Management Accounting
DOI: 10.21070/ijler.v15i0.789

The Effect of Earnings Management, Capital Intensity, Firm Size, Fiscal Loss Compensation on Tax Avoidance


Pengaruh Manajemen Laba, Capital Intensity, Ukuran Perusahaan,Kompensasi Rugi Fiskal Terhadap Penghindaran Pajak

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Earnings management Firm size Capital intensity Fiscal loss compensation Tax avoidance

Abstract

Effect of Earnings Management, Capital Intensity, Firm Size, and Fiscal Loss Compensation on Tax Avoidance (Study on Food and Beverage Companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2015-2019). This study aims to obtain evidence on the effect of earnings management, firm size, capital intensity, and compensation for tax losses on tax avoidance. In this study, using purposive sampling method to show the sample. The population in this thesis are manufacturing companies with the food and beverage sector with a population of 80 companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX). With the selection of criteria, there is a total sample of 16 companies in an observation period of 5 years starting from 2015-2019. In this observation, tax avoidance is calculated through the formulation of the ETR. The tester for the hypothesis in this observation uses multiple regression analysis techniques. The results of this observation show that earnings management, firm size, and tax loss compensation affect tax avoidance. But capital intensity can not affect tax avoidance.

Pendahuluan

Pajak merupakan suatu sumber pendapatan penting bagi Negara Indonesia yang sifatnya memaksa berdasarkan ketentuan peraturan pemerintah undang undang perpajakan, masyarakat tidak bisa merasakan langsung manfaatnya karna kepentingan dan pembangunan Negara untuk seluruh ke makmuran rakyat umum dan yang paling dominan dalam struktur pendapatan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) adalah pendapatan pajak, sedangkan dalam perusahan pajak merupakan beban yang mengurangi laba bersih.

Wajib pajak badan yang terdiri dari beberapa orang yang mempunyai modal untukkerja yang memiliki usaha ataupun tidak memiliki usaha yang meliputi perseroan terbatas, badan usaha milik Negara, perseroan komanditer, perseroanlainnya, kongsi, koperasi, firma, dana pensiunan, perkumpulan, yayasan, organisasi-organisasi, lembaga dan bentuk badan lainnya. dari penghasilan tersebut dapat dikenakan pajak secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Oleh karena itu, pelaksanaan dan pengelolaan pajak sangat diatur oleh pemerintah guna untuk mempertahankan penerimaan negara.

Pemerintah yang dalam hal ini Direktorat jenderal pajak terus berusaha dalam mengoptimalkan penerimaan pajaknya demi mempercepat pembangunan nasional. Namun upaya pemerintah dalam mengoptimalkan penerimaanya masih terdapat kendala yaitu berupa ketidakpatuhan dalam membayar kewajiban perpajakan, karena terdapat perbedaan kepentingan antara pemerintah dengan wajib pajak.Bagi perusahaan, pajak menjadi sesuatu hambatan dalam mendapatkan laba secara maksimal, karena pajak dalam perusahaan merupakan suatu beban yang akan mengurangi laba bersih. Sehingga perusahaan selalu menginginkan pembayaran pajak seminimal mungkin.

yang sudah ada aturannya dari undang-undang perpajakan. Apabila adanya pelanggaran pembayaran pajak maka pemerintah sudah menetapkan sangksi bagi perusahaan ataupun wajib pajak lainnya[1],

System pemungutan pajak yang diberlakukan di Indonesia adalah self assessment system. merupakan system pemungutan pajak yang dibebankan kepada wajib pajak untuk menentukan perhitungan, menghitung, pembayaran dan melakukan pelaporan sendiri yang tertulis dalam form Surat Pemberitahuan (SPT) dan Cetakan Kode Billing beserta bukti bayar yang di keluarkan melalui bank atau Kantor Pos yang dilaporkan secara online melalui situs resmi Direktorat JenderalPajak di website DJP.Online.Pajak.go.id.

Self assessment system merupakan system yang rentan untuk dapat melakukan penyelewengan dan pelanggaran yang di lakukan oleh wajib pajak atau perusahaan. Terdapat dua perbedaan dalam perlawanan terhadap pajak yaitu perlawanan pasif dan perlawanan aktif. perlawanan pasif yaitu hambatan–hambatan saat terjadi pemunguta npajak yang dilakukan oleh wajib pajak atau perusahaan yang menimbulkan berkurangnyapendapatan Negara.

