Human Resource Management
DOI: 10.21070/ijler.v16i0.813

The Influence of Transformational Leadership Style, Organizational Culture, Perception of Organizational Support on Hospital Employee Engagement


Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional, Budaya Organisasi, Persepsi Dukungan Organisasi Terhadap Employee Engagement Karyawan Rumah Sakit

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Transformational Leadership Style Organizational Culture Organizational Support Perception Employee Engagement

Abstract

This study aims to determine the effect of transformational leadership style, organizational culture and perceptions of organizational support on employee engagement at Al-Islam H.M Mawardi Hospital employees. This research is a type of quantitative research with hypothesis testing. The sample used in this study were 107 respondents, namely employees of the Al-Islam Hospital H.M Mawardi Sidoarjo. The analytical tool used is multiple linear regression analysis, coefficient of determination (R2), partial correlation coefficient, t test, F test, and classical assumption test using SPSS version 18.0 application program. This primary data was obtained through a questionnaire whose measurements used a Likert scale which tested the validity and reliability of the data declared valid and reliable Al-Islam H.M Mawardi Hospital, Sidoarjo. The results of this study prove that transformational leadership style affects employee engagement, organizational culture affects employee engagement, perceptions of organizational support on employee engagement. Transformational leadership style, organizational culture, perceived organizational support simultaneously affect employee engagement.

Pendahuluan

Perkembangan bisnis era millenial sekarang ini berkembang sangat pesat. Persaingan yang semakin pesat membuat organisasi perlu melakukan inovasi agar bisa berkompetisi dengan organisasi lain. Untuk mendukung kemajuan organisasi dibutuhkan sumber daya manusia yang handal.Untuk mencapai keberhasilan suatu organisasi maka diperlukan keterikatan (engagement) karyawan sebagai sumber daya manusia dimana sumber daya manusia sudah tidak lagi di anggap sebagai penunjang melainkan sebagai sumber keberhasilan suatu organisasi

Karyawan yang mempunyai Sikap engaged akan selalu bersemangat dalam bekerja, melaksanakan tugas dengan efektif dan efisien, mampu membangun kerja sama dengan rekan karyawan lainnya, selalu melakukan inovasi terhadap organisasinya, dan akan selalu meningkatkan kinerja nya [1].Keterikatan karyawan (Employee Engagement) dapat dilakukan dengan adanya dukungan dari gaya kepemimpinan organisasi sehingga dapat berpengaruh langsung terhadap karyawan nya [2].

Keterikatan karyawan dapat dibentuk pula dengan budaya organisasi. Budaya memberikan peran penting dalam kehidupan organisasi. Adanya suatu budaya organisasi menciptakan nilai positif untuk tumbuhnya keterikatan karyawan kepada organisasi tempat dia bekerja [3].Persepsi Dukungan yang diberikan organisasi akan mendorong karyawan untuk memberikan waktu dan tenaga nya dalam bekerja sehingga keterikatan karyawan terhadap organisasi nya bisa tercapai. [4]

Rumah sakit ini adalah Rumah Sakit Swasta yang dimiliki oleh Yayasan Perguruan Al-Islam (YAPALIS) Krian yang berasal dari hibah sebuah Balai Pengobatan Islam (BAPI) oleh keluarga Bapak H.M. Mawardi. Peran seorang pemimpin dalam rumah sakit sangatlah membantu kelancaran dalam pekerjaan karyawan. Pemimpin selalu memberi arahan dan motivasi kepada karyawan nya. Pemimpin juga bisa menghargai aspirasi dan pendapat karyawan nya dengan baik. Adanya employee engagement diharapkan dapat membantu meningkatkan pelayanan mutu kesehatan di rumah sakit tersebut. Pihak manajemen juga selalu memberikan dukungan kepada semua karyawan agar karyawan memiliki ras engaged terhadap organisasi.

