This study aim to determine The Effect of Job Statisfaction, Motivation dan Work Environment on Organizational Citizenship Behavior with participative leadership style as an intervening variable on the Employees of PT. Surabaya Laundry Sentosa. This research is quantitative research with hypothesis testing. The sample used in this study were 60 section / production employees at PT. Surabaya Laundry Sentosa. The analytical tool used in this study is the path analysis technique (path analysis) with the help of software for the operating system called SPSS (Statistical Program for Social Sience) version 25.0. The primary data in this study were obtained from a questionnaire whose measurements used a Likert scale that was tested for validity and reliability. The results of this study prove that job satisfaction influences organizational citizenship behavior (OCB), motivation also influences organizational citizenship behavior (OCB), work environment influences organizational citizenship behavior (OCB), participative leadership style influences organizational citizenship behavior (OCB), In addition, job satisfaction, motivation, work environment and participative leadership style have a direct and indirect influence on organizational citizenship behavior (OCB).
Perubahan dan tantangan dalam lingkungan mendorong sebuah organisasi untuk berusaha membuar organisasi menjadi efektif dan efisien.. Faktor penting yang mempengaruhi efektifitas organisasi adalah sumber daya manusia yang sering kali diberi nama Human Capital . Organizational Citizenship Behavior memiliki manfaat bagi perusahaan, dengan adanya Organizational Citizenship Behavior perusahaan tanpa harus susah mencari pengganti karyawan yang tidak masuk, karena dengan adanya Organizational Citizenship Behavior karyawan bisa menggantikan posisi karyawaan yang tidak masuk tanpa adanya paksaan sehingga tidak ada kemungkinan hasil dari karyawan tersebut defect/gagal.. Organizational Citizenship Behavior (OCB) dapat dipengaruhi kepuasan kerja, motivasi kerja dan lingkungan kerja . kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka.. motivasi adalah proses membangkitkan perilaku, mempertahankan kemajuan perilaku, dan menyalurkan perilaku tindakan yang spesifik . lingkungan kerja adalah faktor-faktor di luar manusia baik fisik maupun non fisik dalam suatu organisasi.. Gaya kepemimpinan partisipatif adalah apabila dalam kepemimpinan-nya dilakukan dengan cara persuasif, menciptakan kerja sama yang serasi, menumbuhkan loyalitas, dan partisipasi para bawahan.
PT Surabaya Laundry Sentosa merupakan perusahaan yang bergerak di bidang laundry pakaian dan celana. Yang berlokasi di JL Jati Pentongan No. 8 Dusun Jurang Pelen, Desa Bulusari, Gempol Pasuruan. Perusahaan ini bekerja sama dengan perusahaan konveksi pakaian dan celana untuk mencucikan dan mewarnai hasil produk jadi agar bersih, memiliki warna dan rapi ketika di pasarkan. Perusahaan ini memiliki karyawan produksi sebanyak 60 karyawan.
Berdasarkan hasil observasi, Kepuasan kerja, motivasi kerja, lingkungan kerja dan gaya kepemimpinan sudah berpengaruh cukup tinggi. Namun kinerja karyawan di PT Surabaya Laundry Sentosa menurun dan OCB juga mengalami penurunan. Penurunan ini bisa di lihat dari hasil kerja karyawan yang tidak maksimal yang mengakibatkan banyaknya hasil cucian yang kurang bagus dan rapi serta kurangnya sikap pengambilan inisiatif demi meningkatkan kinerja karyawan.
PT Surabaya Laundry Sentosa dalam usahanya memiliki masalah terhadap kepuasan pada karyawannya. Akan tetapi perusahaan sudah memberikan layanan dan benefit sudah sesuai, sehingga menurut perusahaan karyawan sudah merasa puas. Namun hal ini berbanding terbalik dengan apa yang di perkirakan oleh perusahaan yang mengalami penurunan kinerja dan semangat kerja karyawan. Berikut ini data penurunan kinerja karyawan.
