Human Resource Management
DOI: 10.21070/ijler.2019.V4.367

The Role of Compensation and Job Satisfaction on Employee Performance of Bakery Store in Sidoarjo, Indonesia


Peran Kompensasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada Toko Roti di Sidoarjo, Indonesia

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Leadership Compensation Job Satisfaction Performance

Abstract

The purpose of this study was to determine the partial and simultaneous influence between leadership, compensation and job satisfaction on the performance of UD Griya Pangan Bersama employees as well as the dominant variables between leadership variables, compensation and job satisfaction on employee performance of UD Griya Pangan Bersama, This research uses quantitative research methods. The results showed that Leadership had a positive and significant effect on the performance of UD Griya Pangan Bersama employees, as evidenced by the significance value of tcount of 0,000 <0,05; Compensation had a positive and significant effect on the performance of UD Griya Pangan Bersama employees, evidenced by the significance value of tcount of 0,002 <0,05; Job satisfaction has a positive and significant effect on the performance of UD Griya Pangan Bersama employees, as evidenced by the significance value of tcount of 0,000 <0,05; Leadership, compensation and job satisfaction have a positive and significant effect on the performance of UD Griya Pangan Bersama employees, as evidenced by the Fcount significance value of 0,000 <0,05; and Leadership has the most dominant influence on the performance of UD Griya Pangan Bersama employees, evidenced by the highest tcount of 4,463.

PENDAHULUAN

“Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa perubahan hampir disemua aspek kehidupan, Perubahan akan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat dilihat dari semakin pesatnya persaingan global baik dalam maupun luar negeri, Persaingan dunia bisnis yang semakin ketat menuntut setiap perusahaan maupun pelaku bisnis terus mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya yang dimilikinya, Dalam perusahaan tentu terdiri dari beberapa faktor-faktor produksi, salah satunya sumber daya manusia. Namun semua yang berkaitan dengan sumber daya tidak seluruhnya tersedia, hampir keseluruhan sumber daya baik alam maupun manusia mempunyai keterbatas.Sehingga perlu pengelolaan yang cermat guna menghasilkan sumber daya yang bernilai lebih, Mengelola sumber daya manusia atau yang biasa disebut karyawan dalam perusahaan menjadi salah satu kunci kesuksesan dalam organisasi bisnis, Adanya keterbatasan dalam sumber daya manusia menjadikan setiap perusahaan harus mempunyai kepemimpinan yang tepat, untuk mengatur dan mengkondisikan sumber daya yang ada.”

Kepemimpinan sebagai bentuk kemampuan dan keterampilan seseorang dalam menduduki sebuah jabatan untuk mempengaruhi perilaku orang lain, terutama bawahannya untuk berfikir dan bertindak sedemikian rupa dalam upaya melaksanakaan tujuan yang sudah ditetapkan [Sagala, 2018]. Mekipun bukan sebagai faktor produksi dalam suatu perusahaan, pada kenyataannya jika tidak ada seorang pemimpin meskipun perusahaan bisa berjalan tapi cenderung statis dan berjalan tanpa arah, sehingga untuk mencapai tujuan dari perusahaan akan lebih sulit [Moeheriono, 2012]. Dalam upaya mencapai ujuan perusahaan, tentu tidak hanya kepemimpinan saja yang mempunyai peranan penting. Tersedianya sumber daya dalam perusahaan serta kepemimpinan yang tepat, tanpa didukung adanya pemberian kompensasi yang sesuai tentu motivasi karyawan dalam menjalanka pekerjaan akan berkurang. Kompensasi merupakan bentuk balas jasa yang diberikan perusahaan terhadap karyawannya, baik bersifat keuangan maupun non keuangan [Kasmir, 2016]. Pemberian kompensasi yang sesuai dengan peraturan dan kesepatakan kerja akan memberi semangat bagi karyawan untuk beraktivitas.

Tak halnya dengan kepuasan kerja.Kepuasan kerja merupakan perasaan menyenangkan atau tidak menyenangkan dalam diri karyawan dalam menjalankan pekerjaannya [Fattah, 2017]. Seorang karyawan yang merasa puas dengan apa yang diterima dan dikerjakan tentu akan lebih giat dalam bekerja serta memiliki kinerja yang lebih baik. Menurut [Afandi, 2016] kinerja merupakan hasil yang telah dicapai seroang karyawan berdasarkan standart atau ukuran yang berlaku pekerjaan yang bersangkutan. Dengan kinerja karyawan yang baik, akan mempermudah pencapaian tujuan perusahaan. UD Griya Pangan Bersama merupakan unit usaha yang berlokasi di Perum Pondok Mutiara Sidoarjo. Kegiatan utama UD Griya Pangan Bersama yaitu memproduksi coklat, cookies dan juga cake. Dari hasil observasi awal peneliti, pada UD Griya Pangan Bersama mempunyai kepemimpinan yang mendukung kinerja karyawan. Contoh sederhana ketika seorang karyawan mengalami beberapa kendala dalam bekerja, pimpinan tidak enggan untuk membantu.Selain itu pimpinan juga selalu menerima masukan dari karyawan, dengan alasan untuk mengetahui kendala dan permsalahan yang dihadapi karyawan.