Berdasarkan teori [5]seorang pemimpin yang transformasional adalah seorang pemimpin yang menguasai situasi dengan menyampaikan visi yang jelas tentang tujuan kelompok, bergairah dalam pekerjaan dan kemampuan untuk membuat anggota kelompok merasa diisi ulang dan berenegi sehingga dapat meningkatkan rasa employee engagement. Berdasarkan teori [6] menjelaskan bahwa budaya organisasi adalah kesepakatan bersama dalam kehidupan organisasi dan mengikat semua orang dalam organisasi yang bersangkutan, serta kemauan, kemampuan, dan kesediaan meningkatkan produktivitas kerja. Sehingga hal itu akan meningkatkan keterikatan karyawan (employee engagemnent) terhadap organisasi. sedangkan berdasarkan teori menurut Wayne dalam Robbins [7] persepsi dukungan organisasi merupakan keyakinan global yang dikembangkan oleh karyawan mengenai sejauh mana komitmen organisasi kepada pegawai dilihat dari penghargaan organisasi terhadap kontribusi dan perhatian organisasi terhadap kehidupan pegawai. 0

Berdasarkan semua teori pendukung yang menyatakan adanya pengaruh semua variabel yang digunakan, hal itu berbanding terbalik dengan kondisi lapangan yang terjadi. Rasa employee engagement pada perawat di rumah sakit tersebut kurang optimal. Alasan pegawai keluar karena merasa sudah tidak nyaman lagi, ada kesempatan untuk kerja ditempat lain, dan beban kerja yang dipikul membuat pegawai cepat merasakan stress kerja sehingga memicu terjadinya turnover.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan dapat dirumuskan beberapa permasalahan penelitian sebagai berikut :

  1. Apakah gaya kepemimpinan transformasional berpengaruh terhadap employee engagement?
  2. Apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap employee engagement?
  3. Apakah Persepsi dukungan organisasi berpengaruhterhadap employee engagement ?
  4. Apakah gaya kepemimpinan transformasional, budaya organisasi, persepsi dukungan organisasi berpengaruh secara simultan terhadap Employe Engagement ?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan penelitian yang telah dijabarkan, maka tujuan yang akan diteliti sebagai berikut :

  1. Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan transformasional terhadap employee engagement.
  2. Untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap employee engagement.
  3. Untuk mengetahui pengaruh persepsi dukungan organisasi terhadap employee engagement.
  4. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan/ bersama-sama dari variabel gaya kepemimpinan transformasional, budaya organisasi, persepsi dukungan organisasi.

Metode Penelitian

Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Islam H.M Mawardi. Tepatnya di Jl. Kyai Mojo Krian Sidoarjo. Rumah sakit ini berada di bawah naungan yayasan

Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan [8]. Populasi target dalam penelitian ini adalah 297 karyawan Rumah Sakit Islam H.M Mawardi.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut [8] Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik non probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk menjadi sampel. Dengan menggunakan teknik purposive sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel berdasrkan dari karakteristik yang telah ditetapkan pada populasi sesuai dengan tujuan penelitian. Karakteristik responden yang diambil pada penelitian ini yaitu responden perawat di RSU AL-ISLAM H.M. MAWARDI yaitu sebanyak 107 Perawat.

Jenis dan Sumber Data

Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, karena menggunakan data penelitian berupa angka-angka dan dianalisis menggunakan statistik. Adapun sumber data penelitian terbagi dalam 2 jenis yaitu data primer yang berasal dari data responden mengenai Data primer pada penelitian ini berasal dari data responden mengenai Gaya Kepemimpinan Transformasional, Budaya Organisasi, Persepsi dukungan organisasi terhadap Employee Engagement di Rumah Sakit Islam H.M Mawardi. data sekunder berasal dari RSU Al-Islam H.M. Mawardidisertai dengan stuktur organisasi, company profil, visi dan misi, data dan jumlah perawat.

