The purpose of this study was to examine and obtain evidence regarding (1) accounting students' perceptions of taxation on interest in a career in taxation, (2) tax brevet on interest in a career in taxation, (3) motivation for interest in a career in taxation. This research is a type of quantitative research with hypothesis testing. The sample used in this study was 85 accounting students at Muhammadiyah Sidoarjo University consisting of semesters 6, 8 and 10. The analytical tools used were multiple linear regression test, correlation coefficient (R), coefficient of determination (R²), t test, and test. F using the SPSS version 18.0 for windows program. This primary data was obtained from a questionnaire whose measurement was using a Likert scale which was tested for validity and reliability. The results of the validity and reliability test showed that the data were valid and reliable. The results of the t-test indicate that the student's perception of taxes, tax brevet, and motivation partially affect the interest in a career in taxation.
Perkembangandunia usaha di Indonesia yang semakin pesat dan dinamis memberikan lapangan pekerjaan yang beragam bagi angkatan kerja. Sarjana ekonomi khususnya jurusan akuntansi adalah salah satu angkatan kerja yang akan?memanfaatkan kesempatan tersebut. Oleh sebab itu sistem pendidikan akuntansi juga harus merespon perkembangan tersebut agar dapat menghasilkan sarjana ekonomi jurusan akuntansi yang berkualitas dan siap pakai dalam dunia kerja[1]. Pemilihan sebuah karir bagi mahasiswa akuntansi menjadi tahap awal dalam pembentukan karir itu sendiri. Setelah menyelesaikan kuliahnya, pilihan karir bagi lulusan akuntansi tidak hanya pada profesi akuntansi saja, banyak pilihan profesi yang dapat dijalani oleh mereka tergantung faktor yang melatarbelakanginya. mahasiswa akuntansi yang telah menyelesaikan jenjang S1-nya memiliki beberapa pilihan dalam menentukan karir selanjutnya. Profesi-profesi dalam bidang akuntansi dapat dibagi menjadi dua bidang besar yaitu sebagai Akuntan Publik dan Non Akuntan Publik. Profesi yang termasuk dalam kategori non akuntan publik terbagi dalam beberapa bagian yaitu akuntan pemerintah, akuntan internal perusahaan, dan akuntan pendidik. Salah satu hal yang tidak bisa lepas dari lembaga pemerintahan dan swasta adalah pajak. Pajak merupakan kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan demikian tidak mendapat timbal balik secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat (Undang Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang perubahan ketiga UU Nomor 6 Tahun 1983 yakni Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan). Pajak dipandang penting bagi Negara karena pajak merupakan sumber pendapatan Negara dalam membiayai pengeluaran Negara khususnya untuk pembangunan. Lembaga atau badan swasta juga memiliki hak dan kewajiban pajak yang harus ditangani dengan baik. Hal tersebut mengakibatkan sangat dibutuhkannya sumber daya manusia yang kompeten dan profesional dalam menangani pajak[2]. Profesi dibidang perpajakan sangat dibutuhkan agar mekanisme perpajakan di Indonesia dapat berjalan dengan baik. Di Indonesia karir di bidang perpajakan masih kurang diminati. Kurangnya minat untuk berkarir di bidang perpajakan biasanya disebabkan oleh kurangnya pengetahuan mahasiswa tentang perpajakan. Tetapi ada pula mahasiswa yang berminat terhadap karir dalam bidang pajak. Maka diperlukan suatu motivasi untuk mendorong mahasiswa tersebut untuk berkarir khususnya dibidang pajak[3].
