Financial Accounting
DOI: 10.21070/ijler.v2i1.83

Effect of Managerial Ownership Structure, Leverage, and Firm Size on Accounting Conservatism


Pengaruh Struktur Kepemilikan Manajerial, Leverage, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Konservatisme Akuntansi

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Managerial Ownership Structure Leverage Company Size Accounting Conservatism

Abstract

This research was conducted to analyze the effect of Managerial Ownership with Accounting Conservatism at Mining companies listed on BEI period 2014-2016; analyze the effect of Leverage with Accounting Conservatism on Mining companies listed on the IDX for the periode2014-2016; as well as analyzing the effect of Company Size with Accounting Conservatism on Mining companies listed on BEI period 2014-2016; This research is a type of quantitative research, with the overall population of mining companies listed on the Stock Exchange in the 2014-2016 period with a total of 39 companies. Determination of the sample was done by  purposive sampling method and obtained sample of 18 companies. The analytical tool used is classical assumption analysis, multiple linear regression coefficient, determination coefficient, t test and F test using SPSS version 20 for windows. The result of the research shows that managerial ownership variables significantly influence accounting conservatism variables in mining companies listed in BEI period 2014-2016; leverage variables significantly influence the variables of accounting conservatism in mining companies listed on the BEI period 2014-2016; and firm size variables significantly influence the variables of accounting conservatism in mining companies listed on the BEI period 2014-2016.

Pendahuluan

Pada penyusunan laporan keuangan, tiap- tiap manajemen perusahaan menggunakan metode atau estimasi akuntansi serta menerapkan unsur fleksibilitas menurut Standar Akuntansi Keuangan. Terkait demikian, metode atau estimasi akuntansi yang digunakan oleh tiap-tiap perusahaan dianggap memiliki perbedaan tingkat konservatisme. Adanya manajer perusahaan yang menghadapi suatu kondisi ketidakpastian diupayakan dapat mempraktikkan konservatisme akuntansi. Konservatisme akuntansi merupakan pemilihan prinsip akuntansi yang dapat mengarahkan pada upaya minimalisasi laba perusahaan yaitu laba kumulatif yang wajib dilaporkan, di mana dilakukan pengakuan terkait dengan pendapatan yang lebih lambat, mengakui biaya yang lebih cepat, memberikan aset pada nilai yang lebih rendah dan memberikan nilai pada kewajiban dengan nilai yang lebih tinggi. Konservatismea kuntansi memberikan pengakuan terhadap biaya atau kerugian yang kemungkinan dapat terjadi, namun tidak segera memberikan pengakuan terhadap laba yang kemungkinan akan datang meskipun potensi terjadinya kondisi tersebut adalah besar atau tinggi. Konservatisme akuntansi diukur menggunakan ukuran akrual. Apabila terdapat selisih antara laba bersih dengan arus kas dari adanya aktivitas operasi memiliki nilai yang negatif, maka perusahaan dapat dikategorikan sebagai perusahaan konservatif (1) namun apabila memperoleh hasil yang positif maka laba perusahaan dapat dikategorikan non konservatif (0) [1] .

Pada praktiknya terdapat beberapa faktor yang menentukan seorang manajer perusahaan untuk menggunakan metode konservatisme akuntansi atau tidak. Salah faktor yang mempengaruhi kebijakan dan pengambilan keputusan perusahaan adalah struktur kepemilikan manajerial. Kepemilikan manajerial merupakan kepemilikan saham perusahaan oleh manajer. Struktur kepemilikan dianggap sebagai satu di antara banyak faktor internal dari perusahaan yang dapat menentukan maju atau tidaknya perusahaan. Para pemilik atau para pemegang saham merupakan pihak yang memberikan ketersediaan dana yang kemudian dana tersebut digunakan untuk perusahaan [2]. Terdapat faktor selain yaitu Leverage atau yang dikenal dengan rasio hutang merupakan rasio atau ukuran yang dimanfaatkan dalam melakukan pengukuran terhadap seberapa jauh aset yang dimiliki oleh perusahaan dapat dibiayai dengan hutang maupun biaya yang diberikan oleh pihak eksternal [3]. Sifat pokok dari leverage adalah memberikan dua kemungkinan dampak yang menguntungkan apabila kondisi ekonomi membaik pada tahun-tahun mendatang dan merugikan apabila kondisi ekonomi memburuk pada tahun-tahun yang akan datang [4).Apabila perusahaan memiliki hutang dalam nilai yang tinggi, hal ini membuat para kreditur memiliki hak dalam mengetahui dan melakukan pengawasan terhadap berjalannya semua kegiatan operasional yang dilakukan oleh perusahaan. Kondisi demikian membuat perusahaan memiliki inisiatif dalam melakukan praktik kehati-hatian di dalam melaporkan laba perusahaan atau yang dikenal dengan sebutan konservatisme akuntansi.

