This study investigates the impact of price, product quality, and promotion on consumer purchasing decisions on Shopee, focusing on students from Muhammadiyah University Sidoarjo. Using a quantitative approach and data collected through questionnaires, the research employs multiple linear regression analysis via SPSS. Results indicate that price, product quality, and promotion each have a significant positive effect on purchasing decisions. Collectively, these variables also influence consumer behavior on Shopee. The findings suggest that competitive pricing, high product quality, and effective promotions are crucial for enhancing consumer purchasing decisions on e-commerce platforms.
Highlight:
Keywoard: Price, Product Quality, Promotion, Purchasing Decisions, E-commerce
Perkembangan teknologi dan informasi terus berlangsung dan berkembang sangat pesat, penggunaan internet juga semakin hari semakin meningkat. Intensitas penggunaan internet juga memberikan pengaruh yang besar terhadap transformasi yang terjadi dalam dunia bisnis, dengan menggunakan media online sebagai instrumen ataupun strategi pemasaran oleh produsen yang lebih dikenal dengan istilah electronic commercial atau E-commerce. Pertumbuhan pangsa pasar e-commerce yang sangat pesat di Indonesia sudah tidak dapat lagi diragukan. Dimana jumlah pengguna internet sebanyak 30% atau setara dengan 82 juta orang dari jumlah keseluruhan penduduk di Indonesia. Menurut survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Shopee merupakan toko online dengan pelanggan terbanyak di dalam negeri pada awal 2023. Dari 8.510 orang yang disurvei, mayoritas atau 56,04% sering menggunakan layanan Shopee. Kemudian yang sering menggunakan layanan Lazada ada 32,72%, Tokopedia 12,8%, TikTok Shop 8,29%, dan Bukalapak 2,84%. Pelanggan layanan toko online lain, seperti BliBli, JD.ID, Facebook Marketplace, Klik Indomaret, dan lain-lainnya sangat sedikit dengan proporsi kurang dari 1%. Shopee diluncurkan global pada tahun 2015, sejak saat itu memperluas jangkauannya ke berbagai negara termasuk Indonesia [1]. Shopee memberikan banyak peluang dan wadah untuk masyarakat Indonesia dalam menjual dan membeli suatu produk, termasuk bertukar informasi dan membantu dalam merekomendasikan produk-produk yang berkualitas dan memberikan peluang usaha bagi para penjual di Indonesia.
Dalam memenangkan persaingan bisnis, salah satu hal yang dapat dijadikan keunggulan kompetitif dari sebuah perusahaan adalah keputusan pembelian para konsumennya. Tidak mudah untuk memahami proses keputusan pembelian para konsumen. Dalam memilih sebuah produk,konsumen tentu mempertimbangkan unsur-unsur yang terdapat pada sebuah produk, seperti desain, warna, ukuran, kemasan, dan lainnya, serta atribut yang tidak berwujud yaitu harga, layanan, dan kualitas[2]. Harga menjadi pertimbangan khusus untuk menentukan keberhasilan suatu produk yang ditawarkan oleh e-commerce. Harga merupakan faktor terkendali kedua yang dapat ditangani oleh manajemen penjualan atau pemasaran. Salah satu strategi yang dapat dilakukan oleh para pengusaha dalam memberikan harga kepada konsumen adalah dengan memberikan harga lebih murah dibandingkan dengan pesaing lainnya. Produk yang berkualitas dengan harga yang terjangkau akan memiliki banyak peminat. Sebaliknya apabila harga yang ditawarkan tidak sesuai dengan produk maka konsumen akan berfikir dua kali untuk membelinya[3].
Selain harga, kualitas produk juga merupakan hal penting agar mampu bersaing di pasar. Kualitas merupakan syarat utama diterimanya suatu produk oleh konsumen. Kualitas produk merupakan kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal ini termasuk keseluruhan, durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian dan reparasi produk juga atribut produk lainnya. Produk yang berkualitas adalah produk yang mampu memberikan hasil yang lebih dari yang diharapkan[4].
