Financial Accounting
DOI: 10.21070/ijler.v2i1.79

Analysis of Factors Affecting Disclosure of Islamic Social Reporting (ISR)


Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR)

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Company Size (Size) Return On Assets (ROA) Debt to Equity Ratio (DER) ISR disclosure

Abstract

This.study aims to.determine.the effect of Company Size (Return), Return On Assets (ROA), Debt to Equity
Ratio (DER) on the disclosure of Islamic Social Reporting (ISR) partially and simultaneously on companies recorded in the JII (Jakarta Islamic Index) period 2015-2017 with 19 companies.This study uses a quantitative approach. By using secondary data where data collection is on the IDX of the Faculty of Economics and Business, University of Muhammadiyah Sidoarjo or from the official website of the IDX. Data collection is done by tracing financial reports, annual reports and ongoing.reports or company social information selected as samples. The results of this study state that partially the company size variable (size), and Return on Assets (ROA) have a significant effect on ISR disclosure while the Debt to Equity Ratio (DER) variable does not significantly influenceISR disclosure. Simultaneously the company size variable (size), return on assets (ROA) and Debt to Equity Ratio (DER) affect the ISR disclosure.

Pendahuluan

Dengan semakin berkembangnya perekonomian dunia maka tidak dapat dihindari bahwa tuntutan terhadap perusahaan akan semakin besar pula. Tanggung jawab sosial suatu perusahaan merupakan kewajiban moral bagi jenis perusahaan apapun. Ketika suatu perusahaan sebagai komunitas baru melakukan intervensi terhadap masyarakat lokal, sudah menjadi keharusan untuk melakukan adaptasi dan memberikan kontribusi, dikarenakan keberadaannya telah memberikan dampak baik positif maupun negatif [1].

Hal ini juga berdampak pada perkembangan ekonomi syariah yang telah berkembang pesat. Semakin banyak perusahaan yang menganut sistem ekonomi syariah bermunculan di Indonesia. Indonesia berupaya untuk memenuhi tuntutan masyarakat untuk menciptakan kegiatan ekonomi. Yang dapat mengakomodasi kebutuhan ekonomi dan kebutuhan spiritual. Adapun pasar modal syariah yang berfungsi untuk menghitung index harga rata-rata saham untuk jenis saham-saham yang memenuhi kriteria syariah di Indonesia adalah Jakarta IslamicIndex atau JII yang diluncurkan secara resmi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan PT Danareksa investasi. Jakarta Islamic Index (JII) yang merupakan indeks saham syariah untuk pertama kali diluncurkan di pasar modal Indonesia. Konstituen JII hanya terdiri dari 30 saham syariah paling likuid yang tercatat di BEI. Jakarta Islamic Index (JII) sendiri didirikan dengan tujuan menampung investor Muslim atau orang-orang yang ingin menginvestasikan dana mereka di bawah konsep syariah. Perusahaan yang terdaftar di JII diharapkan untuk menyajikan laporan tanggung jawab sosialnya. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan informasi pada investor terutama investor muslim [2].

Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan sebuah alat komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan menitik beratkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomi sosial dan lingkungan. Indonesia adalah negara yang mayoritas populasi Muslim, hal ini menimbulkan permintaan untuk Shariah Compliant produk sehingga perusahaan akan menerapkan prinsip-prinsip Syariah dalam menjalankan usahanya [3]

Sejalan dengan meningkatnya pelaksanaan CSR dalam konteks Islam, maka semakin meningkat pula keinginan untuk membuat pelaporan sosial yang bersifat syariah (IslamicSocialReportingatau selanjutnya disebut indeks ISR). Indeks ini lahir dikembangkan dengan dasar dari standar pelaporan berdasarkan AAOIFI (Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institutions) yang kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh masing-masing peneliti berikutnya mengenai item-item CSR yang seharusnya diungkapkan oleh suatu entitas islam. Indeks ISR diyakini menjadi tolak ukur awal dalam hal pengungkapan CSR dalam perpektif islam [4].

Islamic Social Reporting adalah standar pelaporan kinerja sosial perusahaan-perusahaan yang menjalankan kegiatan bisnis dengan prinsip syariah dan disampaikan perusahaan pada laporan tahunannya. Secara khusus indeks ini adalah perluasan dari standar pelaporan kinerja sosial yang meliputi harapan masyarakat tidak hanya mengenai peran perusahaan dalam perekonomian, tetapi juga peran perusahaan dalam perspektif spiritual. Selain itu indeks ini juga menekankan pada keadilan sosial terkait mengenai lingkungan, hak minoritas, dan karyawan. Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi disertai keadilan sosial adalah fondasi dari sistem ekonomi Islam. Setiap individu dan pengambil kebijakan (pemerintah) berkewajiban untuk mengembangkan berbagai cara dan strategi untuk menghilangkan faktor-faktor yang dapat menghambat perkembangan intelektual masyarakat, kemajun ekonomi, dan kebebasan social [5].

