Marketing Management
DOI: 10.21070/ijler.2021.V11.702

The Effect of Advertising, Perception and Consumer Knowledge on Purchasing Products


Pengaruh Iklan, Persepsi dan Pengetahuan konsumen Terhadap Pembelian Produk

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Advertising Perceptions Consumer Knowledge of Product Purchases

Abstract

This study aims to determine the Effect of advertising, perceptions and consumer knowledge on product purchases at PT. Javas Tripta Mandala. The analytical tool used is tabulating the questionnaire, collecting data in the form of validity and reliability tests. The hypothesis in this study is the Effect of advertising, perceptions and knowledge of consumers on product purchases to test this hypothesis used multiple linear regression analysis tools.The results of the research instrument obtained based on the validity test showed that all questions in the questionnaire were declared valid. To test the reliability of all variables, the Cronbach’s Alpha value is obtained> 0.6, so it is declared reliable. Hypothesis testing based on the F test, t test and Adjusted R2 shows that there is a significant effect of advertising, perceptions and consumer knowledge on product purchases.

PENDAHULUAN

Kedudukan konsumen bagi perusahaan cukup strategis, terutama konsumen akhir (the ultimate customer), sebab mereka adalah para individu atau konsumsi rumah tangga.Oleh sebab itu perhatian perusahaan terhadap konsumen yang membeli produk akhir haruslah mendapat tempat yang besar. Dengan mengetahui pola konsumen, akan sangat membantu perusahaan dalam mengidentifikasi pasarnya. Sehingga segmen pasar akan lebih jelas, nyata dan efektif. Mempelajari perilakupembelian konsumen terhadap produkakan dapat mengetahui bagaimana konsumen melakukan pembelian. Perilaku pembelian konsumen dalam memilih suatu produk dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain faktor sosial, kepribadian psikologis.

Ketika memutuskan akan membeli suatu barang atau produk, tentu anda sebagai konsumen selalu memikirkan terlebih dahulu barang yang akan anda beli. Mulai dari harga, kualitas, fungsi atau kegunaan barang tersebut, dan lain sebagainya.Kegiatan memikirkan, mempertimbangkan, dan mempertanyakan barang sebelum membeli merupakan atau termasuk ke dalam perilaku konsumen.Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, perilaku konsumen sangat erat kaitannya dengan pembelian dan penjualan barang dan jasa.Pembelian produk dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti iklan, persepsi, dan pengetahuan konsumen.

Perusahaan ada baiknya perlu memperhatikan sistem iklan.Iklan adalah data yang disajikan dalam bentuk yang mudah dipahami dan dengan makna yang telah dikaitkan dalam konteks penggunaannya.Dalam pengertian yang lebih dinamis, informasi adalah suatu pesan yang disampaikan dengan menggunakan media komunikasi atau ekspresi.Pesan yang disampaikan adalah hal yang informatif atau tidak tergantung pada sebagian persepsi subjektif dari penerima informasi.Lebih konkret lagi, informasi adalah semua fakta, kesimpulan, ide dan karya kreatif kecerdasan manusia dan imajinasi yang telah dikomunikasikan, baik secara formal maupun informal, dalam bentukapapun.

Iklan yang baik dan benar disuatu perusahaan, akanmempengaruhi persepsi konsumen. Dalam pemasaran, persepsi konsumen merupakan sesuatu yang penting.Tindakan dan perilaku pembelian konsumen didasarkan pada persepsi mereka, bukan pada realitas objektif yang ada.Persepsi ini dipengaruhi oleh kebutuhan, keinginan, nilai, dan pengalaman pribadi masing-masing individu Persepsi sebagai proses dimana individual menyeleksi, mengorganisasi, dan menginterpretasikan berbagai stimulus menjadi gambaran dari dunia yang bermakna dan koheren, dengan istilah sederhana, persepsi adalah bagaimana sesorang memandang dunia disekitarnya.

Peresepsi mengenai merek global hanya dapat terbentuk jika konsumen yakin bahwa merek tersebut dipasarkan secara global. Persepsi konsumen bahwa sebuah merek adalah global dapat terbentuk melalui beberapa cara . Konsumen dapat mengetahui bahwa merek yang sama juga ditemukan di negara lain melalui informasi dari mulut ke mulut (word of mouth), perjalanan keliling dunia, dan pemaparan media, contohnya melalui media iklan. Konsumen juga dapat mempersepsikan atau mengimplikasikan sebuah merek bersifat global, meskipun sebenarnya bukanlah merek global.Saat konsumen melakukan evaluasi merek antara merek global dan merek lokal, konsumen cenderung memilih merek global. Meskipun konsumen belum memiliki pengalaman dengan merek global tersebut dan masih belum diyakini superioritas kualitas dan nilai (value)-nya, namun citra global (global image) akan menciptakan persepsi mengenai kesan kualitas dan nilai.

Persepsi konsumen biasanya muncul karena pengetahuan konsumen tentang barang tersebut. Pengetahuan konsumen termasuk apa yang konsumen beli, dimana mereka membeli, dan kapan mereka bergantung pada pengetahuan yang relevan dengan keputusan ini. Dengan mengetahui tingkat pengetahuan pemahaman dan keyakinan konsumen tentang suatu produk yang dipasarkan, maka hal tersebut akan mempengaruhi perilaku pembelian konsumen dalam membeli produk. Di sepanjang pengalaman hidupnya, konsumen mempelajari sejumlah besar pengetahuan prosedural yang sebagian besar di antaranya sangat khusus untuk situasi tertentu.Ketika diaktifkan dari ingatan, produksi (pengetahuan) tersebut secara langsung dan otomatis mempengaruhi perilaku nyata seseorang.