Waktu Terlambat (Menit) | Bulan | |||||||||
Januari 2019 | Februari 2019 | Maret 2019 | April 2019 | Mei 2019 | Juni 2019 | Juli 2019 | Agustus 2019 | September 2019 | Oktober 2019 | |
0-10 | 11 | 14 | 8 | 15 | 13 | 14 | 15 | 16 | 11 | 13 |
11-20 | 9 | 10 | 12 | 6 | 11 | 12 | 10 | 12 | 10 | 11 |
21-30 | 10 | 8 | 10 | 10 | 9 | 7 | 8 | 7 | 9 | 8 |
>30 | 7 | 6 | 7 | 6 | 8 | 4 | 6 | 4 | 6 | 5 |
Total | 37 | 38 | 37 | 37 | 38 | 37 | 39 | 39 | 36 | 37 |
Dari Table 1 dapat di simpulkan dari tahun 2016-2018 realisasi dari target semakin menurun dan di tahun 2018 tidak terlampaui dari target yang di tentukan. Hal ini di akibatkan menurunnya OCB dari karyawan yang kurang merasa puas dan kurangnya motivasi dan faktor lingkungan yang kurang mendukung
Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian ini membuktikan bahwa adanya pengaruh variabel kepuasan kerja, variabel motivasi dan variabel lingkungan kerja terhadap variabel organizational citizenship behavior melalui variabel gaya kepeimpinan partisipatif sebagai variabel intervening. Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat untuk pengumpulan data utamanya..
Penelitian ini dilaksanakan oleh peneliti di PT. Surabaya Laundry Sentosa yang beralamat di Jl. Jati Pentongan No. 8 Dusun Jurang Pelen, Desa Bulusari, Kecamatan Gempol, Pasuruan Jawa Timur.
Rancangan dalam penelitian ini adalah rancangan explanatory research, yang menjelaskan hubungan sebab akibat antar variabel melalui pengujian hipotesis.
Populasi wilayah generalisasi yang terdiri atas, obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Dengan kata lain populasi adalah karyawan bagian produksi yang ada didalam organisasi yang akan diteliti. Yang berjumlah 60 orang atau responden. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Didalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah nonprobability sampling. nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik probabilitas sampel yang digunakan untuk penelitian ini jenisnya adalah sampling jenuh, dimana semua anggota populasi digunakan sebagai sampel sebanyak 60 responden.
Jenis data dalam penelitian ini menggunakan data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang berupa angka . selanjutnya akan dianalisis dengan teknik analisis jalur (path analysis) dengan bantuan software untuk sistem operasi yang bernama SPSS (Statistical Program for Sosial Sience) versi 18.0. Sumber data adalah subyek dari mana data dapat diperoleh. Dalam Penelitian ini menggunakan sumber data yang terdiri dari dua jenis, antara lain: Data primer adalah data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya yang berupa wawancara, jajak pendapat dari individu atau kelompok maupun hasil observasi dari suatu obyek. Dalam penelitian ini data primer digunakan atau diperoleh dari kuesioner yang berkaitan dengan kepuasan, motivasi,lingkungan kerja, organizational citizenship behavior dan gaya kepemimpinan partisipatif pada PT Surabaya Laundry Sentosa. Data sekunder merupakan data penelitian yang diperoleh melalui media perantara atau secara tidak langsung berupa dokumen-dokumen dari perusahaaan dan buku-buku literatur yng ada diperusahaan tersebut baik dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan secara umum.
Wawancara adalah sebuah cara pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan suatu informasi langsung dari sumbernya, wawancara ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal responden secara lebih mendalam.Kuesioner (Angket) Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik kuesioner dalam mengumpulkan data dengan tingkat interval, karena data yang diperoleh dari penelitian akan menjadi hasil bagi peneliti. kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. skala interval adalah skala yang menunjukkan jarak antar satu data dengan data lainnya yang mempunyai bobot sama. Jadi dalam hal ini dikatakan bahwa interval adalah suatu skala yang memiliki jarak, dan tidak adanya nilai nol mutlak. Adapun didalam pengukuran penelitian ini menggunakan skala likert dalam pengukurannya.