Definisi Operasional Variabel

Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah :

  1. Gaya kepemimpinan transformasional (x1) adalah sekumpulan ciri yang digunakan untuk mempengaruhi baawahan agar sasaran organisasi tercapai.
  2. Budaya organisasi (X2) merupakan sejumlah pemahaman penting seperti norma, nilai, sikap, keyakinan yang dimiliki bersama oleh anggota organisasi
  3. Persepsi dukungan organisasi (X3) adalah keyakinan Secara kompleks yang dikembangkan karyawan mengenai sejauh mana komitmen organisasi kepada pegawai dilihat dari penghargaan organisasi terhadap kontribusi dan perhatian organisasi terhadap kehidupan pegawai.
  4. Employee Engagement keterikatan kerja (Y) adalah keadaan berfikir secara positif yang ditandai dengan semangat, dedikasi dan ketertikatan.

Indikator

Berikut ini merupakan indikator penelitian dan tingkat pengukurannya :

No Nama Variabel Indikator Tingkat Pengukuran
1 Gaya Kepemimpinan Transformasional (X1) Robbins (2016) KharismaInspirasionalStimulasi intelektualPerhatian secara individual Interval
2 Budaya Organisasi menurut Robbins dalam Nahwawi (2017) Inovasi Perhatian terhadap detailBeorientasi pada hasilBerorientasi pada manusiaBerorientasi pada timAgresifStabil Interval
3 Perceived Oraganizational Support (X3)Dalam Rhoades & Eisenberger(2012) a) Keadilanb) Dukungan pemimpinc) Penghargaan organisasid) kondisi kerja Interval
4 Employee EngagementSchaufeli dan Bakker dalam Kartono (2017) Vigor (Semangat)Dedication (Dedikasi) Absorption (Keterikatan) Interval
Table 1.Indikator Variabel Penelitian

Metode Pengambilan Data

Pengambilan data yang digunakan oleh peneliti menggunakan kuesioner atau angket.

Metode Analisis data

Dalam penelitian ini metode analisis yang digunakan untuk menjawab hipotesis yang tertuang dengan menggunakan analisis regresi linear berganda, dengan persamaan sebagai berikut:

Y= a + b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 +e

Keterangan :

Y= Employee engagement

a= Intersep atau konstanta

b1= koefisien regresi X1

b2= koefisien regresi X2

b3= koefisien regresi X3

X1= Gaya kepemimpinan transformasional

X2= Budaya Organisasi

X3= persepsi dukungan organisasi

e= Standart Error (tingkat kesalahan)

Pengujian Data

Pengujian data dilakukan melalu pengujian Asumsi Klasik, dimana model regresi linier yang baik jika memenuhi kriteria

  1. uji Normalitas,
  2. uji Multikolinieritas
  3. uji Heteroskedasitas
  4. uji Linieritas
  5. uji Autokorelasi

Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis berguna untuk memeriksa atau menguji apakah koefisien regresi yang di dapat signifikan. Ada empat jenis koefisien regresi yang dapat dilakukan yaitu

  1. uji Parsial (uji t)
  2. uji Simultan (uji F)
  3. koefisien korelasi berganda (R)
  4. koefisien determinasi berganda (R2)

Kerangka Konsep

kerangka konsep dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Supplementary Files

Gambar 1. Kerangka konseptual secara parsial

Supplementary Files

Gambar 2. Kerangka konseptual secara simultan

Hipotesis

H1 : Gaya kepemimpinan transformasional mempunyai pengaruh terhadap Employee Engagement

H2 : Budaya organisasi mempunyai pengaruh terhadap Employee Engagement

H3 : Persepsi dukungan organisasimempunyai pengaruh terhadap Employee Engagement

H4 : Gaya kepemimpinan transformasional, Budaya organisasi, Persepsi dukungan organisasi mempunyai pengaruh secara simultan terhadap Employee Engagement.

