The government in this case is trying to improve the regional economy, one of which is in traditional markets by carrying out a traditional market revitalization program with the aim of improving traditional market facilities and infrastructure which has recently experienced a decline. The purpose of this research is to find out and understand more about the effect of revitalizing traditional markets in the Wonoayu People's Market, Sidoarjo Regency. This research focuses on one theory of revitalization, namely Physical Intervention, Economic Rehabilitation and Social Revitalization. The method used in this study is a qualitative method with data collection techniques carried out by documentation, interviews and using sources from books, journals and policy documents. Keywords: Policy Influence, Traditional Markets, Revitalization.
Dalam kegiatan ekonomi masyarakat,sebagai pusat perdagangan yaitu pasar tradisional merupakan kegiatan tempat serta keadaan yang mempertemukan pembeli dan penjual untuk setiap transaksi barang, jasa ataupun sumber daya [1]. Pasar tradisional sendiri memiliki fungsi dan perannya dalam menjaga tingkat kestabilan harga kebutuhan bahan-bahan pokok sehingga membuat pasar tradisional mampunyai kekuatan yang luas, tidak hanya harga yang relatif murah melainkan dengan melestarikan interaksi budaya lokal melalui transaksi yang dilakukan secara tawar-menawar antara pedagang dan pembeli.
Dalam hal ini salah satu program pemerintah ialah revitalisasi pasar tradisional sebagai mana ditujukan untuk memperbaiki sarana dan prasarana pasar tradisional sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2007 Tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional [2] sebagai pusat perbelanjaan dengan menyediakan fasilitas dan tempat sebagai usaha perdagangan serta sistem pengelolaannya secara langsung. Didukung oleh Peraturan Daerah Kabupaten Sidoarjo Nomor 1 Tahun 2018 Tentang Penataan, Pengelolaan dan Pemberdayaan Pasar Rakyat [3]. Revitalisasi pasar tradisional sendiri masuk dalam ”10 Program Unggulan Bupati” dalam prioritas pembangunan daerah Kabupaten Sidoarjo.
Salah satu pasar yang sudah melakukan revitalisasi pasar tradisional ialah Pasar Rakyat Wonoayu Kabupaten Sidoarjo yang awalnya terlihat tidak layak sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli dikarenakan tempat dan kondisi yang terlihat kumuh, sempit serta manajemen sampah yang buruk sehingga membuat Pemerintah Daerah Kebupaten Sidoarjo melakukan revitalisasi pasar tradisional di Tahun 2017 dengan tujuan untuk memperbaiki sarana dan prasarana yang dapat menunjang aktivitas perdagangan di pasar tradisional untuk meningkatkan laju roda perekonomian daerah.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Sidoarjo. Pada tahun 2015 sampai dengan tahun 2019 jumlah pasar yang telah melaksanakan program revitalisasi. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 1 berikut.
No | Nama Pasar | Alamat Lengkap | Tahun Revitalisasi |
1 | Pasar Sukodono | Jl Raya Sukodono | 2015 |
2 | Pasar Rakyat Wonoayu | Jl Raya Wonoayu | 2017 |
3 | Pasar Tulangan | Jl Raya Tulangan Ds Kepadangan | 2018 |
4 | Pasar Porong Ex Kebakaran | Jl Bhayangkara Juwet Kenongo Porong | 2019 |
Berdasarkan pada tabel 1, dari 19 jumlah pasar tradisional beberapa pasar telah melaksanakan revitalisasi guna menggerakkan perekonomian daerah Kabupaten Sidoarjo untuk tidak kalah bersaing dengan maraknya pasar modern yang semakin berkembang.
Namun dalam pelaksanaannya masih memiliki beberapa permasalahan terkait dengan penurunan jumlah pedagang sekaligus jumlah pembali yang membuat program kebijakan revitalisasi yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan ekonomi kurang berjalan secara maksimal. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah dalam mengembangkan perekonomian daerah.