Dari kajian penelitian terdahulu dan kajian teori serta kerangka konseptual diatas maka, hipotesis alternatif penelitian ini dapat dirumuskan seperti dibawah ini:
Variabel | Variabel(r-hitung) | Kritis | Sig. | Keterangan | |
VariabelKepuasan kerja | X1.1 | 0,849 | 0.30 | 0,000 | Valid |
X1.2 | 0,859 | 0,000 | Valid | ||
X1.3 | 0,812 | 0,000 | Valid | ||
X1.4 | 0,795 | 0,000 | Valid | ||
VariabelMotivasi | X2.1 | 0,782 | 0,000 | Valid | |
X2.2 | 0,782 | 0,000 | Valid | ||
X2.3 | 0,678 | 0,000 | Valid | ||
X2.4 | 0,756 | 0,000 | Valid | ||
X2.5 | 0,671 | 0,000 | Valid | ||
VariabelLingkungan Kerja | X3.1 | 0,905 | 0,000 | Valid | |
X3.2 | 0,916 | 0,000 | Valid | ||
X3.3 | 0,785 | 0,000 | Valid | ||
X3.4 | 0,902 | 0,000 | Valid | ||
X3.5 | 0,879 | 0,000 | Valid | ||
VariabelOrganizationCitizenshipBehavior | Y.1 | 0,819 | 0,000 | Valid | |
Y.2 | 0,799 | 0,000 | Valid | ||
Y.3 | 0,901 | 0,000 | Valid | ||
Y.4 | 0,802 | 0,000 | Valid | ||
Y.5 | 0,886 | 0,000 | Valid | ||
Variabel gaya kepemimpinan partisipatif | Z1 | 0,820 | 0,000 | Valid | |
Z2 | 0,859 | 0,000 | Valid | ||
Z3 | 0,891 | 0,000 | Valid |
Pada Table 2 menyatakan bahwa seluruh item pernyataan kuesioner dari variabel (X), variabel (Y) dan variabel (Z) memiliki nilai koefisien korelasi diatas 0,30 (>0,30) sehingga dapat dikatakan bahwa item pernyataan kuesioner dari varibel (X), variabel (Y) dan variabel (Z) dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk menggukur variabel yang telah diteliti
Variabel | Nilai Alpha Croncbach | Nilai Kritis | Keterangan |
Kepuasan Kerja | .840 | 0,6 | Reliabel |
Motivasi | .777 | 0,6 | Reliabel |
Lingkungan Kerja | .921 | 0,6 | Reliabel |
Organizational Citizenship Behavior | .892 | 0,6 | Reliabel |
Gaya kepemimpinan partisipatif | .808 | 0,6 | Reliabel |
Berdasarkan Table 3, dapat diperoleh nilai koefisien reliablitas Cronbach alpha pada variabel kepuasan kerja sebeasar 0,840,variabel motivasi sebesar 0,777, variabel lingkungan kerja sebesar 0,921, variabel Organizational Citizenship Behavior sebesar 0,892, dan variabel gaya kepemimpinan partisipatif sebesar 0,808. Dari seluruh variabel tersebut diketahui nilai koefisien reliabilitas Cronbach alpha lebih besar 0,6 , maka dapat dikatakan bahwa instrument kuisoner yang digunakan dikatakan memiliki reliabilitas.
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal
Variabel | F | Sig. Linearity | Kondisi | Kesimpulan |
X1 Y | 6,181 | 0,000 | Sig. < 0,05 | Linier |
X2 Y | 7,621 | 0,000 | Sig. < 0,05 | Linier |
X3 Y | 11,830 | 0,000 | Sig. < 0,05 | Linier |
Variabel | F | Sig. Linearity | Kondisi | Kesimpulan |
X1 Y | 6,181 | 0,000 | Sig. < 0,05 | Linier |
X2 Y | 7,621 | 0,000 | Sig. < 0,05 | Linier |
X3 Y | 11,830 | 0,000 | Sig. < 0,05 | Linier |
Variabel | F | Sig. Linearity | Kondisi | Kesimpulan |
Z Y | 16,320 | 0,000 | Sig. < 0,05 | Linier |
Berdasarkan Tables 4-6 diperoleh nilai sig. linearity dari variabel diatas yakni kepuasan kerja, motivasi, lingkungan kerja dan gaya kepemimpinan partisipatif menunjukkan nilai sig linearity < 0,05, maka dikatakan hubungan antar variabel bersifat linear, yang artinya jika ada kenaikan skor variabel bebas diikuti kenaikan skor variabel terikat.