Hasil dan Pembahasan

Hasil Penelitian

A. Analisis Data

Analisis Rergresi Linier Berganda

Coefficients a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) ,933 1,527 ,611 ,543
Gaya_Kep_Trans ,182 ,075 ,089 2,414 ,018 ,319 3,133
Budaya_organisasi ,186 ,083 ,182 2,240 ,027 ,066 5,109
Persepsi_Dukungan_organisasi 1,064 ,083 ,866 12,799 ,000 ,095 0,511
a. Dependent Variable: Employee_engagement
Table 2. Output Data SPSS, 18.0

Dari tabel di atas yang dapat diketahui model regresinya dari keempat variabel sebagai berikut :

Y = a + b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 + e

Y = 0,933+ 0 ,182 X1 + 0, 186 X2 + 1,064X3 + e

Dari persamaan regresi di atas dapat diuraikan sebagai berikut :

  1. Nilai konstanta adalah 0,933. Hal ini berarti bahwa tanpa adanya pengaruh variabel bebas yaitu Gaya Kepemimpinan Transformasional (X1), Budaya Organisasi (X2), Persepsi Dukungan Organisasi (X3) maka nilai variabel terikat yaitu Employee Engagement (Y) tetap konstan sebesar 0,933.
  2. Nilai koefisien regresi dari Gaya Kepemimpinan Transformasional (X1) sebesar 0,182
  3. Nilai koefisien Budaya Organisasi (X2) sebesar 0,186
  4. Nilai koefisien regresi dari Persepsi Dukungan Organisasi (X3) s
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) ,933 1,527 ,611 ,543
GAYA KEP TRANS ,182 ,075 ,089 2,414 ,018
BUDAYA ORGANISASI ,186 ,083 ,182 2,240 ,027
PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASI 1,064 ,083 ,866 12,799 ,000
a. Dependent Variable: Employee Engagement
Table 3.

Gaya Kepemimpinan Transformasional (X1)

Gaya kepemimpinan transformasional (X1) diperoleh nilai thitung 2,414, sehingga nilai thitung lebih besar dari pada nilai ttabel yaitu 1,659. (thitung > ttabel = 2,414 > 1,659) dan (sig < α = 0,00 < 0, 018). Maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya variabel independen yaitu gaya kepemimpinan transformasional (X1) secara parsial berpengaruhterhadap variabel dependen yaitu Employee Engagement.

Budaya Organisasi (X2)

Budaya Organisasi (X2) diperoleh nilai thituung 2,240 sehingga nilai thitung lebih besar daripada nilai ttabel yaitu 1,659. (thitung > ttabel = 2,240 > 1,659) dan (sig < α = 0,00 < 0, 027). Maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya variabel independen yaitu Budaya Organisasi (X2) secara parsial berpengaruhterhadap variabel dependen yaitu Employee Engagement.

Persepsi Dukungan Organisasi (X3)

Persepsi Dukungan Organisasi (X3) diperoleh nilai thituung 12,799 sehingga nilai thitung lebih besar daripada nilai ttabel yaitu 1,659. (thitung > ttabel = 12,2799 > 1,659) dan (sig < α = 0,00 < 0, 000). Maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya variabel independen yaitu Persepsi Dukungan Organisasi (X3)) secara parsial berpengaruhterhadap variabel dependen yaitu Employee Engagement.

a. Uji Simultan (Uji F)

ANOVA b
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 3654,920 3 1218,307 730,142 ,000a
Residual 171,865 103 1,669
Total 3826,785 106
a. Predictors: (Constant), Persepsi_Dukungan_organisasi, Gaya_Kep_Trans, Budaya_organisasi
b. Dependent Variable: Employee_engagement
Table 4. Output Data SPSS, 18.0

Fhitung sebesar 730,142 sedangkan hasil Ftabel distribusi dengan tingkat signifikan 5% (0,05) adalah sebesar 2,69. Hal ini berarti Fhitng > Ftabel (730,142 > 2,69). Maka ada alasan yang kuat bahwa pada H1 ditolak dan H0 diterima. Diperkuat dengan nilai signifikan (0,00 < 0,05). Maka untuk H1 diterima dan H0 ditolak

b. Koefisien Korelasi Berganda (R)