Penelitian yang dilakukan oleh [2] Menyatakan bahwa manajemen laba berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tax avoidance. [3] Capital Intensity yang terdapat pengaruh pada penghindaran pajak. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa Capital Intensity berpengaruh negative secara signifikan terhadap penghindaran pajak. [4] menyatakan bahwa Secara empiris hasil penelitian ini menggambarkan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap taxavoidance di Indonesia, yang artinya bahwa perilaku perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk semakin melakukan taxavoidancetidak dipengaruhi besar kecilnyaperusahaan, Srdangkan penelitian yang dilakukan oleh [5] menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif atau berpengaruh terhadap penghindaran pajak. [6] menyatakan bahwa Secara empiris hasil penelitian inimenggambarkan bahwa kompensasi rugi fiscal berpengaruh terhadap taxavoidancedi Indonesia.

Manajemen laba sebagai suatu intervensi dengan maksud tertentu terhadap proses pelaporan keuangan eksternal dengan sengaja untuk memperoleh beberapa keuntungan pribadi[6]. Intervensi ini adalah cara yang bisa dilakukan bagi pihak manajer untuk mengelabuhi informasi laporan keuangan dari unit.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bukti teori berupa bukti empiris yang mengenai pengaruh manajemen laba, capital intensity, ukuran perusahaan dan kompensasi rugi fiscal secara simultan atau secara parsial terhadap penghindaran pajak. karna hal itu, sebagai penelitian ini di mohon untuk bisa menambahankan penggalaman ilmu informasi, dan lingkungan di akademis agar dapat memberikan wawasan bagi penulis selanjutnya ilmu pengetahuan bagi yang memepelajarinya.

Perusahaan dengan sub sector makanan dan minuman dipilih karna terdapat peranan penting pada masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokok konsumen, karna kebutuhan masyarakat pada produk makanan dan minuman akan selalu ada atau dibutuhkan karna merupakan kepentingan pokok bagi masyarakat. Pada kenyataan tersebut, perusahaan dengan sub sector makanan dan minumanakan dirasa terus bertahan. industry makanan dan minuman merupakan industry yang berkemajuan baik, pertumbuhan yang positif, sangat cepat dan selalu ada karna merupakan salah satu kebutuhan pokok.

Penelitian ini mempunyai tujuan untuk memahami bahwa manajemen laba, capital intensity, ukuran perusahaan dan kompensasi rugi fiscal mempengaruhi penghindaran pajak perusahaan manufaktur subsector makanan dan minumanyang terdaftar di BEI dengan periode 2014-2018. penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bukti teori berupa bukti empiris yang mengenai pengaruh manajemen laba, capital intensity, ukuran perusahaan dan kompensasi rugi fiscal secara simultan atau secara parsial terhadap penghindaran pajak. karna hal itu, sebagai penelitian ini di mohon untuk bisa menambahankan penggalaman ilmu informasi, dan lingkungan di akademis agar dapat memberikan wawasan bagi penulis selanjutnya ilmu pengetahuan bagi yang memepelajarinya. selanjutnya untuk praktik pada penelitian ini di inginkan supaya bisa mendapatkan saran-saran dan tambahan ide mengenai penghindaran pajak bagi perusahaan yang terdaftar pada perusahaan manufaktur yang bersubsektor makanan dan minuman yang telah terdaftar di BEI serta dapat menjadi referensi dalam bertindakan saat ingin mengambil keputusan bagi pemilik perusahaan, manajer, dan investor.

Dari beberapa uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan memutuskan mengambil judul penelitian “PENGARUH MANAJEMEN LABA, CAPITAL INTENSITY, UKURAN PERUSAHAAN DAN KOMPENSASI RUGI FISKAL TERHADAP PENGHINDARAN PAJAK. PADA PERUSAHAAN SUB SEKTOR MAKANAN & MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2015-2019”.