Salah satu faktor yang mempengaruhi pengungkapan ISR adalah Ukuran perusahaan. Ukuran perusahaan merupakan tingkat identifikasi besar atau kecilnya suatu perusahaan. Perusahaan besar biasanya melakukan aktivitas yang lebih banyak dan memiliki dampak yang besar terhadap para stakeholders nya. Hasil Penelitian menggunakan ukuran perusahaan yang menggunakan variabel size sebelumnya [6] menunjukan bahwa variabel size memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting perusahaan, berbeda dengan penelitian sebelumnya [7] bahwa size tidak memiliki pengaruh terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) perusahaan.

Selain Ukuran perusahaan, Profitabilitas juga merupakan rasio yang mempengaruhi pengungkapan ISR. Teori Stakeholdersmendukung hubungan positif profitabilitas terhadap ISR Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba atau keuntungan (profit). Hasil Penelitian dengan faktor Profitabilitas perusahaan yang menggunakan variabel Return On Asset (ROA) yang dilakukan sebelumnya [8] menunjukan bahwa variabel Return On Asset (ROA) memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting perusahaan, sedangkan penelitian sebelumnya [9] variabel Return On Asset (ROA) tidak memiliki pengaruh signifikan pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) perusahaan.

Disamping itu Leverage juga merupakan rasio yang sering digunakan untuk mengukur pengungkapan ISR. Salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur Leverage adalah Debt Equity Ratio (DER). DER merupakan rasio untuk mengukur tingkat hutang terhadap jumlah ekuitas perusahaan. Disamping itu DER dapat digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar hutang dalam jangka panjang . Hasil Penelitian dengan faktor leverage perusahaan yang menggunakan variabel debt to equity ratio (DER) sebelumnya [10] menunjukan bahwa variabel debt to equity ratio (DER) memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting perusahaan, sedangkan penelitian sebelumnya [11] variabel debt to equity ratio (DER) tidak memiliki pengaruh signifikan pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) perusahaan.

Pentingnya pengungkapan ISR ini karena dapat menunjukkan akuntabilitas perusahaan kepada masyarakat. Banyak penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan menunjukkan adanya keanekaragaman hasil,serta beberapa hasil penelitian terdahulu yang tidak konsisten terjadi pada variabel Size, Debt Equity Ratio, Return On Asset dan Debt Equity Ratioterhadap pengungkapan IslamicSocialReporting(ISR) perusahaan. Maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan IslamicSocialReporting(ISR) Studi Pada Perusahaan Yang Tercatat di JII (Jakarta Islamic Index) periode tahun 2015-2017”.

Metode Penelitian

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme yang nanti penelitian ini adalah mencari hubungan antara variabel bebas (independen) dengan variabel terikat (dependen) [12].

B. Rancangan Penelitian

Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan format eksplanasi, karena penelitian ini menjelaskan mengapa gejala, peristiwa atau fenomena terjadi. Karena termasuk dalam penelitian asosiatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih [12].

Dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan, yakni mulai dari latar belakang masalah yang diperoleh dari fenomena yang terjadi, mengidentifikasi masalah tersebut, merumuskan masalah, menentukan tujuan serta manfaat penelitian, menentukan kajian teori sesuai dengan masalah yang diteliti, memiliki pendekatan penelitian, menentukan jenis/sumber data, pengumpulan data, menganalisis data, dan penyajian hasil penelitian. Penulisan hasil penelitian dilakukan secara deskriptif dengan menggambarkan menggenai objek dari penelitian. Dalam hal ini hal ini menggunakan metode kuantitatif.