Uji ini digunakan untuk menghitung tingkat keeratan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Berikut ini adalah hasil uji koefisien korelasi berganda (R) :

Model Summary b
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
dimension0 1 ,977a ,955 ,954 1,292 1,676
a. Predictors: (Constant), PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASI, GAYA KEP TRANS, BUDAYA ORGANISASI
b. Dependent Variable: Employee Engagement
Table 5.

nilai koefisien korelasi (R) adalah 0,977 atau mendekati 1, artinya semakin mendekati 1 maka semakin kuat hubungan antara variabel bebas secara bersama-sama dan variabel terikat. nilai koefisien korelasi (R) adalah 0,977 atau mendekati 1, artinya semakin mendekati 1 maka semakin kuat hubungan antara variabel bebas secara bersama-sama dan variabel terikat.

c. Koefisien Determinasi Berganda (R 2 )

Uji ini digunakan untuk menghitung kemampuan model regresi dalam menjelaskan perubahan variabel tergantung akibat variabel bebas.

Model Summary b
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
dimension0 1 ,977a ,955 ,954 1,292 1,676
a. Predictors: (Constant), PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASI, GAYA KEP TRANS, BUDAYA ORGANISASI
b. Dependent Variable: Employee Engagement
Table 6. Output Data SPSS, 18.0

besarnya Adjusted R Square sebesar 0,954. Hal ini berarti bahwa naik turunnya variabel terikat yaitu Employee Engagement (Y) dipengaruhi oleh variabel bebas yaitu Gaya Kepemimpinan Transformasional (X1), Budaya Organisasi (X2), Persepsi Dukungan Organisasi (X3) sebesar 95,4%.

Pembahasan

1. Hipotesis Pertama : Gaya Kepemimpinan Transformasional berpengaruh terhadap Employee Engagement

Berdasarkan hasil yang dilakukan oleh peneliti yang diperoleh melalui aplikasi data SPSS Statistic 18.0. Variabel Gaya kepemimpinan Transformasional, Budaya Organisasi, persepsi Dukungan organisasi terhadap Employee Engagement adalah sebagai berikut :

Berdasarkan analisa data membuktikan bahwa Gaya Kepemimpinan Transformasional adapun pengaruhnya positif dan signifikan terhadap Employee Engagement. Hal ini menunjukkan bahwa seorang pemimpin mampu mencari solusi saat memecahkan persoalan dengan perspektif baru, selain itu pemimpin juga dapat menumbuhkan kepercayaan seorang karyawan terhadap kemampuan dirinya dalam menyelesaikan tugas dan mampu memelihara kontak face to face dan melakukan komunikasi terbuka dengan karyawan. Dengan demikian bahwa dapat dinyatakan semakin baik gaya kepemimpinan transformasional maka semakin tinggi pula tingkat employee engagement pada perawat RS Al-Islam H.M Mawardi.

Hal ini sesuai dengan teori[9] mengemukakan bahwa pemimpin transformasional cenderung mencurahkan perhatiannya kepada kebutuhan untuk pengembangan diri akan persoalan-persoalan yang mereka hadapi dengan membantu mereka memberikan sudut pandang yang lain dari masalah lama mereka dengan cara-cara baru dan mereka juga mampu menggairahkan, membangkitkan, dan mengilhami para pengikut mereka untuk mengeluarkan upaya extra demi mencapai sasaran yang telah dibuat. Pada kondisi ini dapat meningkatkan rasa employee engagement.

Hal ini dibuktikan oleh penelitian[10] yang menyatakan bahwa gaya kepemimipinan transformasional memiliki hubungan positif dengan employee engagement. Selain itu penelitian yang dilakukan [11] yang menyatakan bahwa gaya kepemimpinan transformasional berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap employee engagement.