Untuk mengetahui dan memahami lebih mengenai pengaruh revitalisasi pasar tradisional di Pasar Rakyat Wonoayu Kabupaten Sidoarjo, dengan unsur pokok yang harus ditemukan sesuai dengan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, maka penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dekriptif. Metode kualitatif ialah suatu penelitian yang dicirikan oleh tujuan penelitian dengan memahami suatu gejala sehingga dapat diukur secara tepat [4]. Penelitian ini berfokus pada dimensi revitalisasi pasar tradisional yaitu intervensi fisik, rehabilitasi ekonomi, revitalisasi sosial [5]. Penelitian kualitatif dipilih untuk mengukur revitalisasi pasar tradisional dengan cara observasi, wawancara dengan informan dan dokumentasi berupa foto, gambar serta data-data [6].
Dalam program revitalisasi pasar tradisional yang bertujuan untuk memperbaiki sarana dan prasarana di Pasar Rakyat Wonoayu Kabupaten Sidoarjo. Oleh karena itu revitalisasi pasar tradisional diharapkan dapat membangun perekonomian daerah Kabupaten Sidoarjo. Namun pada pemaparan sebelumnya setelah adanya revitalisasi pasar tradisional justru membuat penurunan pada jumlah pedagang dan pembeli sehingga revitalisasi pasar tradisional kurang berjalan secara maksimal. Untuk mengetahui revitalisasi pasar tradisional di Pasar Rakyat Wonoayu Kabupaten Sidoarjo, ada 3 (tiga) dimensi yang digunakan untuk mengetahui revitalisasi pasar tradisional sebagai berikut:
A. Intervensi Fisik
Indikator intervensi fisik merupakan sejumlah kegiatan fisik yang dilakukan secara bertahap, meliputi perbaikan serta peningkatan kualitas dan kondisi fisik sebuah bangunan maupun ruang terbuka hijau. Pelaksanaan revitalisasi Pasar Rakyat Wonoayu Kabupaten Sidoarjo salah satunya ialah perencanaan fisik yaitu membangun serta menata ulang kembali sarana dan prasarana serta kondisi fisik pasar agar Pasar Rakyat Wonoayu menjadi pasar yang bersih, rapi serta nyaman bagi para pedagang dan pengunjung pasar tradisional.
Pembangunan fisik dilaksanakan dengan melakukan penataan kembali pedagang-pedagang serta memperbaiki kondisi sarana dan prasarana Pasar Rakyat Wonoayu Kabupaten Sidoarj, terkait kondisi fisik awal Pasar Rakyat Wonoayu sebelum adanya program revitalisasi pasar tradisional sangat kurang mendukung, seperti sarana parkir yang belum terkelola menjadi sumber kemacetan yang berakibat tumpahnya kendaraan di bahu jalan pasar, tidak hanya itu lingkungan pasar pun menjadi kurang aman dikarenakan banyaknya kendaraan yang terparkir sembarangan. Tak hanya pengelolaan sarana parkir, revitalisasi pasar kali ini juga menambahkan beberapa fasilitas sebagai penambah sarana dan prasarana untuk pedagang maupun pengunjung pasar, seperti halnya penambahan ATM center, bangunan mushola, pengelolaan sampah serta fasilitas MCK yang memadai.
Terkait intervensi fisik dalam hal pembangunan ditujukan untuk membangun pasar tradisional untuk lebih bersih,rapi dan nyaman sehingga pembeli dapat merasakan kenyamanan saat berkunjung ke pasar dan lebih menarik minat untuk berbelanja kepasar tradisional. Hal ini juga diungkapkan oleh salah satu pengguna terkait dengan fasilitas pasar yang lebih baik setelah adanya revitalisasi pasar tradisional di Pasar Rakyat Wonoayu Kabupaten Sidoarjo. Hal tersebut sesuai dengan penelitian terdahulu terkait revitalisasi dalam hal pembangunan ditujukan untuk membangun pasar tradisional untuk lebih bersih,rapi dan nyaman sehingga pembeli dapat merasakan kenyamanan saat berkunjung ke pasar dan lebih menarik minat untuk berbelanja ke pasar tradisional [7].
B. Rehabilitasi Ekonomi
Rehabilitasi ekonomi yang diharapkan dapat menjadi nilai tambah dari pendapatan pedagang setelah adanya revitalisasi pasar tradisional di Pasar Rakyat Wonoayu Kabupaten Sidoarjo termasuk dalam hal peningkatan pendapatan pedagang diharapkan dapat menambah nilai ekonomi bagi kawasan tersebut.