Pengetahuan konsumen adalah tingkatan informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam produk dan jasa, serta pengetahuan lainnya yang terkait dengan produk dan jasa tersebut, dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya.

Berdasarkan beberapa penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa iklan, persepsi, serta pengetahuan konsumen akan berdampak baik terhadap pembelian produk di ruang lingkup perusahaan ini. Akan tetapi yang terjadi di lingkungan perusahaan PT. Javas Tripta Mandala adalah pembelian produk yang sangat berubah-ubah dan tidak dapat diprediksi. Manajer telah melakukan beberapa evaluasi dan menyatakan bahwa seluruh komponen yang mendukung pembelian produk telah terpenuhi.

PT. Javas Tripta Mandala (distributor produk antangin utamanya). Perusahaan ini bergerak dalam bidang distributor yang memiliki 4 produk unggulan, antangin dewasa,antangin anak, antangin candy, dan jahe keraton.Berikut adalah data penjualan produk antangin dewasa PT. Javas Tripta Mandala. Produk ini dipasarkan dalam satuan karton dan picis, dimana 1 karton berisi 30 picis dan 1 picis berisi 12 sachet.

Tahun Bulan Penjualan Target per Bulan
2017 September 202 karton 150 karton
2017 Oktober 271 karton 175 karton
2017 November 233 karton 200 karton
2017 Desember 281 karton 250 karton
2018 Januari 304 karton 275 karton
2018 Februari 192 karton 200 karton
2018 Maret 298 karton 250 karton
2018 April 340 karton 300 karton
2018 Mei 390 karton 350 karton
2018 Juni 388 karton 350 karton
2018 Juli 398 karton 400 karton
2018 Agustus 408 karton 400 karton
2018 September 520 karton 450 karton
Table 1.Data penjualan produk antangin dewasa di PT. Javas Tripta MandalaSumber: PT. Javas Tripta Mandala/sep17s-dsep18

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti menyusun skripsi dengan judul “Pengaruh Iklan, Persepsi dan Pengetahuan Konsumen Terhadap Pembelian Produk Antangin” Studi pada PT. Javas Tripta Mandala.

Berdasarkan penyusunan problem statement dan research problem, maka rumusan research problem, maka rumusan research question dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

secara parsial terhadap pembelian produk?

secara simultan terhadap pembelian produk?

  1. Apakah iklan, persepsi dan pengetahuan konsumen berpengaruh
  2. Apakah iklan, persepsi dan pengetahuan konsumen berpengaruh
  3. Manakah yang berpengaruh paling signifikan diantara iklan, persepsi

dan pengetahuan konsumen terhadap pembelian produk?PUSTAKA

Iklan adalah komunikasi yang memiliki peran vital dalam meningkatkan ekuitas merek. Iklan harus memperoleh dan mempertahankan perhatian audiens serta dapat menyampaikan pesan-pesan iklan dengan cara yang mudah diingat. Dan akhirnya dapat membujuk para konsumen untuk membeli sebuah produk [1]

Iklan adalah “any paid from of nonpersonal communication about an organization, product, service, or idea by an identified sponsor”. Setiap bentuk komunikasi nonpersonal mengenai suatu organisasi, produk, servis atau ide yang dibayar oleh sponsor. Adapun maksud ‘dibayar’ pada definisi tersebut menunjukkan fakta bahwa ruang atau waktu bagi suatu pesan iklan pada umumnya harus dibeli[1]

klan dapat dikatakan ideal apabila iklan tersebut [2]

  1. Dapat Menimbulkan Perhatian
  2. Menarik
  3. Dapat Menimbulkan Keinginan
  4. Menghasilkan Suatu Tindakan

Persepsi dapat didefinisikan sebagai cara konsumen melihat dan melekatkan makna pada semua input informasi yang datang dalam kehidupan sehari-hari. Setiap input informasi akan diproses oleh konsumen secara selektif memilih (input yang paling penting/relevan), mengorganisasi, dan menginterpretasi atau memaknai input informasi sehingga memberikan gambaran objek yang memiliki kebenaran subjektif (bersifat personal), memiliki arti tertentu, dapat dirasakan.[3]

Persepsi dapat didefinisikan sebagai cara konsumen melihat dan melekatkan makna pada semua input informasi yang datang dalam kehidupan sehari-hari. Setiap input informasi akan diproses oleh konsumen secara selektif memilih (input yang paling penting/relevan), mengorganisasi, dan menginterpretasi atau memaknai input informasi sehingga memberikan gambaran objek yang memiliki kebenaran subjektif (bersifat personal), memiliki arti tertentu, dapat dirasakan.