Rumusan Masalah

1. Apakah manajemen laba berpengaruh terhadap penghindaran pajak?

2. Apakah capital intensity berpengaruh terhadap penghindaran pajak?

3. Apakah Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap penghindaran pajak?

4.Apakah kompensasi rugi fiscal berpengaruh terhadap penghindaran pajak?

Metode Penelitian

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kausalitas yang bertujuan untuk menemukan atau mengetahui pengaruh antara dua variabel atau lebih. penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan pada penelitian ini analisis data sangat berpengaruh pada variabel-variabel yang dianalisis. pendekatan kuantitatif data tersebut merupakan angka-angka yang diolah menggunakan analisis data statistic. jenis penelitian ini adalah penelitian kuanitatif. karna penelitian ini menyebutkan angka-angka dalam menyajikan penelitian. Metode penelitian kuantitatif adalah survey yang dilakukan oleh peneliti untuk Tanya jawab dalam melakukan penelitian melalui perhitungan ilmiah dengan mengambil beberapa sampel orang atau penduduk untuk menentukan keakuratan data penelitian dari tanggapan mereka.

B. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian dirumuskan supaya peneliti ini mempunyai arah yang lebih jelas untuk mencapai tujuan yang dikehendaki, berikut rancangan penelitiannya adalah :

Supplementary File

Gambar 1. Rancangan Penelitian

C. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo dengan akses situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu .

D. Definisi Operasional, Identifikasi Variabel dan Indikator Variabel

Penghindaran pajak merupakan cara yang dilakukan oleh wajib pajak untuk melakukan hambatan untuk mengurangi pemungutan pajak sehingga berdampak pada kas Negara yang berkurang penerimaannya[7].

Supplementary File

Gambar 2. Rumus Variabel Dependen

a. Manajemen Laba

Manajemen laba adalah laporan keuangan yang disusun secara baik dan untuk meningkatkan pelaporan laba dengan tingkatan tertentu yang diproses secara sengaja dengan mengacu pada standart akuntansi keuangan.

CFOt/At-1=α01(1/At-1)+α2(St/At-1)+α3(ΔSt/At-1)+ϵ

Keterangan CFOt : Arus kas kegiatan operasi perusahaan I pada tahun t

At-1 : Total aktiva perusahaan i pada tahunt-1

St : Penjualan perusahaan i pada tahunt

St : Penjualan perusahaan i pada tahun t dikurangi tahun-1

α : Koefisien regresi

ϵ : error term pada tahunt

b. Capital Intensity Ratio

Capital Intensity Ratio adalah aktivitas investasi yang dilakukan perusahaan yang dikaitkan dengan investasi dalam bentuk aset tetap (intensitas modal).

CI =

c. Ukuran perusahaan

Ukuran perusahaan adalah sejumlah kelompok perusahaan yang dapat di bedakan antara besar, sedang dan kecil. Menyatakan [8] perbandingan perusahaan merupakan ukuran yang dipakai untuk melihat besarataukecilnya perusahaan yang mengacu pada total aset perusahaan.

Size = Ln (Total Aktiva)

d. Kompensasi Rugi Fiskal

kompensasi Rugi Fiskal adalah kompensasi yang digunakan oleh wajib pajak pada entitas yang sedang menggalami kerugian pada usahanya untuk tidak membayar pajak pada periode berikutnya dan beberapa kerugian yang telah diakui dan tidak menentukan batasan waktu [9].

Jika nilai 1 maka perusahaan rugi

Jika nilai 0 maka perusahaan untung

E. Populasi dan Sampel

Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah data dari laporan keuangan perusahaan manufaktur dengan subsecktor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2019. Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling.

Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 80 sampel perusahaan yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode tahun 2015 sampai tahun 2019, dan telah dipilih dari beberapa kriteria sampel dari penelitian ini adalah:

No. Kriteria Jumlah
1 Perusahaan yang telah konsisten terdaftar di Bursa Efek Indonesia sektor Makanan dan Minuman 26
2 Perusahaan yang tidak mempublikasikan laporan keuangan lengkap yang telah dibutuhkan selama tahun 2015 sampai 2019 6
3 Perusahaan yang menyajikan laporan keuangan dalam mata uang rupiah supaya tidak terjadi perselisihan jika perusahaan menggunakan mata uang lain. 4
Jumlah perusahaan sampel (16 perusahaan x 5 tahun dari 2015-2019) 80
Table 1.Kriteria Sampel

F. Jenis dan Sumber Data

Jenis data dari penelitian ini yaitu data kuantitatif. Menyatakan [10] Data kuantitatif merupakan bilangan dalam bentuk angka yang dijelaskan melalui informasi dan perhitungan dalam melakukan pengukuran data. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan memperoleh data bukan dari objek yang bersangkutan secara langsung tetapi melalui keterangan, catatan, dokumentasi dan laporan keuangan yang di terbitkan atau di publikasi melalui instansi [11]. Penelitian ini dilakukan dengan melalui situs resmi bursa efek Indonesia yaitu

G. Teknik analisis Data

Teknik Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan program SPSS (Statistical Package for Social Science) Version 18 sebagai alat untuk menguji data penelitian. ada beberapa langka untuk menganalisi data pada penelitian ini:

a. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik yaitu salah satu syrat untuk pengujian statistik dalam analisis regresi linier bergandan dengan bebrbasis ordinary least square (OLS). jika analisis regresi tidak berdasarkan OLS maka tidak memerlukan syarat asumsi klasik.

b. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji model regresi, variabel terikat dan variabel bebas yang memiliki distribusi normal atau tidak. Uji statistik One-Sample Kolmogorov- Smirnow merupakan salah satu pengujian normalitas residual.

c. Uji Multikolinieritas

Bertujuan untuk menguji apakah variabel bebas (independen) terdapat korekasi yang berhubungan dengan suatu model regresi [12]. Seharusnya yang menjadikan model regresi jadi lebih baik tidak terjadi korelasi antar variabel independen.

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas perbedaan antara variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain untuk menguji apakah model regresi terjadi perbedaan[13]. Model yang baik merupakan tidak terjadinya heteroskedastisitas.

e. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi yaitu pengujian yang terdapat korelasi atau hubungan antara beberapa sampel yang diurutkan berdasarkan waktu. Uji Autokorelasi dilakukan dengan beberapa cara pengujian salah satunya dengan uji Durbin-Wtsin Test. Nilai DW hitung (d) dan nilai DW tabel (dLdan du) untuk hasil uji Durbin-Wtson. Ukuran untuk pengambilan keputusan sebagai berikut:

a. Terjadi autokorelasi positif, jika nilai DW dibawah – 2 (DW<2)

b. Tidak terjadi autokorelasi, jika nilai DW ada diantara -2dan +2 atau -2≤DW≤+2.

c. Terjadi autokorelasi negative, jika nilai DW diatas +2 atau DW telib+2

Analisis Regresi Moderasi

Analisis Regresi Moderasi ini digunakan untuk teknik analisis data. Menyatakan [14]Analisis Regresi moderasi adalah suatu alat ukur untuk menguji variabel independen untuk menguji satu variabel dependen yang mungkin di dalamnya terdapat unsur yang mengandung interaksi yang dapat diprediksi permintaannyadimasa datang dengan data masa lalu untuk mengetahui pengaruh variabel (mengkalikan dua atau lebih variabel independen).

H. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis yang dapat dilakukan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Uji T (Uji Parsial)

Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel dependen terhadap variable independen dengan menggunajan metode parsial (per variabel). Jika probabilitas nilai t menunjukkan signifikansi < dari 0,05jadi bisa diartikan bahwa ada pengaruh diantara variabel bebas terhadap variabel terikat berdasarkan metode parsial, sedangkan jika nilai t menunjukkan signifikan > dari 0,05 bisa dinyatakan bahwa tidak berpengaruh secara signifikansi antara masing-masing dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Hasil dan Pembahasan

A. Analisis Data

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif ini menyampaikan gambaran atau deskripsi tentang data yang dapat diamati dari nilai maximal minimal, rata-rata (mean), dan standardeviasi yang dihasilkandari variable peneliti. Dari statistic deskriptifdengantabelhasilrinciansebagaiberikut :