Hal lain yang menjadi faktor dalam mempengaruhi keputusan pembelian konsumen adalah promosi[5]. Promosi harga diskon dan gratis ongkos kirim adalah di antara yang dilakukan Shopee dalam menarik minat calon konsumen hingga memutuskan membeli produk di Shopee. Slogan “Gratis Ongkos Kirim Se-Indonesia” memang telah menjadi promosi andalan Shopee yang sangat memiliki daya tarik kepada para konsumen, karena dengan adanya gratis ongkos kirim akan sangat meringankan konsumen jika ingin membeli suatu produk, tanpa terhalang oleh ongkos kirim yang tinggi. Namun gratis ongkos kirim ini tidak berlaku untuk semua toko, melainkan hanya toko-toko tertentu yang memiliki tanda khusus “free ongkir” dalam cover depannya. Saat ini pembelian dengan mendapatkan gratis ongkir tidak semudah dulu, sekarang ada batas minimal pesanan atau pembelian yang ditetapkan, bahkan tidak jarang banyak ongkos kirim yang tinggi dibandingkan dengan harga produknya yang rendah[6].
Dari fenomena yang terjadi di atas maka penetapan strategi harga, kualitas produk dan promosi perlu dilakukan dan sangat penting bagi setiap penjual di e-commerce Shopee dalam mencapai keuntungan dan menjadi suatu hal yang penting untuk membuat konsumen dalam melakukan keputusan pembelian. Banyak penelitian yang dilakukan oleh para peneliti terdahulu terkait harga, kualitas produk, dan promosi serta pengaruhnya terhadap keputusan pembelian tetapi belum ada hasil yang konsistensi pengaruh antar variabel tersebut. Evidence gap / contradictory evidence merupakan “Result from studies allow for conclusions in their own right, but are contradictory when examined for a more abstract point of view”, hal ini berarti bahwa hasil dari studi yang dilakukan memiliki kesimpulan yang mereka anggap benar, tetapi ketika dibandingkan dengan pengujian yang lain hasil tersebut memiliki perbedaan[7].
Harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat dari memiliki dan menggunakan produk, dalam menentukan keputusan pembelian konsumen akan mempertimbangkan harga yang ditawarkan oleh penyedia jasa/barang[8]. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang membuktikan bahwa secara parsial ada pengaruh signifikan harga terhadap keputusan pembelian[9]. Tetapi berbeda dengan hasil penelitian yang membuktikan bahwa harga tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian[10].
Kualitas produk adalah salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian. Sebuah perusahaan harus memperhatikan kualitas produk yang diciptakannya, karena kualitas produk merupakan suatu faktor penting yang mempengaruhi keputusan para konsumen dalam melakukan pembelian sebuah produk atau jasa. Semakin baik kualitas suatu produk, maka akan semakin meningkat minat para konsumen untuk membeli produk tersebut. Dengan memberikan kualitas produk yang baik, sebuah perusahaan dapat lebih unggul dibandingkan para pesaingnya[2]. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang membuktikan bahwa kualitas produk secara simultan maupun parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian[11]. Tetapi berbeda dengan hasil penelitian yang membuktikan bahwa secara parsial kualitas produk tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian[12].
Promosi yaitu kegiatan penyaluran manfaat dengan sifat persuasif yang ditujukan pada pelanggan yang akan memutuskan pembelian[13]. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang membuktikan bahwa promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian[14]. Tetapi berbeda dengan hasil penelitian yang membuktikan bahwa promosi tidak berpengaruh, baik secara parsial maupun simultan terhadap keputusan pembelian[6].
Berdasarkan uraian diatas dari hasil penelitian terdahulu terdapat hasil yang berbeda-beda, serta alasan peneliti memakai e-commerce shopeekarena jumlah pengguna e-commerce shopeelebih banyak dibandingkan dengan e-commerce yang lain seperti tokopedia, Lazada, buka lapak dll. Maka hal ini menjadi dasar dilakukannya penelitian untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh terhadap keputusan pembelian yang nantinya akan berpengaruh pada keberlangsungan kegiatan pemasaran pada e-commerce Shopee. Maka penulis melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Harga, Kualitas Produk, dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian pada Konsumen E-Commerce Shopee (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo)”.