C. Indikator Penelitian

No Nama Variabel Definisi Variabel Jenis Variabel Pengukuran
1 Size Ukuran perusahaan merupakan tingkat identifikasi besar atau kecilnya suatu perusahaan, ukuran perusahaan mencerminkan seberapabesar aset total yang dimiliki perusahaan [7]. Independen Size = Ln(Total Assets) [7].
2. ROA Return on Assets (ROA) adalah rasio untuk mengukur tingkat pengembalian atau keuntungan terhadap aset, dapat dihitung dengan perbandingan antara laba usaha/operasi (operating profit)terhadap total aset [13]. Independen Laba Bersih ROA = Total Aset [13].
3. DER Debt Equity Ratio (DER) adalah rasio untuk mengukur hutang perusahaan, dapat dihitung dengan perbandingan antara total utang terhadap ekuitas suatu saat [13]. Independen Total 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠DER =Total 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑥100%[13].
4. ISR Islamic Social Reporting (ISR) merupakan perluasan dari pelaporan sosial yang tidak hanya berupa keinginan besar dari seluruh masyarakat terhadap peranan perusahaan dalam ekonomi melainkan berkaitan dengan perspektif spiritual dalam mejalankanoperasionalnya [14]. Dependen 𝐷𝑖𝑠𝑐𝑙𝑜𝑠𝑢𝑟𝑒 𝐿𝑒𝑣𝑒𝑙 =𝐷𝑖𝑠𝑐𝑙𝑜𝑠𝑢𝑟𝑒 yang dipenuhiJumlah skor maksimum x100%[14].
Table 1.Indikator variabel dan Tingkat Pengukuran

D. Populasi dan Sampel

Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) pada Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2017. Sampel dalam penelitian ini di ambil dengan mengguna kan metode Purposive sampling, artinya sampel dipilih dengan kriteria tertentu terlebih dahulu. Dalam penelitian ini digunakan metode purposive sampling untuk menetukan sampel. Yaitu dengan mengindikasikan bahwa sampel yang digunakan dalam penelitian merupakan perwakilan dari populasi yang ada sesuai dengan tujuan dari penelitian. Kriteria yang digunakan sebagai sampel yaitu:

Dengan demikian terpilihlah perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) pada Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2017. Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

No. Kode Nama Perusahaan
1. AALI PT. Astra Argo Lestari Tbk
2. AKRA PT. AKR Corporindo Tbk
3. ASII PT. Astra International Tbk
4. BSDE PT. Bumi Serpong Damai Tbk
5. ICBP PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
6. INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
7. KLBF PT. Kalbe Farma Tbk
8. LPKR PT. Lippo Karawaci Tbk
9. LSIP PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk
10. MPPA PT. Matahari Putra Prima Tbk
11. PTPP PT. PP (Persero) Tbk
12. SILO PT. Siloam International Hospitals Tbk
13. SMGR PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk
14. SMRA PT. Summarecon Agung Tbk
15. SSMS PT. Sawit Sumbermas Sarana Tbk
16. TLKM PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
17. UNTR PT. United Tractors Tbk
18. UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk
19. WIKA PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk
Table 2.Daftar Nama – Nama Perusahaan Pada Sampel PenelitianData Sekunder yang telah di olah penulis, 2019

E. Jenis Data

Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan tidak hanya untuk keperluan suatu riset tertentu saja[15].

Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia BEI Universitas Muhammadiyah Sidoarjo dan dapat diperoleh dari laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2015-2017 melalui Dan di website masing-masing perusahaan.. Sumber penunjang lainnya berupa jurnal yang diperlukan dalam penelitian ini.

Hasil dan Pembahasan

1. Hasil Statistik Deskriptif

Analisis Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari rata-rata (mean), standart deviasi, varian, maksimum, minimum, sum [16].

Tabel dibawah ini menunjukan hasil statistik deskriptif terhadap variabel-variabel yang terdapat penelitian skripsi ini:

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
SIZE 57 28.72 33.32 30.9511 1.06735
ROA 57 -.03 .38 .0846 .08102
DER 57 .20 3.62 .9611 .72140
ISR 57 .49 .84 .6509 .08089
Valid N (listwise) 57
Table 3.Descriptive StatisticsSPSS 16, data yang diolah oleh penulis,2019

Berdasarkan Tabel diatas hasil dari Variabel X1 Size (Ukuran perusahaan) memiliki nilai minimum 28,72 dan maksimum 33,32. Variabel X2 ROA memiliki nilai minimum -,03 dan nilai maksimum 0,38. Variabel X3 DER memiliki nilai minimum 0,20 dan nilai maksimum 3,62 sedangkan nilai Y (ISR) memiliki nilai minimum 0,49 dan nilai maksimum 0,84. Dimana dari data tersebut nilai rata-rata (mean) dari masing-masing variabel lebih besar dari nilai standar deviasi yang artinya bahwa data dalam penelitian ini bervariatif.