2. Hipotesis kedua : Budaya Organisasi berpengaruh terhadap Employee Engagement

Berdasarkan analisis data membuktikan bahwa budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap employee engagement. Hal ini menunjukkan bahwa jika semakin tinggi tingkat budaya organisasi maka semakin tinggi pula tingkat employee engagement. Hal ini dikarenakan karyawan dapat melakukan pekerjaan dengan baik meskipun tanpa ada pimpinan. Organisasi juga memberikan kesempatan dan peluang untuk karyawan mengikuti promosi jabatan. Serta karyawan selalu bekerja giat dalam melaksanakan tugas-tugas yang sudah menjadi tanggung jawabnya. Sehingga hal itu akan meningkatkan keterikatan karyawan (employee engagemnent) terhadap organisasi.

Hal ini sesuai dengan teori [6] yang menjelaskan bahwa budaya organisasi adalah kesepakatan bersama dalam kehidupan organisasi dan mengikat semua orang dalam organisasi yang bersangkutan, serta kemauan, kemampuan, dan kesediaan meningkatkan produktivitas kerja.

Hal ini dibuktikan oleh penelitian [12] bahwa budaya organisasi memiliki pengaruh secara signifikan terhadap employee engagement pegawai. Hasil penelitian ini juga didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan[13] yang menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara budaya organisasi terhadap employee engagement.

3. Hipotesis Ketiga : Persepsi Dukungan Organisasi berpengaruh terhadap Employee Engagement

Berdasarkan analisis data membuktikan bahwasan nya persepsi dukungan organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap employee engagement. Hal in dikarenakan organisasi selalu mmeberikan penghargaan atas prestasi kerja karyawan selama bekerja di rumah sakit ini. Pemimpin juga memperlakukan karyawan secara terhormat dan manusiawi, serta karyawan ditempatkan diposisi sesuai dengan kompeten yang dimiliki. Semakin tinggi dukungan organisasi terhadap karyawan maka hal itu akan meningkatkan rasa employee engagement.

Teori [7] menjelaskan bahwa persepsi dukungan organisasi adalah keyakinan secara komoleks dikembangkan oleh karyawan mengenai sejauh mana komitmen organisasi kepada pegawai dilihat dari penghargaan organisasi terhadap kontribusi dan perhatian organisasi terhadap kehidupan pegawai.

Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan [14] bahwa dukungan organisasi berpengaruh terhadap setiap perubahan keterikatan karyawan. Penelitian yang juga dilakukan [15] menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi dukungan organisasiterhadap employee engagement pada karyawan Rumah Sakit Lavalette Malang.

Hipotesis Keempat : Gaya Kepemimpinan Tranformasional, Budaya Organisasi, Persepsi Dukungan Organisasi berpengaruh secara simultan terhadap Employee Engagement

Hasil pengolahan data membuktikan bahwa gaya kepemimpinan tranformasional, budaya organisasi, persepsi dukungan organisasi berpengaruh secara simultan dan secara positif serta signifikan terhadap employee engagement. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa jika setiap peningkatan nilai variabel gaya kepemimpinan tranformasional, budaya organisasi, persepsi dukungan organisasi bersama-sama, maka akan meningkatkan nilai variabel employee engagement. Gaya kepemimpinan transformasional yang kuat, budaya organisasi yang sesuai dengan karyawan serta dukungan organisasi terhadap karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan mereka maka dapat meningkatkan rasa keterikatan karyawan (employee engagement) di RS Al-Islam H.M Mawardi Krian. Hal ini menunjukkan bahwa seorang pemimpin mampu mencari solusi saat memecahkan persoalan dengan perspektif baru, selain itu pemimpin juga dapat menumbuhkan kepercayaan seorang karyawan terhadap kemampuan dirinya dalam menyelesaikan tugas dan mampu memelihara kontak face to face dan melakukan komunikasi terbuka dengan karyawan. Dan juga semakin tinggi tingkat budaya organisasi maka semakin tinggi pula tingkat employee engagement. Hal ini dikarenakan karyawan dapat melakukan pekerjaan dengan baik meskipun tanpa ada pimpinan. Organisasi juga memberikan kesempatan dan peluang untuk karyawan mengikuti promosi jabatan. Serta karyawan selalu bekerja giat dalam melaksanakan tugas-tugas yang sudah menjadi tanggung jawabnya. Sehingga hal itu akan meningkatkan keterikatan karyawan (employee engagemnent) terhadap organisasi.