Faktor yang mempengaruhi konservatisme akuntansi adalah ukuran perusahaan. Ukuran perusahaan merupakan penentuan besaran, dimensi atau kepastian dari suatu perusahaan. Ukuran perusahaan merupakan nilai rata-rata dari keseluruhan atau jumlah penjualan bersih pada tahun berjalan sampai dengan beberapa tahun ke depan [6]. Ukuran perusahaan merupakan unsur penting di dalam perusahaan, hal ini dikarenakan perusahaan yang memiliki ukuran lebih atau paling besar dianggap mampu dalam menghadapi krisis yang dapat terjadi sewaktu-waktu [5].

Penelitian yang dilakukan oleh Dewi dan Suryanawa (2014) menunjukkan terdapat hubungan positif dan signifikan antara struktur kepemilikan manajerial dan leverage terhadap konservatisme akuntansi dan penelitian yang dilakukan oleh Noviantari dan Ratnadi (2015) menunjukkan terdapat pengaruh positif antara ukuran perusahaan terhadap konservatisme akuntansi serta menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif antara leverage terhadap konservatisme akuntansi Terkait demikian, peneliti akan melakukan kajian mendalam terkait dengan variabel konservatisme akuntansi, variabel struktur kepemilikan manajerial,variabel leverage dan variaabel ukuran perusahaan. Hal ini dikarenakan belum ada hasil konsisten terkait dengan penelitian yang dilakukan sehingga peneliti melakukan penelitian kembali pada variabel-variabel tersebut. Peneliti mengambil objek penelitian pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2014 sampai 2016. Alasan memilih perusahaan sektor pertambangan karena di Indonesia ini prospek dalam hal sumber daya alam berupa batubara, logam mulia dan lainnya sangat melimpah, sehingga hal ini menarik bagi investor untuk menanamkan modalnya ke perusahaan pertambangan.Oleh karena itu, judul yang digunakan oleh peneliti adalah “Pengaruh Struktur Kepemilikan Manajerial, Leverage dan Ukuran Perusahaan terhadap Konservatisme Akuntansi (Studi pada Perusahaan Pertambangan di BEI Periode 2014- 2016)”.

Metode Penelitian

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang dilakukan dengan memberikan penekanan pada objektivitas fenomena serta dilakukan pengkajian dengan cara kuantitatif atau perhitungan. Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan cara memaksimalkan objekivitas desain yaitu menggunakan angka, statistik dan percobaan-percobaan(Hamdi & Bahruddin, 2015)

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode tahun 2014-2016.

C. Populasi

Pada penelitian ini, populasi yang digunakan adalah keseluruhan perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2016 yang berjumlah 39 perusahaan yang terbagi dalam 4 (empat) sub sektor.

D. Sampel

Dalam penelitian ini Untuk menentukan sampel yang digunakan, adalah dengan menggunakan teknik sampling purposiveKriteria pengambilan sampel yang digunakan terdiri dari:

  1. Perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2014-2016.
  2. Perusahaan pertambangan yang menerbitkan laporan keuangan per 31 Desember selama periode penelitian.
  3. Perusahaan pertambangan yang menerbitkan laporan keuangan di BEI yang sudah diaudit.

Dengan kriteria tersebut maka, dari perusahaan pertambangan periode 2014-2016, perusahaan pertambangan yang memenuhi semua syarat tersebut untuk dijadikan sampel penelitian sebanyak 18 perusahaan

E. Variabel Penelitan

1.Variabel Independen

Struktur kepemilikan manajerial

Struktur kepemilikan manajerial diukur dengan rumus berikut (Dewi & Suryanawa, 2014):

___________________________

Leverage

Leverage dapat diukur dengan Rumus yang digunakan untuk menghitung total debt to equity ratio adalah (Arifin, 2010):

________________________________

Ukuran perusahaan

Ukuran perusahaan diukur dengan model jumlah aktiva (log assets), yang ada di perusahaan. Berikut rumus yang digunakan untuk mengukur ukuran perusahaan(Rusydi, 2013):

( )

Di mana ukuran perusahaan besarnya dihitung dari besarnya logaritma total aset yang dimiliki oleh perusahaan

2. Variabel Dependen

Konservatisme Akuntansi Konservatisme diukur menggunakan ukuran akrual, yaitu dengan rumus berikut(Pujianti, 2013):

Keterangan;

CONCit : Tingkat konservatisme perusahaan i pada periode t

NIit : Net income sebelum extra ordnary item dikurangi depresiasi atau amortisasi

CFOit : Cash Flow dari kegiatan operasi

2. Teknik Analisis

Pengujian Hipotesis

Metode yang digunakan pada analisis ini adalah analisis regresi linier berganda, namun terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis. Adapun uji asumsi klasiknya terdiri dari uji normalitas, multikolinieritas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi.