Saat ini jumlah pegawai pajak yang ada di seluruh Indonesia adalah 32.214 orang, hal ini tentu sangat tidak seimbang dengan jumlah wajib pajak yang berjumlah 30.044.103 wajib pajak. Selain sebagai pegawai direktorat jendral pajak, profesi konsultan pajak juga masih sangat dibutuhkan. Jumlah konsultan pajak yang terdaftar pada Direktorat Jendral Pajak per Maret 2016 adalah 3.231 orang. Ini menunjukkan bahwa profesi sebagai konsultan pajak di Indonesia masih kurang. Selain itu, keberadaan konsultan pajak dan orang yang bekerja di bidang perpajakan serta jumlah wajib pajak, tentunya peluang untuk berkarir dibidang perpajakan menjadi cukup besar
Melihat kondisi tersebut sebenarnya merupakan peluang bagi dunia pendidikan untuk mencetak calon-calon tax accountant atau tax colsultant. Para sarjana akuntansi yang ingin berprofesi dibidang perpajakan, terutama sebagai konsulan pajak, harus mengikuti Ujian Sertifikasi Konsultan Pajak (USKP) terlebih dahulu. USKP terbagai menjadi tiga mengacu pada setifikat A, B, dan C. Calon peserta USKP tentu harus memiliki pengetahuan memadai tentang pajak. hal tersebut menjadikan alasan beberapa perguruan tinggi atau lembaga tertentu di Indonesia mengadakan Brevet Pajak. Brevet pajak didesain sebagai sarana pembelajaran yang tepat, tidak hanya bagi calon konsultan pajak, namun juga bagi praktisi akuntansi, auditor, konsultan, para akademisi (pelajar, mahasiswa, dosen), dan para pengusaha atau investor[4].
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka peneliti mengambil judul “PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TENTANG PAJAK, BREVET PAJAK DAN MOTIVASI TERHADAP MINAT BERKARIR DI BIDANG PERPAJAKAN”
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian survei, dengan metode penelitian kuantitatif. Metode survei digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah, tetapi penelitian melakukan kegiatan dalam pengumpulan data. Seperti, membagikan kuesioner, terstruktur, dokumentasi dan sebagainya. Motode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berdasarkan pada data yang dapat dihitung untuk menghasilkan suatu penafsiran[5].
B. Definisi Operasional dan Indikator Variabel
a) Variabel Indepanden (X)
Persepsi Mahasiswa Akuntansi (X1)
persepsi mahasiswa akuntansi selama belajar di perguruan tinggi menerima informasi yang berhubungan dengan profesi dibidang pajak baik secara formal maupun informal dan akan mempengaruhi pola pikir atau sudut pandang mahasiswa akuntansi terhadap itu sendiri[6].
Brevet Pajak (X2)
program pendidikan luar sekolah yang bermaksud untuk membekali para peserta pendidikan dengan pengetahuan keterampilan dalam bidang perpajakan. Program ini dirancang untuk kurikulum yang mampu membekali peserta untuk melaksanakan kewajiban perpajakan dan hak wajib pajak secara profesional dalam praktek di lapangan baik sebagai wajib pajak badan maupun perorangan serta dapat membekali peserta untuk mengikuti Ujian Brevet Konsultan Pajak Nasional dan ketika terjun kedunia perpajakan[4].
Motivasi (X3)
dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi menjadi suatu keadaan yang kompleks dan kesiapan dalam diri individu untuk bergerak kearah tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak disadari[7].
b) Variabel Dependen (Y)
Minat Karir di bidang perpajakan
Minat seseorang terhadap suatu objek diawali dari perhatian seseorang terhadap objek tersebut. Minat merupakan suatu hal yang sangat menentukan dalam setiap usaha, minat perlu ditumbuhkembangkan pada diri setiap individu. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan tumbuh dan berkembang sesuai dengan faktor yang mempengaruhinya[8].
C. Populasi dan Sampel
Populasi yang akan dijadikan objek dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi universitas muhammadiyah sidoarjo yang sedang atau sudah menempuh mata kuliah perpajakan, yakni mahasiswa semester 6, 8 dan 10 yakni sejumlah 576 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh penulis adalah Purposive Sampling.Penulis menggunakan rumus Slovin untuk menentukan jumlah sampel. Rumus Slovin dipilih karena peneliti ini merupakan penelitian yang telah diketahui jumalah populasinya.
N | = | N |
1 + N[1]² |
Keterangan:
n: jumlah sampel
N: jumlah populasi
e²: batas toleransi kesalahan
Sampel pada penelitia ini adalah :
N | = | 576 | = | 85 |
1 + 576(0,1)² |
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengambilan data penelitian ini menggunakan kuesioner. Peneliti membagikan kuesioner yang berisi daftar pertanyaan yang terkait dengan persepsi mahasiswa tentang pajak, brevet pajak dan motivasi serta pertanyaan mengenai minat berkarir di bidang perpajakan kepada mahasiswa akuntansi fakultas bisnis hukum dan ilmu social di universitas muhammadiyah sidoarjo[10].