Persepsi terdiri dari berbagai aspek adalah:

  1. Seleksi
  2. Organisasi
  3. Interpretasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi [4] ada dua macam yaitu faktor internal dan faktor eksternal sebagai berikut:

Faktor yang mempengaruhi persepsi berkaitan dengan kebutuhan psikologis, latar belakang pendidikan, alat indera, syaraf atau pusat susunan syaraf, kepribadian dan pengalaman penerimaan diri serta keadaan individu pada waktu tertentu.

  1. Faktor Internal
  2. Faktor Eksternal

Faktor ini digunakan untuk obyek yang dipersepsikan atas orang dan keadaan, intensitas rangsangan, lingkungan, kekuatan rangsanganakan turut menentukan atau tidaknya rangsangan tersebut. Faktor eksternal yang mempengaruhi persepsi adalah sebagai berikut: (a) Ukuran dan penempatan dari obyek atau stimulus;(b) Warna dari obyek-obyek;(c) Keunikan dan kekontrasan stimulus; (d) Intensitas dan kekuatan dari stimulus; (e) Motionatau gerakan.

Apa yang konsumen beli, dimana mereka membeli, dan kapan mereka bergantung pada pengetahuan yang relevan dengan keputusan ini. Dengan mengetahui tingkat pengetahuan pemahaman dan keyakinan konsumen tentang suatu produk yang dipasarkan, maka hal tersebut akan mempengaruhi pembelian konsumen dalam membeli produk. Di sepanjang pengalaman hidupnya, konsumen mempelajari sejumlah besar pengetahuan prosedural yang sebagian besar di antaranya sangat khusus untuk situasi tertentu.Ketika diaktifkan dari ingatan, produksi (pengetahuan) tersebut secara langsung dan otomatis mempengaruhi perilaku nyata seseorang.

Pengetahuan dasar dibagi menjadi pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural. Pengetahuan deklaratif melibatkan fakta subyektif yang sudah diketahui. Pengetahuan prosedural mengacu pada pengertian bagaimana fakta ini dapat digunakan. pengetahuan deklaratif menjadi dua kategori, yaitu pengetahuan episodik yang melibatkan pengetahuan yang dibatasi dengan lintasan waktu dan pengetahuan semantik yang mengandung pengetahuan yang digeneralisasikan dan memberikan arti bagi dunia seseorang.[5]

Pelanggan mungkin menyatakan kebutuhan dan keinginan mereka namun dapat bertindak sebaliknya.Mereka mungkin menanggapi pengaruh yang merubah mereka pada menit – menit terakhir.Karena pemasar harus mempelajari keinginan, persepsi, preferensi serta perilaku belanja dan pembelianpelanggan sasaran mereka.Pengetahuan konsumen dapat dibagi menjaditiga bidang umum, yaitu Pengetahuan Produk, Pengetahuan Pembelian dan Pengetahuan Pemakaian.

Pembelianproduk terhadap suatu produk pada dasarnya erat kaitannya dengan perilaku konsumen.Pembelian produkmerupakan unsur penting dalam kegiatan pemasaran suatu produk yang perlu diketahui oleh perusahaan, karena perusahaan pada dasarnya tidak mengetahui mengenai apa yang ada dalam pikiran seorang konsumen pada waktu sebelum, sedang, dan setelah melakukan pembelian produk tersebut.

Tujuan kegiatan pemasaran adalah mempengaruhi pembeli untuk bersedia membeli barang dan jasa perusahaan pada saat mereka membutuhkan[6] Indikator pembelian produk tersebut adalah:

  1. Lokasi penjual yang strategis
  2. Pelayanan yang baik
  3. Kemampuan tenaga penjualnya
  4. Iklan dan promosi

Kerangka Konseptual konsep akan menghubungkan secara teoritis antara variabel-variabel penelitian yaitu antara variabel independen dengan variabel dependen. Terdapat 2 macam, yakni:

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

: Simultan

: Parsial

hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam kalimat pertanyaan[3]. Jadi berdasarkan teori dan kerangka konseptual diatas, maka hipotesis dari penelitian ini adalah:

  1. Ada Pengaruhiklan, persepsi dan pengetahuan konsumen secara parsial pada pembelian produk.
  2. Ada Pengaruh iklan, persepsi dan pengetahuan konsumen secara simultan pada pembelian produk.
  3. Diantara iklan, persepsi dan pengetahuan konsumen, variabel persepsi yang paling erat Pengaruhnya pada pembelian produk

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, karena penelitian ini disajikan dengan data angka-angka. Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan[8] bahwa penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat untuk menganalisis mengenai apa saja yang ingin diketahui.

Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted
IKLAN 15.2375 4.664 .830 .859
X1.2 15.2375 4.614 .760 .876
X1.3 15.1625 5.277 .629 .902
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted
X1.4 15.2250 4.987 .766 .874
X1.5 15.2375 4.791 .774 .872
Table 2.Hasil Uji Validitas Instrumen Iklan Sumber: Data diolah menggunakan SPSS versi 18

Berdasarkan tabel 4.9 pengujian validitas, diketahui bahwa seluruh item pernyataan kuesioner dari variabel Iklanmemiliki nilai koefisien korelasi diatas 0.30 (> 0.30), sehingga dengan demikian dapat dikatakan bahwa item pernyataan kuesioner dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk mengukur variabel yang telah diteliti.

Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted
PERSEPSI 16.7375 9.487 .175 .801
X2.2 16.3125 7.205 .727 .577
X2.3 16.5000 7.646 .485 .677
X2.4 16.1375 8.145 .653 .623
X2.5 16.0625 8.388 .497 .671
Table 3.Hasil Uji Validitas Instrumen Persepsi Sumber: Data diolah menggunakan SPSS versi 18

Berdasarkan tabel 4.10 pengujian validitas, diketahui bahwa seluruh item pernyataan kuesioner dari variabel Persepsi memiliki nilai koefisien korelasi diatas 0.30 (> 0.30), sehingga dengan demikian dapat dikatakan bahwa item pernyataan kuesioner dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk mengukur variabel yang telah diteliti.

Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted
PENGETAHUANKONSUMEN 16.0875 4.537 .634 .826
X3.2 16.0375 4.391 .675 .816
X3.3 16.1000 4.319 .658 .820
X3.4 16.0750 4.425 .669 .817
X3.5 16.1500 4.433 .666 .818
Table 4.Hasil Uji Validitas Instrumen Pengetahuan Konsumen Sumber: Data diolah menggunakan SPSS versi 18

Berdasarkan tabel 4.11 pengujian validitas, diketahui bahwa seluruh item pernyataan kuesioner dari variabel Pengetahuan konsumen memiliki nilai koefisien korelasi diatas 0.30 (> 0.30), sehingga dengan demikian dapat dikatakan bahwa item pernyataan kuesioner dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk mengukur variabel yang telah diteliti.

Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted
PEMBELIAN PRODUK 15.7750 3.999 .723 .810
Y1.2 15.7125 4.207 .616 .837
Y1.3 15.7250 4.025 .692 .817
Y1.4 15.6375 3.778 .688 .819
Y1.5 15.6000 4.268 .623 .835
Table 5.Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Pembelian Produk Sumber: Data diolah menggunakan SPSS versi 18

Berdasarkan tabel 4.12 pengujian validitas, diketahui bahwa seluruh item pernyataan kuesioner dari variabel Pembelian produk memiliki nilai koefisien korelasi diatas 0.30 (> 0.30), sehingga dengan demikian dapat dikatakan bahwa item pernyataan kuesioner dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk mengukur variabel yang telah diteliti.

Sedangkan untuk uji reliabilitas penulis menggunakan koefisien alfa atau Cronbach’s Alpha untuk mengukur reliabilitas atau konsistensi internal diantara butir-butir pernyataan dalam suatu instrument. Berdasarkan item pengukuran dikatakan reliable jika memiliki koefisien alpha >0.6(Ghozali, Imam,2001:42). Hasil uji validitas dan reliabilitas instrument dapat dilihat sebagai berikut:

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
0,899 5
Table 6.Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Iklan Sumber: Data diolah menggunakan SPSS versi 18

Berdasarkan table diatas yang telah diuji dengan menggunakan software SPSS menyatakan bahwa pada kolomCorrected Item-Total Correlation pada setiap item pernyataan menunjukkan bahwa nilai korelasi item pernyataan Iklan valid dan dapat digunakan.Sedangkan untuk uji reliabilitas menunjukan bahwa reliabilitas Alpha Cronbach’s positif dan lebih dari >0.6 yaitu 0,899.Hal itu dapat disimpulkan bahwa variabel Iklan mempunyai nilai reliable yang tinggi dan dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
0,723 5
Table 7.Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Persepsi Sumber: Data diolah menggunakan SPSS versi 18

Berdasarkan tabel diatas yang telah diuji dengan menggunakan software SPSS menyatakan bahwa pada kolomCorrected Item-Total Correlation pada setiap item pertanyaan menunjukkan bahwa nilai korelasi item pertanyaan Persepsi adalah valid dan dapat digunakan.Sedangkan untuk uji reliabilitas menunjukan bahwa reliabilitas Alpha Cronbach’s

positif dan lebih dari >0.6 yaitu 0,723.Hal itu dapat disimpulkan bahwa variabel Persepsi nilai reliable yang tinggi dan dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
0,850 5
Table 8.Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Pengetahuan Konsumen Sumber: Data diolah menggunakan SPSS versi 18

Berdasarkan table diatas yang telah duiji dengan menggunakan software SPSS menyatakan bahwa pada kolomCorrected Item-Total Correlation pada setiap item pertanyaan menunjukkan bahwa nilai korelasi item pernyataan Pengetahuan Konsumen adalah valid dan dapat digunakan.Sedangkan untuk uji reliabilitas menunjukan bahwa reliabilitas Alpha Cronbach’s positif dan lebih dari >0.6 yaitu 0,850.Hal itu dapat disimpulkan bahwa variabel Pengetahuan Konsumen nilai reliable yang tinggi dan dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
0,854 5
Table 9.Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Pembelian Produk Sumber: Data diolah menggunakan SPSS versi 18

Berdasarkan table validitas dan reliabilitas diatas,dapat disimpulkan semua butir pernyataan valid dan reliable.Sehingga peneliti dapat menggunakan secara keseluruhan.

Uji asumsi klasik secara minimal perlu dilakukan oleh peneliti yang menggunakan regresi linier berganda yaitu berupa

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas dan variabel terikat berdistribusi normal atau tidak.Uji normalitas ini menggunakan Plot of Regresion Standardized Residual.Data dinyatakan berdistribusi normal, jika sebaran data membentuk titik0titik yang mendekati garis diagonal.