2. Hasil Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui data yang sudah tersedia memenuhi asumsi-asumsi dasar. Pengujian yang dilakukan diantaranya Uji Linieritas, Uji normalitas, Uji Multikolinearitas, Uji Autkorelasi, dan Uji Heteroskedastisitas.

a) Uji Normalitas

Metode yang digunakan untuk menguji normalitas pada penelitian ini menggunakan uji statistik non- parametik Kolmogorov-Smirnov, Berikut adalah hasil dari pengujian Uji Normalitas yang disajikan dalam tabel dibawah ini :

Unstandardized Residual
N 57
NormalMean ParametersaStd. Deviation .0000000.06410251
Most ExtremeAbsolute DifferencesPositive .083.059
Negative -.083
Kolmogorov-Smirnov Z .626
Asymp. Sig. (2-tailed) .828
a. Test distribution is Normal.
Table 4.Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov TestSPSS 16, data yang diolah oleh penulis,2019

Tabel diatas menunjukkan nilai Asymp. Sig. Sebesar 0,828 Nilai tersebut lebih besar dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa H0 diterima yaitu data yang digunakan terdistribusi secara normal.

b) Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) [18].

Berikut hasil dari Uji Multikolinieritas dari penelitian ini:

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Toleranc e VIF
(Constant) -.608 .260 -2.336 .023
SIZE .040 .008 .530 4.800 .000 .971 1.030
ROA .254 .112 .254 2.277 .027 .949 1.054
DER -.006 .013 -.056 -.496 .622 .937 1.067
Table 5.Hasil Uji MultikolinieritasSPSS 16, data yang diolah oleh penulis,2019

Hasil pengujian pada koefisien terlihat bahwa nilai Tolerancepada variabel Size, ROA, dan DER masing-masing sebesar 0,971 ; 0,949 ; 0,937 yang artinya semua varibel lebih besar dari 0,10 atau mendekati 1. Sedangkan nilai VIF pada variabel Size, ROA, dan DER diperoleh nilai VIF masing- masing 1.030 ; 1,054 ; 1,067. Dengan melihat ketiga variabel diatas tidak menunjukkan nila VIF melebihi 10 dan nilai tolerance mendekati nilai 0,10 sehingga data tidak ada multikoliniearitas antar variabel independen dalam model regresi tersebut.

c) Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Durbin-Watson, dimana bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi antar anggota data observasi ya diuraikan menurut waktu atau ruang. Hasil dari Uji Autokorelasi dari penelitian ini dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 .610a .372 .336 .06589 2.186
Table 6.Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb SPSS 16, data yang diolah oleh penulis,2019

Dari tabel 4 diatas menunjukan nilai Durbin-Watson dari model regresi yaitu sebesar 2,186, sedangkan dari tabel Durbin-Watson dengan nilai signifikansi 0,05 dan n=57 serta k=3 diperoleh nilai dL sebesar 1,463 dan Du sebesar 1,6845. Sehingga dapat dilihat bahwa nilai Durbin-Watson berada diantara DU (1,6845) dan 4-Du (2,3155), atau dU<DW<4-dU (1,6845< 2,186< 2,3155), maka Ho maka menerima Ho dan menolak Ha, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi pada data pengamatan tersebut.

d) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Hasil Uji Heteroskideastisitas penelitian ini dapat dilihat dari gambar dibawah ini:

Gambar 1 Hasil Uji heteroskedastisitas

Sumber: SPSS 16, data yang diolah oleh penulis,2019

Berdasarkan hasil Uji Heteroskedastisitas seperti tampak pada scatter plot diatas, bahwa titik- titik data tidak membentuk pola tertentu dan data menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y. maka dapat disimpulkan tidak terjadi gangguan asumsi heteroskedasitisitas artinya model regresi ini sudah baik.

3. Hasil Analisis Regresi Berganda

Untuk menguji hubungan antar variabel-variabel independen Size , ROA, daan DER terhadap variabel dependen ISR (Islamic Social Resporting) maka digunakan analisis regresi berganda. Perhitungan dilaksanakan dengan dengan program SPSS versi 16.0 dan diperoleh hasil sebagai berikut:

a) Uji Signifikansi Parsial (Uji T)

Uji ini untuk mengetahui apakah variabel bebas mempunyai pengaruh sendiri-sendiri atau secara parsial terhadap variabel terikat. Untuk menguji hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan nilai thitung dengan nilai ttabel. Jika thitung lebih besar dari ttabel, ini berarti ada alasan yang kuat untuk menerima hipotesis satu (H1) dan menolak hipotesis nol (H0), demikian pula sebaliknya.