Selain kepemimpinan, UD Griya Pangan Bersama sangat memperhatikan kesejahteraan karyawan. Hal ini dapat dilihat dari pemberian kompensasi kepada karyawan yang sesuai dengan peraturan pemerintah. Selain itu perusahaan juga memberikan uang transportasi untuk karyawan yang berkerja ke luar kota. Kebijakan ini dilaksanakan perusahaan untuk memberikan dorongan dalam diri karyawan untuk lebih giat bekerja, dan mempunyai kinerja yang baik. Hasil observasi juga menunjukkan bahwa kepuasan kerja karyawan UD Griya Pangan Bersama masih terbilang baik. Hal ini dapat dilihat dari terbinanya hubungan kerja yang baik antar karyawan maupun dengan pimpinan serta karyawan selalu memperhatikan hasil kerjanya. Selain itu sebagaian besar karyawan mempunyai masa kerja di atas lima tahun. Masa kerja yang dinilai cukup lama ini, tidak akan terjadi apabila karyawan tidak memiliki kepuasan dalam bekerja.

Namun, ada beberapa permasalahan yang di hadapi manajemen UD Griya Pangan Bersama.Seperti, masih sering dijumpai karyawan yang datang terlambat dengan berbagai alasan.Selain itu ketika ada kegiatan evaluasi dan rapat, masih banyak karyawan yang tidak hadir dengan alasan pekerjaan yang belum selasai.Penurunan kinerja karyawan juga dapat dilihat dari adanya peningkatan jumlah karyawan yang tidak masuk kerja. Diketahui bahwa karyawan yang tidak masuk kerja selama September 2018 sampai dengan januari 2019 terus mengalami penurunan, tetapi pada februari 2019 sampai dengan juli 2019 jumlah karyawan yang tidak masuk kerja terus mengalami peningkatan.Alasan karyawan tidak masuk kerja cukup variatif, ada yang beralasan karena ada keperluan keluarga, ada juga yang karena harus mengerjakan tugas kuliahnya. Hal ini perlu diperlu diperhatikan oleh manajemen, supaya karyawan lain yang rajin masuk kerja tidak terpengaruh. Sehingga kegiatan operasional dapat berjalan dengan baik, dan tujuan dapat tercapai.

Dari permsalahan yang dihadapi manajemen UD Griya Pangan Bersama menunjukkan kepemimpinan, kompensasi dan kepuasan kerja masih belum sesuai dengan maksud dan tujuannya, yang dapat dilihat masih rendahnya kinerja karyawan.Untuk itu penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kepemimpinan, Kompensasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan UD Griya Pangan Bersama”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan pada uraian latar belakang masalah di atas, dapat diketahui bahwa rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Apakah kepemimpinan, kompensasi dan kepuasan kerja secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan UD Griya Pangan Bersama?; 2) Apakah kepemimpinan, kompensasi dan kepuasan kerja secara simultan berpengaruh terhadap kinerja karyawan UD Griya Pangan Bersama?; 3) Dari variabel kepemimpinan, kompensasi dan kepuasan kerja, manakah yang berpengaruh dominan terhadap kinerja karyawan UD Griya Pangan Bersama?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada rumusan maslaah yang dipaparan di atas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Untuk mengetahui pengaruh secara parsial antara kepemimpinan, kompensasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan UD Griya Pangan Bersama; 2) Untuk mengetahui pengaruh secara simultan antara kepemimpinan, kompensasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan UD Griya Pangan Bersama; 3) Untuk mengetahui pengaruh dominan antara kepemimpinan, kompensasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan UD Griya Pangan Bersama.

Rerangka Konseptual

Figure 1.Rerangka Konseptual Secara Parsial

Figure 2.Rerangka Konseptual Secara Simultan

Hipotesis

Hipotesis penelitian yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

H1: Kepemimpinan, kompensasi dan kepuasan kerja secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan UD Griya Pangan Bersama.

H2: Kepemimpinan, kompensasi dan kepuasan kerja secara simultan berpengaruh terhadap kinerja karyawan UD Griya Pangan Bersama.

H3: Diantara variabel kepemimpinan, kompensasi dan kepuasan kerja yang paling berpengaruh dominan terhadap kinerja karyawan adalah kepemimpinan.

METODE

Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuanttaif. Menurut [6], pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan penelitian apabila daya yang dikumpulkan atau diperoleh berupa data kuantitatif atau jenis lain yang dikuantitatifkan serta diolah dengan menggunakan teknik statistik.

Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di UD Griya Pangan Bersama yang beralamatkan di Perumahan Pondok Mutiara Sidoarjo.

Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan unit yang ditetapkan dalam penelitian mengenai dari mana dan dimana informasi yang di inginkan [6] Dalam penelitian ini yang menjadi populasi yaitu keseluruhan karyawan UD Griya Pangan Bersama yang berjumlah 75 orang.