Peningkatan pendapatan pedagang merupakan bukti dari rehabilitasi ekonomi Pendapatan pedagang bermacam-macam di Pasar Rakyat Wonoayu Kabupaten Sidoarjo setelah adanya program revitalisasi cenderung meningkat adapula yang cenderung menurun. Ada beberapa pedagang yang diutungkan setelah adanya revitalisasi pasar, para pedagang yang menempati kios maupun los yang sesuai sehingga menguntungkan beberapa pedagang dalam berdagang. Namun ada beberapa juga pedagang yang pendapatan ekonominya menurun, khusunya untuk beberapa pedagang yang menempati kios maupun los yang letaknya kurang strategis dan jauh dari jangkauan pengujung pasar. Hal ini revitalisasi dalam indikator rehabilitasi ekonomi kurang berjalan maksimal dalam meningkatkan pendapatan pedagang khususnya dalam mambangun perekonomian pedagang.
C. Revitalisasi Sosial
Revitalisasi sosial, yang merupakan kondisi lingkungan pasar yang menarik pengunjung untuk berbelanja sehingga mampu berdampak positif bagi kehidupan sosial masyarakat di kawasan tersebut. Kondisi sosial antara pedagang maupun pembeli sangat baik, hal ini terkait interaksi jual-beli yang semakin mudah dan nyaman dikarenakan adanya bangunan yang lebih mendukung setelah adanya revitalisasi.
Pada penelitian kali ini peningkatan jumlah pengunjung merupakan bagian yang terpenting setelah adanya revitalisasi pasar tradisional. Semakin bertambahnya jumlah pengunjung maka semakin meningkatnya pendapatan pedagang pasar serta membantu program revitalisasi pasar berjalan dengan baik untuk meningkatkan ekonomi daerah. Namun dalam penelitian kali ini jumlah pengunjung dan pedagang semakin berkurang bahkan setelah adanya revitalisasi pasar tradisional di Pasar Rakyat Wonoayu Kabupaten Sidoarjo.
Hal ini juga diungkap oleh salah satu pedagang pedagang pasar di Pasar Rakyat Wonoayu Kabupaten Sidoarjo, menyatakan bahwa jumlah pengunjungnya semakin berkurang setelah adanya revitalisasi pasar tradisional. Para pengunjung maupun pembeli lebih sering dan terbiasa berkunjung serta berbelanja di pasar relokasi dari Pasar Rakyat Wonoayu Kabupaten Sidoarjo. Letak pasar relokasi yang dekat dengan permukiman warga membuat pengujung berkurang meskipun pembangunan revitalisasi telah selesai. Tak hanya pengujung, banyak pedagang asli Pasar Rakyat Wonoayu yang belum kembali menempati ruko maupun los pasar. Para pedagang masih berjualan di pasar relokasi.
Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa revitalisasi sangat berpengaruh khususnya terhadap pasar tradisional. Dalam hal ini revitalisasi pasar tradisional di Pasar Rakyat Wonoayu Kabupaten Sidorjo ditujukan untuk membangun sarana dan prasarana serta penambahan-penambahan fasilitias guna meningkatkan pendapatan pedagang yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan ekonomi dalam pembangunan daerah khusunya di Kabupaten Sidoarjo. Meskipun pemerintah sudah menjalankannya seraca maksimal, masih saja terdapat kendala-kendala yang menghambat proses revitalisasi sehingga berakibat kurang efisien kinerja pemerinatah dalam merevitalisasi pasar tradisional, hal ini dikarenakan menurunnya jumlah pedagang dan pengunjung di Pasar Rakyat Wonoayu Kabupaten Sidoarjo meskipun bangunan, sarana dan prasarana yang memadai. Para pedagang dan pengunjung cenderung masih banyak yang melakukan aktivitas jual-beli di pasar relokasi karena dekat dengan pemukiman masyarakat. Hal ini menjadi salah satu tantangan bagi pemerinta dalam mewujudkan pembangunan ekonomi.