A. Literature Review
1. Harga
Harga adalah jumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa dan jumlah nilai yang dipertukarkan konsumen untuk manfaat yang dimiliki atau menggunakan produk dan jasa tersebut[4]. Strategi penentuan harga (pricing) sangat signifikan dalam pemberian value kepada konsumen dan mempengaruhi image produk, serta keputusan konsumen untuk membeli. Harga juga berhubungan dengan pendapatan dan turut mempengaruhi supply atau marketing channels. Akan tetapi, yang paling penting adalah keputusan dalam harga harus konsisten dengan strategi pemasaran secara keseluruhan[15]. Harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat dari memiliki dan menggunakan produk atau jasa yang ditetapkan oleh pembeli atau penjual untuk suatu harga yang sama terhadap semua pembeli. Dalam menentukan keputusan pembelian seorang konsumen akan mempertimbangkan harga yang ditawarkan oleh penyedia jasa/barang[8]. Ada beberapa indikator yang dapat digunakan untuk mengukur harga : Keterjangkauan harga, Kesesuaian harga dengan kualitas produk, Daya saing harga, Kesesuaian harga dengan manfaat[4].
2. Kualitas Produk
Kualitas produk adalah kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal ini termasuk keseluruhan, durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian dan reparasi produk juga atribut produk lainnya. Produk yang berkualitas adalah produk yang mampu memberikan hasil yang lebih dari yang diharapkan[4]. Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan[16]. Kualitas produk adalah salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian. Sebuah perusahaan harus memperhatikan kualitas produk yang diciptakannya, karena kualitas produk merupakan suatu faktor penting yang mempengaruhi keputusan para konsumen dalam melakukan pembelian sebuah produk atau jasa. Semakin baik kualitas suatu produk, maka akan semakin meningkat minat para konsumen untuk membeli produk tersebut. Dengan memberikan kualitas produk yang baik, sebuah perusahaan dapat lebih unggul dibandingkan para pesaingnya[2]. Ada beberapa indikator yang dapat digunakan untuk mengukur kualitas produk : Kinerja, Keandalan, Keistimewaan tambahan, Daya tahan, Konsistensi dan Desain[16].
3. Promosi
Promosi adalah suatu alat untuk berkomunikasi pembeli dan perusahaan lain yang bertujuan untuk merubah, memberikan informasi secara lugas. promosi penjualan ialah kunci utamanya ketika berkampanye pemasaran, yang terbagi atas sekumpulan alat insentif, dengan hampir keseluruhan mempunyai sifat berjangka pendek yang dilakukan perancangan untuk memberikan daya rangsang pembelian atas suatu barang atau jasa tertentu secara lebih cepat untuk pelanggan[17]. Promosi merupakan opsi daring untuk semua elemen bauran promosi mulai dari iklan, penjualan, promosi penjualan, sponsor, surat langsung, pameran, merchandizing, pengemasan, dari mulut ke mulut[18]. Promosi yaitu kegiatan penyaluran manfaat dengan sifat persuasif yang ditujukan pada pelanggan yang akan memutuskan pembelian[13]. Penjual yang memiliki strategi promosi yang menarik dapat menyebabkan konsumen menjadi tertarik untuk melakukan pembelian[5]. Ada beberapa indikator yang dapat digunakan untuk mengukur promosi : Periklanan, Penjualan pribadi, Promosi penjualan, Pemasaran langsung, dan Publisitas[17].
4. Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian adalah kegiatan dimana yang dilakukan oleh konsumen untuk membeli dan mengkonsumsi suatu produk atau jasa dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya[19]. Inti dari pengambilan keputusan konsumen adalah proses pengintegrasian yang mengombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua perilaku alternatif atau lebih, dan memilih salah satu diantaranya[16]. Ada beberapa indikator yang dapat digunakan untuk mengukur keputusan pembelian : Pilihan produk, Pilihan Merek Pemilihan penyalur, Jumlah pembelian, dan Waktu pembelian[20].
B. Penelitian Terdahulu
Beberapa peneliti berikut ini menemukan bahwa Harga, Kualitas Produk, dan Promosi mempengaruhi Keputusan Pembelian, antara lain penelitian yang membuktikan harga dan kualitas produk secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian [9], promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian [2].