Hal ini dikarenakan organisasi selalu memberikan penghargaan atas prestasi kerja karyawan selama bekerja di rumah sakit ini. Pemimpin juga memperlakukan karyawan secara terhormat dan manusiawi, serta karyawan ditempatkan diposisi sesuai dengan kompeten yang dimiliki. Semakin tinggi dukungan organisasi terhadap karyawan maka hal itu akan meningkatkan rasa employee engagement.

Hasil penelitian in didukung dengan penelitian[11] yang menyatakan bahwa gaya kepemimpinan transformasional berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap employee engagement. Dan hal ini dibuktikan oleh penelitian [12] bahwa budaya organisasi memiliki pengaruh secara signifikan terhadap employee engagement pegawai. selain itu didukung oleh penelitian [14] bahwa dukungan organisasi berpengaruh terhadap setiap perubahan keterikatan karyawan.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari penelitian dan pembahsan yang telah dijelaskan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dijelaskan di atas hipotesis membuktikan bahwa variabel gaya kepemimpinnan berpengaruh terhadap employee engagement pada karyawan RSU Al-Islam H.M Mawardi. Adapun pengaruhnya positif dan signifikan, hal ini mempunyai arti jika semakin baik gaya kepemimpinan transformasional yang diterapkan di RSU Al-Islam H.M Mawardi.

2. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasn yang telah dijelaskan diatas hipotesis membuktikan bahwa budaya organisasi berpengaruh terhadap employee engagement pada karyawan RSU Al-Islam H.M Mawardi. Adapun pengaruhnya posotif dan signifikan hal ini mempunyai arti jika dari hasil pengolahan data yang diperoleh bahwa budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap employee . Hal ini dibuktikan oleh penelitian [12] bahwa budaya organisasi memiliki pengaruh secara signifikan terhadap employee engagement pegawai. Hasil penelitian ini juga didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan[13] menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara budaya organisasi terhadap employee engagement.

3. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dijelaskan diatas hipotesis bahwasan nya persepsi dukungan organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap employee engagement. Hal in dikarenakan organisasi selalu mmeberikan penghargaan atas prestasi kerja karyawan selama bekerja di rumah sakit ini. Pemimpin juga memperlakukan karyawan secara terhormat dan manusiawi, serta karyawan ditempatkan diposisi sesuai dengan kompeten yang dimiliki. Semakin tinggi dukungan organisasi terhadap karyawan maka hal itu akan meningkatkan rasa employee engagement.

Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan [14] bahwa dukungan organisasi berpengaruh terhadap setiap perubahan keterikatan karyawan. Penelitian yang juga dilakukan [15] menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi dukungan organisasi terhadap employee engagement pada karyawan Rumah Sakit Lavalette Malang.Hasil pengolahan data membuktikan bahwa gaya kepemimpinan tranformasional, budaya organisasi, persepsi dukungan organisasi berpengaruh secara simultan dan secara positif serta signifikan terhadap employee engagement. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa jika setiap peningkatan nilai variabel gaya kepemimpinan tranformasional, budaya organisasi, persepsi dukungan organisasi bersama-sama, maka akan meningkatkan nilai variabel employee engagement. Gaya kepemimpinan transformasional yang kuat, budaya organisasi yang sesuai dengan karyawan serta dukungan organisasi terhadap karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan mereka maka dapat meningkatkan rasa keterikatan karyawan (employee engagement) di RS Al-Islam H.M Mawardi Krian.