Sampel adalah bagian dari populasi yang terpilih serta dapat mewakili keseluruhan populasi tersebut [Yusuf, 2017] Mengingat jumlah populasi dalam penelitian ini kurang dari 100, maka keseluruhan jumlah populasi digunakan menjadi sampel. Hal ini sependapat dengan Kartono dalam [Sarwono, 2010] dimana populasi 10 sampai dengan 100 seyogyanya diambil 100%. Dengan demikian jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 75 orang.

Jenis dan Sumber Data

Data primer, yaitu data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti untuk menjawab masalah atau tujuan penelitian yang dilakukan dalam penelitian eksploratif, deskriptif maupun kausal dengan menggunakan metode pengumpulan data berupa survei atau observasi [Sugiyono, 2012] Pada penelitian ini, data primer berupa hasil kuesioner yang disebarkan kepada responden. Data sekunder, yaitu data yang dikumpulkan melalui pihak lain [Sugiyono, 2012] Data sekunder dalam penelitian ini berupa dokumen mengenai UD Griya Pangan Bersama.

Teknik P engumpulan D ata

“Pengambilan data dalam penelitian ini berupa kuesioner, Kuesioner dalam penelitian ini memiliki pilihan jawaban yang sudah ditentukan sebelumnya dengan menggunakan kriteria jawaban skala likert, Skala Likert merupakan teknik penskalaan dalam penelitian kuantiatatif bertujuan untuk mengukur sikap, dan persepsi seseorang terkait dengan dirinya sendiri maupun kelompok yang berhubungan hal yang diteliti [Sugiyono, 2012].”

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Uji Validitas

“Uji validitas digunakan dalam suatu penelitian bertujuan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu data yang diperoleh (kuesioner), Dalam penelitian ini uji validitas menggunakan uji korelasi, dimana dapat dinyatakan data valid jika nilai korelasi (Corrected Item-Total Correlation) lebih dari atau sama dengan 0,2 [Sufren, dan Natanael, 2014].” Berikut hasil uji validitas dalam penelitian ini:

Variabel Item Corrected Item-Total Correlation
Kepemimpinan (X1) X1.1 0,672
X1.2 0,775
X1.3 0,637
X1.4 0,459
Kompensasi (X2) X2.1 0,477
X2.2 0,678
X2.3 0,625
X2.4 0,512
Kepuasan Kerja (X3) X3.1 0,391
X3.2 0,648
X3.3 0,465
Kinerja Karyawan (Y) Y1.1 0,525
Y1.2 0,600
Y1.3 0,493
Y1.4 0,318
Table 1. Hasil Uji Validitas (Sumber: Hasil Output SPSS, diolah, 2019)

Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa keseluruhan item disetiap variabel mempunyai nilai Corrected Item-Total Correlation lebih dari 0,2. Artinya keseluruh item pernyataan varaibel dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk uji selanjutnya.

Uji Reliabilitas

“Reabilitas merupakan uji yang digunakan untuk mengukur sejauh mana jawaban pada setiap variabel tetap konsisten.Reliabel dalam penelitian kuantitatif yaitu item pertanyaan setiap variabel tersebut konsisten Dalam penelitian ini uji reliabilitas menggunakan uji statistik cronbach’s alpha ().” Adapun ketentuan pengujian ini yaitu setiap variabel kuesioner penelitian dinyatakan reliabel apabila nilai cronbach’s alpha () lebih dari 0,6 [Sufren, dan Natanael, 2014], Beriku hasil uji reliabilitas dalam penelitian ini:

Variabel Alpha Cronbach Keterangan
Kepemimpinan (X1) 0,811 Reliabel
Kompensasi (X2) 0,767 Reliabel
Kepuasan kerja (X3) 0,671 Reliabel
Kinerja karyawan (Y) 0,688 Reliabel
Table 2. Hasil Uji reliabilitas (Sumber: Hasil Output SPSS, diolah, 2019)

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai cronbach Alpha pada masing-masing variabel > 0,6. Dengan demikian dapat dapat disimpulkan bahwa keseluruhan variabel sudah reliabel atau konsisten dan dapat digunakan untuk pengjian lebih lanjut.

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

“Uji normalitas dalam penelitian kuantitatif bertujuan untuk mengetahui apakah data dalam penelitian terdistribusi atau mengikuti atau mendekati distribusi normal, Dalam penelitian ini uji normalitas data menggunakan Kolmogorov-Smirnov, dimana dapat dikatakan data terdistribusi normal apabila nilai tingkat signifikansi lebih dari 0,05 [Santoso, 2010].” Berikut hasil uji normalitas dalam penelitian ini:

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 75
Normal Parametersa,b Mean 0E-7
Std. Deviation .98230801
Most Extreme Differences Absolute .103
Positive .103
Negative -.065
Kolmogorov-Smirnov Z .892
Asymp. Sig. (2-tailed) .403
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Table 3. Hasil Uji Normalitas (Sumber: Hasil Output SPSS, 2019)

Dari tabel di atas, diketahui nilai signifikansi atau Asymp. Sig.(2-tailde) sebesar 0,403 > 0,5. Artinya model regresi dalam penelitian ini memenuhi asumsi normalitas atau data terdistribusi normal.