A. Kerangka Konseptual
Faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian sebagai variabel terikat, yaitu Harga, Kualitas produk, dan Promosi sebagai variabel bebas. Dalam memberikan kemudahan informasi tentang kerangka konseptual penelitian, dapat dilihat pada gambar 1 :
B. Hipotesis
Berdasarkan pokok permasalahan diatas, maka diajukan hipotesis sebagai berikut :
H1: Harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada konsumen e-commerce Shopee (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo)
H2: Kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada konsumen e-commerce Shopee (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo).
H3: Promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada konsumen e-commerce Shopee (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo).
C. Jenis Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel umumnya dilakukan secara acak, dengan menggunakan instrumen penelitian, analisis data atau statistik yang memiliki tujuan untuk menguji hipotesis yang sudah ditentukan[21]. Adapun cara yang digunakan dalam metode penelitian kuantitatif ini adalah dengan melakukan penyebaran kuesioner yang tujuannya untuk memperkuat data-data agar dapat menunjukkan hubungan antar variabel dan mengembangkan teori serta hipotesis dari suatu teori yang sudah ada yang berkaitan dengan fenomena alam yang sedang terjadi.
D. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Jl. Mojopahit 666B, Sidowayah, Celep, Kec. Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur 61271.
E. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya[22]. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi penelitian tersebut. Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah Non Probability Sampling. Non probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang / kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Penarikan sampel dilakukan dengan cara Accidental Sampling. Accidental Sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel[22]. Pada penelitian ini jumlah populasi tidak diketahui atau tidak terbatas maka untuk memudahkan penentuan jumlah sampel yang diambil ditentukan dengan rumus Rao Purba[23] :
Berdasarkan perhitungan jumlah minimum sampel tersebut terdapat 96,04 sampel yang dibutuhkan. Dalam memberikan saran-saran tentang ukuran sampel untuk penelitian yaitu ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah 30 sampai dengan 500[21]. Berdasarkan teori tersebut peneliti menetapkan sampel sebanyak 96 responden.
F. Sumber Data
Sumber data merupakan subyek dari mana data dapat diperoleh. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis, antara lain:
1. Data Primer
Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Jadi data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli atau sumber data pertama di dalam objek penelitian yaitu responden penelitian[21]. Data responden pada penelitian ini mengenai harga, kualitas produk dan promosi pengaruhnya terhadap keputusan pembelian, menggunakan metode kuesioner yang disebar kepada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
2. Data Sekunder
Data sekunder menurut adalah data yang diperoleh secara tidak langsung, baik berupa literatur maupun berupa keterangan atau sumber data kedua dari data yang dibutuhkan dan ada hubungannya dengan objek di penelitian ini. Dalam penelitian ini data sekunder diperoleh dari website, buku, jurnal dan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini.
A. Uji Kualitas Data
1. Uji Validasi
Indikator | R hitung | R Tabel | Keterangan |
X1.1 | 0,564 | 0,30 | Valid |
X1.2 | 0,665 | Valid | |
X1.3 | 0,591 | Valid | |
X1.4 | 0,588 | Valid | |
X2.1 | 0,582 | Valid | |
X2.2 | 0,602 | Valid | |
X2.3 | 0,765 | Valid | |
X2.4 | 0,745 | Valid | |
X2.5 | 0,816 | Valid | |
X3.1 | 0,674 | Valid | |
X3.2 | 0,598 | Valid | |
X3.3 | 0,669 | Valid | |
X3.4 | 0,838 | Valid | |
X3.5 | 0,689 | Valid |
Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat bahwa hasil penelitian seluruh item pernyataan kuesioner dari variabel (X), dan variabel (Y) memiliki nilai korelasi diatas rhitung lebih besar dari rtabel yang bernilai 0,30 (>0,30) sehingga dapat dikatakan bahwa item pernyataan kuesioner dari varibel (X), dan Variabel (Y) dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk menggukur variabel yang telah diteliti.
2. Uji Reliabilitas
Variabel | Cronbach alpha | Nilai Kritis | Keterangan |
Harga (X1) | 0.730 | 0,50 | Reliabel |
Kualitas produk (X2) | 0.779 | Reliabel | |
Promosi (X3) | 0.775 | Reliabel | |
Keputusan Pembelian (Y) | 0.804 | Reliabel |
Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa hasil penelitian seluruh variabel (X), dan variabel (Y) memiliki nilai Cronbach Alpha > 0,50 sehingga dapat dikatakan bahwa seluruh variabel dapat dikatakan bahwa instrument kuesioner yang digunakan memiliki reliabilitas.
B. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test | ||
Unstandardized Residual | ||
N | 96 | |
Normal Parameters a,b | Mean | .0000000 |
Std. Deviation | 2.85590469 | |
Most Extreme Differences | Absolute | .087 |
Positive | .060 | |
Negative | -.087 | |
Test Statistic | .087 | |
Asymp. Sig. (2-tailed) | .072 c | |
a. Test distribution is Normal. | ||
b. Calculated from data. | ||
c. Lilliefors Significance Correction. |
Dari hasil pengujian diperoleh nilai Asymp.sig 0,072 (0,072 > 0,05). Sehingga dapat diartikan jika data berdistribusi normal.
3. Uji Linieritas
Variabel | F | Sig. Linearity | Kondisi | Kesimpulan |
X1 -> Y | 93.175 | 0.000 | Sig. < 0,05 | Linier |
X2 -> Y | 108.831 | 0.000 | Sig. < 0,05 | Linier |
X3 -> Y | 111.168 | 0.000 | Sig. < 0,05 | Linier |
Dari hasil pengujian linieritas pada tabel menunjukkan bahwa variabel harga (X1), kualitas produk (X2), dan promosi (X3), mempunyai hubungan yang linier terhadap variabel keputusan pembelian (Y). Hal ini menunjukkan bahwa variabel harga, kualitas produk, dan promosi berpola linier terhadap keputusan pembelian.
4. Uji Multikolinieritas
Coefficients a | |||
Model | Collinearity Statistics | ||
Tolerance | VIF | ||
1 | (Constant) | ||
Harga | .446 | 2.242 | |
Kualitas Produk | .284 | 3.520 | |
Promosi | .391 | 2.560 |
Berdasarkan hasil uji pengujian multikolinieritas dapat diketahui bahwa nilai VIF lebih kecil dari 10 (0,1) sehingga dapat disimpulkan bahwa regresi tidak terdapat gejala multikolinieritas. Artinya bahwa diantara variabel bebas (kemampuan intelektual, motivasi, dan lingkungan kerja) tidak saling mempengaruhi.
5 . Uji Autokorelasi
Model Summary b | |||||
Model | R | R Square | Adjusted R Square | Std. Error of the Estimate | Durbin-Watson |
1 | .574a | .329 | .307 | 2.902 | 1.651 |
Pada hasil pengujian autokorelasi penelitian ini, nilai Durbin-Watson dari perhitungan DW sebesar 1,651 dan nilai ini berarti bahwa dU < DW < 4 – dL (1,6410<1,651 <2,2674). Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini tidak terdapat autokorelasi.
Pada gambar dapat dilihat bahwa titik-titik data yang digunakan pada penelitian ini menyebar disekitar angka 0 dari garis sumbu Y. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel bebas tidak terjadi gejala heteroskedatisitas.
C. Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficients a | ||||||
Model | Unstandardized Coefficients | Standardized Coefficients | t | Sig. | ||
B | Std. Error | Beta | ||||
1 | (Constant) | 580 | .412 | .407 | .351 | |
Harga | .511 | .131 | .314 | 3.890 | .000 | |
Keualitas Produk | .283 | .095 | .273 | 2.968 | .004 | |
Promosi | .399 | .097 | .355 | 4.125 | .000 |
Berdasarkan hasil yang ada pada tabel diatas dapat diketahui model regresinya dari keempat variabel sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Y = 0,580 + 0,511 X1 + 0,283 X2 + 0,399 X3 + e
1. Konstanta (a)
Nilai konstanta yang bernilai positif 0,580, Hal ini menunjukkan bahwa tanpa adanya pengaruh variabel bebas (X1), (X2), dan (X3), maka nilai variabel terikat yaitu keputusan pembelian tetap konstan sebesar 0,580.
2. Harga(XI)
Koefisien bernilai positif 0,511 antara variabel harga dengan keputusan pembelian. Hal ini dapat diartikan bahwa variabel tersebut memiliki hubungan yang positif. Maka dapat disimpulkan bahwa jika variabel harga mengalami kenaikan satu satuan, maka variabel keputusan pembelian akan mengalami kenaikan sebesar 0,511 satuan.