N Minimum Maximum Mean Std.Deviation
EM 80 ,1145 0,386031 0,179691 0,06876
SIZE 80 13,546956 30,57745 22,94912 6,19402
CAPIN 80 0,059199 0,84992 0,402491 0,18152
KRF 80 0 1 0,225 0,42022
TA 80 -0,81464 1,212022 -0,05804 0,3633
Valid N(Listwise) 80
Table 2.Analisis Statistik Deskriptif Descriptive Statistics Data diolah, 2021

Dari hasil statistic deskriptif diatas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata tertinggi ada pada variabel ukuran perusahaan (size) yaitu 22,949, tetapi nilai rata-rata variabel terendah berada pada variabel penghindaran pajak (TA) yaitu -0,058. Dan untuk standar deviation nilai tertinggi berada pada variabel ukuran perusahaan (size) yaitu sebesar 6,194. Dan yang terendah ada pada variabel Manajemen laba (EM) yaitu 0,068.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Supplementary File

Gambar 3. Uji Normalitas

Berdasarkan grafik normal P-Plot pada gambar 4,2 yang ternyata titiknya berhamburan disekitar garis diagonal hal ini membuktikan modelberdistribusi normal, dan akhirnya bisa diambil kesimpulkan pola regresi membuktikan asumsi bersifat normalitas.

Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
EM ,656 1,524
SIZE ,733 1,364
CAPINT ,849 1,177
KRF ,770 1,299
Table 3.Uji Multikolonieritas Coefficients a Data yang diolah

Hasil dariuji multikolonieritas meberikan jawaban bahwa nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10 untuk seluruh variable yaitu manajemen laba, ukuran perusahaan, capital intensity, dankompensasirugi fiscal. Hal ini memberikan jawaban tidak adanya multikolonieritas pada model regresi.

c. Uji Heterokedastisitas

Supplementary File

Gambar 4. Uji Heterokedastisitas

Dari grafik scatterplots yang terdapat di atas diamati bahwa titilk – titik menyebar secara acak serta menyebar secara baik adapun angkanya bisa dibawah 0 pada sumbu Y. Bisa dijelakan bahwa tidak terjadinya heteroskedastisitas pada pola regresi. Maka pola regresi ini seimbang jika dibuat untuk menafsirkan hubungan antara Manajemen laba, Ukuran perusahaan, Capital intensity, Kompensasi rugi fiscal dengan Penghindaranpajak.

d. Uji Autokorelasi

UnstandardizedResidual
Test Valuea -,06439
Cases < Test Value 40
Cases >= Test Value 40
Total Cases 80
Number of Runs 34
Z -1,575
Asymp. Sig. (2-tailed) ,115
Table 4.Uji Autokorelasi Runs Testdata yang diolah

Hasil Uji Autokorelasi Runs Test menunjukan bahwa nilai dari Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,115 lebih besar dari 0,05. Dapat dilihat hal ini menunjukkan bahwa hipotesis nol gagal ditolak dan dapat diambil kesimpulan bahwa residual random atau tidak terjadi autokorelasi antara nilai residual.

3. Uji Hipotesis

a. Uji t (Uji Parsial)

Supplemetary File

Gambar. 5 Uji statistik T Coefficients a

Sumber : Data yang diolah

Hasil uji parsial dapat di lihat pada tabel 4. diatas sehingga dapat disimpulkan bahwa :

1. Hipotesis 1 (H1 di tolak) Berdasarkan dari hasil uji yang statistic t, menjelaskan bahwa variable manajemen laba berpengaruh terhadap penghindaran pajak pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Hasil dari analisis regresi dengan nominal 0,309 dengan signifikansi yang lebih kecil nilainya dari 0,05 yaitu sebesar 0,016. Hasil tersebut menjelaskan maka manajemen laba berpengaruh positiveterhadapvariablepenghindaranpajakpada perusahaan menufaktur yang terdaftar di BEI

2. Hipotesis 2 (H 2 di terima) Berdasarkan dari hasil uji statistic t, menjelaskan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap penghindaran pajak. pada perusahaan manufaktur yang telah terdaftar di BEI. Hasil analisis regresi menjelaskan variable ukuran perusahaan mempunyai nilai koefisien regresi yaitu 0,228 dengan signifikansi angka 0,058. hasilnya menjelaskan ukuran perusahaan dapat di pengaruhi oleh penghindaran pajak pada perusahaan yang terdaftar di BEI (H 2 di terima).