Adapun pengujian uji t adalah Dengan df = n – k = 57 - 4 = 53 sehingga diperoleh t tabel (0,05;53) sebesar 2,006. Nilai t hitung yang diperoleh dari hasil pengolahan SPSS disajikan pada tabel di bawah ini:

Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Toleranc e VIF
1 (Constan t) -.608 .260 -2.336 .023
SIZE .040 .008 .530 4.800 .000 .971 1.030
ROA .254 .112 .254 2.277 .027 .949 1.054
DER -.006 .013 -.056 -.496 .622 .937 1.067
Table 7.Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji T) Coefficientsa SPSS 16, data yang diolah oleh penulis,2019

1) Variabel Size (X1)

Sesuai dengan hasil perhitungan Uji t yang dilakukan dengan bantuan program SPSS di atas, variabel Size (X1) diperoleh nilai t hitung sebesar 4,800. Sehingga Nilai t hitung ini lebih besar daripada nilai t tabel yaitu 2,006. Nilai signifikansi yang diperoleh adalah sebesar 0,000. Jadi, nilai signifikansi ini lebih kecil daripada nilai  yaitu 0,05. Karena ( t hitung > tabel = 4,800 > 2,0057) dan (sig < α= 0,00<0,05 ) maka Hipotesis pertama diterima, artinya variabel independen yaitu Size (X1) secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu ISR (Y) pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index periode tahun 2015-2017.

Hal ini dapat menyimpulkan bahwa perusahaan besar biasanya melakukan aktivitas yang lebih banyak dan memiliki dampak yang besar terhadap para stakeholdersnya. Perusahaan yang berukuran lebih besar cenderung memiliki public demand terhadap informasi yang lebih tinggi dibanding perusahaan yang lebih kecil. Ukuran perusahaan mencerminkan seberapa besar aset total yang dimiliki perusahaan. Total Aset yang dimiliki perusahaan menggambarkan permodalan, serta hak dan kewajiban yang dimilikinya. Total aset perusahaan diperoleh dari laporan posisi keuangan pada akhir periode dalam laporan tahunan perusahaan [10].

Hasil penelitian ini mendukung beberapa penelitian sebelumnya [17,18] bahwa variabel Size memiliki pengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting. Namun hasil penelitian menggunakan variabel Sizeini tidak konsisten [4] bahwa Sizetidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan Islamic SocialReporting.

2) Variabel ROA (X2)

Sesuai dengan hasil perhitungan Uji t variabel ROA (X2) diperoleh nilai t hitung sebesar 2,227. Sehingga Nilai t hitung ini lebih besar daripada nilai t tabel yaitu 2,006. Nilai signifikansi yang diperoleh adalah sebesar 0,027 Jadi, nilai signifikansi ini lebih kecil daripada nilai  yaitu 0,05. Karena ( t hitung > tabel = 2,227 > 2,006) dan (sig < α= 0,027<0,05 ) maka Hipotesis kedua diterima, artinya variabel independen yaitu ROA (X2) secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu ISR (Y) pada perusahaan yang terdaftar di JakartaIslamicIndexperiode tahun 2015-2017.

Hal ini dapat menyimpulkan bahwa semakin tinggi nilai Return On Asset (ROA) maka nilai pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) semakin tinggi dan sebaliknya apabila semakin rendah nilai Return On Asset (ROA) maka nilai pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) akan rendah juga. Profitabilitas merupakan faktor yang membuat manajemen mengambil keputusan secara bebas dan fleksibel untuk mengungkapkan pertanggung jawaban sosial dan fleksibel untuk mengungkapkan pertanggungjawaban sosial kepada pemegang saham. Dan Islamic social reporting bukan hanya kegiatan tetapi Islamic social reporting merupakan kebutuhan para stakeholder yang menjadikan perusahaan tetap melakukan pengungkapan meskipun memiliki laba tinggi maupun rendah [19].

Hasil penelitian ini mendukung beberapa penelitian yang sebelumnya [20,21] bahwa variabel Return on Assets (ROA) memiliki pengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting. Namun hasil penelitian menggunakan variabel Return on Assets (ROA) ini tidak konsisten seperti penelitian yang dilakukan sebelumnya [22] bahwa Return on Assets (ROA) tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting.