Berdasarkan gambar diatas menunjukan bahwa sebaran data membentuk titik-titik yang mendekati garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal.

Hasil uji linieritas akan menentukan teknik analisis regresi yang akan digunakan. Jika hasil uji linieritas adalah linier,maka digunakan regresi linier.Sebaliknya, jika hasil uji linieritas adalah tidak linier maka regresi yang digunakan adalah regresi nonlinier.Untuk mengetahui apakah data linier atau tidak, dengan mengamati nilai signifikasi. Jika nilai signifikasi dari deviation from linearity lebih besar dari 0,05, ini mengindikasikan bahwa model regresi adalah linier.

No Variabel F Sig
1 Pembelian Produk* Iklan 1.750 0.801
2 Pembelian Produk* Persepsi 0.975 0.482
3 Pembelian Produk* Pengetahuan Konsumen 1.818 0.080
Table 10.Hasil Uji Linieritas

Berdasarkan table diatas dapat dijelaskan bahwa nilai f hitung 1.750 dengan tingkat signifikan 0.801 > 0.05 maka model regresi memiliki hubungan yang linier antara iklan dengan pembelian produk. Kemudian nilai f hitung 0.975 dengan tingkat signifikasi 0.482> 0.05 maka model regresi memiliki hubungan yang linier antara persepsi dengan pembelian produk Selanjutnya nilai f hitung 1.818 dengan tingkat signifikasi 0.080 maka model regresi memiliki hubungan linier antara pengetahuan konsumen dengan pembelian produk.

Uji heteroskedastisitas adalah menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Secara grafis apakah ada problem heteroskedastisitas atau tidak dapat dilihat dari multivariate standardized scatterplot.Mendeteksi heteroskedastisitas dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik regresi.Jika ada pola tertentu seperti titik-titik (point) yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur(bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y atau sumbu vertical, maka model regresi bersifat homogen atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

Berdasarkan gambar diatas menyatakan bahwa data yang menyebar secara acak, maka dapat disimpulkan bahwa homogeny atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

Untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya problem multikolinearitas atau tidak, atau untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antar sesama variabel independen atau variabel bebas, dilakukan melalui uji multikolinearitas.Untuk mengetahui terjadi multikolinearitas atau tidak, dilakukan ddengan mengamati besarnya nilai VIF(Variance Inflatio Factor). Jika besarnya nilai VIF lebih kecil dari 10 (<10) dan toleransi lebih besar dari 0,1 (>0,1) ini member indikasi tidak ada problem multikolinearitas, demikian pula sebaliknya. Regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.

Coefficients a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 IKLAN 0.969 1.032
PERSEPSI 0.988 1.012
PENGETAHUAN KONSUMEN 0.930 1.075
a. Dependent Variable: PEMBELIAN PRODUK
Table 11.Hasil Uji Multikolinearitas Sumber: Data diolah menggunakan SPSS versi 18

Berdasarkan table diatas, menunjukkan bahwa hasil perhitungan nilai VIF lebih kecil dari 10 (<10) dan toleransi lebih besar dari 0,1 (>0,1), maka dapat disimpulkan bahwa antara variabel penjelas yang satu dengan variabel lainnya tidak saling berkolinieritas.

  1. Uji Normalitas
  2. Uji Linieritas
  3. Uji Heteroskedastisitas
  4. Uji Multikolinearitas
  5. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui korelasi antara residual pada suatu pengamatan dengan pengamatan lain dalam model regresi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Uji autokorelasi bisa dilakukan menggunakan uji Durbin-Watson (DW), dengan ketentuan sebagai berikut:

  1. Jika nilai DW kurang dari -2, maka ini terjadi autokorelasi positif, jika nilai DW diantara diantara -2 dan +3, maka ini tidak terjadi autokorelasi.
  2. Jika nilai DW lebih besar dari +3, maka ini terjadi autokorelasi negative.
Model Summary b
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics Durbin-Wamtson
R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change
dimension0 1 0.785a 0.616 0.604 0.1763 0.616 49.716 4 75 0.000 1.722
a. Predictors: (Constant), IKLAN, PERSEPSI,PENGETAHUAN_KONSUMEN
b. Dependent Variable: PEMBELIAN_PRODUK
Table 12.Hasil Uji Autokorelasi Sumber: Data diolah menggunakan SPSS versi 18

Berdasarkan tabel diatas,dapat dinyatakan bahwa nilai untuk Durbin Watsonnya adalah 1.722, maka tidak terjadi autokorelasi.Karenasesuai ketentuan kedua yang berbunyi “nilai DW diantara diantara -2 dan +3, maka ini tidak terjadi autokorelasi”.

Uji linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh secara simultan maupun parsial antara variabel independen (X) dan variabel dependen (Y).Berikut hasil analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini menggunakan SPSS versi 18 statistic.