3. Hipotesis 3 (H3 diterima) Berdasarkan hasil uji statistic t, menyatakan bahwa capital intensity tidak berpengaruh terhadap penghindaran pajak pada perusahaan manufaktur yang telah terdaftar di BEI. Hasil analisis regresi menunjukkan variable capital intensity mempunyai nilai koefisien regresi yaitu 0,050 dengan signifikansi yaitu 0,647. Hasil perhitungan memberikan jawaban bahwa capital intensity berpengaruh dengan arah positif terhadap ETR pada perusahaan yang sudah terdaftar di BEI. Hal ini bias diartikan bahwa capital intensity berpengaruh negative dan berpengaruh terhadap penghindaran pajak. Hasil statistic ini berbeda dengan kedua hipotesis diatas.

4. Hipotesis (H4 ditolak) Berdasarkan hasil uji dari statistic t, menyatakan bahwa kompensasi rugi fiscal berpengaruh terhadap penghindaran pajak pada perusahaan manufaktur yang telah terdaftar di BEI. Hasil analisis regresi menjelaskan variable kompensasi rugi fiscalmemiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,409 dengan signifikandiangka0,001.Hasiltersebutmenjelaskan kompensasi rugi fiscal mempengaruhi penghindaran pajak pada perusahaan yang sudah terdaftar di BEI.

Kesimpulan

Berdasarkan dari data yang telah dikumpulkan dan diteliti dari hasil pengujian telah dilakukan permasalahan dengan menggunakan model regresi berganda ,maka dapat disimpulkan sebagaiberikut :

  1. Manajemen laba yang berpengaruh terhadap penghindaran pajak.
  2. Ukuran perusahaan yang berpengaruh terhadap penghindaran pajak.
  3. Capital Intensity yang tidak berpengaruh terhadap penghindaran pajak.
  4. Kompensasi Rugi Fiskal yang berpengaruh terhadap penghindaran pajak.

References

  1. Agusti, R. & Pramesti, T. 2007. Pengaruh Asimetri Informasi, Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Manjerial Terhadap Manjemen Laba.Universitas Riau. 1-10
  2. Budianti, S. & Curry, K. 2018. Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Capital Intensity terhadap Penghindaran Pajak (Tax Avoidance). UniversitasTrisakti. 1205-1208..
  3. Chairiri, A & Ghozali, I. 2007. Teori Akuntansi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
  4. Daniel, M. 2002. Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi. Bumi Aksara. Jakarta
  5. Ginting, S. 2016. Pengaruh Corporate Governance dan Kompensasi Rugi Fiskal terhadap Penghindaran Pajak dengan Ukuran Perusahaan sebagaiVariabel Moderating. STIE Mikroskil, 165-175.
  6. Ghozali, I. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS. Univeritas Diponegoro. Yogyakarta.
  7. Hormati,A. 2009. Karakteristik Perusahaan Terhadap Kualitas Implementasi Corporate Governance. Jurnal Keuangan dan Perbankan,13(2),288-298.
  8. Kurniasih, T. & Sari, M. M. R. 2013. Pengaruh Return On Assets, Leverage, Corporate Governance, Ukuran Perusahaan dan Kompensasi Rugi Fiskal pada Tax Avoidance. UniversitasUdayana, Vol 18, No 1, 58-65
  9. Mardiasmo. 2018. Perpajakan-Edisi Terbaru 2018. Penerbit Andi. Yogyakarta
  10. Muzakki, M. R., Darsono 2015. Pengaruh Corporate Social Responsibility dan Capital Intensity terhadap Penghindaran Pajak. Jurnal Akuntansi, Vol 4 (No. 3), 1-8.
  11. Suandy, Erly. 2016. Perencanaan Pajak. Salemba Empat. Jakarta.
  12. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta.Bandung.
  13. Sulistiyanto, Sri. 2008. Manajemen Laba. Penerbit Grasindo. Jakarta.
  14. Wibowo, A E., & Djoko, A. 2012. Aplikasi Praktis SPSS dalam Penelitian (2nd ed). Penerbit Gava Media. Yogyakarta.