3. Hasil Penelitian

a. Uji Asumsi Klasik

1) Uji Normalitas

Berdasarkan gambar tersebut terlihat bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan menikuti arah garis diagonal, maka model regresi dalam penelitian ini memenuhi asumsi normalitas.

2) Uji Linieritas

Dari tabel tersebut menunjukkan bahwa hubungan variabel bebas dengan variabel terikat seluruhnya bersifat linier yang dibuktikan dengan perolehan tingkat signifikansi masing-masing variabel kurang dari 0,05.

3) Multikolinieritas

Model Correlations CollinearityStatistics
Zero- order Partial Part Tolerance VIF
(Constant)1 X1 X2X3 .173.238.166 .291.315.298 .277.302.284 .884.959.870 1.1311.0431.149
Table 1.Coefficients a

a. Dependent Variable: Y

Dari tabel tersebut menunjukkan nilai VIF semua variabel bebas dalam penelitian ini lebih kecil dari 10, sedangkan nilai toleransi semua variabel bebas lebih dari 0,10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala multikolonieritas antar variabel bebas dalam model regresi.

4) Uji Heteroskedastisitas

Dari gambar di atas scatter plot terlihat titik-titik menyebar secara secara acak dan tidak ada kecenderungan untuk membentuk pola tertentu, maka tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.

5) Autokorelasi

Pada hasil pengujian menunjukan bahwa nilai DW sebesar 2.512.Sehingga nilai DW masih dibawah 5.Hal ini menunjukan tidak terjadi autokorelasi.

6) Analis data

Uji t

Pada tabel tersebut mengenai hasil pengolahan SPSS, maka dapat dibuat persamaan regresi berganda sebagai berikut:

Y = 1,861 + 2,294 X1 + 6,353 X2 + 1,395 X3.

Uji t

Coefficientsa

Dependent Variable: Y

Pengaruh kepemilikan manajerial terhadap konservatisme akuntansi. Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai sig sebesar 0.036 > 0.05 artinya kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi H1 diterima

  1. Pengaruh leverage terhadap konservatismeakuntansi. Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai sig sebesar 0.023 > 0.05 artinya leverage berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi H2 diterima
  2. Pengaruh leverage terhadap konservatismeakuntansi. Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai sig sebesar 0.023 > 0.05 artinya leverage berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi H2 diterima
  3. Pengaruh ukuran perussahaan terhadap konservatisme akuntansi. Berdasarkan tabel diats diperoleh nilai sig sebesar 0.032 > 0.05 artinya ukuran perussahaan bepengaruh terhadap konservatisme akuntansi H3 diterima.

Koefisien Determinasi Ganda(R2)

Hasil uji koefisien determinasi ganda dapat dilihat pada tabel 4.8, dari hasil perhitungan diperoleh nilai R² Square sebesar 0,175. Hal ini menunjukkan naik turunnya variabel terikat yaitu konservatisme akuntansi dipengaruhi oleh variabel struktur kepemilikan manajerial, leverage, dan ukuranperusahaansebesar 17,5%sedangkan sisanya 82,5% dipengaruhi variabel lain di luar penelitian seperti intensitas modal dan financialdistress.

Pembahasan

1. Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap Konservatisme Akuntansi

Sesuai dengan hasil analisis data, variabel struktur kepemilikan manajerial mempunyai nilai tingkat signifikansi sebesar 0,036 atau kurang dari 0,05. Hal ini menunjukan bahwa secara parsial variabel struktur kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi. Dari hasil pengolahan data diperoleh informasi bahwa kepemilikan manajerial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap konservatisme akuntansi pada perusahaan pertambangan di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2016. Hal ini menunjukkan tinggi rendahnya tingkat konservatisme akuntansi, dapat dipengaruhi adanya kepemilikan manajerial dalam perusahaan. Selaras dengan pendapat Harahap (2012), dimana apabila nilai kepemilikan manajerial lebih tinggi dibandingkan dengan pihak luar, maka pihak perusahaan memiliki kecenderunganuntukmenerapkan konservatisme akuntansi.Didukung dengan penelitian yang dilakukan Pambudi (2017), dimana apabila kepemilikan perusahaan memperoleh nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan pihak luar atau eksternal, hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kecenderungan dalam menerapkan konservatisme akuntansi.