4. Hubungan antara variabel bebas meliputi gaya kepemimpinan tranformasional, budaya organisasi, persepsi dukungan organisasi dengan employee engagement sebagai variabel terikat sangat kuat dan searah. Hal ini berarti jika gaya kepemimpinan tranformasional, budaya organisasi, persepsi dukungan organisasi meningkat maka tingkat employee engagement RSU Al-Islam H.M Mawardi semakin meningkat.

Hasil penelitian in didukung dengan penelitian[11] yang menyatakan bahwa gaya kepemimpinan transformasional berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap employee engagement. Dan hal ini dibuktikan oleh penelitian [12] bahwa budaya organisasi memiliki pengaruh secara signifikan terhadap employee engagement pegawai. selain itu didukung oleh penelitian [14] bahwa dukungan organisasi berpengaruh terhadap setiap perubahan keterikatan karyawan.

References

  1. Kartono, Personality, Employee Engagement, Emotional Intelegence, Job Burnout Pendekatan Dalam Melihat Turnover Intention Cetakan pertama, Yogyakarta: CV Budi Utama, 2017.
  2. H. T. D. M. Handoko, Manajemen personalia dan sumber daya manusia cetakan ke duapuluh satu, vol. 3, Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 2014, pp. 231-241.
  3. I. U. p. D. M. M. Nahwawi, Budaya organisasi Kepemimpinan dan kinerja, Depok: Kencana, 2017.
  4. Umam, Khaerul, perilaku organisasi, Bandung: CV Pustaka Setia, 2018.
  5. K. Cherry, “What Is Transformational Leadership? How Transformational Leadership Inspire About.com Guide, retrieved,” 2013.
  6. S. P. Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara, 2014.
  7. Robbins, Stephen P. & Judge, Timothy A, Perilaku Organisasi cetakan kelima, Jakarta: Salemba Empat, 2017.
  8. Sugiyono, Prof. Dr, metode Penelitian Manajemen, Bandung: CV Alfabeta, 2016.
  9. Robbins, P. Stephen, Manajemen, Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama, Erlangga, 2016.
  10. F. Rizkiana, “Hubungan antara persepsi gaya kepemimpinan transformasional dan persepsi budaya organisasi dengan employee engagement pada karyawan PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Surakarta.,” 2011.
  11. Yulianti, sinta & Eeng Ahman & Suwatno , pengaruh kepemimpinan transformasional dan komunikasi internal terhadap employee engagement, Jurnal Imu Manajemen & Bisnis: Vol 9 No 1, 2018.
  12. Puspita, Endah & Dr jafar Sembiring, pengaruh faktor faktor budaya organisasi terhadap employee engagement karyawan di kantor wilayah PT Perusahaan listrik negara (PERSERO) Kalimantan Barat, e-proceeding of management: vol 3, No 3 ISSN : 2355-9357, 2016.
  13. Atiqah T. Anugra, H. Romat Saragih , “pengaruh budaya organisasi terhadap employee engagement di PT Asuransi Jasa Indonesia cabang Bandung itel,” jurnal manajemen dan bisnis (ALMANA), vol. vol 2 No.3, 2018.
  14. Montori, Mega. Adolfina, & Lucky O Dotulong, Pengaruh Dukungan Organisasi, Karakteristik Pekerjaan Dan Pengembangan Karir Terhadap Keterikatan Karyawan Pada Pt. Pegadaian (Persero) Bagian Deputi Bisnis Area Manado, Jurnal Emba: Vol.7 No.3, Hal. 4329-4338 Issn 2303-1174, 2019.
  15. Mustika, Silvia Indra & Kusti Rahardjo, Pengaruh Perceived Organizational Support Terhadap Employee Engagement Dan Organizational Citizenship Behaviour Studi Kasus (Studi Pada Staf Medis Rumah Sakit Lavalette Malang), Jurnal Administrasi Bisnis (JAB): Vol. 47 No.1 , 2017.