Untuk menguji autokorelasi menggunakan nilai Durbin-Watson (DW) dengan kisaran jika nilai DW mulai dari 0 sampai dengan 4
Model | R | R Square | Adjusted R Square | Std. Error of the Estimate | Durbin-Watson | |
Dimension 0 | 1 | ,800a | ,639 | ,633 | 2,693 | 1,836 |
Model | R | R Square | Adjusted R Square | Std. Error of the Estimate | Durbin-Watson | |
Dimension 0 | 1 | ,857a | ,735 | ,720 | 2,351 | 2,113 |
Model | R | R Square | Adjusted R Square | Std. Error of the Estimate | Durbin-Watson | |
Dimension 0 | 1 | ,784a | ,614 | ,594 | 1,850 | 2.055 |
Berdasarkan Tables 7-9 diketahui bahwa jumlah Durbin Watson (DW) sebesar 2,113, 2.055 dan 1.839. Jadi -2<DW<3 dengan ini tidak ada autokorelasi.
Uji multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui adanya korelasi yang cukup tinggi (signifikan) diantara variabel independent yang berjumlah lebih dari satu variabel. Untuk mendeteksinya dapat melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) yaitu nilai VIF < 10 dan nilai Tolerance>0,10.
Model | Collinearity Statistics | ||
Tolerance | VIF | ||
1 | (Constant) | ||
Kepuasan kerja | ,506 | 1,977 | |
Motivasi | ,776 | 1,289 | |
Lingkungan Kerja | ,329 | 1,898 |
Model | Collinearity Statistics | ||
Tolerance | VIF | ||
1 | (Constant) | ||
Kepuasan kerja | ,503 | 1,977 | |
Motivasi | ,776 | 1,289 | |
Lingkungan Kerja | ,527 | 1,898 |
Model | Collinearity Statistics | ||
Tolerance | VIF | ||
1 | (Constant) | ||
Gaya kepemimpinan partisipatif | 1,000 | 1,000 |
Dari Tables 10-12 diketahui bahwa nilai VIF lebih kecil dari 10 dan nilai toleransi lebih besar dari 0.1Berdasarkan hasil yang diperoleh maka dapat dinyatakan bahwa regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini bebas dari multikolinieritas. Artinya bahwa diantara variabel bebas (kepuasan kerja, motivasi, lingkungan kerja dan gaya kepemimpinan) tidak saling mempengaruhi.
Heterokedatisitas menunjukkan bahwa varians variabel tidak sama untuk semua pengamatan. Uji heteroskedastisitas yang paling sering digunakan adalah uji scatterplot.
Model | Unstandardized Coefficients | Standardized Coefficients | T | Sig. | ||
B | Std. Error | Beta | ||||
1 | (Constant) | -2,187 | 1,942 | -1,126 | ,265 | |
totalX1 | ,354 | ,117 | ,292 | 3,021 | ,004 | |
totalX2 | ,358 | ,098 | ,285 | 3,648 | ,001 | |
totalX3 | ,414 | ,086 | ,454 | 4,784 | ,000 |
Model | Unstandardized Coefficients | Standardized Coefficients | t | Sig. | ||
B | Std. Error | Beta | ||||
1 | (Constant) | -,839 | 1,528 | -,549 | ,585 | |
totalX1 | ,187 | ,092 | ,237 | 2,030 | ,047 | |
totalX2 | ,155 | ,077 | ,189 | 2,010 | ,049 | |
totalX3 | ,295 | ,068 | ,495 | 4,331 | ,000 |
Coefficients a | ||||||
Model | Unstandardized Coefficients | Standardized Coefficients | t | Sig. | ||
B | Std. Error | Beta | ||||
1 | (Constant) | 5,402 | 1,401 | 3,856 | ,000 | |
totalZ | 1,225 | ,121 | ,800 | 10,142 | ,000 |
Berdasarkan hasil yang ada pada tabel Tables 13-15 dapat diketahui model regresinya dari keempat variabel.