2. Pengaruh Leverage Terhadap Konservatisme Akuntansi

Dari hasil analisis data, variabel leveragememperoleh nilai tingkat signifikansi sebesar 0,023 atau lebih kecil dari 0,05. Hal ini menujukkan bahwa secara parsial variabel leverage berpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi. Dari hasil pengolahan data diperoleh hasil bahwa leverage secara parsial berpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi pada perusahaan pertambangan di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2016. Hal ini menunjukkan tinggi rendahnya tingkat konservatisme akuntansi dapat dipengaruhi oleh adanya leverage. Selaras dengan penelitian yang dilakukan Dewi dan Suryanawa (2014), yang memperoleh hasil bahwa leverge berpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi. Diperkuat oleh penelitian yang dilakukan Quljanah, Nuraina dan Wijaya (2017) yang menunjukkan bahwa leverage berpengaruh positif signifikan terhadap konservatisme akuntansi.

3. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Konservatisme Akuntansi

Dari hasil analisis data, variabel ukuran perusahaanmemperoleh nilai tingkat signifikansi sebesar 0,032 atau lebih kecil dari 0,05. Hal ini menujukkan bahwa secara parsial variabel ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi. Dari hasil pengolahan data, diperoleh informasi bahwa ukuran perusahaan berpengaruhsignifikanterhadap konservatisme akuntansi perusahaan pertambangan di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2016. Tinggi rendahnya tingkat konservatisme akuntansi dipengaruhi besar kecilnya ukuran perusahaan. Hal ini didukung oleh penelitian Noviantari dan Ratnadi (2015) yang menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan positif terhadap konservatisme akuntansi..

Kesimpulan

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

konservatisme akuntansi pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2014-2016.

  1. Variabel kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan terhadap variabelkonservatismeakuntansipadaperus ahaanpertambangan yang terdaftar di BEI periode 2014-2016.
  2. Variabel leverage berpengaruh signifikan terhadapvariabel
  3. Variabel ukuran perusahaan berpengaruh signifikanterhadapvariabel konservatismeakuntansipadaperusahaanpe rtambangan yang terdaftar di BEI periode 2014-2016.

Keterbatasan Penelitian

  1. Faktor-faktor yang mempengaruhi konservatisme akuntansi dalam penelitian ini hanya terdiri dari tiga variabel, yaitu kepemilikan manajerial, leverage dan ukuran perusahaan, sedangkan masih banyak faktor lain yang mempengaruhi konservatisme akuntansi.
  2. Adanya keterbatasan penelitian dengan subyek perusahaan pertambangan, yang mana konservatisme akuntansi dialami seluruh perusahaan.

Saran

Beberapa saran yang dapat diberikan peneliti mengenai penelitian ini antara lain:

  1. Bagi perusahaan disarankan untuk memperhatikan masalah kepemilikan manajerial, leverage dan ukuran perusahaan, berdasarkan hasil penelitian ketiganya mempunyai pengaruh yang signifikan pada tindakan konservatisme akuntansi.
  2. Bagi investor maupun calon investor disarankan sebelum melakukan investasi untuk memahami seluruh kemungkinan yang dapat terjadi dalam upaya mencapai profit perusahaan.
  3. Bagi kalangan akademis disarankan adanya keterbatasan dalam peneltian ini, maka perlu ditambah lebih banyak faktor yangmemungkinkandapat mempengaruhi konservatisme akuntansi

References

  1. Pujianti, L. (2013). Pengaruh Konservatsme dalam Laporan Keuangan terhadap Earnings Response Coefficient. Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 11 (2013).
  2. Harahap, S. N. (2012). Peranan Struktur Kepemilikan, Debt Covenant dan Growth Opportunities terhadap Konservatisme Akuntansi. JURNAL ILMIAH MAHASISWA AKUNTANSI – VOL. 1, NO. 2, MARET 2012.
  3. Arifin, J. (2010). Solusi Total Bisnis UKM Basis Ms.Excel+CD. Jakarta: Elex Media Komputindo
  4. Mardiyanto, H. (2010). Inti Sari Manajemen Keuangan. Jakarta: Grasindo.
  5. Zuhro, F. (2016). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Aset dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen : Volume 5, Nomor 5, Mei 2016
  6. Pratiwi, N. P., Yudiaatmaja, F., & Suwendra, I. W. (2016). Pengaruh Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan. e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016).