Coefficients a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. 95.0% Confidence Interval for B Correlations Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound Zero-order Partial Part Tolerance VIF
1 (Constant) 3.183 1.450 2.195 .031 304 23.166
IKLAN .252 .100 .228 2.517 .014 .053 .163 .655 .235 .162 .505 1.900
PERSEPSI .390 .062 .602 6.275 .000 .267 .768 .545 .120 .403 .449 2.229
PENGETAHUAN-KONSUMEN .014 .085 .012 .164 .870 -.156 .387 .017 .219 .011 .765 1.307
a. Dependent Variable: PEMBELIAN_PRODUK
Table 13.Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda Sumber: Data diolah menggunakan SPSS versi 18

Berdasarkan hasil analisis di atas dapat dijelaskan melalui rumus sebagai berikut:

Y = a+ b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3

Y =3.183+0.252X 1 + 0.390X 2 + 0.014 X 3 + e

Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat diartikan sebagai berikut:

  1. Nilai konstanta sebesar 3.183. hal ini menunjukkan bahwa tanpa adanya variabel bebas yaitu iklan, persepsi dan pengetahuan konsumen maka nilai variable pembelian produk tetap sama sebesar 3.183
  2. Nilai koefisien sebesar 0.252 menyatakan bahwa peningkatan Iklan sebesar 1 satuan akan meningkatkan pembelian produksebesar 0.252.
  3. Nilai koefisien sebesar 0.390 menyatakan bahwa peningkatan persepsi sebesar 1 satuanakan meningkatkan pembelian produksebesar 0.390.
  4. Nilai koefisien sebesar 0.014 menyatakan bahwa peningkatan pengetahuan konsumen sebesar 1 satuan akan meningkatkanpembelian produksebesar 0.014.
ANOVA b (Pembelian Produk)
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 4.154 3 1.039 2.568 0.045a
Residual, 30.333 75 0.404
Total 34.488 78
Table 14.Hasil Uji Simultan (Uji F) Sumber: Data diolah menggunakan SPSS versi 18

Dengan hipotesis yangberbunyi : Ada Pengaruh Iklan, Persepsi,dan Pengetahuan Konsumen secara Simultan pada Pembelian Produk

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa terdapat pengaruh simultan dari keempat variabel Iklan, Persepsi dan Pengetahuan Konsumen Terhadap Pembelian Produk.Hal ini dapat ditunjukkan dengan nilai sig. 0.045< 0.05 maka H0 diterima dengan ketentuan bahwa Fhitung>Ftabel 2.568 > 2.340.

  1. Uji Simultan (Uji F)
  2. Uji Parsial (Uji t)
Coefficients a (Pembelian Produk)
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. 95.0% Confidence Interval for B Correlations Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound Zero-order Partial Part Tolerance VIF
1 (Constant) 3.183 1.450 2.195 0.031 304 23.166
Iklan 0.252 0.100 0.228 2.517 0.014 0.053 0.163 0.655 0.235 0.162 0.505 1.900
Persepsi 0.390 0.062 0.602 6.275 0.000 0.267 0.768 0.545 0.120 0.403 0.449 2.229
Pengetahuan 0.014 0.085 0.012 0.164 0.870 0.156 0.387 0.017 0.219 0.011 0.765 1.307
Konsumen
Table 15.Hasil Uji Parsial (Uji t) Sumber: Data diolah menggunakan SPSS versi 18

Dengan hipotesis yang berbunyi : Ada Pengaruh Iklan, Persepsi,dan Pengetahuan Konsumen secara Parsialpada Pembelian Produk

Derajat keabsahan df = (n-k-1) = 80-3-1 = 76 dan tingkat taraf kepercayaan 5% atau 0.05, maka nilai ttabel adalah sebesar 1.665. Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa uji hipotesis secara individu atau parsial sebagai berikut:

  1. Probabilitas 0.014<0.05 , maka H1 diterima,sehingga dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh signifikan variabel Iklan terhadap pembelian produk dengan ketentuan bahwa thitung>ttabel,2.517>1.666.
  2. Probabilitas 0.000 <0.05 ,maka H1 diterima, sehingga dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh signifikanvariabel persepsi terhadap pembelian produk dengan ketentuan bahwa thitung> ttabel,6.275>1.665.
  3. Probabilitas 0.0870>0.05 maka H1 diterima,sehingga dapat diartikan bahwa terdapat tidak pengaruh signifikan variabel pengetahuan konsumen terhadap pembelian produk dengan ketentuan bahwa thitung< ttabel, 0.614<1.66.
Model Summary b
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics Durbin-Watson
R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change
dimension0 1 0.785a 0.616 0.604 0.1763 0.616 49.716 4 75 0.000 1.722
a. Predictors: (Constant), IKLAN, PERSEPSI,PENGETAHUAN_KONSUMEN
b. Dependent Variable: PEMBELIAN_PRODUK
Table 16.Koefisien Korelasi Berganda Sumber: Data diolah menggunakan SPSS versi 18

Jangkauan nilai R adalah berkisar 0 sampai 1.Semakin mendekati 1 berarti hubungan antar variabel bebas secara bersama-sama dan variabel terikat adalah semakin kuat. Semakin mendekati 0 berarti hubungan antar variabel bebas(iklan, persepsi, pengetahuan konsumen) secara bersama-sama dan variabel terikat(pembelian produk)adalah semakin lemah atau bahkan tidak ada sama sekali. Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa hubungan variabel dependen dan independen semakin kuat.

