | ,771 | |||
Kualitas Sistem | 1,325 | ,298 | ,482 | 4,449 | ,000 | ,729 | 1,372 |
Kualitas | ,094 | ,358 | ,026 | ,262 | ,794 | ,837 | 1,194 |
Informasi | |||||||
Kualitas SDM | ,856 | ,295 | ,291 | 2,905 | ,005 | ,854 | 1,171 |
Dependent Variable: Implementasi E-Budgeting
b. Koefisien Determinan
Model | R | R Square | Adjusted RSquare | Std. Error ofthe Estimate | Durbin-Watson |
1 | ,660a | ,436 | ,411 | 5,771 | 1,773 |
Berdasarkan tabel 4.16 hasil uji koefisien determinan menunjukan nilai adjusted R square sebesar 0,411 atau 41,1%. Hal ini menunjukan bahwa variabel implementasi e-budgeting yang dapat dijelaskan oleh variabel kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas sumber daaya manusia adalah sebesar 41,1% sedangkan sisanya 58,9% dijelaskan oleh faktor-faktor lainnya yang tidak digunakan dalam penelitian ini
Pembahasan
1. Kualitas sistem berpengaruh secara parsial terhadap implementasi e-budgeting di Kabupaten Sidoarjo
Hipotesis satu (H1) adalah kualitas sistem berpengaruh terhadap implementasi e-budgeting. Berdasarkan hasil uji t diperoleh nilai > (4,449 > 1,996) dan nilai signifikan (0,000) < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis satu (H1) diterima. Artinya secara statistik hasil menunjukan bahwa kualitas sistem secara parsial berpengaruh terhadap implementasi e-budgeting. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh [6]
2. Kualitas informasi tidak berpengaruh secara parsial terhadap implementasi e-budgeting di Kabupaten Sidoarjo
Hipotesis dua (H2) adalah kualitas informasi tidak berpengaruh terhadap implementasi e- budgeting. Berdasarkan hasil uji t diperoleh nilai < (0,262 < 1,996) dan nilai signifikan (0,794) > 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis dua (H2) ditolak. Artinya secara statistik hasil menunjukan bahwa kualitas informasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap implementasi e- budgeting. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh [7]
3. Kualitas sumber daya manusia berpengaruh secara parsial terhadap implementasi e-budgeting di Kabupaten Sidoarjo
Hipotesis tiga (H3) adalah kualitas sumber daya manusia berpengaruh terhadap implementasi e- budgeting. Berdasarkan hasil uji t diperoleh nilai > (2,905 > 1,996) dan nilai signifikan (0,005). Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis tiga (H3) diterima. Artinya secara statistik hasil menunjukan bahwa kualitas sumber daya manusia secara parsial berpengaruh terhadap implementasi e-budgeting. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh [8]