Uji Linearitas

Uji linieritas sangat penting dilakukan, karena uji liner digunakan untuk melihat apakah model yang digunakan sudah benar atau tidak. Pada penelitian ini uji linieritas menggunakan Test for Linearity dengan pada taraf signifikansi 0,05. Sehingga kedua variabel untuk bisa dikatakan mempunyai hubungan yang linier harus memperoleh nilai signifikansi kurang dari 0,05 [Santoso, 2010]. Berikut hasil uji linieritas dalam penelitian ini:

Variabel Signifikansi Keterangan
Kepemimpinan (X1) 0,000 Linier
Kompensasi (X2) 0,000 Linier
Kepuasan kerja (X3) 0,000 Linier
Table 4. Hasil Uji Linieritas (Sumber: Hasil Output SPSS Diolah, 2019)

Dari tabel di atas, dapat diketahui semua variabel mempunyai nilai signifikansi < 0,05. Artinya terdapat hubungan yang linier antara variabel bebas dengan variabel terikat.

Uji Multikolinieritas

“Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengatahui terjadi tidaknya penyimpangan antaran variabel independen dengan variabel dependen dalam model regresi dalam penelitian. Asumsik klasik multikoliniaritas dalam penelitian mempunyai kreteria sebagai berikut [Santoso, 2010] Mempunyai angka tolerence diatas atau lebih dari (>) 0,1 dan Mempunyai nilai VIF di bawah atau kurang dari (<) 10.” Adapun hasil uji multikolinieritas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Coefficients a
Model Correlations Collinearity Statistics
Zero-order Partial Part Tolerance VIF
1 (Constant)
Kepemimpinan .427 .468 .389 .992 1.008
Kompensasi .400 .365 .288 .933 1.072
Kepuasan Kerja .478 .434 .353 .926 1.080
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Table 5. Hasil Uji Multikolinieritas (Sumber: Hasil Output SPSS Diolah, 2019)

Berdasarkan hasil perhitungan dengan program SPSS di atas, diperoleh hasil bahwa nilai tolerance lebih besar dari 0,1 sedangkan nilai VIF kurang dari 10. Dengan demikian dapatdiketahui bahwa model regresi dalam penelitian ini terhindar dari gejala multikolinieritas.

Uji Heteroskedastisitas

“Dalam penelitian kuantitatif uji asumsi heteroskedastisitas bertujuan untuk adanya ketidaksamaan varian dari residual pada semua pengamatan yang dilakukan terhadap model regresi trersebut.” Dasar pengambilan keputusan[Santoso, 2010]: 1) dikatakan terjadi heteroskedastisitas apabila hasil regresi membentuk pola tertentu yang teratur seperti, melebar, bergelombang atau bahkan menyempit. 2) dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas jika pola dari hasil uji regresi menyebar di atas atau di bawah sumbu angka 0 pada sumbu Y.

Berikut hasil uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini:

Figure 3. Hasil Uji He teroskedastisitas (Sumber: Hasil Output SPSS (2019))

Dari gambar di atas scatter plot terlihat titik-titik menyebar secara secara acak dan tidak ada kecenderungan untuk membentuk pola tertentu, maka tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.

Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi merupakan uji asumsi yang biasa digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi. Uji autokorelasi ini dilakukan dengan menggunakan metode Durbin Watson Test [Santoso, 2010] mengatakan bahwa nilai Durbin-Watson digunakan untuk menentukan uji autokorelasi dengan ketentuan apabila nilai Durbin-Watson dibawah 5 maka tidak terjadi autokorelasi. Berikut hasil uji autokorelasi dalam penelitian ini:

Model Summary b
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics Durbin-Watson
R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change
1 .679a .461 .439 1.00285 .461 20.278 3 71 .000 1.843
a. Predictors: (Constant), Kepuasan Kerja, Kepemimpinan, Kompensasi
b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Table 6. Hasil Uji Autokorelasi (Sumber: Hasil Output SPSS (2019))

Dari tabel di atas dapat diketahui nilai Durbin-Watson sebesar 1,843 atau < 5.Artinya model regresi dalam penelitian ini tidak terhado gejala autokorelasi.

Analisis Regresi Linier Berganda

Teknik analisis regresi berganda bertujuan untuk mengetahui sejauh mana arah hubungan dari variabel independen dengan variabel dependent, dan apakah masing-masing variabel independen tersebut berhubungan positif atau negative serta memprediksi apakah terjadi kenaikan atau penurunan variabel independen dengan variabel dependen. Teknik analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS versi 20. Berikut hasil analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini:

Coefficients a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) .498 2.062 .242 .810
Kepemimpinan .341 .076 .390 4.463 .000
Kompensasi .251 .076 .298 3.303 .002
Kepuasan Kerja .503 .124 .367 4.058 .000
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Table 7. Hasil Regresi Linier Berganda (Sumber: Hasil Output SPSS, 2019)

Dari tabel 7 dapat dibuat persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:

Y = 0,498 + 0,341 X1 + 0,251 X2 + 0,503 X3 + e

Dari bersamaan di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Nilai kontanta sebesar 0,498. Artinya tanpa adanya pengaruh dari variabel kepemimpinan, kompensasi dan kepuasan kerja, maka nilai variabel kinerja karyawan tetap konstan sebesar 0,498; 2) Nilai koefisien variabel kepemimpinan sebesar 0,341 dengan nilai positif. Artinya setiap kenaikan satu satuan variabel kepemimpinan, akan mengakibatkan kenaikan pada variabel kinerja karyawan sebesar 0,341 satuan, dengan asumsi faktor lainnya konstan; 3) Nilai koefisien variabel kompensasi sebesar 0,251 dengan nilai positif. Artinya setiap kenaikan satu satuan variabel kompensasi, akan mengakibatkan kenaikan variabel kinerja karyawan sebesar 0,251 satuan, dengan asumsi faktor lainnya konstan; 4) Nilai koefisien variabel kepuasan kerja sebesar 0,503 dengan nilai positif. Artinya setiap kenaikan satu satuan variabel kepuasan kerja, akan mengakibatkan kenaikan variabel kinerja karyawan sebesar 0,503 satuan, dengan asumsi faktor lainnya konstan

Pengujian Hipotesis

Uji F (Uji Simultan)

“Uji F atau uji simultan yaitu uji statistik yang digunakan untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama variabel bebas terhadap variabel terikat [Santoso, 2018], Kriteria pengambilan keputusan dalam uji ini yaitu, apabila nilai dari level of significance Fhitung menurut hasil perhitungan lebih kecil daripada atau kurang dari 0,05, maka hipotesis diterima atau menolak H1, Artinya terdapat pengaruh secara simultan variabel independen dalam penelitian terhadap variabel dependen.” Berikut hasil uji simultan dalam penelitian ini:

ANOVA a
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 61.182 3 20.394 20.278 .000b
Residual 71.405 71 1.006
Total 132.587 74
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
b. Predictors: (Constant), Kepuasan Kerja, Kepemimpinan, Kompensasi
Table 8. Hasil Uji Simultan (Sumber: Hasil Output SPSS, 2019)

Dari tabel di atas, dapat diketahui nilai signifikansi dari Fhitung sebesar 0,000 < 0,05. Artinya secara simultan atau bersama-sama variabel kepemimpinan, kompensasi dan kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada UD Griya Pangan Bersama.

Uji t (Uji Parsial)

“Uji t atau parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh sendiri-sendiri atau parsial secara signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen [Santoso, 2018], Kriteria pengambilan keputusan dalam uji parsial yaitu, jika nilai dari level of significance thitung menurut hasil perhitungan kurang dari atau lebih kecil dari 0,05, maka H1 diterima, Dengan demikian terdapat pengaruh secara parsial atau sendiri-sendiri dari variabel independen dengan variabel dependen.” Berikut hasil uji parsial dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Coefficients a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) .498 2.062 .242 .810
Kepemimpinan .341 .076 .390 4.463 .000
Kompensasi .251 .076 .298 3.303 .002
Kepuasan Kerja .503 .124 .367 4.058 .000
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Table 9. Hasil Uji Parsial (Sumber: Hasil Output SPSS, 2019)

Dari tabel 9 terkait hasil uji parsial dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Variabel kepemimpinan mempunyai nilai thitung sebesar 4,463 dengan signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Artinya secara parsial variabel kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja karyawan; 2) Variabel kompensasi mempunyai nilai thitung sebesar 3,303 dengan signifikansi sebesar 0,002 < 0,05. Artinya secara parsial variabel kompensasi berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja karyawan; 3) Variabel kepuasan kerja mempunyai nilai thitung sebesar 4,058 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Artinya secara parsial variabel kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja karyawan.

Uji Koefisien Korelasi Berganda (R) dan Uji Koefisien Determinasi Berganda (R2)

Uji Koefisien Korelasi Berganda (R)

“Digunakan untuk menghitung tingkat keeratan hubungan yang terjalin antara variabel bebas dan variabel terikat [Suyono, 2018] Jangkauan nilai R adalah berkisar antara 0 dan 1.”Semakin mendekati 1 berarti hubungan antara variabel bebas secara bersama-sama dan variabel terikat adalah semakin kuat. Semakin mendekati 0 berarti hubungan antar variabel bebas secara bersama-sama dan variabel terikat semakin lemah atau bahkan tidak ada sama sekali.

Uji Koefisien Determinasi Berganda (R 2 )

“Digunakan untuk menghitung kemampuan model regresi dalam menafsirkan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen dalam penelitian [Suyono, 2018] Untuk pengambilan keputusan uji determinasi berganda jika nilai R2 semakin mendekati 1 atau 100% berarti semakin baik atau semakin kuat hubungan variabel independen dengan variabel dependen.”