3. Harga(X2)
Koefisien bernilai positif 0,282 antara variabel kualitas produk dengan keputusan pembelian. Hal ini dapat diartikan bahwa variabel tersebut memiliki hubungan yang positif. Maka dapat disimpulkan bahwa jika variabel kualitas produk mengalami kenaikan satu satuan, maka variabel keputusan pembelian akan mengalami kenaikan sebesar 0,282 satuan.
4. Harga(X3)
Koefisien bernilai positif 0,399 antara variabel promosi dengan keputusan pembelian. Hal ini dapat diartikan bahwa variabel tersebut memiliki hubungan yang positif. Maka dapat disimpulkan bahwa jika variabel promosi mengalami kenaikan satu satuan, maka variabel keputusan pembelian akan mengalami kenaikan sebesar 0,399 satuan.
D. Uji Hipotesis
1. Uji Parsial (Uji t)
Coefficients a | ||||||
Model | Unstandardized Coefficients | Standardized Coefficients | t | Sig. | ||
B | Std. Error | Beta | ||||
1 | (Constant) | .580 | .412 | .407 | .351 | |
Harga | .511 | .131 | .314 | 3.890 | .000 | |
Keualitas Produk | .283 | .095 | .273 | 2.968 | .004 | |
Promosi | .399 | .097 | .355 | 4.125 | .000 |
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa: Tingkat kepercayaan sebesar 5% atau α = 0,05 dan degree of freedom (df = N – K) = 96 – 4 = 92 sehingga diperoleh ttabel sebesar 1,986 maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Pengaruh Harga terhadap Keputusan Pembelian
H0 = variabel harga secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.
H1 = variabel harga secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian
Berdasarkan tabel uji t diperoleh thitung sebesar 3,890 dan nilai signifikan sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa menunjukkan thitung > ttabel (3,890 > 1,986) dan signifikan < α (0,000 < 0,05). Dengan demikian H1 diterima dan H0 ditolak, artinya variabel harga berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen e-commerce shopee.
b. Pengaruh Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian
H0 = variabel harga secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.
H2 = variabel harga secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian
Berdasarkan tabel uji t diperoleh thitung sebesar 2,968 dan nilai signifikan sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa menunjukkan thitung > ttabel (2,968 > 1,986) dan signifikan < α (0,004 < 0,05). Dengan demikian H2 diterima dan H0 ditolak, artinya variabel kualitas produk berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen e-commerce shopee.
c. Pengaruh Promosi terhadap Keputusan Pembelian
H0 = variabel harga secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.
H1 = variabel harga secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian
Berdasarkan tabel uji t diperoleh thitung sebesar 4,125 dan nilai signifikan sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa menunjukkan thitung > ttabel (4,125 > 1,986) dan signifikan < α (0,000 < 0,05). Dengan demikian H3 diterima dan H0 ditolak, artinya variabel promosi berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen e-commerce shopee..
d. Koefisien korelasi Parsial
Untuk mengetahui diantara variabel bebas Harga (X1), Kualitas Produk (X2), dan Promosi (X3) mana yang paling berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat yaitu Keputusan Pembelian (Y) maka dapat dilakukan dengan melihat besarnya nilai koefisien parsial masing-masing variabel bebas. Variabel yang memiliki nilai thitung tertinggi atau nilai signifikansi terkecil merupakan salah satu variabel bebas (X) yang paling berpengaruh signifikan tehadap variabel terikat (Y).
Pada hasil perhitungan SPSS yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa nilai thitung tertinggi adalah sebesar 4,125 dengan nilai sig 0,000 yaitu variabel Promosi (X3). Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa variabel Promosi (X3) merupakan variabel bebas paling berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat yaitu Keputusan Pembelian (Y).