  1. Koefisien Korelasi Berganda
  2. Koefisien Determinasi Berganda (R2)
Model Summary b
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics Durbin-Watson
R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change
dimension0 1 0.785a 0.616 0.604 0.1763 0.616 49.716 4 75 0.000 1.722
a. Predictors: (Constant), IKLAN, PERSEPSI,PENGETAHUAN_KONSUMEN
b. Dependent Variable: PEMBELIAN_PRODUK
Table 17.Koefisien Determinasi Berganda (R2) Sumber: Data diolah menggunakan SPSS versi 18

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa koefisien determinan pada penelitian ini sebesar 0.616 atau 61.6% sehingga variabel iklan,persepsi dan pengetahuan konsumen dapat menjelaskan variabel pembelian produk dan sisanya 38.4 dijelaskan oleh variabel lain.

Hasil dari penelitian diatas dapat diketahui bahwa Ada pengaruh iklan, persepsi dan pengetahuan konsumen terhadap Pembelian Produkdengan menggunakan aplikasi pengolah data SPSS Statistic 18.0II.

Hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat (Pembelian Produk.) pada penelitian ini sangat kuat dan searah antara variabel bebas yang meliputi iklan, persepsi dan pengetahuan konsumen pada variabel terikat yaitu Pembelian Produk. Artinya, jika variabel bebas yang meliputi meliputi iklan, persepsi dan pengetahuan konsumen ditingkatkan, maka variabel terikat yaitu Pembelian Produkakan meningkat, demikian pula sebaliknya.

Iklan, persepsi dan pengetahuan konsumen secara simultan berpengaruh secara simultan terhadap Pembelian Produk.Karena jika iklan yang ditampilkan sudah baik akan muncul suatu persepsi yang baik pula. Hal tersebut dapat meningkatkan pengetahuan konsumen dalam memandang suatu produk.

Hasil penelitian ini didukung oleh teori yaitu dasar dalam mengiklankan sebuah poduk adalah untuk mempengaruhi sikap khalayak, dalam hal ini tentunya sikap dari konsumen. Meskipun periklanan tidak dapat merubah nilai dan sikap konsumen yang telah berakar dalam, akan tetapi periklanan dapat merubah sikap negatif seseorang terhadap produk menjadi positif [9]. Kemudian untuk dapat merubah sikap masyarakat menjadi positif dapat melalui media yang bersifat massal [10] bahwa faktor pembentukan sikap yaitu dengan promosi produknya kepada konsumen melalui media iklan yang bersifat massal seperti televisi.

  1. Hipotesis Pertama: Ada Pengaruh Iklan, Persepsi,dan Pengetahuan Konsumen secara Simultan pada Pembelian ProdukHasil analisis data membuktikan bahwa Ada pengaruh iklan, persepsi dan pengetahuan konsumen secara simultan terhadap Pembelian Produk di PT. Javas Tripta Mandala.Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa setiap peningkatan nilai variabel iklan, persepsi dan pengetahuan konsumen secara bersama-sama akan meningkatkan nilai Pembelian Produk. Iklan yang masuk akal, persepsi masyarakat yang bagus dan pengetahuan konsumen yang cukup dapat berpengaruh terhadap Pembelian Produk.
  2. Hipotesis Kedua: Ada pengaruh iklan, persepsi dan pengetahuan konsumen secara parsial padaPembelian Produk

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa ada pengaruh iklan, persepsi dan pengetahuan konsumen secara parsial pada Pembelian Produk.Hubungan variabel independen dan variabel dependen positif artinya jika masing-masing variabel ditingkatkan maka Pembelian Produk meningkat. Adapun pengaruh masing-masing pengaruh parsial akan dijelaskan sebagai berikut:

Iklan berpengaruh secara langsung terhadap Pembelian Produk. Dan hasil ini juga diperkuat dengan teori yang menyatakan bahwa media social juga memiliki potensi sebagai media pemasaran dan media untuk beriklan yang paling efektif, dan semakin tinggi intensitas konsumen melihat iklan, maka intensitas konsumen melakukan pembelian akan semakin tinggi.Hal ini sesuai dengan hasil kuesioner Kemasan yang menarik membuat konsumen tertarik untuk membeli[11]

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi konsumen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Pembelian Produk. Hal tersebut didukung oleh hasil penelitian yang menunjukkan bahwa terdapat enam faktor yaitu layanan yang disesuaikan dan tepat waktu, reputasi perusahaan yang lebih baik, kualitas layanan yang efektif, kenyamanan pelanggan, manfaat nyata dan hubungan pelanggan-pelanggan yang sehat yang mempengaruhi persepsi konsumen terhadap keputusan membeli polis asuransi jiwa. persepsi adalah proses yang digunakan oleh individu untuk memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasi masukan informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti. Persepsi tidak hanya bergantung pada rangsangan fisik, tapi juga pada rangsangan yang berhubungan dengan lingkungan sekitar keadaan individu yang bersangkutan.Pada dasarnya terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi persepsi konsumen yaitu meliputi pelaku persepsi, target dan obyek, serta situasi.Hal ini sesuai dengan hasil kuesioner dibawah ini.Proses seleksi produk menjamin bahwa produk memiliki mutu yang baik [12]

  1. Ada Pengaruh Pengaruh Iklan Berpengaruh terhadap Pembelian Produk
  2. Ada Pengaruh Persepsi Berpengaruh terhadap Pembelian Produk
  3. Ada Pengaruh Pengaruh Pengetahuan Konsumen Berpengaruh terhadap Pembelian Produk