Berikut hasil uji dalam penelitian ini:

Model Summary b
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics Durbin-Watson
R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change
1 .679 a .461 .439 1.00285 .461 20.278 3 71 .000 1.843
a. Predictors: (Constant), Kepuasan Kerja, Kepemimpinan, Kompensasi
b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Table 10. Hasil Uji Koefisien Korelasi Berganda (R) (Sumber: Hasil Output SPSS, 2019)

Dari tabel di atas, diperoleh nilai R sebesar 0,679 atau 67,9%. Artinya naik turunnya variabel terikat yaitu kinerja karyawan, diperngaruhi oleh variabel kepemimpinan, kompensasi dan kepuasan kerja sebesar 67,9%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diiluar penelitian.

Hasil uji koefisien determinasi berganda diatas, menunjukkan bahwa nilai R Square sebesar 0,461 atau 46,1%. Artinya naik turunnya variabel terikat yaitu kinerja karyawan, diperngaruhi oleh variabel kepemimpinan, kompensasi dan kepuasan kerja sebesar 46,1%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain.

Pembahasan

Berdasarkan hasil analisa dan pengujian yang dilakukan menggunakan data penelitian yang disesuaikan dengan penelitian sebelumnya dapat dijelaskan sebagai berikut:

Pengaruh Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan UD Griya Pangan Bersama

Dalam penelitian ini kepemimpinan dimaknai sebagai kemampuan atau keterampilan yang dimiliki seorang pemimpin dalam mempengaruhi bawahannya sebagai bentuk upaya mencapai tujuan organisasi.Kepemimpinan sebagai upaya dengan menggunakan segala jenis pengaruh tetapi bukan paksaan untuk memotivasi bawahan dalam mencapai tujuan tertentu. Dari hasil analisis data, diperoleh informasi bahwa kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan UD Griya Pangan Bersama. Artinya semakin baik kepemimpinan yang diterapkan dalam UD Griya Pangan Bersama, akan memberikan dampak pada meningkatnya kinerja karyawan. Pemimpinan UD Griya Pangan Bersama dikenal sangat ramah kepada seluruh karyawannya, seperti selalu menyapa karyawannya ketika bertemu baik pada jam kerja maupun diluar jam kerja.Pimpinan UD Griya Pangan Bersama juga selalu memberikan semangat kepada karyawannya saat bekerjaa, seperti suka bercanda kepada karyawan dengan maksud karyawan tidak terlalu stress dalam bekerja.

Kepemimpinan yang baik dan konsisten akan memperbaiki hubungan baik dengan karyawan, seperti sikap ramah terhadap karyawan, mengarahkan karyawan, mendengarkan keluhan karyawan, membantu karyawan yang mengalami kesulitas dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya. Pimpinan UD Griya Pangan Bersama juga menjelaskan tugas yang diberikan kepada karyawannya secara rinci, dan mengajak karyawan untuk bekerja secara profesional.

Seorang pemimpin harus mempunyai sifat-sifat yang baik dan juga terpuji, sehingga menjadi teladan bagi bawahannya. Sebagai contoh, sikap atau perilaku pemimpin yang menyenangkan, mengayomi, mendidikan dan mengayomi bawahan tentu akan membuat karyawan senang dan termotivasi untuk melakukan semua perintah dari pimpinan. Hal ini akan membuat kinerja karyawan mengalami peningkatan, dimana segala sesuatu yang diperintah oleh pimpinan sebagai upaya untuk mencapai tujuan. Sebaliknya sikap pemimpin yang kurang menyenangkan akan membuat karyawan merasa tidak nyaman dan cenderung tidak menghiraukan perintah pimpinan [Kasmir, 2016]. Selaras dengan penelitian yang dilakukan [Dinata, dkk, 2014], dimana kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai.Didukung dengan penelitian yang dilakukan [Zulhaida, 2017], yang memperoleh hasil kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan UD Griya Pangan Bersama

Dalam penelitian ini kompensasi dimaknai sebagai bentuk balas jasa yang diberikan perusahaan atau organisasi kepada karyawan atas pengorbanan yang dilakukan.Balas jasa yang diberikan perusahaan sebagai bentuk pelaksanaan kewajiban atas pengorbanan karyawan terhadap perusahaan dalam mencapai tujuannya. Dari hasil analisis data, diperoleh informasi bahwa kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan UD Griya Pangan Bersama. Artinya pemberian kompensasi yang sesuai dan dianggap cukup untuk memenuhi kebutuhan karyawan, akan berdampak pada meningkatnya kinerja karyawan. UD Griya Pangan Bersama memberikan kompensasi kepada seluruh karyawannya sesuai dengan peraturan dan kesepakatan antara karyawan dengan manajemen, selain itu UD Griya Pangan Bersama juga memberikan bonus kepada karyawan yang memiliki beban kerja berlebih, seperti saat lembur kerja.

Selain dalan bentuk financial, UD Griya Pangan Bersama juga memberikan kompensasi dalam bentuk nonfinansial, seperti lingkungan kerja yang nyaman, pembagian tim kerja, tunjangan kesehatan dan bonus. Jika pendapatan yang diperoleh UD Griya Pangan Bersama sesuai dengan target bahkan melebihi, manajemen selalu memberikan tambahan bonus bagi karyawannya sebagai bentuk terima kasih atas kerjasama dalam mencapai tujuan. Selaras dengan penelitian yang dilakukan [Pradana, 2017], yang memperoleh hasil bahwa kompensasi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan. Sistem kompensasi yang konsisten dan sesuai dengan beban kerja, akan membuat karyawan merasa diperhatikan dan pengorbanannya dihargai oleh perusahaan. Didukung dengan penelitian [Ridwan, 2018] yang memperoleh hasil abhwa kompensasi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan.

Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan UD Griya Pangan Bersama

Dalam penelitian ini kepuasan kerja dimaknai sebagai perasaan senang atau tidak senang seorang karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya.Kepuasan kerja sebagai persoalan individu setiap karyawan, sehingga disetiap karyawan mempunyai tingkat kepuasan kerja yang berbeda-beda. Dari hasil analisis data, diperoleh informasi bahwa kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan UD Griya Pangan Bersama. Artinya karyawan yang merasa puas dalam bekerja, maka kinerjanya akan maksimal. Kepuasan kerja karyawan UD Griya Pangan Bersama ditunjukkan pada sikap karyawan yang patuh dengan peraturan yang sudah ada.Selain itu kepuasan kerja ditunjukkan pada hubungan karyawan baik dengan sesama karyawan maupun dengan atasan yang terjalin dengan baik.

Kepuasan kerja pada karyawan UD Griya Pangan Bersama dapat dilihat dari sebagian besar karyawan, yang sudah bekerja lebih dari tiga tahun.Hal ini karena mereka merasa dengan bekerja di UD Griya Pangan Bersama dapat memenuhi kebutuhannya.Dengan kepuasan kerja yang tinggi, diharapkan dapat memaksimalkan pelaksanaan tugas dan tanggungjawab karyawan. Selaras dengan pendapat [Kasmir, 2016], dimana jika karyawan senang atau suka bekerja, makan hasil pekerjaannya akan maksimal. Sebaliknya, karyawan yang tidak memiliki perasaan suka atau menyukai pekerjaan yang dilakukan akan cenderung malas dan tidak sesuai dengan hasil yang diharapkan. Didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan [Damayanti. dkk, 2017] yang memperoleh hasil bahwa kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

Pengaruh Kepemimpinan, Kompensasi dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan UD Griya Pangan Bersama

Dalam penelitian ini kinerja karyawan dimaknai sebagai hasil kerja seorang karyawan yang dinilai dari kuantitas maupun kualitas sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan. Hasil kerja sebagai proses yang telah dicapai seorang karyawan dalam melakukan suatu pekerjaan. Kinerja sebagai bentuk pemenuhan tanggungjawab dengan menetakan standar tertentu. Dari hasil analisis data, diperoleh informasi bahwa kepemimpinan, kompensasi dan kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan UD Griya Pangan Bersama. Artinya kepemimpinan yang baik, pemberian kompensasi sesuai dan adanya rasa puas dalam diri karyawan terhadap pekerjannya, akan berdampak pada semakin meningkatnya kinerja karyawan. Kinerja karyawan UD Griya Pangan Bersama sudah sesuai dengan yang diharapkan oleh manajemen, misalnya dapat menyelesaikan pesanan dengan tepat waktu dengan tetap memperhatikan kualitas dan cita rasa saya sama.

Dari hasil uji koefisien korelasi berganda, diperoleh nilai R sebesar 0,679 atau 67,9%. Artinya naik turunnya variabel terikat yaitu kinerja karyawan, diperngaruhi oleh variabel kepemimpinan, kompensasi dan kepuasan kerja sebesar 67,9%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diiluar penelitian. Sedangkan dari hasil koefisien determinasi berganda diperoleh nilai R Square sebesar 0,461 atau 46,1%. Artinya naik turunya variabel terikat yaitu kinerja karyawan, diperngaruhi oleh variabel kepemimpinan, kompensasi dan kepuasan kerja sebesar 46,1%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain. Selaras dengan penelitian yang dilakukan [Syamsudin, 2016] yang memperoleh hasil bahwa kepemimpinan dan kompensasi secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.Didukung hasil penelitian [Dinata, dkk, 2014], bahwa kepemimpinan dan kompensasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

Pengaruh Dominan diantara Kepemimpinan, Kompensasi dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan UD Griya Pangan Bersama

Pengaruh dominan antara kepemimpinan, kompensasi dan kepuasan kerja terhadpa kinerja karyawan UD Griya Pangan Bersama dapat dilihat pada nilai koefisien regresi yang tertinggi. Dari hasil analisis data diketahui bahwa kepuasan kerja memiliki nilai koefisien regresi yang tertinggi.Sehingga hipotesis ke-3 dalam penelitian ini ditolak. Kepuasan kerja memiliki pengaruh dominan terhadap kinerja karyawan pada UD Griya Pangan Bersama.Karyawan merasa puas dengan gaji yang diberikan dari perusahaan karena tepat waktu, sesuai dengan beban pekerjaan, karyawan juga merasa puas karena fasilitasfasilitas yang diberikan perusahaan sangat nyaman, karyawan juga merasa puas dengan terjalinnya hubungan serta komunikasi yang baik dengan rekan kerja.Kepuasan kerja sebagai bentuk perasaan positif pada suatu pekerjaan sebagai dampak dari evaluasi dari berbagai aspek dalam pekerjaan karyawan. Selaras dengan hasil penelitian [Changgriawan, 2017] dimana kepuasan kerja memiliki pengaruh terbesar terhadap kinerja karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa dengan kepuasan karyawan yang tinggi, maka karyawan akan dengan sungguh-sungguh dalam bekerja. Sehingga hasil kerja yang diperolah dapat maksimal.