2. Uji Simultan (Uji F)
ANOVA a | ||||||
Model | Sum of Squares | df | Mean Square | F | Sig. | |
1 | Regression | 764.155 | 3 | 254.718 | 65.924 | .000b |
Residual | 355.470 | 92 | 3.864 | |||
Total | 1119.625 | 95 |
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa nilai Fhitung sebesar 65,924 dan nilai signifikan 0,000. Sedangkan Ftabel pada tingkat kepercayaan signifikansi sebesar 5% dan df sebesar k=3 dan df2 = n – k – 1 (96 – 3 – 1 = 92) maka didapat nilai Ftabel sebesar 2,70. Hal itu menunjukkan bahwa nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel yaitu 65,924 > 2,70 dan nilai signifikan lebih kecil dari α yaitu 0,000 < 0,05. Maka dari hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, artinya variabel bebas memiliki pengaruh secara simultan terhadap variabel terikat. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel harga, kualitas produk, dan promosi secara simultan terhadap keputusan pembelian.
3. Uji Koefisien Korelasi Berganda (R)
Model Summary | ||||
Model | R | R Square | Adjusted R Square | Std. Error of the Estimate |
1 | .826a | .683 | .672 | 1.966 |
Jangkauan nilai R adalah berkisar antara 0 – 1. Semakin mendekati 1 berarti hubungan antara variabel bebas secara Bersama-sama dan variabel terikat dapat dikatakan semakin kuat. Jika semakin mendekati 0 berarti hubungan antara variabel bebas secara bersama-sama dan variabel terikat dapat dikatakan semakin lemah atau tidak ada sama sekali. Bisa dilihat pada tabel uji R, nilai R sebesar 0,826 (82,6%) hal ini menunjukkan bahwa hubungan variabel independent (bebas) dan variabel dependen (terikat) cukup kuat karena nilai dari uji R tersebut lebih dari (50%).
4. Uji Koefisien Determinasi Berganda (R2)
Model Summary | ||||
Model | R | R Square | Adjusted R Square | Std. Error of the Estimate |
1 | .826a | .683 | .672 | 1.966 |
Pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa nilai dari koefisien determinan (R2) pada hasil pengujian koefisien determinan berganda (R2) adalah sebesar 0,683 atau 68,3% sehingga dapat dijelaskan bahwa variabel harga, kualitas produk dan promosi dapat menjelaskan tentang variabel keputusan pembelian dalam penelitian ini dan sisanya sebesar 31,7% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dijadikan objek dalam penelitian ini.
Pembahasan
1. Hipotesis Pertama: Harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada konsumen E-commerce Shopee (studi pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo)
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada konsumen e-commerce shopee dikalangan mahasiswa Universitas Muuhammadiyah Sidoarjo. Hal ini menunjukan bahwa Pentingnya penetapan harga pada e-commerce shopee menjadi bahan pertimbangan untuk konsumen dalam melakukan pembelian dan mencegah adaanya pesaing bisnis. Konsumen yang melakukan pembelian di e-commerce shopee akan melakukan keputusan pembelian apabila konsumen terseebut merasakan manfaat produk itu lebihbesar atau sama dengan besar uang yang dikeluarkan, dan juga dengan keterjangkauan harga konsumen dapat membeli produk yang ditawarkan di e-commerce shopee dan juga konsumen merasa bahwa bila harga yang ditawarkan lebih tinggi antara 2 pilihan produk maka konsumen akan memilih harga yang lebih tinggi tersebut karena biasanya banyak orang menanggap bahwa kualitas produk sesuai dengan harganya.
Harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat dari memiliki dan menggunakan produk atau jasa yang ditetapkan oleh pembeli atau penjual untuk suatu harga yang sama terhadap semua pembeli. Dalam menentukan keputusan pembelian seorang konsumen akan mempertimbangkan harga yang ditawarkan oleh penyedia jasa/barang[8].
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang menunjukan bahwa harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen[24], selanjutnya penelitian yang membuktikan bahwa ada pengaruh harga terhadap keputusan pembelian[9]. Dan juga penelitian yang membuktikan bahwa harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian[25].
2. Hipotesis Kedua: Kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada konsumen e-commerce Shopee (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo)
Hasil penelitian ini menunjukan kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada konsumen e-commerce shopee dikalangan mahasiswa Universitas Muuhammadiyah Sidoarjo. Hal ini menunjukan bahwa Konsumen menyukai berbelanja di e-commerce shopee dikarenakan kualitas produk yang diterima tidak mengecewakan dan terdapat banyak variasi desain dari produk. Dari indikator yang dipakai dapat disimpulkan bahwa konsumen menyukai desain produk yang ditawarkan e-commerce shopee, kemudian konsumen menyukai berbelanja dishopee karena produknya bisa diubah sesuai permintaan konsumen.