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Y = -2,187+ 0,354 X1 + 0,358 X2 + 0,414 X3
Z = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e2
Z= -0,839 + 0,187 X1 + 0,155 X2 + 0,295 X3
Y = a + b1 Z + e3
Y = 5,402 + 1,225 Z
ANOVA b | ||||||
Model | Sum of Squares | df | Mean Square | F | Sig. | |
1 | Regression | 745,823 | 1 | 745,823 | 102,870 | ,000a |
Residual | 420,510 | 58 | 7,250 | |||
Total | 1166,33 | 59 |
ANOVA b | ||||||
Model | Sum of Squares | df | Mean Square | F | Sig. | |
1 | Regression | 856,804 | 3 | 285,601 | 51,671 | ,000a |
Residual | 309,529 | 56 | 5,527 | |||
Total | 1166,333 | 59 |
ANOVA b | ||||||
Model | Sum of Squares | df | Mean Square | F | Sig. | |
Regression | 305,109 | 3 | 101,703 | 29,711 | ,000a | |
Residual | 191,624 | 56 | 3.422 | |||
Total | 496,733 | 59 |
Berdasarkan tabel Tables 16-18 diperoleh nilai signifikan sebesar 0,000. Dimana Ftabel diketahui sebesar 2,76. Sehingga Fhitung > Ftabel dengan nilai signifikan 0,000 < 0,005. Dari hasil tersebut maka dapat dinyatakan H0 ditolak dan Ha diterima, yang artinya variable bebas secara simultan berpengaruh terhadap variabel terikat
X terhadap Y X terhadap Z
Model Summary b Model Summary b
Model | R | R Square | Adjusted R Square | Std. Error of the Estimate | Durbin-Watson | |
dimension0 | 1 | ,857a | ,735 | ,720 | 2,351 | 2,113 |
Model | R | R Square | Adjusted R Square | Std. Error of the Estimate | Durbin-Watson | |
dimension0 | 1 | ,784a | ,614 | ,594 | 1,850 | 2.055 |
Z terhadap Y
Model | R | R Square | Adjusted R Square | Std. Error of the Estimate | Durbin-Watson | |
dimension0 | 1 | ,800a | ,639 | ,633 | 2,693 | 1,836 |
Berdasarkan analisis yang dilakukan menggunakan regresi linier berganda dengan bantuan statistik didapatkan hasil pada table Model Summary yang menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar = 0,857, 0,784, dan 0.800. Berdasarkan kriteria korelasi diatas, maka dapat dinyatakan bahwa korelasi atau hubungan yang sangat kuat antara variable bebas dengan variabel lainnya.
Coefficients a | ||||||
Model | Unstandardized Coefficients | Standardized Coefficients | t | Sig. | ||
B | Std. Error | Beta | ||||
1 | (Constant) | 5,338 | 1,551 | 3,441 | ,001 | |
totalX3 | ,701 | ,076 | ,770 | 9,178 | ,000 | |
a. Dependent Variable: totalY |
Berdasarkan Table 22, dapat diketahui nilai Direct Affect (pengaruh langsung) sebesar 0,770 . Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai Direct Affect (langsung) lebih besar dari nilai Indirect Affect (pengaruh tidak langsung), yaitu (0.770 > 0,016183382). Maka dapat disimpulkan bahwa Lingkungan Kerja berpengaruh signifikan secara langsung terhadap Organizational Citizenship Behavior.