E. Teknik Analisis
1. Uji instrumen
a) Uji Validitas
Uji Validitas dilakukan untuk menguji apakah pertanyaan kuesioner dapat diukur sesuai dengan yang diharapkan penulis. Tingkat signifikansi yang dipakai dalam penelitian ini jika r hitung lebih besar daripada r tabel dan nilainya positif maka pernyataan tersebut adalah valid. Begitu dengan sebaliknya apabila r hitung lebih kecil daripada r tabel maka pernyataan tersebut tidak valid[5].
b) Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan suatu instrumen yang dijadikan sebagai alat ukur yang bertujuan untuk mengetahui kebenaran alat ukur tersebut cocok untuk digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian. Uji reliabilitas dapat ditentukan bahwa kuisioner yang dibuat dalam penelitian ini valid dan hanya dapat dilakukan pada pertanyaan-pertanyaan yang sudah memiliki validitas. Koefisien cronbach alpha yang lebih besar dari 0.6 menunjukkan instrumen tersebut reliabel. Suatu variabel dapat dikatakan reliabel apabila nilai Cronbach Alpha >0.60[9].
2. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
a) Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis Regresi Linier Berganda merupakan keterkaitan secara lurus antara dua atau lebih variabel bebas dengan satu variabel terikat yang digunakan untuk menguji seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.variabel bebas dalam penelitian ini adalah persepsi mahasiswa tentang pajak, brevet pajak dan motivasi sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini yaitu minat berkarir di bidang perpajaka. Setiap variabel diuji dengan alat regresi Linier berganda yang dapat dituliskan dengan persamaan sebagai berikut :
Y = α + b₁ X₁ + b₂ X₂ + b₃ X₃ + e
Keterangan :
Y= Minat Berkarir di Bidang Perpajakan
α= Nilai konstanta
b= Koefisien Regresi
X₁= Persepsi Mahasiswa tentang Pajak
X₂= Brevet Pajak
X₃= Motivasi
e= error
b) Uji Hipotesis
Uji Koefisien Korelasi (R)
Digunakan untuk mengetahui keterkaitan antara dua variabel. Dalam perhitungan korelasi akan didapat koefisien korelasi yang menunjukan keeratan hubungan antara dua variabel tersebutt. Nilai koefisien korelasi berkisar antara -1 sampai 0 atau 0 sampai 1. Jika nilai koefisien korelasinya semakin mendekati 1 atau -1 maka hubungan antara dua variabelnya akan semakin erat. Tetapi jika mendekati 0, maka hubungannya semakin lemah.
Uji Koefisien Determinasi (R²)
Nilai koefisien determinasi (R Square) untuk mengetahui seberapa besar variasi variavel bebas dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien determinasi merupakan ukuran untuk mengetahui kesesuaian atau ketepatan antara nilai dugaan atau garis regresi dengan data sampel. Analisis koefisien determinasi dalam penelitian ini digunakan untuk menunjukkan seberapa besar pengaruh Persepsi Mahasiswa tentang Pajak, Brevet Pajak, Motivasi Terhadap Minat berkarir di bidang perpajakan dan seberapa besar yang dipengaruhi oleh faktor lain adapun rumus yang digunakan adalah :
Keterangan :
Kd = Koefisien Determinasi
r² = Koefisien kaorelasi dikuadratkan
Uji t ( Uji Parsial )
Uji t statistic pada dasarnya menunjukkan seberapa besar pengaruh satu variabel bebas atau independen secara individual menerangkan variansi variabel independen. Pengujian ini diterima apabila nilai dari Sig. t statistic < 0,05. Uji t dilakukan untuk menguji tingkat signifikan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara individu/parsial. Kriteria signifikansi hipotesis adalah:
A. Pengujian Kualitas Data
1. Uji Validitas
Untuk dapat mengetahui validitas pada setiap pernyataan, maka nilai Pearson Correlation yang merupakan r hitung dibandingkan dengan r tabel. Dengan α=5% dan n=85 dengan df=(n-2) maka diperoleh r tabel sebesar 0,211.