3) Variabel DER (X3)

Dari tabel di atas, variabel DER (X3) diperoleh nilai -t hitung sebesar -,496 sehingga Nilai t hitung ini lebih kecil daripada nilai t tabel yaitu 2,006. Nilai signifikansi yang diperoleh adalah sebesar 0,622 Jadi, nilai signifikansi ini lebih besar daripada nilai  yaitu 0,05. Karena ( -t hitung

< tabel = -,496 < 2,006) dan (sig > α= 0,622>0,05 ) maka Hipotesis ketiga ditolak, artinya variabel independen yaitu DER (X3) secara parsial Tidak berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu ISR (Y) pada perusahaan yang terdaftar di JakartaIslamicIndexperiode tahun 2015-2017.

Dikarenakan leverage dapat mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya kepada pihak lain. Rasio Leverage menggambarkan sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang. Dengan kata lain perusahaan yang memiliki leverage yang tinggi akan mengurangi pengungkapan sosialnya demi menghindari pemeriksaaan kreditur [23].

Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Febry Ramadhani (2016) bahwa variabel Debt Equity Ratio (DER) tidak memiliki pengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan IslamicSocialReporting. Namun hasil penelitian ini selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Nindya Tyas Hasanah dkk (2016) bahwa Debt Equity Ratio (DER) idak memiliki pengaruh yang positif signifikansi terhadap terhadap pengungkapan Islamic SocialReporting.

2. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Pada uji hipotesis ini menggunakan uji F dipergunakan untuk mengukur tingkat pengaruh signifikansi secara bersama-sama (simultan) antara variabel bebas yang meliputi Size(X1), ROA (X2) dan DER (X3) terhadap variabel terikat yaitu ISR (Y).Adapun pengujian uji F sebagai berikut :

Dengan df 1 = k-1 = 2 dan df 2 = n-k = 57 – 3 = 54 sehingga diperoleh F tabel sebesar 3.17.

Nilai F hitung yang diperoleh dari hasil pengolahan SPSS disajikan pada tabel di bawah ini :

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1Regression .136 3 .045 10.464 .000a
Residual .230 53 .004
Total .366 56
Table 8.Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ANOVAbSPSS 16, data yang diolah oleh penulis,2019
  1. Predictors: (Constant), DER, SIZE, ROA
  2. Dependent Variable: ISR

Sesuai dengan hasil perhitungan Uji F yang dilakukan dengan bantuan program SPSS di atas, diperoleh nilai F hitung sebesar 10.464 Sehingga Nilai F hitung ini lebih besar daripada nilai F tabel yaitu 3.17. Nilai signifikansi yang diperoleh adalah sebesar 0,000, jadi nilai signifikansi ini lebih kecil daripada nilai  yaitu 0,05. Karena ( F hitung > F tabel =(10.464 > 3.17) dan (sig < α = 0,00 < 0,05 ) maka Hipotesis keempat diterima, artinya variabel independen yaitu SIZE (X1), ROA (X2) dan DER (X3) secara simultan berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu ISR (Y) pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index periode tahun 2015-2017.

Hasil penelitian ini di dukung dengan beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya[7, serta penelitian yang dilakukan oleh Miftachul Hidayati (2016) dimana terdapat variabel Size, ROA, dan DER memiliki pengaruh yang positif signifikansi terhadap terhadap pengungkapan IslamcSocial Reporting(ISR).

4. Hasil Analisis Koefisien Determinasi Berganda (R2)

Koefisien Determinasi (R-square) adalah koefisien yang digunakan untuk menghitung tingkat keeratan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Analisis korelasi berganda digunakan untuk mengukur tingkat keeratan hubungan antara variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen).Hasil perhitungan SPSS mengenai analisis korelasi berganda ditunjukkan oleh tabel di bawah ini:

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .610a .372 .336 .065892
Table 9.Hasil Analisis Koefisien Determinasi Berganda (R 2 ) Model SummarySPSS 16, data yang diolah oleh penulis,2019
  1. Predictors: (Constant), DER, SIZE, ROA

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa:

1. Koefisien korelasi (R)

Nilai koefisien korelasi (R) adalah 0.610 atau mendekati 1. Artinya terdapat hubungan yang kuat dan searah antara variabel bebas yang meliputi Size (X1), ROA (X2) dan DER (X3).