Oleh karena itu dapat diketahui seberapa besar pengaruh kepuasan kerja, motivasi, dan lingkungan kerja terhadap organizational citizenship behavior dengan gaya kepemimpinan sebagai variabel intervening menggunakan aplikasi pengolahan data SPSS statistik versi 25.0.
Hipotesis Pertama : Kepuasan kerja Berpengaruh Terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB).
Hasil analisis data membuktikan bahwa Kepuasan Kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Organizational Citizenship Behavior pegawai di PT Surabaya Laundry Sentosa. Dengan demikian, ini dapat dinyatakan Kepuasan Kerja yang tinggi dan terus meningkat dapat mendorong Organizational Citizenship Behavior pada pegawai semakin tinggi pula. Sehingga dapat dikatakan bahwa Kepuasan Kerja yang baik akan membawa dampak yang positif bagi Organizational Citizenship Behavior karyawan yang ada di PT Surabaya Laundry Sentosa.
Hipotesis Kedua : Motivasi Berpengaruh Terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB).
Hasil analisis data membuktikan bahwa Motivasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Organizational Citizenship Behavior pegawai di PT Surabaya Laundry Sentosa. Dengan demikian, ini dapat dinyatakan Motivasi yang baik dan terus berkembang dapat mendorong Organizational Citizenship Behavior pada pegawai semakin baik pula. Sehingga dapat dikatakan bahwa Motivasi yang baik akan membawa dampak yang positif bagi Organizational Citizenship Behavior karyawan yang ada di PT Surabaya Laundry Sentosa.
Hipotesis Ketiga : Lingkungan Kerja Berpengaruh Terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB).
Hasil analisis data membuktikan bahwa Lingkungan Kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Organizational Citizenship Behavior pegawai di PT Surabaya Laundry Sentosa. Dengan demikian, ini dapat dinyatakan Lingkungan Kerja yang baik dan terus berkembang dapat mendorong Organizational Citizenship Behavior pada pegawai semakin baik pula. Sehingga dapat dikatakan bahwa Lingkungan Kerja yang baik akan membawa dampak yang positif bagi Organizational Citizenship Behavior karyawan yang ada di PT Surabaya Laundry Sentosa.
Hipotesis Keempat : Kepuasan Kerja Berpengaruh Terhadap Gaya Kepemimpinan Partisipatif .Hasil analisis data membuktikan bahwa Kepuasan Kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Gaya Kepemimpinan Partisipatif pegawai di PT Surabaya Laundry Sentosa. Dengan demikian, ini dapat dinyatakan Kepuasan Kerja yang tinggi dan terus meningkat dapat mendorong Gaya Kepemimpinan Partisipatif pada pegawai semakin tinggi pula. Sehingga dapat dikatakan bahwa Kepuasan Kerja yang baik akan membawa dampak yang positif bagi Gaya Kepemimpinan Partisipatif karyawan yang ada di PT Surabaya Laundry Sentosa.
Hipotesis Kelima : Motivasi Berpengaruh Terhadap Gaya Kepemimpinan Partisipatif.
Hasil analisis data membuktikan bahwa Motivasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Gaya Kepemimpinan Partisipatif pegawai di PT Surabaya Laundry Sentosa. Dengan demikian, ini dapat dinyatakan Motivasi yang baik dan terus berkembang dapat mendorong Gaya Kepemimpinan Partisipatif pada pegawai semakin baik pula. Sehingga dapat dikatakan bahwa Motivasi yang baik akan membawa dampak yang positif bagi Gaya Kepemimpinan Partisipatif karyawan yang ada di PT Surabaya Laundry Sentosa.
Hipotesis Keenam : Lingkungan Kerja Berpengaruh Terhadap Gaya Kepemimpinan Partisipatif.
Hasil analisis data membuktikan bahwa Lingkungan Kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Gaya Kepemimpinan Partisipatif pegawai di PT Surabaya Laundry Sentosa. Dengan demikian, ini dapat dinyatakan Lingkungan Kerja yang baik dan terus berkembang dapat mendorong Gaya Kepemimpinan Partisipatif pada pegawai semakin baik pula. Sehingga dapat dikatakan bahwa Lingkunagn Kerja yang baik akan membawa dampak yang positif bagi Gaya Kepemimpinan Partisipatif karyawan yang ada di PT Surabaya Laundry Sentosa.
Hipotesis Ketujuh : Gaya Kepemimpinan Partisipatif Berpengaruh Terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) .
Hasil analisis data membuktikan bahwa Gaya Kepemimpinan Partispatif berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Organizational Citizenship Behavior pegawai di PT Surabaya Laundry Sentosa. Dengan demikian, ini dapat dinyatakan Gaya Kepemimpinan Partispatif yang baik dan terus berkembang dapat mendorong Organizational Citizenship Behavior pada pegawai semakin baik pula. Sehingga dapat dikatakan bahwa Gaya Kepemimpinan Partispatif yang baik akan membawa dampak yang positif bagi Organizational Citizenship Behavior karyawan yang ada di PT Surabaya Laundry Sentosa.
Hipotesis Kedelapan : Kepuasan kerja Berpengaruh terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) dengan Gaya Kepemimpinan Partisipatif.
Berdasarkan hasil analisis membuktikan bahwa kepuasan kerja berpengaruh secara langsung (direct affect) dan berpengaruh tidak langsung (indirect affect) terhadap Organizational Citizenship Behavior dengan gaya kepemimpinan partisipatif sebagai variabel intervening. Variabel kepuasan kerja berpengaruh secara langsung dan signifikan terhadap gaya kepemimpinan partisipatif. Serta ada pengaruh tidak langsung antara variabel kepuasan kerja terhadap organizational citizenship behavior melalui gaya kepemimpinan partisipatif sebagai variabel interveing.
Hipotesis Kesembilan : Motivasi Berpengaruh Terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) dengan Gaya Kepemimpinan Partisipatif.
Berdasarkan hasil analisis membuktikan bahwa motivasi berpengaruh secara langsung (direct affect) dan berpengaruh tidak langsung (indirect affect) terhadap Organizational Citizenship Behavior dengan gaya kepemimpinan partisipatif sebagai variabel intervening. Variabel motivasi berpengaruh secara langsung dan signifikan terhadap gaya kepemimpinan partisipatif. Serta ada pengaruh tidak langsung antara variabel motivasi terhadap organizational citizenship behavior melalui gaya kepemimpinan partisipatif sebagai variabel interveing.
Hipotesis Kesepuluh : Lingkungan kerja Berpengaruh Terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) dengan Gaya Kepemimpinan Partisipatif.
Berdasarkan hasil analisis membuktikan bahwa lingkungan kerja berpengaruh secara langsung (direct affect) dan berpengaruh tidak langsung (indirect affect) terhadap Organizational Citizenship Behavior dengan gaya kepemimpinan partisipatif sebagai variabel intervening. Variabel lingkungankerja berpengaruh secara langsung dan signifikan terhadap gaya kepemimpinan partisipatif. Serta ada pengaruh tidak langsung antara variabel lingkungan kerja terhadap organizational citizenship behavior melalui gaya kepemimpinan partisipatif sebagai variabel interveing.
Berdasarkan hasil dari pengujian hipotesis membuktikan bahwa variabel kepuasan kerja, motivasi, dan lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) karyawan PT. Surabaya Laundry Sentosa bagian produksi. Dan variabel kepuasan kerja, motivasi, dan lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap gayakepempimpinanpartisipatifkaryawan PT. Surabaya Laundry Sentosa bagian produksi. Dan variabel gaya kepemimpinan partisipatif berpengaruh signifikan terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) karyawan PT. Surabaya Laundry Sentosa bagian produksi Hal ini berarti jika semakin baik kepuasan kerja, motivasi, lingkungan kerja dan gaya kepemimpinan maka organizational citizenship behavior (OCB) karyawan pada PT. Indojaya Prima Semesta bagian produksi juga akan meningkat.