Item | r hitung | r tabel | Keterangan |
X1.1 | 0,711 | 0,211 | Valid |
X1.2 | 0,699 | 0,211 | Valid |
X1.3 | 0,900 | 0,211 | Valid |
X1.4 | 0,388 | 0,211 | Valid |
X1.5 | 0,675 | 0,211 | Valid |
Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas terhadap kuesioner variabel Persepsi Mahasiswa Tentang Pajak(X1) menunjukkan bahwa seluruh item butir pernyataan tersebut valid dan dapat di percaya dalam mengambil data penelitian. karena r hitung pada semua item butir pernyataan lebih besar dari r tabel pada taraf signifikansi 5% yaitu sebesar 0,211.
Item | r hitung | r tabel | Keterangan |
X2.1 | 0,514 | 0,211 | Valid |
X2.2 | 0,683 | 0,211 | Valid |
X2.3 | 0,631 | 0,211 | Valid |
X2.4 | 0,469 | 0,211 | Valid |
X2.5 | 0,573 | 0,211 | Valid |
Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas terhadap kuesioner variabel Brevet Pajak(X2) menunjukkan bahwa seluruh item butir pernyataan tersebut valid dan dapat di percaya dalam mengambil data penelitian. karena r hitung pada semua item butir pernyataan lebih besar dari r tabel pada taraf signifikansi 5% yaitu sebesar 0,211.
Item | r hitung | r tabel | Keterangan |
X3.1 | 0,461 | 0,211 | Valid |
X3.2 | 0,699 | 0,211 | Valid |
X3.3 | 0,776 | 0,211 | Valid |
X3.4 | 0,659 | 0,211 | Valid |
X3.5 | 0,722 | 0,211 | Valid |
Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas terhadap kuesioner variabel Motivasi(X3) menunjukkan bahwa seluruh item butir pernyataan tersebut valid dan dapat di percaya dalam mengambil data penelitian. karena r hitung pada semua item butir pernyataan lebih besar dari r tabel pada taraf signifikansi 5% yaitu sebesar 0,211.
Item | r hitung | r tabel | Keterangan |
Y1 | 0.484 | 0,211 | Valid |
Y2 | 0.562 | 0,211 | Valid |
Y3 | 0.660 | 0,211 | Valid |
Y4 | 0.646 | 0,211 | Valid |
Y5 | 0.609 | 0,211 | Valid |
Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas terhadap kuesioner variabel Minat Karir di Bidang Perpajakanmenunjukkan bahwa seluruh item butir pernyataan tersebut valid dan dapat di percaya dalam mengambil data penelitian. karena r hitung pada semua item butir pernyataan lebih besar dari r tabel pada taraf signifikansi 5% yaitu sebesar 0,211.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas menggunakan bantuan software SPSS versi 18.0 for windows, dan hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Item | Cronbach Alpha | Keterangan |
X1 | 0,850 | Reliabel |
X2 | 0,793 | Reliabel |
X3 | 0,848 | Reliabel |
Y | 0,800 | Reliabel |
Berdasarkan hasil uji reliabilitas menggunakan Cronbach Alpha dapat nyatakan reliabel apabila sebuah instrumen penelitian yang memiliki Cronbach Apha lebih besar dari 0,6. Pada tabel di atas secara keseluruhan variabel memiliki Cronbach Alpha lebih dari 0,6 artinya semua variabel dapat dinyatakan reliabel.