KESIMPULAN

Berdasarkan pada analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan dalam penelitian sebagai berikut: 1) Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan UD Griya Pangan Bersama. Dibuktikan dengan nilai signifikansi dari thitung sebesar 0,000 < 0,05. 2) Kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan UD Griya Pangan Bersama. Dibuktikan dnegan nilai signifikansi dari thitung sebesar 0,002 < 0,05. 3) Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan UD Griya Pangan Bersama. Dibuktikan dengan nilai signifikansi dari thitung sebesar 0,000 < 0,05; 4) Kepemimpinan, kompensasi dan kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan UD Griya Pangan Bersama. Dibuktikan dengan nilai signifikansi Fhitung sebesar 0,000 < 0,05; 5) Kepuasan kerja berpengaruh dominan terhadap kinerja karyawan UD Griya Pangan Bersama. Dibuktikan dengan nilai koefisien regresi tertinggi yaitu 0,503.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak – pihak yang banyak mendukung dan berkontribusi dalam proses penelitian ini, yakni perusahaan UD Griya Pangan Bersama yang telah mempersilahkan untuk melakukan penelitian didalam perusahaan, bapak dosen pembimbing yang telah membimbing sehingga skripsi ini terselesaikan dengan baik, orang tua yang selalu memberi dukungan dan teman serta sahabat yang telah banyak membantu dan memberi dorongan sehingga terselesaikanlah skripsi ini.

References

  1. Sagala, S. (2018). Pendekatan dan Model Kepemimpinan, Edisi Pertama Cetakan ke-1. Jakarta: Prenadamedia Group.
  2. Moeheriono. (2012). Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
  3. Kasmir. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori dan Praktik) Edisi 1 Cetakan 1. Jakarta: Rajawali Press.
  4. Fattah, H. (2017). Kepuasan Kerja & Kinerja Pegawai Budaya Organisasi, perilaku Pemimpin dan Efikasi Diri, Cetakan I. Yogyakarta: Anggota IKAPI.
  5. Afandi, P. (2016). Concept & Indicator Human Resources Management for Management Research, Edisi 1 Cetakan 1. Yogyakarta: Deepublish.
  6. Yusuf, M. (2017). Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan, Edisi Pertama, Cetakan ke-4. Jakarta: Kencana.
  7. Sarwono, J. (2010). Pintar Menulis Karya Ilmiah - Kunci Sukses dalam Menulis Ilmiah. Yogyakarta: ANDI.
  8. Sugiyono, (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung(Jawa Barat): Alfabeta.
  9. Sufren, dan Natanael. (2014). Belajar Otodidak SPSS Pasti Bisa. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
  10. Santoso, S. (2010). Statistik Multivariat. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
  11. Santoso, S. (2018). Mahir Statistk Multivariat dengan SPSS. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
  12. Suyono. (2018). Analisis Regresi untuk Penelitian, Edisi 1 Cetakan ke-1. Yogyakarta: Deepublish.
  13. Kasmir. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori dan Praktik) Edisi 1 Cetakan 1. Jakarta: Rajawali Press.
  14. Dinata, dkk. (2014). Pengaruh Kepemimpinan Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Petugas Penyuluh Lapangan (Ppl) Pada Badan Pelaksana Penyuluhan Dan Ketahanan Pangan Kabupaten Siak . Jurnal Tepak Manajemen Bisnis Vol. VI No. 2, 31-39.
  15. Zulhaida. (2017). Pengaruh Kepemimpinan Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Bank Riau Kepri Cabang Utama Pekanbaru. Jurnal Al-Iqtishad, Edisi 13 Volume I, 19-34.
  16. Pradana, R. A. (2017). Pengaruh Kompensasi, Kepemimpinan, dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Madiu). Publikasi Ilmiah Univeritas Muhammadiyah Surakarta, 1-14.
  17. Ridwan, M. (2018). Pengaruh Kepemimpinan Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pekerja Proyek Pada Pt. Arilum). Jurnal Ilmiah Manajemen Forkamma Vol.1, No.3,ISSN (Print) : 2598-9545 & Issn (Online) : 2599-171x, 97-109.
  18. Damayanti. dkk (2017). Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Karyawan Non Medis RS Islam Siti Khadijah Palembang). JEMBATAN – Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis Dan Terapan Tahun XV No 2, Oktober 2018, 75-86.
  19. Syamsudin. (2016). Pengaruh Kepemimpinan Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pt Lima Sempurna Cikande – Serang. Jurnal Sains Manajemen Volume.2 No.2, 84-93.
  20. Changgriawan, G. S. (2017). Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Di One Way Production. AGORA Vol. 5, No. 3, 1-7.