Kualitas merupakan hal yang perlu mendapat perhatian utama dari perusahaan atau produsen, mengingat kualitas dari produk berkaitan erat dengan masalah keputusan suatu konsumen yang merupakan tujuan dari kegiatan pemasaran yang dilakukan perusahaan[4].
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang membuktikan bahwa kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian[2]. Selanjutnya penelitian yang membuktikan bahwa kualitas produk juga berpengaruh terhadap keputusan pembelian[9].
3. Promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada konsumen e-commerce Shopee (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo).
Hasil penelitian ini menunjukan promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada konsumen e-commerce shopee dikalangan mahasiswa Universitas Muuhammadiyah Sidoarjo. Hal ini menunjukan bahwa promosi yang dilakukan Shopee telah berhasil menarik minat konsumen untuk melakukan pembelian. Bisa dilihat dari indikatornya yakni penjualan langsung (direct marketing), hubungan masyarakat (public relations), penjualan perseorangan (personal selling), promosi penjualan (sales promotion), serta periklanan (advertising). Dengan adanya pemberian gratis ongkos kirim menarik minat konsumen dalam memutuskan untuk melakukan pembelian suatu produk e-commerce shopee.
Promosi yaitu kegiatan penyaluran manfaat dengan sifat persuasif yang ditujukan pada pelanggan yang akan memutuskan pembelian[13]. Penjual yang memiliki strategi promosi yang menarik dapat menyebabkan konsumen menjadi tertarik untuk melakukan pembelian[5].
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang membuktikan bahwa promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian[14]. Selanjutnya hasil penelitian yang juga membuktikan bahwa promosi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian[26].
4. Hipotesis keempat: Harga, Kualitas Produk, dan Promosi berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian pada konsumen e-commerce Shopee (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo)
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa harga, kualitas produk, dan promosi secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada konsumen e-commerce shopee dikalangan mahasiswa Universitas Muuhammadiyah Sidoarjo. Hal ini membuktikan strategi yang berusaha dihadirkan e-commerce telah berhasil sehingga dapat menarik para konsumen agar berbelanja pada e-commerce karena konsumen meyakini jika produk produk yang dijual memiliki harga yang terjangkau dan banyak pilihan produk yang berkualitas bagus, menjadikan konsumen merasa berbelanja di e-commerce shopee merupakan yang terbaik untuk melakukan keputusan pembelian mereka.
Studi empiris yang sejalan dengan penelitian ini yakni penelitian yang dilakukan [24], [9], [14] yang menyatakan bahwa harga, kualitas produk, dan promosi secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dijelaskan sebelumnya mengenai pengaruh harga, kualitas produk dan promosi terhadap keputusan pembelian maka diperoleh kesimpulan Variabel harga memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian pada e-commerce shopeeoleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, artinya bahwa keterjangkauan harga pada e-commerce shopee menjadi bahan pertimbangan untuk konsumen dalam melakukan pembelian. Hal ini sesuai dengan hipotesis yang telah dibuat oleh peneliti.
Variabel kualitas produk pada penelitian ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian pada e-commerce shopee oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Artinya bahwa konsumen menyukai berbelanja di e-commerce shopee dikarenakan kualitas produk yang diterima tidak mengecewakan. Hal ini sesuai dengan hipotesis yang telah dibuat oleh peneliti.
Variabel promosi pada penelitian ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian pembelian pada e-commerce shopee oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Hal ini menunjukkan bahwa promosi yang telah dilakukan shopee telah menarik konsumen untuk memustukan melakukan pembelian produk. Hal ini sesuai dengan hipotesis yang telah dibuat oleh peneliti.
Variabel harga, kualitas produk, dan promosi pada penelitian ini memiliki pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap keputusan pembelian. Hal ini menunjukan bahwa harga, kualitas produk, dan promosi secara bersama-sama dapat meningkatkan keputusan pembelian konsumen pada e-commerce shopee.