B. Pengujian Hipotesis
1. Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda
Coefficients a | ||||||
Model | Unstandardized Coefficients | Standardized Coefficients | t | Sig. | ||
B | Std. Error | Beta | ||||
1 | (Constant) | .461 | 3.602 | .128 | .899 | |
Persepsi Mahasiswa Tentang Pajak (X1) | .327 | .109 | .314 | 3.005 | .004 | |
Brevet Pajak (X2) | .283 | .121 | .244 | 2.345 | .021 | |
Motivasi (X3) | .295 | .112 | .246 | 2.630 | .010 | |
a. Dependent Variable: Minat Berkarir di Bidang Perpajakan [2] |
Berdasarkan hasil pengujian pengolahan data untuk regresi berganda dengan menggunakan Software SPSS versi 18.0 for windows dapat dilihat pada tabel 6, maka dapat dirumuskan persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :
Y = 0,461 + 0,327X1 + 0,283X2 + 0,295X3 + e
2. Uji t (Uji Parsial)
Coefficients a | ||||||
Model | Unstandardized Coefficients | Standardized Coefficients | t | Sig. | ||
B | Std. Error | Beta | ||||
1 | (Constant) | .461 | 3.602 | .128 | .899 | |
Persepsi Mahasiswa Tentang Pajak | .327 | .109 | .314 | 3.005 | .004 | |
Brevet Pajak | .283 | .121 | .244 | 2.345 | .021 | |
Motivasi | .295 | .112 | .246 | 2.630 | .010 | |
a. Dependent Variable: Minat Berkarir di Bidang Perpajakan |
Berdasarkan hasil pengujian pengolahan data untuk regresi berganda dengan menggunakan Software SPSS versi 18.0 for windows maka dapat dijelaskan terdapat pengaruh tidaknya antara variabel bebas dengan variabel terikat sesuai dengan hipotesis yang telah dibuat sebagai berikut :
Persepsi Mahasiswa Tentang Pajak (X1).
Hasil uji koefisien di dapat t hitung sebesar 3,005 dengan tingkat signifikansi 0,004. Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0.05 dan t hitung lebih besar dari t tabel (3,005 > 1,989) maka dapat disimpulkan bahwa Persepsi Mahasiswa Tentang Pajakberpengaruh terhadap Minat Berkarir di Bidang Perpajakan.
Brevet Pajak (X2).
Hasil uji koefisien di dapat t hitung sebesar 2,345 dengan tingkat signifikansi 0,021. Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 dan t hitung lebih besar dari t tabel (2,345 > 1,989) maka dapat disimpulkan bahwa Brevet Pajakberpengaruh terhadap Minat Berkarir di Bidang Perpajakan.
Motivasi (X3).
Hasil uji koefisien di dapat t hitung sebesar 2,630 dengan tingkat signifikansi 0,010. Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 dan t hitung lebih besar dari t tabel (2,630 > 1,989) maka dapat disimpulkan bahwa Motivasiberpengaruh terhadap Minat Berkarir dibidang Perpajakan.
3. Uji Koefisien Korelasi
Model Summary b | ||||||
Model | R | R Square | Adjusted R Square | Std. Error of the Estimate | Durbin-Watson | |
dimension0 | 1 | .542a | .294 | .267 | 2.55067 | 1.154 |
a. Predictors: (Constant), Motivasi, Brevet Pajak, Persepsi Mahasiswa Tentang Pajak | ||||||
b. Dependent Variable: Minat Berkarir di Bidang Perpajakan |
Berdasarkan hasil pengolahan SPSS versi 18.0 for windows pada tabel 4.20 menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi sebesar 0,542. Nilai tersebut berada pada level interval koefisien 0,40 s/d 0,599 yang menujukan hubungan dengan tingkatan sedang sesuai dengan pedoman interpretasi terhadap koefisien menurut Sugiyono, 2012 pada tabel berikut ini :
Interval Koefisien | Tingkat Hubungan |
0,8 s/d 1 | Sangat Kuat |
0,60 s/d 0,799 | Kuat |
0,40 s/d 0,599 | Sedang |
0,20 s/d 0,399 | Rendah |
0,00 s/d 0,199 | Sangat Rendah |
4. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary b | ||||||
Model | R | R Square | Adjusted R Square | Std. Error of the Estimate | Durbin-Watson | |
dimension0 | 1 | .542a | .294 | .267 | 2.55067 | 1.154 |
a. Predictors: (Constant), Motivasi, Brevet Pajak, Persepsi Mahasiswa Tentang Pajak | ||||||
b. Dependent Variable: Minat Berkarir di Bidang Perpajakan |
Berdasarkan hasil perhitungan Pengaruh Persepsi Mahasiswa Tentang Pajak(X1), Brevet Pajak(X2) danMotivasi (X3) terhadap Minat Berkarir di Bidang Perpajakan[] adalah 29,4% sedangkan sisanya 70,6% dipengaruhi oleh faktor lain selain Persepsi Mahasiswa Tentang Pajak, Brevet Pajak, dan Motivasi.