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang berjudul “Pengaruh perilaku konsumen terhadap Pembelian Produkponsel samsung pada karyawan rumah sakit daerah dr. Doris Silvanus pangkalan raya”. Terdapat faktor pribadi, budaya, sosial dan psikologis, dari keempat faktor tersebut terdapat dua variabel yang mempunyai pengaruh signifikan yaitu faktor budaya dan psikologis sedangkan faktor pribadi dan sosial tidak berpengaruh signifikan terhadap Pembelian Produkponsel merek Samsung.Hal ini sesuai dengan hasil kuesioner dibawah ini.Saya merasa produk antangin memiliki komposisi yang berbeda dengan produk lainnya. [13]

Hasil analisis data membuktikan bahwa persepsi berpengaruh paling signifikan terhadap Pembelian ProdukPT. Javas Tripta Mandala.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi konsumen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Pembelian Produk.Hal tersebut didukung oleh hasil penelitian yang menunjukkan bahwa terdapat enam faktor yaitu layanan yang disesuaikan dan tepat waktu, reputasi perusahaan yang lebih baik, kualitas layanan yang efektif, kenyamanan pelanggan, manfaat nyata dan hubungan pelanggan-pelanggan yang sehat yang mempengaruhi persepsi konsumen terhadap keputusan membeli polis asuransi jiwa. Persepsi adalah proses yang digunakan oleh individu untuk memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasi masukkan informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti. Persepsi tidak hanya bergantung pada rangsangan fisik, tapi juga pada rangsangan yang berhubungan dengan lingkungan sekitar keadaan individu yang bersangkutan.Pada dasarnya terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi persepsi konsumen yaitu meliputi pelaku persepsi, target dan obyek, sertasituasi

KESIMPULAN

Sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu untuk mengetahui pengaruh Iklan, Persepsi dan Pengetahuan Konsumen terhadap Pembelian Produk pada di PT. Javas Tripta. Dari hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

  1. Hasil analisis data membuktikan bahwa ada pengaruh iklan, persepsi dan pengetahuan konsumen secara simultan terhadap Pembelian Produk.Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa setiap peningkatan nilai variable iklan, persepsi dan pengetahuan konsumen secara bersama-sama akan meningkatkan nilai Pembelian Produk. Hasil penelitian ini didukung dengan penelitianyang dilakukan oleh Robbins (2014), yang menyatakan bahwaiklan yang masuk akal, persepsi masyarakat yang bagus dan pengetahuan konsumen yang cukup dapat berpengaruh terhadap Pembelian Produk.
  2. Untuk pengaruh parsial juga terbukti bahwa Iklan, Persepsi dan Pengetahuan Konsumen berpengaruh terhadapPembelian Produk.Hubungan variabel independen dan variabel dependen positif artinya jika masing-masing variabel ditingkatkan maka Pembelian Produkakan meningkat.Hasil penelitian ini didukung dengan penelitianyang dilakukan olehHerdian dan Hani (2018:24) yang menyatakan bahwa iklan , persepsi dan pengetahuan konsumen berpengaruh secara parsial terhadap Pembelian Produk..
  3. Diantara Iklan, Persepsi dan Pengetahuan Konsumen, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi konsumen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pembelian produk. Hal tersebut didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Chaudhary (2016) yang menyatakan bahwa persepsi konsumen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pembelian produk

Penelitian ini telah diusahakan dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur ilmiah, namun demikian masih memiliki keterbatasan yaitu variabel-variabel yang mempengaruhi pembelian produk,pada penelitian ini hanya terdiri dari tiga variable yaitu, iklan, persepsi dan pengetahuan konsumen.Sedangkan masih banyak variabellain yang dapat mempengaruhi pembelian produk.Maka bagi peneliti selanjutnya diharap dapat melakukan penelitian dengan variabel yang berbeda dengan variable penelitian ini.

Sebagaimana dengan hasil penelitian yang telah dilakukan ada beberapa hal yang dijadikan saran bagi peneliti selanjutnya dan bagi perusahaan agar meningkatkanpembelian produk, antara lain sebagai berikut:

  1. Pada variabel Iklan dan Persepsi memiliki pengaruh yang signifikan sedangkan variabel Pengetahuan Konsumen terdapat pengaruh namun tidak signifikan. Jadi disarankan untuk menambah variabel independen lainnya yang memiliki hubungan terhadap variabel Pengetahuan Konsumen agar pengaruhnya lebih baik.
  2. Diperlukan pengklasifikasian data berdasarkan kelas, channel dan tipe untuk mengetahui Pengetahuan Konsumen.
  3. Penambahan jumlah sampel dalam penelitian selanjutnya juga diperlukan agar didapat hasil yang lebih akurat dan lebih baik.
  4. Dari hasil penelitian diatas diketahui bahwa variable Persepsiyang mempunyai pengaruh paling signifikan, ada baiknya jika perusahaan diharapkan dapat mempertahankan ataupun meningkatkan persepsi, yang dengan begitupembelian produkakan semakin tinggi.

Ucapan terima kasih kepada kedua orang tua dan teman – teman yang selalu membantu dan mendukung peneliti dalam menyelesaikan penulisan skripsi

References