2. Determinasi Berganda (R2)

Berdasarkan tabel 4.9 R Square atau koefisien determinasi yang diperoleh adalah sebesar 0.372 atau (37.2%). Hal ini menunjukan bahwa prosentase sumbangan pengaruh variabel independen Size (X1), ROA (X2) dan DER (X3) terhadap variabel dependen ISR yaitu hanya 37.2%. Sedangkan sisanya 63.8% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

3. AdjustedR2

Adjusted R Square merupakan nilai R squareyang telah disesuaikan dan digunakan untuk regresi dengan lebih dari dua variabel sebagai koefisien determinasi. Dalam tabel 4.9 nilai AdjustedR Square yang diperoleh adalah sebesar 0.336 atau (33.6%) dimana dapat diartikan bahwa prosentase sumbangan pengaruh variabel independen Size (X1), ROA (X2) dan DER (X3) terhadap variabel dependen ISR yaitu cukup lemah hanya sebesar 33.6%. Sedangkan sisanya 66.4% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

Kesimpulan

Dari hasil analisis data, hipotesis penelitian serta pembahasan yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan seperti berikut:

  1. Size (Ukuran Perusahaan ) dan Return on Asset (ROA) berpengaruh secara parsial terhadap nilai perusahaan, sedangkan Debt Equity Ratio (DER) tidak berpengaruh secara parsial terhadap pengungkapan IslamicSocialReporting(ISR) pada perusahaan yang tercatat di JII (Jakarta IslamicIndex) periode tahun 2015-2017
  2. Size, Return On Asset (ROA), dan Debt Equity Ratio (DER) berpengaruh secara simultan terhadap pengungkapan IslamicSocialReporting(ISR) pada perusahaan yang tercatat di JII (Jakarta IslamicIndex) periode tahun 2015-2017.

Keterbatasan Penelitian

Penelitian saat ini mempunyai beberapa keterbatasan, antara lain:

  1. Pengungkapan perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini hanya menggunakan tiga variabel yaitu : Variabel Size (Ukuran Perusahaan), Return on Asset (ROA), Debt Equity Ratio (DER).Objek penelitian ini hanya mencakup perusahaan yang tercatat di Jakarta Islamic Index, Munggunakan mata uan Rupiah, serta laporan keuangan melalui annual report.
  2. Periode yang digunakan hanya 3 tahun yaitu tahun 2015-2017 dan sampel yang digunakan hanya 19 perusahaan yang ada di Jakarta Islamic Index.
  3. Penentuan indeks pengungkapan Islamic social reporting cenderung subjektif sehingga hal ini menyebabkan kemungkinan adanya item-item tertentu yang terlewatkan pada saat pengamatan.

Saran

Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini saran yang diajukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

Islamic Social Reporting untuk perusahaan berbasis syariah.

pada perusahaan berbasis syariah.

  1. Bagi perusahaan, perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) kedepannya diharapkan meningkatkan tanggung jawab sosial secara syariah.
  2. Bagi regulator, agar dapat menciptakan sistem dan peraturan baku dalam penentuan pengungkapan
  3. Bagi masyarakat dapat dapat berpartisipasi dan ikut mengawasi pengungkapan Islamic SocialReporting
  4. Bagi penelitian selanjutnya sebaiknya menambah variabel dan memperpanjang periode atau rentang waktu penelitian, serta hendaknya menambah sampel penelitian agar perubahan-perubahan

References

  1. Siddi, Purnama, dkk. 2017. Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Fakultas Ekonomi. Universitas Surakarta. ISSN 2085-2215 Vol.15 No.4 Oktober 2017.
  2. Astuti, Tika. 2013. Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage Terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting pada perusahaan yang terdaftar di JII Tahun 2010-2012.
  3. Purwani, Tutik, dkk. 2018. The Influence of Company Size, Profitability, Liquidity, Leverage and Tax Avoidance Disclosure Against the Islamic Social Reporting on Companies Listed On The Indonesian Stock Index of Sharia. The 2nd International Conference on Technology, Education, and Social Science 2018 (The 2nd ICTESS 2018).
  4. Lestari, Santi. 2016. Pengaruh Tingkat Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Ukuran Perusahaan dan Umur Perusahaan Terhadap Pengungkapam Islamic Social Reporting pada Perbankan Syariah Indonesia Tahun 2010-2014.
  5. Asriati, Riri, dkk. 2016. Analisis Perbandingan Komponen Islamic Social Reporting (ISR) pada Bank Syariah Antara Negara Indonesia dan Malaysia. Lampung : Simposium Nasional Akuntansi XIX.
  6. Lestari, Puji. 2013. Determinants of Islamic Social Reporting In Syariah Banks: Case of Indonesia. International Journal of Business and Management Invention. ISSN (Online): 2319 – 8028, ISSN: 2319 – 801X VOL 2 Issue 10 October. 2013 PP.28-34/
  7. Widarto, 2017. Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, dan Kinerja Lingkungan Terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) pada Perusahaan yang Terdaftar di Daftar Efek Syariah Tahun 2015.
  8. Rimayanti, dan Siti Jubaedah, 2017. Determinan Pengungkapan Islamic Social Reporting pada Perusahaan Indeks Saham Syariah Indonesia.
  9. Eksandy, Arry dan M. Zulman Hakim. 2017. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Leverage terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) Pada Perbankan Syariah di Indonesia Tahun 2011- 2015. ISSN 2460-0784.Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS 25. ISBN: 979-704-015-1 Edisi 9, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.Dhiyaul-Haq, M.Z dan Santosa A.L. 2016. Pengaruh Profitabilitas, Penghargaan, dan Tipe Kepemilikan Bank Umum Syariah Terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting. Lampung : Simposium Nasional Akuntansi XIX.
  10. Ramadhani, Febry. 2016. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage dan Ukuran Dewan Pengurus Syariah Terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Tahun 2010-2014. JOM Fekon, Vol.3 No.1 (Februari) 2016.
  11. Rosiana, Rita, dkk. 2015. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, dan Islamic Governance Score Terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting pada Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2010-2012. Vol. 5, No. 1, April 2015.
  12. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis, CV. Alfabeta, Bandung.
  13. Samsul, Mohamad. 2015. Pasar Modal & Manajemen Portofolio. Edisi 2. Jakarta : Erlangga.
  14. Anggraini, Anita. 2015. Faktor Financial dan Tingkat Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR). Jurnal Akuntansi dan Keuangan Islam Vol. 2, No.2 (2015).
  15. Hermawan, Sigit dan Amirullah. 2016. Metode Penelitian Bisnis Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif. Malang. Penerbit: MNC Publishing
  16. Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS 25. ISBN: 979-704-015- 1 Edisi 9, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
  17. Puspha, Sonia, dkk 2016. Pengaruh Pembiayaaan, Kas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Islamic Social Reporting (ISR) dengan Prifitabilitas sebagai variabel Intervenig. Jurnal Ekonomi Volume 25 No 1 Maret 2017.
  18. Ramadhan, Zulfikar. 2017. Faktor yang Mempengaruhi Islamic Social Reporting Perusahaan yang Terdaftar Sebagai Indeks Saham Syariah Indonesia. JOM Fekon, Proceeding Musyawarah Nasional Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (AFEB) Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) 2017.
  19. Maghfiroh, Rofi’atul. 2018. Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, dan Leverage Terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting (Studi Kasus Pada Perusahaan Yang Tercatat di Jakarta Islamic Index). Central Library Of Maulana Malik Ibrahim State Islamic University Of Malang.
  20. Widiyanti, N.W dan Nindya T.H. 2016. Analisis Pengungkapan Determinan Islamic Social Reporting. BISNIS, Vol. 5, No. 2, Desember 2017.
  21. Nadlifiyah, N.F dan Nisfu Laila 2017. Analisis Pengaruh Kinerja Perusahaan Terhadap Pengungkapan ISR Bank Umum Syariah Tahun 2010-2014. Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 4 No. 1 Januari 2017.
  22. Susanti, Eka dan Puji Nurhayati. 2018. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Islamic Social Reporting Perusahaan-Perusahaan yang Terdaftar Pada Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) Tahun 2014- 2016. Volume 13 Number2, Page 15-27, 2017 Akuisisi. + Jurnal Akuntansi, Prodi. Akuntansi – FEB, UNIPMA, Vol. 2, No.2, Oktober 2018
  23. Swastiningrum, Desta, (2013). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, dan Tipe Kepemilikan terhadap Islamic Social Reporting Laporan Tahunan yang Terdapat pada Perbankan Syariah Periode 2010-2012. Jurnal Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
  24. Ramadhani, Febry. 2016. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage dan Ukuran Dewan Pengurus Syariah Terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Tahun 2010-2014. JOM Fekon, Vol.3 No.1 (Februari) 2016.
  25. Hasanah, N.T dkk. 2017. Analisis Pengaruh GCG dan Kinerja KeuanganTerhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) (An Empirical Study among List of Jakarta Islamic Companies Period 2011-2015. E-Journal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi, 2017, Vol V (2)
  26. Hidayati, Miftachul. 2014. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhada Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) Pada Perpankan Syariah yang Terdaftar di OJK.