Pembahasan
1. Persepsi Mahasiswa Tentang Pajak Berpengaruh Terhadap Minat Berkarir di Bidang Perpajakan.
Berdasarkan hasil Pengelolaan dan analisis data menunjukkan bahwa Persepsi Mahasiswa Tentang Pajak Berpengaruh terhadap Minat Berkarir di Bidang Perpajakan. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien pada t hitung sebesar 3,005 yang lebih besar dari t tabel yaitu sebesar 1,989 atau nilai signifikansi sebesar 0,004 yang lebih kecil dari 0,05
Dalam penelitian ini persepsi merupakan sebuah proses masukknya informasi yang didapatkan mahasiswa selama proses belajar di perguruan tinggi dan pengalaman yang berhubungan dengan pajak maupun profesi dibidang pajak baik formal ataupun informal.
Persepsi tentang Pajak seorang mahasiswa bisa diketahui dari informasi yang telah diperoleh sebelumnya tentang pajak. Berdasarkan informasi dan pengetahuan yang telah dimiliki mengenai pajak, setiap mahasiswa akan memiliki pendapat masing-masing mengenai pajak dan dunia perpajakan. Interpretasi-interpretasi dari setiap mahasiswa tentang pajak sangat mendukung sejauh apa mereka mengetahui atau bahkan tertarik dengan dunia perpajakan. Hal ini lah yang menjadikan Persepsi tentang Pajak menjadi salah satu poin penting dalam kaitannya dengan Minat Berkarir di Bidang Perpajakan. Apabila seorang mahasiswa memiliki persepsi yang baik mengenai pajak, mahasiswa tersebut juga akan secara positif menilai tentang profesi yang terkait dengan dunia perpajakan.
2. Brevet Pajak Berpengaruh Terhadap Minat Berkarir di bidang Perpajakan.
Berdasarkan hasil Pengelolaan dan analisis data menunjukkan bahwa Brevet Pajak Berpengaruh terhadap Minat Berkarir di Bidang Perpajakan. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien pada t hitung sebesar 2,345 yang lebih besar dari t tabel yaitu sebesar 1,989 atau nilai signifikansi sebesar 0,021 yang lebih kecil dari 0,05
Seorang mahasiswa akan tahu apa pentingnya Brevet Pajak itu sendiri. Brevet Pajak akan sangat berguna bagi mereka yang ingin menggeluti dunia perpajakan yang profesional. Brevet Pajak menjadi salah satu hal yang penting dalam proses Berkarir di Bidang Perpajakan karena brevet pajak merupakan pelatihan tentang pajak yang bertujuan untuk meningkatkan mutu mahasiswa dengan pengetahuan keterampilan dibidang perpajakan, dapat membekali mahasiswa melaksanakan kewajiban dan hak wajib pajak secara profesional, dan meningkatkan pengalaman dalam memecahkan permasalahan dalam bidang perpajakan.
3. Motivasi Berpengaruh Terhadap Minat Berkarir di Bidang Perpajakan.
Berdasarkan hasil Pengelolaan dan analisis data menunjukkan bahwa Motivasi Berpengaruh terhadap Minat Berkarir di Bidang Perpajakan. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien pada t hitung sebesar 2,630 yang lebih besar dari t tabel yaitu sebesar 1,989 atau nilai signifikansi sebesar 0,010 yang lebih kecil dari 0,05
Motivasi merupakan dorongan kehendak yang menyebabkan individu malakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu.
Semakin tinggi motivasi yang mendorong mahasiswa akuntansi universitas muhammadiyah sidoarjo untuk berkarir di bidang perpajakan, seperti adanya motivasi karir, motivasi ekonomi dan motivasi sosial maka akan semakin tinggi minat berkarir di Bidang perpajakan pada mahasiswa akuntansi universitas muhammadiyah sidoarjo.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut :
Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti memilki beberapa saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut :